Anda di halaman 1dari 17

PESONA BEDUGUL dan PULAU BALI

Karya Tulis

Disusun untuk memenuhi syarat kenaikan

Kelas XI Tahun Pelajaran 2016 / 2017

Disusun Oleh : Muhammad Nur Fikri

Kelas : XI IPA 1

SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1

Jalan Mataram 657

SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis dengan judul “Pesona Bedugul dan Pulau Bali” telah disahkan dan disetujui

pada:

hari :

tanggal :

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Didik MR, S.Pd. Nourmalia Kusuma W, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang

Dra.Siti Mubarakatut D.

i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

 ”Segala suatu amalan bergantung dari niatnya” HR.Tirmidzi

 Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dan
dengan agama hidup menjadi terarah

 Setidaknya amarahmu tak membuat orang lain marah

Persembahan

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, Laporan ini ku persembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta.

2. Guru – guru yang telah membawaku pada tahap ini

3. Saudara – saudaraku semua yang selalu

memberikan motivasi.

4. Teman-temanku semua yang selalu kompak dalam

menuntut ilmu.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Bali Islamic Tour ini sebagai salah satu syarat

dalam melakukan pembelajaran di bangku sekolah menengah atas ini.

Keberhasilan dalam penulisan widya wisata ini tidaklah lepas dari dukungan berbagai

pihak yang membantu memberikan dorongan serta arahan demi terselesaikannya laporan

Widya Wisata ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra.Siti Mubarakatut D. selaku Kepala Sekolah SMA Islam Sultan Agung 1

Semarang
2. Bapak Didik MR, S.Pd selaku Guru Pembimbing I
3. Ibu Nourmalia Kusuma W, S.Pd selaku Guru Pembimbing II
4. Teman-teman yang selalu setia memberikan lampu dan pencerahan kepada penulis

dalam penulisan laporan ini


5. Dan juga pihak-pihak lainnya yang membantu penulisan Laporan ini yang tidak dapat

disebut satu persatuDengan rasa syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan

laporan ini, meskipun ada kekhilafan dan kekeliruan. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, Maret 2012

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................ii

Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii

Motto dan Persembahan .................................................................................... iv

Kata Pengantar .................................................................................................. v

Daftar Isi ............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan ..........................................................................8

B. Tujuan Laporan .........................................................................................8

C. Metode Penelitian......................................................................................8

D. Sistematika Penulisan................................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................10

BAB III PEMBAHASAN

1. Bedugul....................................................................................................11

2. Pura Bratan.............................................................................................12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 13

B.Saran ...................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ................................................................................................. 14

Lampiran .......................................................................................................... 15

iv
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia atau wilayah nusantara memiliki beraneka ragam obyek wisata. Salah
satunya Yaitu Pulau Bali. Pulau yang sangat terkenal di dunia karena keindahan panoramanya
yang dapat menjadi tujuan wisata dunia dan mempunyai kepercayaan memuja dewa-dewa.
Pulau ini juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata. Pemujaan tersebut dilakukan dengan
mengadakan upacara keagamaan yang selalu ditaati masyarakat Bali dan masih melekat pada
penduduk di sana. Pulau ini kabarnya juga memiliki nama besar di dunia Internasional, yang
dapat menarik perhatian para wisatawan asing. Jumlah obyek wisata di Pulau Bali sangat
banyak.
Dan yang di kagumi oleh banyak wisatawan, Pulau bali mempunyai kepercayaan yang
telah dipercayai sejak nenek moyang dulu hingga sekarang tanpa terpengaruh budaya lain.
Hal ini dapat menarik perhatian para pengunjung umumnya dan para wisatawan pada
khususnya. Bali pun merupakan sumber anggaran terbesar pemasukan devisa Negara.
Sebagian besar masyarakat Bali menggantungkan hidupnya dalam pariwisata. Tidak disadari
bahwa perkembangan pariwisata di Bali telah mempengaruhi kehidupan masyarakat Bali
dalam segala bidang kehidupan ekonomi, social, dan budaya.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengangkat obyek tersebut bertujuan:


1. Untuk mengetahui manfaat pariwisata terhadap ekonomi masyarakat Bali.
2. Untuk mengetahui pergeseran kebudayaan sebagai akibat berkembangnya
pariwisata di Bali.
3. Untuk mengetahui bahwa pariwisata merupakan salah satu sarana dalam
pelestarian kebudayaan.
4. Ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang ada di pulau
Bali kepada pembaca

Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebudayaan pulau bali
2. Kondisi pulau Bali
3. Pengamatan diPulau Bali
4. Kondisi danau Bedugul
5. Pura Ulun

C. Metode Penelitian
Laporan ini kami buat dengan metode melihat secara langsung pada
obyek Danau Bedugul dan Pulau Bali

D. Sistematik Penulisan

Karya tulis ini disusun dengan sistematika seperti berikut :


1. BAB I PENDAHULUAN, meliputi : latar belakang, rumusan makalah,tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematik penulisan.

2. BAB II KERANGKA TEORI, meliputi : landasan teori, letak geografis


PulauBali

3. BAB III METODOLOGI, meliputi : waktu penelitian,obyek penelitian,tehnik


pengumpulkan data, tehnik analisis data.

4. BAB IV PEMBAHASAN : diskripsi data, pembahasan

5. BAB V PENUTUP : kesimpulan,saran.


Bab II
Landasan Teori

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus salah satu provinsi di Indonesia. Bali
terletak diantara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang
terletak dibagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk bali adalah masyarakat yang
beragama Hindu. Didunia Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai
hasil seni-budayanya, khusunya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal
sebagai Pulau Dewata.

A. Letak geografis dan Letak Atminitratif

a. Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" - 8°50'48" Lintang


Selatan dan 114°25'53" - 115°42'40" Bujur Timur. Relief dan topografi Pulau Bali di tengah-
tengah terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Provinsi Bali terletak di
antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Batas fisiknya adalah sebagai berikut:

Utara :Laut Bali

Timur :Selat Lombok (ProvinsiNusaTenggaraBarat)

Selatan :Samudera Indonesia

Barat :Selat Bali (PropinsiJawaTimur)

b. Secara administratif, Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota,
yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem, Klungkung,
Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Selain
Pulau Bali Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau kecil lainnya, yaitu Pulau Nusa
Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung,
Pulau Serangan di wilayah Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten
Buleleng. Luas total wilayah Provinsi Bali adalah 5.634,40 ha dengan panjang pantai
mencapai 529 km.

B. Sosial dan kependudukan


Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa lebih, dengan mayoritas 84,5%
menganut agama Hindu. Agama lainnya
adalah Buddha (0,5%), Islam (13,3%), Protestan dan Katolik (1,7%). Agama Islam adalah
agama minoritas terbesar di Bali dengan penganut kini mencapai 13,3% berdasarkan sensus
terbaru pada Januari 2014. Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari
pertanian dan perikanan, yang paling dikenal dunia dari pertanian di Bali ialah sistem Subak.
Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa
Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Bahasa
Bali dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan
sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali
adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa
Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai
pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali
ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan
(istilah Bali: soroh, gotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang. Di
beberapa tempat di Bali, ditemukan sejumlah pemakai bahasa Jawa. Bahasa Inggris adalah
bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh
kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat
informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan
kompetensi yang cukup memadai. Bahasa Jepang juga menjadi prioritas pendidikan di Bali.

Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain
terkenal dengan keindahan alam, terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan
budayanya yang unik dan menarik. Industri pariwisata berpusat di Bali Selatan dan di
beberapa daerah lainnya. Lokasi wisata yang utama adalah Kuta dan sekitarnya seperti
Legian dan Seminyak, daerah timur kota seperti Sanur, pusat kota seperti Ubud, dan di daerah
selatan seperti Jimbaran, Nusa Dua dan Pecatu. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang
lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik, antara lain : Pantai Kuta,
Pura Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana
(GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura Besakih, Uluwatu, Ubud, Munduk,
Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan dan masih banyak yang lainnya. Kini, Bali
juga memiliki beberapa pusat wisata yang sarat edukasi untuk anak-anak seperti kebun
binatang, museum tiga dimensi, taman bermain air, dan tempat penangkaran kura-kura.

