Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam urusan politik, Islam telah mensyari’atkan aturan yang paling
sempurna dan adil. Islam mengajari umatnya segala yang seharusnya dilakuan dalam
berintraksi (muamalah) dengan sesama Muslim atau dengan yang lainnya. Dalam
peraturannya, Islam menggabungkan antara rahmah (kasih sayang) dengan kekuatan,
menggabungkan antara sikap lemah lembut dengan kasih sayang terhadap semua
makhluk sesuai kemampuan. Jika dengan lembut dan kasih sayang tidak bisa, maka
kekuatan yang dipergunakan, namun dengan penuh hikmah dan keadilan, bukan
dengan kezhaliman dan kekerasan, Allâh Azza wa Jalla berfirman:

﴾٩٠﴿ َ‫ظ ُك ْم َلعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرون‬ ُ ‫َاء َو ْال ُم ْنك َِر َو ْالبَ ْغي ِ ۚ َي ِع‬
ِ ‫َاء ذِي ْالقُ ْربَ ٰى َويَ ْن َه ٰى َع ِن ْالفَحْ ش‬
ِ ‫ان َوإِيت‬
ِ ‫س‬ ِ ْ ‫َّللاَ يَأ ْ ُم ُر بِ ْالعَدْ ِل َو‬
َ ْ‫اْلح‬ َّ ‫إِ َّن‬
َ‫َّللاِ ِإذَا َعا َهدْت ُ ْم َو ََل تَ ْنقُضُوا ْاْل َ ْي َمان‬
َّ ‫َوأ َ ْوفُوا ِب َع ْه ِد‬

Sesungguhnya Allâh menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,


memberi kepada kaum kerabat, dan Allâh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran. Dan tepatilah perjanjian dengan Allâh apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu
telah menjadikan Allâh sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). [an-
Nahl/16:90-91]

Allah Azza wa Jalla memerintahkan agar berlaku adil, menyayangi dan


berbuat baik kepada setiap orang. Disamping itu, Allâh Azza wa Jalla juga melarang
perbuatan keji serta semua tindak kezhaliman, baik yang berkaitan dengan nyawa,
harta, kehormatan dan hak-hak kemanusiaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja prinsip-prinsip politik dalam islam?
2. Bagaimana politik islam luar negeri?

1
3. Bagaimana pandangan islam mengenai politik yang menghalalkan segala cara ?
4. Bagaimana pendapat islam tentang pemerintah yang otoriter ?
5. Bagaimana pandangan islam tentang perang islam melawan negara barat ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip politik dalam islam
2. Mengetahui bagaimana politik luar negeri islam
3. Mengetahui pandangan isalam tentang politik yang menghalalkan segala cara
4. Mengetahui pandangan islam tentang pemerintahan otoriter
5. Mengetahui pandangan islam tentang perang Negara Islam dengan Negara Barat

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip-prinsip Politik Islam
Prinsip- prinsip politik yang tertuang dalam Al- Qur’an dan Al- Hadits
merupakan dasar politik islam yang harus diaplikasikan kedalam system yang ada.
Diantaranya prinsip-prinsip politik islam tersebut :
1. Keharusan mewujudkan persatuan dan kesatuan umat ( Al- Mu’min : 52 )
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang
satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.”
2. Ketetapan menunaikan amanat dan melaksanakan hukum secara Adil
( An- Nisa’ : 58 )
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
3. Kewajiban menaati Allah dan Rosulullah serta Ulil Amr ( Al- Nisa’ : 59 )
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
4. Kewajiban mendamaikan konflik dalam masyarakat Islam ( Al- Hujarat :9 )
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu
perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku
adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”

3
5. Kewajiban menahankan kedaulatan Negara dan Larangan Agresi
( Al- Baqarah : 190 )
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.”
6. Kewajiban mementingkan perdamaian dari pada permusuhan ( Al- Anfal : 61 )
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya
dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
7. Keharusan meningkatkan kewasdaan dalam pertahanan dan keamanan
( Al- Anfal : 60 )
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang
orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”
8. Keharusan menepati janji ( Al- Nahl : 91 )
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya,
sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-
sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”

2.2 Politik Luar Negeri Islam


Tidak bisa disangkal, meski secara teoritis politik luar negeri Indonesia
dilakukan dengan prinsip bebas dan aktif serta turut serta menciptakan perdamaian
dunia, tapi selama beberapa dekade terakhir politik luar negeri Indonesia senantiasa

