Anda di halaman 1dari 8

MODUL

MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI

Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan sangat dinamis.


Pengaruh perubahan tersebut sangat besar terhadap aktifitas-aktifitas orrganisasi dalam
rangka mencapai sasaran-sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Kemampuan
manajer untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengdiagnosa, dan
berreaksi atau tanggap terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi sangat
diperlukan untuk mempertahankan keberadaaan dan mengembangkan organisasi.

Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki


potensi untuk mempengaruhi perusahaan. Lingkungan eksternal dicirikan oleh tiga
karakterisitik yaitu perubahan lingkungan, kompleksitas dan ketersediaan sumber-
sumber lingkungan, yang akan mempengaruhi ketidakpastian lingkungam.
Ketidakpastian lingkungan yaitu sampai seberapa jauh mananjer dapat memahami atau
memperkirakan perubahan dan kecenderungan lingkungan akan mempengaruhi usaha
mereka.

Perubahan lingkungan adalah kecepatan dari perubahan lingkungan umum


(makro) dan lingkungan khusus (mikro) perusahaan. Lingkungan yang stabil adalah
tingkat perubahan lingkungan yang lambat, sedangkan lingkungan dinamis adalah
tingkat perubahan lingkungan yang cepat. Meskipun kelihatannya perusahaan akan
berada pada lingkungan yang stabil atau dinamis, penelitian menunjukkan perusahaan
seringkali berada dalam lingkungan eksternal yang stabil maupun dinamis. Dalam suatu
periode tertentu perusahaan berada dalam lingkungan esternal yang stabil dan
kemudian berubah menjadi berada pada lingkungan yang dinamis. Kondisi ini menuntut
keahlian manajer untuk bisa melakukan penyesuaian.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
Sejauh mana perhatian manajer terhadap lingkungan ditentukan oleh
kompleksitas lingkungan yaitu jumlah faktor-faktor eksternal di dalam lingkungan yang
mempengaruhi organisasi. Lingkungan sederhana adalah suatu lingkungan dengan
sedikit faktor-faktor lingkungannya. Lingkungan kompleks adalah suatu lingkungan
dengan bermacam-macam faktor lingkungan.

Ketersediaan lingkungan adalah tingkat dimana lingkungan eksternal organisasi


memiliki kelimpahan atau kelangkaan sumber-sumber kritis organisasi. Semakin besar
tingkat perubahan lingkungan dan kompleksitas lingkungan serta semakin rendah
ketersediaan sumber-sumber lingkungan, maka semakin rendah keyakinan manajer
bahwa mereka dapat memahami dan memperkirakan kecenderungan yang
mempengaruhi usaha mereka.

Lingkungan eksternal organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu


lingkungan makro dan lingkungan mikro.

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung


terhadap kegiatan organisasi, meliputi :

• Kondisi ekonomi
• Kondisi sosial budaya
• Kondisi politik dan hukum
• Kondisi teknologi
• Kondisi lingkungan alam
• Kondisi dimensi internasional

Lingkungan mikro merupkan lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap


kegiatan organisasi, meliputi :

• Pelanggan
• Pemasok
• Pesaing
• Pembuat Peraturan/Pemerintah
• Serikat Pekerja
• Lembaga Keuangan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
1.1. LINGKUNGAN MAKRO DAN MIKRO ORGANISASI

Lingkungan umum atau makro terdiri atas faktor-faktor sebagai berikut :


