Anda di halaman 1dari 14

BERAT BADAN LAHIR RENDAH

3. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
(NANDA) (NOC) (NIC)
1. Ketidakefektifan Pola nafas NOC : NIC :
1. Respiratory status : Ventilation Airway Management
Definisi : Pertukaran udara inspirasi 2. Respiratory status : Airway patency. 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
dan/atau ekspirasi tidak adekuat 3. Vital sign Status Kriteria Hasil : jaw thrust bila perlu
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Batasan karakteristik : suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis 3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
- Penurunan tekanan inspirasi/ ekspirasi. dan dyspneu (mampu mengeluarkan jalan nafas buatan
- Penurunan pertukaran udara per menit sputum, mampu bernafas dengan mudah, 4. Pasang mayo bila perlu
- Menggunakan otot pernafasan tidak ada pursed lips). 5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
tambahan  Menunjukkan jalan nafas yang paten 6. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Nasal flaring (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, 7. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
- Dyspnea frekuensi pernafasan dalam rentang tambahan
- Orthopnea normal, tidak ada suara nafas abnormal). 8. Lakukan suction pada mayo
 Tanda Tanda vital dalam rentang normal 9. Berikan bronkodilator bila perlu
- Perubahan penyimpangan dada
(tekanan darah, nadi, pernafasan). 10. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
- Nafas pendek
- Pernafasan pursed-lip Lembab
- Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama 11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
- Peningkatan diameter anterior-posterior keseimbangan.
12. Monitor respirasi dan status O2
- Pernapasan rata-rata/minimal
Bayi : < 25 atau > 60
Usia 1-4 : < 20 atau > 30 Oxygen Therapy
13. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Usia 5-14 : < 14 atau > 25
14. Pertahankan jalan nafas yang paten
Usia > 14 : < 11 atau > 24
15. Atur peralatan oksigenasi
- Kedalaman pernafasan
16. Monitor aliran oksigen
- Dewasa volume tidalnya 500 ml saat
17. Pertahankan posisi pasien
istirahat
18. Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi
- Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg 19. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
- Timing rasio oksigenasi
- Penurunan kapasitas vital
Vital sign Monitoring
Faktor yang berhubungan : 20. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
- Hiperventilasi 21. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
- Deformitas tulang 22. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
- Kelainan bentuk dinding dada berdiri
- Penurunan energi/kelelahan 23. Auskultasi TD pada kedua lengan
- Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal dan bandingkan
24. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
- Obesitas
setelah aktivitas
- Posisi tubuh
25. Monitor kualitas dari nadi
- Kelelahan otot pernafasan
26. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
- Hipoventilasi sindrom
27. Monitor suara paru
- Nyeri
28. Monitor pola pernapasan abnormal
- Kecemasan
29. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
- Disfungsi Neuromuskuler
30. Monitor sianosis perifer
- Kerusakan persepsi/kognitif
31. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
- Perlukaan pada jaringan syaraf tulang
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
belakang
32. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign.
- Imaturitas Neurologis

2 Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas. NOC : NIC :


1. Respiratory status : Ventilation Airway Suction
Definisi : Ketidakmampuan untuk 2. Respiratory status : Airway 1. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah
membersihkan sekresi atau obstruksi dari patency 3. Aspiration Control Kriteria suctioning.
saluran pernafasan untuk mempertahankan Hasil : 2. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
kebersihan jalan nafas.  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suctioning
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis 3. Minta klien nafas dalam sebelum suction
Batasan Karakteristik : dan dyspneu (mampu dilakukan.
- Dispneu, Penurunan suara nafas mengeluarkan sputum, mampu bernafas 4. Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
- Orthopneu dengan mudah, tidak ada pursed lips) memfasilitasi suksion nasotrakeal
- Cyanosis  Menunjukkan jalan nafas yang paten 5. Gunakan alat yang steril sitiap melakukan
- Kelainan suara nafas (rales, wheezing) (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, tindakan
- Kesulitan berbicara frekuensi pernafasan dalam rentang 6. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada normal, tidak ada suara nafas abnormal) setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
- Mata melebar  Mampu mengidentifikasikan dan 7. Monitor status oksigen pasien
mencegah factor yang dapat 8. Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan
- Produksi sputum
menghambat jalan nafas suksion
- Gelisah 9. Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila
- Perubahan frekuensi dan irama nafas pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll.
Faktor-faktor yang berhubungan: Airway Management
- Lingkungan : merokok, menghirup asap 10. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau
rokok, perokok pasif-POK, infeksi jaw thrust bila perlu
- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, 11. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan 12. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
nafas, asma. jalan nafas buatan
- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan 13. Pasang mayo bila perlu
nafas, sekresi tertahan, banyaknya 14. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
mukus, adanya jalan nafas buatan,
15. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
sekresi bronkus, adanya eksudat di
16. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
alveolus, adanya benda asing di jalan
tambahan
nafas.
17. Lakukan suction pada mayo
18. Kolaborasikan pemberian bronkodilator bila
perlu
19. Berikan pelembab udara kassa basah NaCl
Lembab
20. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
21. Monitor respirasi dan status oksigen.

