Alief Setyanugraha
NPM : 18031010097
PARALEL :C
Tugas Konsep Teknologi
Jawab :
1. Berikut beberapa proses yang ada di dalam teknik kimia, yaitu :
Filtrasi
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan
dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan
perbedaan ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir
disaring dengan kertas saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.
Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan
sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan
secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma
darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar
tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
Evaporasi
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak
dapat dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang
digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut
evaporasi. Sebagai contoh adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan
dengan uap air. Selama pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-perlahan
hingga habis dan meninggalkan kristal garam sebagai residu.
Distilasi
Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya
berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik
didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dalam kehidupan
sehari-hari proses penyulingan digunakan sebagai pemisahan air tawar dan air laut,
pembuatan etanol atau alkhol, dan proses pemisahan minyak bumi.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga
terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Ekstraksi sering
dilakukan untuk mengambil sari dari suatu tumbuhan. Hasil dari ekstraksi disebut
ekstrak.
Adsorbsi
Adsorbsi merupakan peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar
fasa, dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorbsi atau
adsorben. Ditinjau dari bahan yang teradsorbsi dan bahan pengadsorben adalah dua
fasa yang berbeda, oleb sebab itu dalam peristiwa adsorbsi, meteri teradsorpsi akan
terkumpul antar muka kedua fasa tersebut.
Absorpsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan
pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya
fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada
absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan
dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu
absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
Desorbsi
Desorbsi merupakan peristiwa pelepasan kembali ion / molekul yang telah
berikatan dengan gugus aktif pada adsorben.
Humidifikasi
Humidifikasi adalah salah satu proses perpindahan massa dan panas dari cairan
ke gas. Di industri proses ini digunakan dalam pembentukan steam untuk proses
pengeringan suatu bahan yang masih lembab. Untuk memperbesar laju perpindahan
panas dan massa diperlukan peningkatan laju sirkulasi optimal dari cairan atau
dengan memodifikasi alat yang memberikan luas permukaan yang besar untuk
meningkatkan laju perpindahan. Salat satu alat yang menyediakan luas permukaan
yang besar untuk perpindahan massa dan panas adalah wetted wall column.
Kondensasi
Istilah dari kondensasi asalnya dari bahasa latin yakni kata “condensare”, yang
berarti “membuat tertutup”. Sementara secara etimologi, definisi kondensasi
merupakan perubahan bentuk zat dari gas ataupun uap menjadi bentuk zat cair.
Kondensasi disebut juga dengan pengembunan yakni perubahan wujud
benda menuju wujud yang lebih padat, misalnya seperti gas (uap) berubah menjadi
cairan. Terjadinya kondensasi ini pada saat uap yang didinginkan berubah menjadi
cairan, namun bisa juga terjadi apabila sebuah uap dikompresi (yakni, tekanan
ditingkatkan) jadi cairan, akan mengalami kombinasi dari kompresi dan
pendinginan.
Penguapan ialah contoh dari perubahan fisika, yakni perubahan zat yang
sifatnya sementara, misalnya seperti perubahan wujud, ukuran atau bentuk.
Perubahan tersebut tidak menghasilkan zat baru. Cairan yang sudah terkondensasi
dari uap dikenal sebagai kondensat.
Sementara sebuah alat yang dipakai untuk mengkondensasi uap jadi cairan
dikenal dengan nama kondenser. Kondenser secara umum ialah sebuah pendingin
ataupun penukar panas yang dipakai untuk berbagai tujuan, mempunyai rancangan
yang bervariasi, serta ukurannya banyak dari yang bisa digenggam hingga yang
sangat besar
3. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan panas dari sistem ke lingkungan. Ini
adalah reaksi yang sangat umum kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja ketika
menyalakan kompor gas, terjadi reaksi antara Propana (C3H8) dengan gas Oksigen (O2) yang
menghasilkan CO2, H2O dan panas. Panas yang dihasilkan pada reaksi pembakaran ini
merupakan bukti adanya reaksi eksoterm, yaitu reaksi yang memberikan panas dari sistem ke
lingkungan. Dalam setiap reaksi eksoterm, sebagian energi potensial (energi kimia) dikonversi
dalam bentuk ikatan kimia(baru) dan sebagian sisanya dikonversi menjadi panas.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap panas dari lingkungan ke sistem. Panas
dari lingkungan akan diserap oleh sistem kemudian diubah menjadi ikatan kimia. Contoh
dari reaksi Endoterm ialah antara N2 dan O2 yang menghasilkan senyawa oksida nitrogen
(NO). Pada reaksi ini, jumlah energi potensial reaktan ditambah dengan panas yang diserap
sistem akan sama dengan energi potensial dari produk. Dengan kata lain, panas yang diserap
akan sama dengan PE.
4. Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya
produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia,
sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru
yang disebut dengan produk. Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat
dirumuskan secara matematis untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia: A → B,
maka laju berubahnya zat A menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau
jumlah zat B yang terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A) berkurang, hasil reaksi
(B) akan bertambah. Perhatikan diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
Gambar
Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi.
Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan sebagai:
Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan karena hanya menunjukkan
sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama, maka perbandingan
laju reaksi sesuai dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain, konsentrasi berbanding lurus
dengan mol serta berbanding lurus pula dengan koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju
reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi. Perbandingan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut.
rA : rB : rC = p : q : r
5. Etika profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional sebagai bagian
integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta menerapkan norma-norma etis
umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia. Etika profesi atau kode
etik profesi sangat berhubungan dengan bidang pekerjaan tertentu yang berhubungan langsung
dengan masyarakat atau konsumen. Konsep etika tersebut harus disepakati bersama oleh pihak-
pihak yang berada di lingkup kerja tertentu, misalnya; dokter, jurnalistik dan pers, guru,
engineering (rekayasa), ilmuwan, dan profesi lainnya.
Kode etik profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan profesional secara tertulis
yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/ baik, dan apa yang tidak benar/ tidak baik bagi
seorang profesional. Dengan kata lain, kode etik profesi dibuat agar seorang profesional
bertindak sesuai dengan aturan dan menghindari tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik
profesi.
Terdapat beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan dalam pelaksanaan kode etik profesi.
Adapaun prinsip-prinsip etika profesi adalah sebagai berikut:
Prinsip Tanggung Jawab
Setiap profesional harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan dan juga
terhadap hasilnya. Selain itu, profesional juga memiliki tanggungjawab terhadap dampak
yang mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain atau masyarakat umum.
Prinsip Keadilan
Pada prinsip ini, setiap profesional dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam menjalankan
pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan harus diberikan kepada siapa saja yang berhak.
Prinsip Otonomi
Setiap profesional memiliki wewenang dan kebebasan dalam menjalankan pekerjaan sesuai
dengan profesinya. Artinya, seorang profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik profesi.
Prinsip Integritas Moral
Integritas moral adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam diri seseorang yang
dilakukan secara konsisten dalam menjalankan profesinya. Artinya, seorang profesional harus
memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.
7. Etika Profesi Engineer (insinyur) untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang
professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana
untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang
tidak boleh dilakukan
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan
keja (kalanggan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai seorang insinyur yang
disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma insinyur Indonesia”.
Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar yaitu:
Mengutamakan keluhuran budi.
Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan
umat manusia.
Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
keinsinyuran.
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung tinggi kode etik
seorang insinyur yang professional yaitu:
Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan
dalam tanggung jawab tugasnya.
Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.