Anda di halaman 1dari 1

Karakter seorang Anak ditentukan oleh orang tuanya

Ada sebuah kisah, yang Insya Allah menginspirasi kita semua agar bisa mendidik seorang
anak dengan akhlak yang baik. Oke langsung ke cerita..

Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga
itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan suasana
makan malam, tangan kakek bergetar dan mata rabun membuatnya susah menyantap
makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh saat si kakek meraih gelas, susu tumpah membasahi
taplak yang membuat anak dan menantu gusar.

Keesokan harinya, suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan
tempat sang kakek makan sendirian, mereka lalu memberinya mangkuk plastik yang tidak
mudah pecah. Saat keluarga itu sibuk dengan piringnya masing-masing, sering terdengar
ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun suami istri itu justru mengomel agar Kakek tidak
menghamburkan makanan lagi.

Anak mereka memandangi semua kejadian itu dalam diam. Pada suatu hari si ayah
memperhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu, anak itu bilang, "Aku sedang
membuat meja buat ayah dan ibu saat aku sudah besar, nanti akan kuletakkan di sudut itu,
dekat kakek biasa makan."

Apa yang dilakukan anak itu membuat kedua orang tuanya sadar, mereka memahami ada
sesuatu yang mesti diperbaiki. Sejak saat itu mereka berempat kembali makan di meja yang
sama, tidak ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah.

Anak-anak itu sesungguhnya salinan dari orang dewasa, mata mereka selalu mengamati,
telinga mereka senantiasa mendengarkan, dan pikiran mereka terus mencerna. Mereka adalah
peniru!! Melihat orang dewasa memperlakukan orang lain penuh kepedulian, kelak mereka
akan memperlakukan orang lain dengan penuh kelembutan cinta yang merawat pula. Begitu
juga sebaliknya!!

Anda mungkin juga menyukai