Bali tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan yang ada di pulau ini
tergolong sangat baik dibanding daerah-daerah lain di Indonesia, jaringan jalan tersedia
dengan baik khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan yakni Legian, Kuta, Sanur, Nusa
Dua, Ubud, dll. Sebagian besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih
menggunakannya karena moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik,
kecuali taksi dan angkutan pariwisata. Moda transportasi masal saat ini disiapkan agar Bali
mampu memberi kenyamanan lebih terhadap para wisatawan. Baru-baru ini untuk melayani
kebutuhan transportasi massal yang layak di pulau Bali diluncurkan Trans Sarbagita (Trans
Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) Menggunakan Bus besar dengan fasilitas AC dan tarif
Rp 3.500.
Sampai sekarang, transportasi di Bali umumnya dibangun di Bali bagian selatan
sekitar Denpasar,Kuta, Nusa Dua, dan Sanur sedangkan wilayah utara kurang memiliki
akomodasi yang baik.
Jenis kendaraan umum di Bali atara lain:

 Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik dikenal


sebagai delman di tempat lain
 Ojek, taksi sepeda motor
 Bemo/angkot, melayani dalam dan antarkota
 Taksi
 Komotra, bus yang melayani perjalanan ke kawasan pantai Kuta dan sekitarnya
 Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali terhubung dengan pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang
menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan
Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang lama tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit saja.
Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju
Pelabuhan Lembar yang memakan waktu sekitar empat sampai lima jam lamanya tergantung
cuaca.
Transportasi udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah Rai dengan destinasi ke
sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Timor
Leste, RRC serta Jepang. Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa
terlihat dengan jelas dari pantai dan menjadi semacam hiburan tambahan bagi para wisatawan
yang menikmati pantai Bali.
Untuk transportasi darat antar pulau di bali ada terminal Ubung-Denpasar dan terminal
Mengwi yang menghubungkan pulau Bali dengan Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Terminal
Ubung di pulau Bali ini melayani berbagai rute antar pulau tujuan Jakarta, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Madura, Jember, dll. Angkutan antar pulau
dilayani oleh armada bus besar dengan kelas ekonomi, bisnis dan eksekutif. Terminal Ubung
relatif ramai mulai pukul 15.00 wita-18.00 wita karena pada jam tersebut banyak bis yang
mulai berangkat ke kota tujuuan masing-masing. Bagi anda yang datang keterminal ini harap
waspada karena banyak calo yang agak memaksa penumpang.
Bab III
Pembahasan (ISI)

Danau Beratan atau juga disebut Danu Bratan terletak di kawasan Bedugul, desa
Candikuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan, Bali. Kurang lebih 55 km dari kota
Denpasar, Danau Bratan terletak di ketinggian ± 1240 m diatas permukaan laut, temperatur di
kawasan danau Beratan (area Bedugul) kurang lebih 18° C pada malam hari dan ± 24° C
pada siang hari. Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta
letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah
satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan
beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat
pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.

Danau Beratan mempunyai luas kira-kira 375.6 hektar dengan kedalaman antara 22-48 meter
dengan luas keliling kurang lebih 12 km. Danau Bratan adalah danau terluas dan terbesar
kedua setelah danau Batur di Bali, yang berfungsi sangat penting sebagai sumber utama
irigasi pada daerah yang berada di bagian tengah pulau Bali.

Danau Beratan adalah salah satu dari 20 danau terbaik dan terindah di dunia. Danu Bratan sangat
dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata terbaik yang dikunjungi oleh ribuan wisatawan
mancanegara maupun domestik, segarnya udara pegunungan dengan pemandangan danau, pura dan
gunung yang indah dan jauh dari kebisingan kota membuat tempat ini menjadi tempat wisata favorit
dan objek wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi selama liburan di pulau dewata.

