Anda di halaman 1dari 13

MEMPELAJARI SIFAT PERMUKAAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


SIFAT FISIK HASIL PERTANIAN

Disusun Oleh :
JAGAD SAMODRA BIRU
18/20230/THP-STPK-B

SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT


DAN TURUNANNYA
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan manusia yang semakin maju serta teknologi
yang ikut berkembang pesat diharap akan semakin memudahkan kehidupan
manusia. Segala kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam, karena itu
hampir semua alat yang digunakan oleh manusia terbuat dari unsur logam.
Tetapi semakin berkembangnya teknologi, timbul usaha untuk memperbaiki
sifat-sifat dari logam tersebut.
Dengan kemajuan iptek khususnya teknologi plasma, cara-cara
konvensional seperti di atas mulai ditinggalkan dengan berbagai alasan seperti
mengganggu lingkungan, prosesnya lama, pengontrolan sulit dan pemborosan.
Untuk itu dikembangkanlah teknologi di bidang plasma untuk menyelesaikan
berbagai persoalan yang berhubungan dengan bahan termasuk perlakuan
permukaan (surface treatment) diantaranya nitrokarburasi plasma/ion. Plasma
secara garis besar adalah gas terionisasi. Suatu gas dikatakan terionisasi jika
terdiri dari atom-atom yang terionisasi bermuatan positif (ion) dan elektron
yang bermuatan negatif. Teknik plasma nitrokarburasi merupakan teknik
plasma nitrokarburasi yang baru dan ramah lingkungan. Prosesnya dilakukan
pada kondisi vakum dengan diisikan gas nitrogen dan karbon, kemudian diberi
beda potensial diantara dua elektroda yang mengakibatkan terbentuknya ion
nitrogen dan karbon yang menuju ke benda kerja sehingga terjadi proses
deposisi dan difusi ion nitrogen dan karbon ke dalam permukaan benda kerja.
Proses plasma nitrokarburasi merupakan salah satu proses perlakuan
permukaan (surface treatment) yang dapat meningkatkan kualitas permukaan
bahan baja dengan biaya yang lebih efisien.
Dalam bidang rekayasa permukaaan bahan, cara mengubah sifat
permukaan suatu komponen pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua cara
yaitu pertama dengan menambahkan unsur lain/mengubah komposisi kimia,
sedangkan yang kedua adalah dengan cara perlakuan panas.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Mempelajari Sifat Permukaan adalah :
1. Mempelajari sifat molekul pada pembukaan.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum Mempelajari Sifat Permukaan adalah :
1. Praktikan dapat mempelajari sifat molekul pada pembukaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada
cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan
dan udara) lebih kecil dari pada gaya khohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Molekul-
molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat khusus yang tidak dimiliki
oleh sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat khusus ini
adalah tegangan permukaan. Apabila jarum diletakkan secara hati-hati di atas
permukaan air, jarum akan terapung. Padahal jelas berat jenis jarum lebih
besar daripada berat jenis air, sehingga diharapkan jarum akan tenggelam.
Terapungnya jarum disebabkan permukaan air seolah-olah diliputi oleh
selaput tipis yang berhubungan dengan tegangan permukaan yaitu
terbentuknya miniskus apabila dimasukkan cairan ke dalam tabung reaksi. Air
yang membasahi dinding kapiler dan akan naik sehingga lebih tinggi daripada
permukaan air sekitarnya. Spons yang dapat menyerap air ataupun air yang
dapat meresap ke dalam tanah merupakan beberapa contoh yang menunjukkan
bahwa tegangan permukaan memang ada (Bird,1993).
B. Surfaktan
Surfaktan atau surface active agent adalah molekul-molekul yang
mengandung gugus hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak/lemak)
pada molekul yang sama. Surfaktan terbagi menjadi dua bagian yaitu kepala
dan ekor. Gugus hidrofilik berada di bagian kepala (polar) dan lipofilik di
bagia ekor (non polar). Bagian polar molekul surfaktan dapat bermuatan
positif, negatif atau netral. Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah
merupakan rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang polar (hidrofilik)
mengandung gugus hidroksil. Penambahan surfaktan dalam larutan akan
menyebabkan turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai
konsentrasi tertentu, tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi
surfaktan ditingkatkan. Bila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini
maka surfaktan mengagregasi membentuk misel. Konsentrasi terbentuknya
misel ini disebut Critical Micelle Concentration (CMC). Tegangan permukaan
akan menurun hingga CMC tercapai (Diana, 2013).
C. Jenis Surfaktan
Surfaktan dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar, yaitu
anionik, kationik, nonionik, dan amfoterik. Surfaktan anionik adalah bahan
aktif permukaan yang bagian hidrofobiknya berhubungan dengan gugus anion
(ion negatif). Dalam media cair, molekul surfaktan anionik terpecah menjadi
gugus kation yang bermuatan positif dan gugus anion yang bermuatan negatif.
Gugus anion merupakan pembawa sifat aktif permukaan pada surfaktan
anionic. Contoh khas surfaktan anionik adalah keberadaan gugus alkohol
sulfat dan ester sulfonat (Adi, 2008).
Surfaktan mempunyai kemampuan untuk menurunkan tegangan
permukaan (surface tension) suatu medium dan menurunkan tegangan
antarmuka (interfacial tension) antar dua fasa yang sama tetapi berbeda
derajat polaritasnya dalam suatu medium yaitu dengan cara melarutkan
surfaktan ke dalam medium tersebut. Tegangan antar muka merupakan usaha
yang dibutuhkan untuk meningkatkan area permukaan sebagai respon adanya
tekanan antara dua fase yang berbeda (Wahyudin, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Tanggal dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari jumat, 6 September 2019 di
laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktukum adalah cawan petri (petridish) dan
benang. Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah air dan air sabun.
C. Cara Kerja
1. Teoritis
a. Diisi cawan dengan air, benang diambil sepotong, ujungnya disambung
atau diikat membentuk rantai tertutup.
b. Diletakkan benang tersebut diatas permukaan air (jangan sampai
terendam air).
c. Ditetesi air sabun pada bagian dalam lingkaran benang.
d. Diperhatikan perubahan yang terjadi.
2. Skematis

