Anda di halaman 1dari 5

Bab I-Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam merancang struktur bangunan bertingkat prinsip utama yang harus diperhatikan

yaitu meningkatkan kekuatan dan kekakuan struktur. Salah satu solusi alternatif yang

digunakan untuk meningkatkan kinerja struktur bangunan bertingkat dalam mengatasi

goyangan adalah dengan menggunakan dinding geser inti (core wall). Dinding geser inti

adalah slab beton bertulang yang dipasang dalam posisi vertikal yang berfungsi

menambah kekakuan struktur dan menyerap gaya lateral yang besar.

Penggabungan dan kerja sama frame dan struktur dinding disebut dengan sistem ganda.

Sistem ganda membentuk kerja sama antara rangka struktur dan dinding geser merupakan

suatu keadaan khusus, dimana dua struktur yang berbeda perilakunya digabungkan, dari

gabungan keduanya diperoleh suatu struktur yang lebih kuat dan kaku. Sistem ganda

terbagi menjadi 2 yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem

Dinding Struktur Khusus (SDSK).

Menurut Fauziah (2013), salah satu solusi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja

struktur bangunan tingkat tinggi dalam mengatasi simpangan horizontal adalah dengan

pemasangan dinding geser. Ketika dinding geser ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu

yang cocok dan strategis, dinding geser tersebut dapat digunakan secara efektif untuk

menambah kekakuan dan kekuatan terhadap gaya geser.

I-1
Bab I-Pendahuluan

Dengan pernyataan di atas berarti struktur yang mempunyai dinding geser berpengaruh

besar terhadap kekakuan struktur. Penempatan dinding geser juga berpengaruh terhadap

efektivitas dalam menahan gaya lateral (gempa).

Menurut Paulay dan Priestley (1992), dalam analisis dua dimensi bahwa ketinggian

dinding geser pada sistem ganda bisa tidak efektif karena terjadinya penambahan gaya

geser pada kolom-kolom di bagian atas gedung akibat perilaku deformasi yang berbeda

antara sistem rangka dan dinding gesernya. Maka dari itu perlu dilakukan analisis untuk

mengetahui tinggi efektif dinding geser yang tidak menimbulkan efek negatif dinding

(negative wall shear).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi bahan penelitian ini adalah mendesain

ulang struktur gedung Inkopkar Plaza - 1 Jakarta Selatan karena pada gedung ini belum

memasukan desain dengan menggunakan sistem ganda, alasannya sebagai berikut :

1. Dalam mendesain sistem ganda ini yang perlu menjadi pertimbangan adalah tata

letak core wall karena akan sangat mempengaruhi kekuatan dan kekakuan struktur

terutama dalam menahan beban gempa.

2. Kemudian ketinggian efektif juga perlu dipertimbangkan karena dinding geser akan

kehilangan efektivitasnya dan fungsinya sehingga yang seharusnya menyerap gaya

geser namun justru memberikan gaya geser tambahan ke kolom struktur / frame.

3. Selain itu dapat difungsikan untuk penataan ruang sehingga tidak menggunakan

kolom-kolom yang dapat menganggu tingkat fleksibelitas pada ruangan.

I-2
Bab I-Pendahuluan

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah perlu dilakukan desain alternatif tata letak dan tinggi core wall yang

efektif karena dalam desain ini akan memberikan kekuatan dan kekakuan yang berbeda-

beda dalam mengatasi goyangan yang terjadi akibat gaya geser lateral.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk :


1. Mendesain ulang struktur gedung bertingkat dengan memberikan alternatif desain

dengan mencari letak core wall yang paling efektif.

2. Mendesain ulang struktur gedung bertingkat dengan menentukan ketinggian core

wall yang paling efektif.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk :


1. Mengetahui letak dan posisi core wall yang paling efektif dalam perencanaan

desain struktur bangunan bertingkat.

2. Mengetahui puncak ketinggian efektif core wall dalam menahan gaya geser lateral.

3. Mengetahui daya serap yang mampu dipikul oleh core wall yang paling efektif

dalam menahan gaya geser lateral.

1.6 Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini dilakukan perbatasan dan ruang lingkup masalah

yaitu sebagai berikut :

1. Studi kasus yang diambil adalah gedung Inkopkar Plaza - 1, Jakarta Selatan.

I-3
Bab I-Pendahuluan

2. Mendesain ulang struktur gedung Inkopkar Plaza - 1, dimana lantai 1 s/d lantai 3

adalah berfungsi sebagai plaza dan lantai 5 s/d 10 berfungsi sebagai hotel menjadi

lantai 1 s/d lantai 10 tipikal berfungsi sebagai hotel.

3. Mendesain ulang dengan 3 alternatif tata letak core wall, dengan mencari nilai

displacement yang terjadi pada struktur.

4. Mendesain ulang struktur dengan menggunakan sistem ganda, dengan ketinggian

core wall yang efektif dalam menahan gaya lateral.

5. Beban gempa rencana yang digunakan adalah beban gempa menurut peraturan SNI

1726-2012 dengan peta zona gempa respons spektrum melalui website :

http://puskim.pu.go.id.

6. Model struktur yang digunakan adalah struktur gedung 12 lantai.

7. Perhitungan menggunakan software ETABS Versi. 9.0.

8. Lokasi gedung di DKI Jakarta / zona wilayah gempa 3, kategori tanah sedang.

9. Tidak mendesain pondasi / struktur bawah.

10. Bagian paling bawah kolom merupakan tumpuan jepit.

11. Desain tulangan hanya dengan as tulangan yang didapat dari software ETABS.

12. Tidak mendesain struktur tangga, pada area tangga dan lift hanya sebagai void atau

open frame (tanpa adanya pelat).

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas, dan menyeluruh tentang isi Tugas Akhir

ini, maka dimuat dalam keempat bab yang urutannya dapat dilihat pada sistematika

penulisan.

BAB I : PENDAHULUAN

I-4
Bab I-Pendahuluan

meliputi latar belakang penelitian, maksud dan tujuan, ruang lingkup,

batasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

Pada bab ini menguraikan tentang ketentuan dan syarat-syarat teknis

desain yang mengacu pada aturan standart pedoman dan manual yang

ada di Indonesia.

BAB III : METODOLOGI PENULISAN

Bab ini berisi seperti diagram alir penelitian atau tahapan proses

penelitian, sekumpulan peraturan dan kegiatan, serta uraian-uraian

pendukung.

BAB IV : HASIL DAN ANALISIS

Berisikan hasil pengolahan data dan analisis berdasarkan tinjauan

masalah yang diamati seperti perhitungan beban dan perhitungan

struktur.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan tentang simpulan pokok dari keseluruhan penelitian dan saran

yang diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut.

I-5

Anda mungkin juga menyukai