4
tunduk kepada kepentingan Amerika Serikat. Semua itu dilakukan dengan
mengorbankan kepentingan rakyat, khususnya umat Islam. Padahal, yang dipakai
oleh pemerintah untuk melayani kepentingan AS adalah sumberdaya milik rakyat.
Daulah Khilafah akan mengakhiri politik luar negeri yang penuh nuansa
kelemahan dan ketertundukan ini, diganti dengan pola baru dengan dasar Islam.
Berdasarkan syariah Islam, Khilafah akan membangun hubungan dengan negara-
negara lain baik di bidang ekonomi, politik, budaya atau pendidikan. Dalam seluruh
urusan luar negeri, Khilafah akan memastikan bahwa dakwah Islam bisa disampaikan
kepada seluruh umat manusia dengan cara yang terbaik.
Tujuan dari politik luar negeri islam diantaranya adalah :
1. Penyebaran da’wah kepada manusia dipenjuru dunia
2. mengamankan batas teritorial umat isalam dari fitnah agama
3. Sistem jihad fisabilillah untuk menegakan kalimat Allah SWT

2.3 Pandangan Islam Mengenai Politik Menghalalkan Segala Cara


Politik berasal dari bahasa latin politicos atau politicus yang berarti relating to
citizen ( hubungan warga negara ). Sedangkan dalam bahasa arab diterjemahkan
dalam kata syiyasah, kata ini diambil dari kata saasa- yasuusu yang diartikan
mengemudi, mengendalikan dan mengatur ( M Quraish Shihab, 2000) dalam politik
terdapat negara yang berperan sebagai institusi yang mengatur secara praktis,
sedangkan rakyat mengoreksi pemerintahan dalam melakukan tugasnya. Maka dapat
disimpulkan politik politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan.
Pemikiran tersebut berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi.
Beberapa prinsip politik islam berisi : mewujudkan persatuan dan kesatuan
bermusyawarah, menjalankan amanah dan menetapkan hukum secara adil atau dapat
dikatakan bertanggung jawab, menaati Allah, Rosulullah dan Ulil Amr dan Menepati
janji. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ibn Abdil- Barr
‫أجمعوا له العالمين من المؤمنين واجعلوه شورى بينكم وَل تقضوا فيه برأي واحد‬
Hendaklah kamu adakan kerapatan dengan orang-orang yang beriman, dan adakan

5
lah permusyawaratan di antara kamu dan janganlah kamu memutuskan dengan fikiran
sendiri
Dari beberapa prinsip diatas yang berkorelasi dengan Politik, menggambarkan umat
islam dalam berpolitik tidak lepas dari ketentuan- ketentuan tersebut. Berpolitik
dalam Islam tidak dapat tidak dapat berbuat sekehendak hatinya. Maka dapat
disimpukan bahwa politik Islam memiliki kepentingan mengurus kepentingan Rakyat
atau sering kita sebut dengan kepentingan Umat yang didasari prinsip- prisnsip
Agama.
Korelasi pengertian politik Islam dengan pengertian politik menghalalkan segala cara
merupakan dua hal yang sangagat bertentangan. Islam mengajarkan dalam berpolitik
untuk mengautamakan bermusyawarah demi terwujudnya kedaulatan untuk bersama,
bukan kemenangan untuk individu atau lebih mudah lebih mementingkan diri sendiri,
selaras dengan dasar Negara kita yaitu Pancasila sila ke- empat dan ke-lima. Yang
disebutkan kerakyatan yang dipimnpin oleh Hikmat dalam permusyawaratan
perwkilan dan keadilan sosial bagi seluruh Rakyat indonesia. Sudah jelas bahwa
dengan landasan yang ada diatas Islam Menolak adanya Politik yang Menghalalkan
segala cara demi kepentingan individu bukan demi kepentingan bersama atau
masyarakat.
2.4 Pandangan Islam Mengenai Pemerintahan Otoriter
Dari prinsip- prinsip islam dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pemerintahan
adalah memberi kesejahteraan kepada rakyatnya sehingga seluruh rakyatnya dapat
menerima hak- haknya sebagai warga negara seperti konsep Pemerintahan demokrasi
yang ber orientasi dari pemerintahan yang berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Maka logika yang dapat diperoleh dalam islam meruopakan kegiatan demi
kesejahteraan masyarqakat. Apabila pemerintahan telah beralaih fuangsi menjadikan
kekuasaan sebagai penyalahgunaan maka pemerintyahan tersebut dikatakan tidak
sehat.
Beberapa pemerintahan yang menjadi perdebatan diantara pemikir. Setelah sepen
inggal rosul bentik pemerintahan di madinah dipegang abu bakar sehingga yang

