Anda di halaman 1dari 5

Yang Harus Dilakukan Ketika Serangan Asma Terjadi

Serangan asma bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Tanda-
tandanya meliputi:

 Gejala seperti sesak napas, mengi, sesak dada, batuk semakin


memburuk.

 Terlalu sulit untuk berbicara, makan, atau tidur akibat sesak


napas.

 Inhaler tidak dapat membantu meringankan sesak napas.

 Bernapas semakin cepat dan susah.

 Sakit perut pada anak-anak.

Jika Anda merasa sedang mengalami serangan asma, tetaplah tenang


dan lakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada asma berikut
ini:

 Duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil. Sekali lagi,


cobalah untuk tetap tenang, karena panik justru akan semakin
memperparah serangan asma.

 Semprotkan inhaler setiap 30-60 detik, maksimal 10 semprotan.

 Hubungi ambulans jika Anda tidak memiliki inhaler, asma


bertambah parah meski sudah menggunakan inhaler, tidak ada
perbaikan meski sudah menyemprotkan inhaler sebanyak 10
kali, atau jika Anda merasa khawatir.

 Jika ambulans belum tiba dalam waktu 15 menit, ulangi langkah


nomor 2.

Jika Anda tidak menderita asma namun justru sedang berdekatan


dengan orang yang sedang mengalami serangan asma, Anda bisa
membantu dengan mempraktikkan pertolongan pertama pada asma
berikut ini:

 Hubungi ambulans.

 Buat dia duduk tegak dengan nyaman.

 Longgarkan pakaiannya agar tidak ketat.

 Jika dia punya obat asma, seperti inhaler, bantu dalam


menggunakannya.

 Jika dia tidak punya inhaler, pinjam punya orang lain atau
gunakan inhaler yang ada di kotak P3K.

 Lepaskan tutup inhaler, kocok-kocok.

 Sambung inhaler ke spacer lalu taruh bagian mouthpiece spacer


ke dalam mulutnya. Usahakan agar mouthpiece tersebut tertutup
rapat dalam mulut.
 Ketika dia mulai mengambil napas perlahan-lahan, tekan
inhaler satu kali.

 Minta dia agar tetap mengambil napas pelan-pelan dan sedalam


mungkin, kemudian tahan napas selama 10 detik.

 Berikan inhaler sebanyak empat kali dengan jarak waktu sekitar


satu menit tiap kali semprotan.

 Setelah empat semprotan, tunggu hingga empat menit. Jika dia


masih sulit bernapas, berikan empat semprotan lagi dengan jarak
waktu yang sama.

 Jika tetap tidak ada perubahan, berikan empat semprotan inhaler


setiap empat menit sekali sampai ambulans tiba.

 Jika serangan asmanya berat, semprotkan inhaler sebanyak


enam sampai delapan kali setiap lima menit.

Jika Anda atau teman dan saudara Anda mengalami serangan asma,
jangan ragu untuk segera mengubungi ambulans. Terutama apabila
Anda atau mereka sulit bernapas, warna bibir membiru, dan tidak bisa
berjalan atau berbicara

Membersihkan dengan Cermat

Agar organ intim tidak mengalami masalah, pelajari dan lakukanlah


cara yang tepat dalam membersihkan organ intim wanita, seperti
berikut ini:
 Setelah buang air kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB),
basuh dengan air bersih dari arah depan ke belakang, agar tidak
ada bakteri dari anus yang masuk ke vagina. Bila
memungkinkan, basuh dengan air hangat. Setelah itu, keringkan
menggunakan handuk, agar area tersebut tidak lembap.

 Hindari membersihkan vagina menggunakan sabun yang


mengandung pewangi. Pada sebagian wanita, pewangi memicu
iritasi pada vagina.

 Bila menggunakan tisu untuk mengeringkan vagina, pilihlah tisu


yang lembut. Hindari menggunakan tisu makan yang kasar
karena berpotensi menyebabkan iritasi kulit di area tersebut,
perhatikan agar serat-serat tisu tidak tersisa menempel di
permukaan vagina, karena dapat mengakibatkan gatal dan
menjadi salah satu sarana bakteri dan jamur berkembang akibat
lembap.

 Saat menstruasi, pilih pembalut yang tidak mengandung


pewangi. Segera ganti pembalut jika sudah waktunya. Jangan
ditunda-tunda.

 Penggunaan dan perawatan pakaian dalam juga harus


diperhatikan. Pakailah pakaian dalam yang terbuat dari katun
agar menyerap keringat dan nyaman.
 Pakaian dalam wanita model thongs atau g-strings memang
membuat Anda merasa seksi, namun, bahan dan bentuknya
dapat mengiritasi vagina serta tidak memiliki daya serap yang
baik, sehingga sebaiknya hindari memakai model ini agar
kesehatan area vagina lebih terlindung.

 Merawat pakaian dalam juga berpengaruh pada kesehatan organ


intim wanita. Cucilah pakaian dalam yang baru dibeli, sebelum
memakainya.

 Saat mencuci pakaian dalam, gunakan sabun yang lembut, tanpa


kandungan deterjen. Setelah itu bilas dengan bersih. Sisa-sisa
sabun pada pakaian dalam juga berpotensi membuat vagina
bermasalah.

 Hindari memakai pakaian dalam yang ketat karena hal itu akan
mengganggu sirkulasi udara di area organ intim wanita.

Anda mungkin juga menyukai