3 Risiko ketidakseimbangan temperatur NOC : NIC :


tubuh 1. Hydration Temperature Regulation (pengaturan suhu)
2. Adherence Behavior 1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Definisi : Risiko kegagalan 3. Immune Status 2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
mempertahankan suhu tubuh dalam batas 4. Infection status 3. Monitor TD, nadi, dan RR
normal. 5. Risk control 4. Monitor warna dan suhu kulit
Faktor factor resiko: 6. Risk detection 5. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Perubahan metabolisme dasar
7. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
- Penyakit atau trauma yang kehangatan tubuh
mempengaruhi pengaturan suhu 8. Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
- Pengobatan pengobatan yang akibat panas
menyebabkan vasokonstriksi dan 9. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu
vasodilatasi dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan
- Pakaian yang tidak sesuai dengan suhu 10. Beritahukan tentang indikasi terjadinya
lingkungan keletihan dan penanganan emergency yang
- Ketidakaktifan atau aktivitas berat diperlukan
- Dehidrasi 11. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
- Pemberian obat penenang yang diperlukan
- Paparan dingin atau hangat/lingkungan 12. Berikan anti piretik jika perlu.
yang panas

4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari NOC : NIC :


kebutuhan tubuh 1. Nutritional Status Nutrition Management
2. Nutritional Status : food and Fluid Intake 1. Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk 3. Nutritional Status : nutrient Intake 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
keperluan metabolisme tubuh. 4. Weight control jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
Kriteria Hasil : pasien.
Batasan karakteristik :  Adanya peningkatan berat badan sesuai 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
- Berat badan 20 % atau lebih di bawah dengan tujuan 4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
ideal  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi vitamin C
- Dilaporkan adanya intake makanan yang badan 5. Berikan substansi gula
kurang dari RDA (Recomended Daily  Mampu mengidentifikasi 6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
Allowance) kebutuhan serat untuk mencegah konstipasi
- Membran mukosa dan konjungtiva nutrisi 7. Berikan makanan yang terpilih (
pucat  Tidak ada tanda tanda malnutrisi sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Kelemahan otot yang digunakan untuk  Menunjukkan peningkatan fungsi 8. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
menelan/mengunyah pengecapan dari menelan makanan harian.
- Luka, inflamasi pada rongga mulut  Tidak terjadi penurunan berat badan yang 9. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah berarti 10. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
mengunyah makanan 11. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
- Dilaporkan atau fakta adanya nutrisi yang dibutuhkan
kekurangan makanan Nutrition Monitoring
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi 12. BB pasien dalam batas normal
rasa 13. Monitor adanya penurunan berat badan
- Perasaan ketidakmampuan untuk
14. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
mengunyah makanan
dilakukan
- Miskonsepsi
15. Monitor interaksi anak atau orangtua selama
- Kehilangan BB dengan makanan cukup makan
- Keengganan untuk makan 16. Monitor lingkungan selama makan
- Kram pada abdomen 17. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
- Tonus otot jelek selama jam makan
- Nyeri abdominal dengan atau tanpa 18. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
patologi 19. Monitor turgor kulit
- Kurang berminat terhadap makanan 20. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh patah
- Diare dan atau steatorrhea 21. Monitor mual dan muntah
- Kehilangan rambut yang cukup banyak 22. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
(rontok) kadar Ht
- Suara usus hiperaktif 23. Monitor makanan kesukaan
- Kurangnya informasi, misinformasi 24. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
25. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
Faktor-faktor yang berhubungan : jaringan konjungtiva
- Ketidakmampuan pemasukan atau 26. Monitor kalori dan intake nuntrisi
mencerna makanan atau mengabsorpsi 27. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
zat-zat gizi berhubungan dengan faktor lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah berwarna
biologis, psikologis atau ekonomi. magenta, scarlet