6
terakhir adalah Ali bin Abi Tholib. Bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh para
sahabat ini adalah system khalifah. Dalam bentuk pemerintahan, system khalifah
bentuk kekuasaannya tidak dijalankan secara demokrasi tapi secara turun temurun
atau penunjukan. Dari seseorang yang berkuasa atau disebut khalifah Ibnu Khaldum (
1406 M ) mengatakan kekhalifahan atau kerajaan adalah khilafah Allah diantara
manusia bagi pelaksanaan diantara manusia. Al Mawaidi ( 1058 M ) dalam bukunya
Al- Ahkam Al- Shultaniyah mengatakan bahwa pemilihan atau penunjukan khalifah
mesti diikuti bai’at masyarakat. Muhammad Rasyid Ridhha dalam bukunya Al
Khalifah dan Al Amanah menyatakan system khalifah perlu untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan umat. Sebagai umat Islam yang menjadikan para sahabat
sebagai suri tauladan, tentunya kita harus mencontohkan ajaran dan tindakan mereka.
Pada inti permasalahannya setiap pemerintahan harus dapat melindungi , mengayomi
masyarakat. Sedangkan penyimpangan yang terjadi adalah pemerinthan yang tidak
mengabdi pada rakyatny, sehingga pemerintahan adalah otoriter. Yaitu bentuk
pemerintahan yang menyimpang dari prinsip- prinsip Islam.
2.5 Pandangan Islam Tentang Perang Negara Islam dengan Negara Barat
Politik Islam tidak dapat lepas dari Politik Luar Negeri. Hal ini karenakan
seperti yang dikatakan oleh Ali Abdul Halim Mahmud (1998) terdiri atas dasar- dasar
kuat yang mempunyai tujuan yang sudah jelas. Anatara lain :
1. Menyebarkan da’wah keseluruh dunia
2. Mengamankana batas- batas teritoorial negara dan umat Islam dari fitnah dan
gangguan- gangguan musuh.
3. Mengaplikasikan system jihad fisabilillah untuk menegakan kalimat Allah
SWT.
Prinsip yang digunakan politik islam diluarnegeri :
1. Pokok dalam hubungan adalah perdamaian
2. Tiadk memutuskan hubungan damai antar negara kecuali karena alesan yang
mendesak atau darurat

7
3. Membuat kaidah- kaidah hubungan luar negeri perang dengan tujuan
mengurangi penderitaan
4. Membuat kaidah- kaidah hubungan luar negeri tetap dalam keadaan damai dan
menjamin kedamaian itu.
5. Membuat syarat – syarat bila negara mau diakui negara lain
6. Mengumumkan ketentuan-ketentuan perang bila sampai itu terjadi agar tetap
pada tujuan yang benar.
Politik islam di luar negeri berlangsung dalam keadaan damai dan perang.
Dalam hubungan politik damai antara negara harus mampu menjaga keamanan,
kepercayaan dan perdamaian. Sedangkan dalam politik islam di luar negeri dalam
kedaan perang adalah hanya boleh terjadi apabila dalam hubungan politik tersebut
ada upaya memerangi Islam, menghalangi da’wah dan merekan yang meyerukan
untuk tidak mendengarkan da’wah. Berikut merupakan politik islam di luar
negeri yang berlangsung damai : menjaga kedmaian, menegakkan keadilan,
memenuhi janji, menjaga hak- hak dan kebebasan non muslim, serta melakukan
tolong men\olong kemanusiaan dan saling toleransi.
Sementara Islam membenci peperangan. Perang hanya akan menimbulkan
kesedihan, keruskan, penghancuran dan pembunuhan. Seperti hadits yang
diriwayatkan oleh Muslim
‫ وكونوا‬،‫ وَل يبع بعضكم على بيع بعض‬،‫ َل تحاسدوا وَل تناجشوا وَل تباغضوا وَلتدابروا‬: ‫قال رسول هللا‬
‫ المسلم اخوالمسلم َل يظلمه وَل يخذله‬،‫عباد هللا اخوانا‬
‫ كل‬،‫ بحسب ْامرىء من الشر ان يحقر اخاه المسلم‬.‫مرات‬
ّ ‫ ويشير الى صدره ثالث‬،‫ التقوى ههنا‬،‫وَل يحقره‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه‬
Janganlah kamu semua hasad menghasad, jangan pula kecoh mengecoh, jangan benci
membenci, jangan seteru menyeru dan jangan pula setengah dari engkau semua itu
menjual atas jualannya orang lain. Dan jadilah hamba Allah sebagai saudara. Seorang
muslim itu adalah saudara orang Muslim yang lain. Janganlah ia menganiaya
saudaanya, jangan merendahkannya dan jangan menghinanya- enggan memberi
pertolongan padanya. Ketaqwaan itu ada di sini- dan beliau menunjuk kea rah

