VIII
PENGAWASAN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Istilah supervisi berasal dari dua kata, yaitu “super” dan “vision”.
Dalam Webstr’s New World Dictionary (Suhardan, 2010:35-36) mengartikan
bahwa:
C. Perkembangan Supervisi
Supervisi pada awalnya merupakan bagian dari aktivitas manajemen
pemerikasaan atau inspeksi oleh pihak eksternal. Kepala sekolah harus
menunjukkan bukti kinerja pelaksanaan tugasnya. Pendidik harus
menunjukkan bagaimana membelajarkan siswa, menerapkan kurikulum, dan
menyerap pelajaran. Pada decade ini tema memeriksa tertanam kuat dalam
praktek supervisi.
Pada dekade awal abad kedua puluh, seiring dengan gerakan dalam
bidang industri yang menerapkan model manajemen, supervisi semakin
berrkembang dengan semakin berpusat pada siswa. Hal ini dipengaruhi oleh
berkembangnya teori-teori kurikulum yang berkembang di Eropa seperti
Friedrich Froebel, Johan Pestalozzi, Johan Herbart, serta filsuf Amerika
terkemuka John Dewey. Pekembangan ini jelas sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sekolah.
Meskipun supervisi klinis menjadi salah satu cara yang sangat efektif
dalam membantu memecahkan masalah yang guru dalam memperbaiki
pekerjaannya, namun mengingat jumlah guru yang semakin banyak maka
pelaksanaannya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar sehingga
hal ini menjadi mustahil diperlakukan kepada semua guru.
guru. Pelaksanaan supervisi dilakukan multi tahun serta multi proses. Sistem
supervisi memperlakukan pendidik dan tenaga pendidik menigkatkan mutu
profesinya dalam satu siklus yang terdiri atas bergai komponen kegiatan.
Siklus dapat dikembangkan dalam 3 sampai 5 tahun, tergantung pada
kebutuhan. Pendidik dan tenaga kependidikan mendapat perlakuan satu
model atau banyak perlakuan formal, seperti evaluasi diri, supervisi teman
sejawat, pengembangan kurikulum, penelitian tindakan kelas, lesson study
(peningkatan mutu profesi melalui perbaikan mutu pelaksanaan tugas secara
ilmiah), penelitian tindakan penerapan strategi pembelajaran baru,
pemagangan, dan menggabung dalam proyek pembaharuan sekolah.
masyarakat (Law dan Glover 2000). Lebih lanjut Ofsted (2005) menyatakan
bahwa fokus supervisioran sekolah meliputi: (1) standard dan prestasi yang
diraih siswa, (2) kualitas layanan siswa di sekolah (efektifitas belajar
mengajar, kualitas program kegiatan sekolah dalam memenuhi kebutuhan dan
minat siswa, kualitas bimbingan siswa), serta (3) kepemimpinan dan
manajemen sekolah.
Dari uraian di atas dapat dimaknai bahwa supervisi merupakan
kegiatan atau tindakan supervisi dari seseorang yang diberi tugas, tanggung
jawab dan wewenang melakukan pembinaan dan penilaian terhadap orang
dan atau lembaga yang dibinanya. Supervisi perlu dilakukan dengan tujuan
untuk meningkatkan mutu pendidikan secara berkesinambungan pada sekolah
yang diawasinya.
Pada Peningkatan Mutu Berkelanjutan berbasis tim, pemimpin
tertinggi sekolah di daerah harus mengkoordinir sebuah tim untuk belajar
sebanyak mungkin tentang CQI (Peningkatan Mutu Terus-Menerus) dan
aplikasinya untuk pendidikan secara umum. Sebuah pilihan yang penting bagi
dewan daerah adalah untuk memilih koordinator kualitas. Hal Ini tidak harus
dilakukan dengan tergesa-gesa. Dewan harus menunggu juara yang muncul.
Nantinya yang terpilih, berfungsi sebagai kaki tangan dewan daerah, yang
sangat erat bekerja sama mencapai kualitasbersama.
Mutu memaksa orang untuk menjalankan pekerjaan dengan cara yang
berbeda. Sayangnya ada orang yang tidak mau berubah dan tang lainnya
hanya sekedar tidak ingin perubahan terjadi. Komite perngarah harus
menghalangi orang-orang tersebut.
Perbaikan terus menerus merupakan perbaikan sedikit demi sedikit,
inspirasional, dan menyeluruh, namun implementasinya berskala kecil,
praktis, dan berkembang. Esensi Keizen adalah proyek kecil yang berupaya
membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan mengembangkan dasar
peningkatan selanjutnya. Perubahan yang solid dan bertahan lama didasarkan
pada kontinuitas rangkaian proyek yang kecil dan mungkin.
22
Tabel 8.1
Perbedaan Supervisi dan Pengawasan
Tabel 8.2
Perbedaan Supervisi dan Inspeksi
Supervisi Inspeksi
Daftar Pustaka