5 Ketidakefektifan pola minum bayi NOC : NIC :


1. Breastfeeding Estabilshment : Breastfeeding assistance
infant 1. Fasilitasi kontak ibu dengan bayi sawal mungkin
2. Knowledge : breastfeeding 3. (maksimal 2 jam setelah lahir )
Breastfeeding Maintenance Kriteria 2. Monitor kemampuan bayi untuk menghisap
Hasil : 3. Dorong orang tua untuk meminta perawat untuk
 Klien dapat menyusui dengan efektif menemani saat menyusui sebanyak
 Memverbalisasikan tehnik untk 8-10 kali/hari
mengatasi masalah menyusui 4. Sediakan kenyamanan dan privasi selama
 Bayi menandakan kepuasan menyusu menyusui
 Ibu menunjukkan harga diri yang positif 5. Monitor kemampuan bayi untuk menggapai
dengan menyusui putting
6. Dorong ibu untuk tidak membatasi bayi
menyusu
7. Monitor integritas kulit sekitar putting
8. Instruksikan perawatan putting untuk mencegah
lecet.
9. Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi
tidakmampu menyusu
10. Monitor peningkatan pengisian ASI
11. Jelaskan penggunaan susu formula hanya jika
diperlukan
12. Instruksikan ibu untuk makan makanan bergizi
selama menyusui
13. Dorong ibu untuk minum jika sudah merasa haus
14. Dorong ibu untuk menghindari penggunaan rokok
danPil KB selama menyusui
15. Anjurkan ibu untuk memakai Bra yang nyaman,
terbuat dari cootn dan menyokong payudara
16. Dorong ibu untukmelanjutkan laktasi setelah
pulang bekerja/sekolah

6 Hipotermi NOC : NIC :


1. Thermoregulation Temperature Regulation
Definisi : temperatur suhu 2. Thermoregulation : neonate 1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
dibawah rentang normal. Batasan Kriteria Hasil : 2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
karateristik :  Suhu tubuh dalam rentang normal 3. Monitor TD, nadi, dan RR
- Penurunan suhu tubuh dibawah rentang  Nadi dan RR dalam rentang normal 4. Monitor warna dan suhu kulit
normal. 5. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
- Pucat 6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Kulit dingin 7. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
- Kuku sianosis kehangatan tubuh
8. Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
akibat panas
9. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan
10. Beritahukan tentang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan emergency yang
diperlukan
11. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
12. Berikan anti piretik jika perlu
Vital sign Monitoring
13. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
14. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
15. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
16. Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
17. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
18. Monitor kualitas dari nadi
19. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
20. Monitor suara paru
21. Monitor pola pernapasan abnormal
22. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
23. Monitor sianosis perifer
24. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
25. Identifikasi penyebab dari perubahan vital
sign

7 Resiko infeksi NOC : NIC :


1. Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
Definisi : Peningkatan resiko masuknya 2. Knowledge : Infection control 3. 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
organisme patogen Faktor-faktor resiko : Risk control lain
- Prosedur Invasif Kriteria Hasil : 2. Pertahankan teknik isolasi
- Ketidakcukupan pengetahuan untuk  Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi 3. Batasi pengunjung bila perlu
 Menunjukkan kemampuan untuk 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
- menghindari paparan patogen mencegah timbulnya infeksi tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
- Trauma  Jumlah leukosit dalam batas normal meninggalkan pasien
Kerusakan jaringan dan peningkatan  Menunjukkan perilaku hidup sehat 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
- paparan lingkungan 6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
- Ruptur membran amnion tindakan kperawtan
- Agen farmasi (imunosupresan) 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
- Malnutrisi pelindung
Peningkatan paparan 8. Pertahankan lingkungan aseptik
- lingkungan patogen selama
- Imonusupresi pemasangan alat
- Ketidakadekuatan imum buatan 9. Ganti letak IV perifer dan line central dan
Tidak adekuat pertahanan sekunder dressing sesuai dengan petunjuk umum
(penurunan Hb, Leukopenia, 10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan
- penekanan respon inflamasi) infeksi kandung kencing
Tidak adekuat pertahanan 11. Tingktkan intake nutrisi
tubuh primer (kulit tidak 12. Berikan terapi antibiotik bila perlu
utuh, trauma jaringan, Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
penurunan kerja silia, cairan tubuh 13. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
- statis, perubahan sekresi pH, perubahan lokal
peristaltik). 14. Monitor hitung granulosit, WBC
Penyakit kronik 15. Monitor kerentanan terhadap infeksi
16. Batasi pengunjung
17. Saring pengunjung terhadap penyakit menular
18. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
19. Pertahankan teknik isolasi k/p
20. Berikan perawatan kuliat pada area epidema
21. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
22. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
23. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
24. Dorong masukan cairan
25. Dorong istirahat
26. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik
sesuai resep
27. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
28. Ajarkan cara menghindari infeksi
29. Laporkan kecurigaan infeksi
30. Laporkan kultur positif

Anda mungkin juga menyukai