Pengisian cawan dengan air, benang diambil sepotong, ujungnya


disambung atau diikat membentuk rantai tertutup.
V

Peletakan benang tersebut diatas permukaan air (jangan sampai


terendam air).
V

Penetesan air sabun pada bagian dalam lingkaran benang.

Pemerhatian perubahan yang terjadi.

Gambar 1. Diagram alir Mempelajari Sifat Permukaan.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan praktikum Mempelajari Sifat Permukaan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Mempelajari Sifat Permukaan.
Bahan Perlakuan Keterangan
Benang Air Mengapung
Air + sabun Tenggelam
Keterangan :
+ = Mengapung
- = Tenggelam

B. Pembahasan
Pada praktikum sifat fisik hasil pertanian acara sifat permukaan yaitu
dimana memiliki tujuan yaitu berupa untuk mengetahui sifat molekul pada
pembukaan dan dimana cumin dilakukan satu pengamatan yang dimana
pengamatan sifat permukaan. Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan
ke bawah yang menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam
keadaan tegang. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang
pada antar muka cairan.
Penyebab terjadinya tegangan permukaan secara Fisika, fenomena ini
dapat terjadi karena adanya tegangan permukaan. Penyebab terjadinya
Tegangan permukaan karena adanya kohesi di bawah zat cair yang lebih besar
dari pada kohesi dipermukaan zat cair, sehingga permukaanair akan cendrung
mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Surfaktan
merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air dan gugus non
polar yang suka minyak sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran
yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan,
yang bekerja menurunkan tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh
dari Sifat ganda molekulnya.
Surfaktan dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar, yaitu
anionik, kationik, nonionik, dan amfoterik. Surfaktan anionik adalah bahan
aktif permukaan yang bagian hidrofobiknya berhubungan dengan gugus anion
(ion negatif). Dalam media cair, molekul surfaktan anionik terpecah menjadi
gugus kation yang bermuatan positif dan gugus anion yang bermuatan negatif.
Gugus anion merupakan pembawa sifat aktif permukaan pada surfaktan
anionic..
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada
cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan
dan udara) lebih kecil dari pada gaya khohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Molekul-
molekul pada permukaan cairan mempunyai sifat khusus yang tidak dimiliki
oleh sebagian dasar molekul-molekul dalam cairan. Salah satu sifat khusus ini
adalah tegangan permukaan.Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum sifta fisik pertanian di acara sifat permukaan yaitu alatnya adalah
cawan petri (petridish), pipet tetes, dan gunting. Adapun bahan yang
digunakan dalam praktikum sifat fisik pertanian yaitu berupa aquadest,
benang, dan air sabun. Adapun hasil pengamatan yang didapat dari praktikum
sifat fisik pertanian dengan satu kali pengamatan yaitu pengamatan sifat
permukaan yaitu mendapatkan dari bahan benang dengan perubahan yang
dilakukan perubahan sebelum ditetes dan yang sesudah ditets, hasil perubahan
yang sebelum ditets yaitu benang mengapung dan perubahan yang sesudah
ditetes benang bergerak dan tenggelam.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah :
1. Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam
pada cairan.
2. Surfaktan atau surface active agent adalah molekul-molekul yang
mengandung gugus hidrofilik (suka air) dan lipofilik (suka minyak/lemak)
pada molekul yang sama. Surfaktan terbagi menjadi dua bagian yaitu
kepala dan ekor.
3. Surfaktan dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok besar, yaitu
anionik, kationik, nonionik, dan amfoterik
4. Penyebab terjadinya tegangan permukaan secara Fisika, fenomena ini
dapat terjadi karena adanya tegangan permukaan. Penyebab terjadinya
Tegangan permukaan karena adanya kohesi di bawah zat cair yang lebih
besar dari pada kohesi dipermukaan zat cair, sehingga permukaanair akan
cendrung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin.
5. Hubungan absorbsi dalam prkyikum ini yaitu. Karena absorpsi adalah
fenomena fisika atau kimia atau suatu proses di mana atom, molekul atau
ion memasuki fase ruah – bahan cair atau padat.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini yaitu diharapkan pada para
praktikan agar lebih kondusif agar praktikum cepat selesai dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Suwardi, Adi. 2008. Kimia Farmasi. Jakarta: PT. Garda Prima


Bird. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Syam, Diana. 2013. Larutan. Makasar: Universitas Muslim Indonesia
Wahyudin. 2009. Klasifikasi Surfaktan. Makassar: Universitas Hasanuddin

Yogyakarta, 16 September 2019


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Heru Suprianto) (Anugrah Pratama Putra)


LAMPIRAN
Menyiapkan alat dan bahan.

Meneteskan cairan sabun pada


petridish.

Memperhatikan perubahan yang


terjadi.

Anda mungkin juga menyukai