1) Kondisi ekonomi, faktor-faktor ekonomi seperti inflasi, deflasi, kebijakan-kebijakan
moneter, devaluasi, suku bunga, kebijakn fiskal, harga yang berlaku, deregulasi,
keseimbangan neraca pembayaran dapat mempengaruhi biaya-biaya yang
ditimbulkan dalam kegiatan ekonomi, sehingga manajer perlu memahami faktor-
faktor tersebut.
2) Kondisi Sosial-Budaya, faktor-faktor sosial-budaya seperti sikap, pandangan, nilai-
nilai yang dianut dan kepercayaan yang terbentuk oleh variabel pendidikan,
demografis, tradisi, agama, ethnis/suku, geografis, yang dapat mempengaruhi sikap
masyarakat yang akan menentukan kegiatan-kegiatan organisasi.
3) Kondisi Politik & Hukum, faktor-faktor politk dan hukum seperti kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemerintah, peraturan dan perundang-undangan serta kegiatan
pemerintah sebagai konsumen, penyedia dan pesaing dapat mempengaruhi
bagaimana organisasi harus melakukan aktifitas-aktifitasnya.
4) Kondisi Teknologi, tingkat kemajuan teknologi yang ditandai inovasi teknologi di
bidang produk, produksi dan operasi sangat mempengaruhi tingkat persaingan
dalam bisnis sehingga manajer harus memahami perkembangan teknologi dan
inovasi.
5) Kondisi Lingkungan Alam, menghargai kondisi lingkungan alam serta perlindungan
dan pemanfaatan alam secara bijaksana kini semakin menjadi perhatian dan
tuntutan masyarakat dunia. Pemikiran sustainable development menjadi perhatian
banyak kegiatan bisnis masa sekarang, yang menuntut manajer memahami
peraturan dan tekanan masyarakat peduli lingkungan dan pencegahan yang harus
dilakukan dengan pedoman 3R (Reduce the number of parts, Reuse the number of
parts, Recycle the number of parts).
6) Kondisi Dimensi Internasional, faktor-faktor internasional seperti politik dunia,
ketergantungan ekonomi, pengaruh nila-nilai dan sikap hidup serta transfer
teknolosi, menuntut manajer untuk mampu menganalisa dampaknya terhadap
kegiatan organisasi dan tanggap menghadapinya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
Lingkungan khusus atau mikro terdiri atas faktor-faktor sebagai berikut :
1) Pelanggan, faktor sikap dan perilaku pelanggan dipengaruhi oleh persepsi dan
preferensi mereka. Manajer perlu memahami kondisi pasar yang sangat dipengaruhi
harapan dan keinginan serta kebutuhan konsumen untuk bisa merebut pasar
sasaran.
2) Pemasok, kebutuhan sumber-sumber daya organisasi untuk memenuhi kebutuhan
bahan mentah, bahan pembantu, pelayanan, energi dan peralatan bergantung pada
penyedia atau pemasok dan kesediaan sumber-sumber. Manajer perlu memahami
masalah-masalah yang berkaitan dengan pemasok dan kesediaan sumber-sumber
untuk menjaga kebutuhan sumber daya organisasi.
3) Pesaing, pemahaman arena persaingan, sifat persaingan serta kekuatan dan
kelemahan pesaing memungkinkan perusahaan untuk dapat mempergunakan
kemampuannya bersaing secara efektif dan efisien.
4) Pembuat peraturan, peranan pemerintah sebagai pembuat peraturan mempengaruhi
tindakan-tindakan yang dapat diambil organisasi, seperti peraturan pendirian usaha
dan hal-hal yang berkaitan dalam kegiatan usaha yang harus dipatuhi, prosedur
perizinan dan pembatasan sebagai upaya perlindungan masyarakat dan
pembangunan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
5) Serikat Pekerja, perkembangan serikat pekerja yang berkaitan dengan adanya
tuntutan-tuntutan karyawan terhadap perusahaan sangat mempengaruhi kebijakan-
kebijakan yang dapat diambil manajer dalam organisasi.
6) Lembaga keuangan, kebuthan perusahaan terhadap tambahan modal dari lembaga-
lembaga keuangan untuk memperluas usaha semakin besar. Manajer perlu
memahami pentingnya menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan
untuk memperluas usaha semakin besar. Manajer perlu memahami pentingnya
menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan dengan mengerti
tentang prosedur perbankkan, mampu membuat transaksi berharga, membuat
pembukuan yang akurat serta memiliki jaminan yang diperlukan.

