Konsep Hibah telah dijelaskan secara detail dalam kitab-kitab fiqh klasik seperti
kitab fath al-Qarib al-Mujib. Untuk lebih memahami konsep hibah dalam pandangan
fikih, mari kita pelajari bersama-sama uraian Hibah berikut ini.
Secara bahasa, hibah berati lewat yaitu lewatnya sebuah pemberian dari satu tangan
ke tangan yang lain. Atau bermakna bangun karena pelakunya terbangun untuk
melakukan kebaikan. Sedangkan hibah menurut istilah yaitu memberikan hak
kepemilikan barang kepada orang lain tanpa adanya imbalan.
Apabila akad hibah telah sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditetapkan,
maka akad tersebut akan terikat pada hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya. Salah satunya yaitu tetapnya kepemilikan bagi mauhub lah (penerima
hibah) terhadap barang yang sudah dihibahkan tanpa adanya imbalan. Ketika sudah
demikian, wahib (pemberi) tidak diperbolehkan mengambil kembali barang tersebut
karena hibah tergolong akad yang ja’iz min ath-tharafain ketika barang sudah
diserahterimakan.
Semoga sedikit uraian mengenai hibah ini, dapat menjadikan kita pribadi yang
gemar berhibah (Nadhifatun Nahdhia)