8
dadanya sampai tiga kali. Cukuplah seseorang itu menjadi orang jelek, jikalau ia
menghina saudaranya sesame muslim. Setiap orang muslim terhadap orang muslim
yang lain itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.
Prinsip- prinsip islam diluar negeri dalam keadaan perang :
1. Menentukan tujuan peran. Perang dalam islam bukan semata- mata ada
keinginan untuk perang namun diakrenakan oleh sebab karena ingin mencapai tujuan
tertentu. Dalam Islam tujuan perang itu menahan serangan musuh dan melawan
kedzaliman dan mengamankan da’wah yang membawa kebajikan untuk seluruh
umat.
2. Melakukan persiapan. suatu negara harus selalu berada dalam kekuatan dan
persiapan dalam menahan perang dan mencegah perang itu terjadi.
3. Tidak meminta bantuan musuh untuk mengakahkan musuh. Umat islam harus
berhati- hati dengan musuh yang menunjukan senang dengan landasan- landasan
islam padahal mereka akan merusak landasan islam itu sendiri dan apabila itu terjadi
maka akan terjadi lebih fatal.
4. Menepati perjanjian dan persetujuan. Tidak boleh melakukan pelanggaran
dalam perjanjian kecuali dalam keadaan darurat karena perjanjian dan persetujuan
adalah damai .
5. Menjalankan hukum dan adab islam dalam perang. Islam melarang untuk
membunuh wanita, anak kecil dan orang tua kecuali orang tersebut turut memerangi
isalam dalam tipu muslihatnya. Dilarang membunuh secara khianat tanpa
mengumuimkan terlebih dahulu sikap perang. Dilarang merusak jenazah musuh
sekalipun hal yang sama dilakukan terhadap njenazah umat muslim. Mengubur
jenazah- jenazah mush sebagai bentuk kemanusiaan. Memperlakukan tawanan
dengan baik. Dengan demikian jelaslah islam membenci adanya peperangan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan. Pemikiran tersebut
berurupa pedoman, keyakianan, hukum atau aktivitas atau informasi. Beberapa
prinsip Politik Islam berisi mewujudkan persatuan dan kesatuan bermusyawarah.
Menjalankan amanah dan menetapkan hukum secara adil sesuai dengan landasan Al
– Qur’an dan Al- Hadits yang tertera diatas. Mentaati perintah Allah Rosulullah dan
Ulil Amr ( Pemegang Kekuasaan ) dan menepati janji. korelasi pengertian politik
islam dan politik menghalalkan segala cara sangatlah bertentangan. Pemerintah yanng
otoritera adalah pemerintah yang dan memaksakan kehendaknya kepada rakyat.
Setiap pemerintahan harus dapat mengayomi dan dan melindungi masyarakat. Yaitu
pemerintahan yang menyimpang dari prinsip- prinsip Islam. Dalam politik luar
negerainya Islam mengajarkan untuk menjaga peradamaian. Walaupun demikian
Islam juga memperbolehkan untuk adanya perang, namun dengan sebab yang sudah
jelas karena mengancam kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang
inipunsudah mempunyai hukum dan ketentuan- ketentuan yang aamengaturnya.
Politik Islam menuju kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh umat. Dan perlu di
ingat sebagai manusia kita adalah Pemimpin seperti yang terdapat dalam Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim.
‫ اْلمام راع ومسئول‬،‫كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته‬
،‫ ومسئولة عن رعيتها‬،‫ والمرأة راعية في مال زوجها‬،‫ ومسئول عن رعيته‬،‫ والرجال راع في أهله‬،‫عن رعيته‬
‫ والرجال راع في مال ابيه ومسئول عن رعيته‬،‫ ومسئول عن رعيته‬،‫والخادم راع في مال سيده‬.
)‫(البخارى و مسلم‬
Hadis Ibnu Umar r.a. Diriwayatkan daripada Nabi s.a.w berkata: baginda telah
bersabda: kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan bertanggungjawab
terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang pemerintah adalah pemimpin manusia dan
dia akan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi
ahli keluarganya dan dia akan bertanggungjawab terhadap mereka. Manakala seorang

10
isteri adalah pemimpin rumahtangga, suami dan anak-anaknya, dia akan
bertanggungjawab terhadap mereka. Seorang hamba adalah penjaga harta tuannya
dan dia akan bertanggungjawab terhadap jagaannya. Ingatlah, kamu semua adalah
pemimpin dan akan bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpin.

11

Anda mungkin juga menyukai