1.2. LINGKUNGAN INTERNAL


Lingkungan internal adalah kejadian dan kecenderungan dalam suatu organisasi
yang mempengaruhi manajemen, karyawan dan budaya organisasi. Budaya organisasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
adalah nilai-nilai, keyakinan, dan sikap yang berlaku di antara anggota organisasi.
Budaya organisasi seringkali diciptakan oleh pendiri perusahaan, kemudian
dipertahankan dengan cara memberitahukan riwayat organisasi dan merayakan
kepahlawanan organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa budaya organisiasi berkaitan
dengan keberhasilan organisasi. Budaya organisasi yang berhasil didasarkan pada
kemampuan untuk menyesuaikan diri, keterlibatan, misi yang jelas dan kemantapanatau
konsistensi. Keberhasilan budaya organisasi membantu perusahaan mencapai
pertumbuhan penjualan, pengembalian modal, keuntungan, mutu dan kepuasan
karyawan yang lebih tinggi.
Kemampuan menyesuaikan diri adalah kemampuan untuk mengenali dan
menanggapi perubahan lingkungan organisasi. Nilai-nilai organisasi yang lama dan
dirasa perlu untuk diganti menuntut kemampuan karyawan dan manajemen untuk bisa
menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Pada budaya yang mendorong
keterlibatan karyawan lebih tinggi dalam pengambilan keputusan, akan menyebabkan
karyawan memiliki rasa kepemilikan dan tanggung jawab lebih besar.
Visi perusahaan merupakan maksud atau alasan mengapa perusahaan didirikan.
Dalam budaya organisasi, memiliki visi yang jelas dan tujuan serta arah strategis
organisasi yang terlihat jelas bagi setiap karyawan organisasi akan mengarahkan
manajer dan karyawan untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan
melalui diskusi, keputusan dan perilaku karyawan yang searah dengan visi dan tujuan
serta arah strategis organisasi ysng jelas.
Budaya organisasi yang konsisten merupakan budaya organisasi yang kuat yang
akan mendorong setiap karyawan untuk mampu dan terdorong terlibat mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam organisasi sehingga mereka berkeinginan untuk
selalu belajar mengatasi masalah. Pengganti perilaku, penambahan perilaku dan
perubahan benda-benda perlambang organisasi adalah cara-cara yang dapat dilakukan
oleh manajer untuk memulai perubahan budaya organisasi.

1.3. ETIKA MANAJERIAL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Tindakan yang etis dari seorang manajer akan berdampak positif bagi orang lain
di tempat kerja maupun manfaat sosial bagi masyarakat dan bagi organisasi secara
keseluruhan. Seorang manajer yang tidak dapat bertindak etis akan mempersulit
organisasi untuk bertindak secara moral dan sosial yang dapat diterima. Seorang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
manajer dituntut untuk bisa bertindak berdasarkan etika manajerial dalam organisasi.
Meskipun demikian kenyataannya tindakan yang dikatakan etis oleh suatu kelompok
sementara kelompok lain menyatakan sebagai tindakan tidak etis. Dalam dunia nyata
apa pun keputusan manajemen, seseorang atau sekelompok akan merasa kecewa
dengan keputusan itu. Sehingga sangat penting bagai manajer untuk membuat
keputusan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi etika
manajerial. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan etis dalam manajemen
yang dapat menjadi pertimbangan manajer. Pertimbangan yang akan mengarahkan
pada keputusan yang lebih etis dengan melihat lebih banyak faktor yang mendukung
keputusan sebagai tindakan etis (perilaku etis).
Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai yang menegaskan
benar dan salah bagi seseorang atau suatu kelompok. Perilaku etis merupakan
perilaku yang memenuhi prinsip-prinsip benar dan salah yang telah diterima
masyarakat. Prinsip benar dan salah mencerminkan suatu keadaan yang boleh dan
tidak boleh dilakukan yang menjadi nilai-nilai yang berlaku dan diterima di dalam
masyarakat. Perilaku manajemen yang tidak etis terjadi bila manajer atau karyawan
melanggar prinsip-prinsip benar dan salah yang telah disepakati. Etika manajemen atau
etika bisnis dapat juga dikatakam sebagai rangkaian dasar etika atau prinsip yang harus
diikuti dalam menjalankan bisnis. Melakukan aktifitas bisnis yang berkaitan dengan
berbagai keputusan-keputusan bisnis, harus didasarkan pada etika bisnis.

Etika manajerial ( the ethics of manager) adalah :


keputusan manajemen dan kegiatan organisasi yang berdasarkan pada nilai-nilai atau
standar moral yang dianggap baik dan luhur dalam lingkungannya dan masyarakat.

Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai
yang disepakati. Manajer dapat memberikan contoh untuk melakukan perilaku etis
dengan menetapkan standar menyangkut penggunaan sumber daya organisasi untuk
kepentingan perusahaan daan bukan kepentingan pribadi, menangani informasi secara
jujur dan rahasia, tidak menggunakan wewenang mereka untuk mempengaruhi orang
lain melakukan perilaku tidak etis, tidak membuat kebijakan yang tidak sengaja
membuat karyawan berperilaku tidak etis dengan menetapkan tujuan yang masuk akal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi etika manajerial sebagai berikut :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
1) Manajer secara pribadi, pengaruh keluarga, nilai-nilai dan agama serta kebutuhan
dan standar pribadi akan menentukan tindakan etis dari manajer pada situasi-situasi
tertentu.

2) Organisasi, mempengaruhi etika manajerial berdasarkan kebijaksanaan, aturan,


perilaku atasan dan perilaku rekan sekerja yang dapat mendukung dan mendorong
tumbuhnya budaya organisasi sehingga mempengaruhi perilaku etis manajer dan
karyawan.

3) Lingkungan luar, seperti peraturan pemerintah, norma dan nilai masyarakat serta
keadaan industri atau pesaing mempengaruhi perilaku mereka dalam organisasi.
Tanggung jawab sosial merupakan hal penting yang semakin mendapat
perhatian dari berbagai elemen dalam masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan
berarti suatu pengakuan dari perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat mempengaruhi
individu dan kelompok masyarakat serta lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility ) adalah


Manajemen mempertimbangkan dampak hukum, etika, sosial dan ekonomi dalam
membuat keputusan-keputusan yang etis atau;
Kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan dan
melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Melaksanakan tanggung jawab sosial berarti memperhatikan berbagai pihak yang


berkepentingan yang berada di dalam dan di luar perusahaan. Bidang tanggung jawab
sosial perusahaan terbagi menjadi tiga bidang sebagai berikut :

1) Lingkungan, tanggung jawab perusahaan perusahaan terhadap polusi udara, polusi


tanah dan polusi air yang ditimbulkan serta kelangsungan sumber daya alam dan
makhluk hidup.
2) Konsumen, tanggung jawab perusahaan terhadap produk yang aman, informasi
yang benar dan harga yang baik dan tidak merugikan konsumen.
3) Karyawan, pemegang saham, kreditor, dan pemasok serta masyarakat seperti
perlakuan yang adil dan layak bagi karyawan, laporan keuangan dan pengembalian
kewajiban kepada kreditor, memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN
pembayaran yang tepat waktu kepada pemasok dan pelaksanaan tata tertib hukum
kepada masyarakat.
Program implementasi tanggung jawab sosial sebagai tanggapan atas tuntutan
akan tanggung jawab sosial yang muncul bilamana tindakan perusahaan tidak
memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Kepekaaan sosial adlah strategi
yang dipilih oleh perusahaan utnuk menanggapi harapan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam bidang ekonomi, hukum, etika dan sosial, yang berkaitan dengan
tanggung jawab sosial. Implementasi atau strategi tanggung jawab sosial dibagi menjadi
4 (empat) sebagai berikut :
1) Strategi reaktif, strategi kepekaan sosial dimana perusahaan memilih untuk berbuat
kurang dari apa yang diharpkan masyarakat dan mengambaikan tanggung jawab
atas masalah.
2) Strategi defensif, strategi kepekaan sosial dimana perusahaan memilih untuk
mengakui tanggung jawabnya atas suatu masalah tetapi melakukan usah terkecil
untuk memenuhi harapan masyarakat.
3) Strategi akomodatif, strategi kepekaan sosial dimana perusahaan memilih untuk
menerima tanggung jawab atas masalah dan melakukan semua yang diharapkan
masyarakat untuk memecahkan persoalan.
4) Strategi proaktif, strategi kepekaan atau tanggapan sosial dimana perusahaan akan
mengantisipasi tanggung jawab atas masalah sebelum terjadi dan secara aktif
mencari peluang untuk memberikan kontribusinya kepada individu dan kelompok di
lingkungan sosialnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tafiprios SE. MM


PENGANTAR MANAJEMEN

Anda mungkin juga menyukai