MODULUS PUNTIR
Praba Fitra Perdana, Hanani Disi, Mohamad Yusup, M Ilham, Ricky Dwi S
10211108, 10211051, 10211077, 10211078, 10211081
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: praba.fitra@gmail.com
Abstrak
Gaya yang diberikan secara paralel pada salah satu sisi ujung batang sedangkan pada sisi yang berlawanan
ditahan oleh gaya yang cukup untuk menahan batang agar diam akan menyebabkan deformasi terhadap
batang tersebut berupa puntiran. Besaran yang dapat diukur dalam peristiwa tersebut adalah modulus
puntir dan torsi. Pada percobaan ini besaran yang divariasikan adalah massa, dan dihasilkan bahwa
penambahan massa menghasilkan besaran modulus puntir dan torsi yang semakin besar. Selain massa,
material dari batang tersendiri juga mempengaruhi besarnya modulus puntir dan torsi karena pada
dasarnya modulus puntir adalah karakteristik dari suatu bahan yang merepresentasikan elastisitas puntir
dari bahan tersebut.
Kata Kunci: Modulus Puntir, Sensor Magnetik, Torsi
(4)
Keterangan :
T : Torsi
τ : tegangan puntir
J : momen inersia
1
Percobaan yang dilakukan adalah untuk menekan tombol Y, dengan melihat data-data
mengukur modulus puntir dan torsi dari suatu yang diperlukan pada LCD lalu kita
bahan. Terdapat tiga bahan yang disediakan masukkan data yang diperlukan melalui
berbentuk batang logam dengan R yang keypad yang tersedia. Ketika kita ingin
berbeda-beda dan material yang berbeda juga. mengukur besaran torsinya kita gunakkan
Salah satu ujung batang logam dikunci tombol X, kita masukkan lagi data-data yang
posisinya sehingga tidak bisa bergerak, diperlukan. Percobaan ini dilakukan dengan
sedangkan pada ujung yang lain diberikan variasi massa beban yang diberikan dan
suatu beban sehingga terjadi puntiran pada variasi batang yang ddigunakan,
batang logam. Alat yang digunakan untuk menghasilkan masing-masing 15 data
mengukur modulus puntir dan torsinya modulus puntir dan torsi.
adalah alat khusus kit praktikum yang 2.2 Hipotesa
memanfaatkan sensor magnetik sebagai Modulus puntir dan torsi akan semakin
sarana pengukurnya. Ketika kita ingin besar seiring dengan penambahan massa
mengukur besaran modulus puntir kita beban yang digunakan.
2
Gambar 7. Torsi bahan 2 vs massa.
3
Kondisi awal mikrokontroler adalah masing-masing ditempatkan dikedua ujung
semua sinyal input berada pada posisi low. batang yang berlawanan karena besar
Ketika salah satu keypad ditekan, deformasi ditiap titik pada batang tidak sama,
mikrokontroler akan mendeteksinya sebagai pada ujung batang besar deformasi akan lebih
sinyal high dengan mencari bagian yang high. besar daripada di tengah batang.
Saat sinyal yang high ditemukan
mikrokontroller akan mengolahnya kemudian V. Simpulan
ditampilkan pada output. Massa yang diberikan dan sifat dari
Asumsi yang digunakan dalam material yang berbeda-beda berpengaruh
percobaan adalah massa tali dan wadah terhadap besarnya modulus puntir dan torsi
beban bernilai nol, kondisi batang masih yang terukur. Penambahan massa
dalam keadaan baik, jari-jari di setiap titik menghasilkan modulus puntir dan torsi yang
sepanjang batang adalah sama besar, dan makin besar. Dari data yang dihasilkan jika
pengkonversian sinyal di ADC berlangsung dibandingkan dengan referensi yang
sempurna. digunakan bisa diduga bahwa material dari
Jarak antar sensor berpengaruh pada hasil batang satu adalah baja dan batang dua
yang didapatkan, semakin jauh jarak antar adalah besi.
sensor maka nilai yang didapatkan semakin
mendekati nilai sebenarnya. Idealnya sensor
VI. Pustaka WilberforceRefShear.pdf , diakses pada 20-
[1] 03-2014 10:00
http://faraday.physics.utoronto.ca/PHY182S/
[2] http://hyperphysics.phy-
astr.gsu.edu/hbase/torq.html , diakses pada
20-03-2014 10:00
[3] [4]
http://en.wikipedia.org/wiki/Shear_modulus , http://www.engineeringtoolbox.com/modulus
diakses pada 20-03-2014 20:00 -rigidity-d_946.html , diakses pada 20-03-
2014 20:00