Di kawasan danau juga difasilitasi dengan akomodasi yang memadai seperti hotel, villa,
restoran untuk kenyamanan pengunjung. Bagi anda yang suka dengan wisata air, di kawasan
danau Beratan juga terdapat permainan air seperti parasailing, bermain kano ataupun jetski.
Pada bagian timur dari danau Bratan terdapat sebuah gunung yang disebut Gunung Catur
(orang Bali menyebutnya Pucak Mangu) sebagai tempat yang sangat bagus untuk hiking, dan
tidak jauh dari kawasan danau juga terdapat tempat wisata yang menarik lainnya seperti
kebun raya Eka Karya Bedugul, pasar buah dan sayur-sayuran Bedugul, dan ada juga danau
Buyan dan danau Tamblingan.

Nama danau ini nama aslinya bukan danau Bedugul, melainkan danau Beratan/Bratan.
Namun karena masuk wilayah kawasan wisata Bedugul, maka banyak wisatawan lebih
familiar menyebut nama danau Beratan/Bratan dengan nama danau Bedugul.

Daya tarik utama danau Bratan terletak pada:

1. Pemandangan Pura yang berada di tengah danau. Nama puranya, Pura Ulun Danu
Bratan.
2. Udara sejuk daerah pegunungan. Karena danau Bratan berlokasi pada ketinggian
sekitar 1.239 meter di atas permukaan air laut.
3. Didalam areal kawasan danau Bratan terdapat pemandangan warna-warni bunga,
pepohonan cemara yang rindang dan hijaunya rerumputan.
4. Terdapat rusa dan kijang.
5. Tersedia fasilitas parkir yang memadai, toilet, dan taman bermain untuk anak-anak.

Pura Ulun Danu di Danau Beratan

Pura Ulun Danu terletak di bagian ujung dari danau Beratan, Pura Ulun Danu Beratan
dibangun sekitar awal dari abad ke-17, berfungsi untuk memuja kebesaran Tuhan untuk
memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia, dan untuk
keseimbangan alam semesta.

Pura Ulun Danu Bratan memiliki pemandangan yang sangat indah ketika di pagi hari disaat
matahari terbit dan kabut menyelimuti bagian dari gunung, dan pantulan bayangan dari pura
Ulun Danu terlihat sangat menakjubkan dari permukaan air danau Beratan sehingga momen
ini sangat di sukai oleh para turis dan para fotografer yang ingin mengabadikan keindahan
dari pura Ulun Danu ini.

Pura Ulun Danu Beratan, pura yang sangat unik karena lokasi dari pura berada di tengah
danau. Jika pembaca pernah memperhatikan gambar lembaran mata uang Rp 50.000, terdapat
gambar pura Danu Beratan.

Pura Ulun Danau Beratan, bangunan puranya sangat mencirikan khas Bali. Yaitu bangunan
pura yang memiliki atap bertingkat, menara dengan atap 11 tingkat, 7 tingkat, dan 3 tingkat.
Menara tersebut menyimbulkan kepercayaan umat Hindu di Bali, terhadap tiga dewa, yakni:

 Dewa Wisnu (11 tingkat).


 Dewa Brahma (7 tingkat)

 Dewa Siwa (3 tingkat).

Pura Ulun Danu Bratan atau Bratan Pura merupakan sebuah candi air besar
di Bali, Indonesia - candi utama air lainnya menjadi Pura Ulun Danu Batur. Kompleks candi
ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. candi air memenuhi
seluruh wilayah di daerah aliran; di tepi hilir ada banyak candi kecil air yang spesifik untuk
setiap asosiasi irigasi (subak)
 Candi ini sebenarnya digunakan untuk upacara persembahan untuk dewi Dewi Danu,
dewi air, danau dan sungai. Danau Bratan merupakan salah satu danau penting dalam
hal irigasi.
 Kompleks ini dibangun pada tahun 1633 yang tersebar di beberapa pulau. Meru,
dengan sebelas atap didedikasikan untuk Siwa dan istrinya Parwati. Buddha pun juga
memiliki tempat dalam kuil dewa Hindu tersebut.
 Danau Bratan dikenal sebagai danau "gunung suci", kawasan ini sangat subur, terletak
pada ketinggian 1.200 meter, dan beriklim sangat dingin.

Dalam sejarah pendirian Pura Ulun Danu Beratan dapat dilacak pada salah satu kisah yang
terekam dalam Lontar Babad Mengwi. Dalam babad tersebut dituturkan mengenai seorang
bangsawan bernama I Gusti Agung Putu yang mengalami kekalahan perang dari I Gusti
Ngurah Batu Tumpeng.

Untuk bangkit dari kekalahan tersebut, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak Gunung Mangu
hingga memperoleh kekuatan dan pencerahan. Selesai dari pertapaannya, ia mendirikan
istana Belayu (Bela Ayu), kemudian kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu
Tumpeng dan memperoleh kemenangan. Setelah itu, I Gusti Agung Putu yang merupakan
pendiri Kerajaan Mengwi ini mendirikan sebuah pura di tepi Danau Beratan yang kini
dikenal sebagai Pura ulun Danu Beratan

Dalam Lontar Babad Mengwi juga dikisahkan bahwa pendirian pura ini dilakukan kira-kira
sebelum tahun 1556 Saka atau 1634 Masehi, atau sekitar satu tahun sebelum berdirinya Pura
Taman Ayun, sebuah pura lain yang juga didirikan oleh I Gusti Agung Putu. Pendirian Pura
Ulun Danu Beratan konon telah membuat masyhur Kerajaan Mengwi dan rajanya, sehingga I
Gusti Agung Putu dijuluki “I Gusti Agung Sakti” oleh rakyatnya

Aktivitas Wisatawan

Aktivitas favorit wisatawan saat liburan ke danau Beratan Bedugul adalah foto dengan latar
belakang pura tengah danau. Karena saking banyaknya wisatawan yang ingin memiliki foto
dengan latar belakang pura, pembaca akan kesulitan untuk mengambil foto tanpa ada orang di
samping pembaca. Cara menyiastinya adalah datang lebih pagi.

Selain mengambil foto, banyak wisatawan menyewa perahu speed boat menggunakan
motor untuk mengelilingi danau, agar dapat menikmati pemandangan danau dari jarak
dekat. Danau Beratan memiliki kedalaman air hingga 23 meter
Bab IV
Penutup

Sebagai penutup dalam penulisan karya tulis ini, penulis akan menyajikan kesimpulan
yang berhubungan dengan hasil analisis yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya.
Kemudian dari kesimpulan tersebut, penulis akan memberikan saran yang berhubungan
dengan masalah diatas.

A. Kesimpulan

 Dengan perkembangan pariwisata di Bali dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

 Terjadi pergeseran budaya karena masuknya budaya asing yang tidak sesuai
dengan adat istiadat masyarakat Bali.

 Masalah sampah masih menjadi masalah diPulau Bali.

 Berkembangnya pariwisata di Bali dapat memacu masyarakat bali untuk


melestarikan kebudayaan daerah mereka.

B. Saran
 Hendaknya pemerintah Bali lebih mengembangkan pariwisata dipulau Bali agar
lebih menarik perhatian wisatawan
 Pemerintah Bali lebih mempromosikan pariwisata diBali agar lebih dikenal
 Masyarakat Bali lebih menjaga apa yang ada dipulau Bali
 Pemerintah Bali mengeluarkan larangan membuang sampah sembarangan
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Bratan

https://id.wikipedia.org/wiki/Bali

http://www.pulaubaliku.com/2014/05/Sejarah-Tempat-Wisata-Danau-Beratan-Bedugul.html
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai