Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Luka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan suhu rendah (frosh bite) (Mansjoer 2000 : 365). Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation). Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti kobaran api ditubuh (flame), jilatan api ketubuh (flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda panas (kontak panas), akibat sengatan listrik, akibat bahan-bahan kimia, serta sengatan matahari (sun burn).
2. Etiologi Combutsio/Luka Bakar
Luka bakar banyak disebabkan karena suatu hal, diantaranya adalah: a. Luka bakar suhu tinggi (Thermal Burn): gas, cairan, bahan padat Luka bakar thermal burn biasanya disebabkan oleh air panas (scald), jilatan api ketubuh (flash), kobaran api di tubuh (flam), dan akibat terpapar atau kontak dengan objek-objek panas lainnya (logam panas, dan lain- lain) (Moenadjat, 2005). b. Luka bakar bahan kimia (Chemical Burn)a Luka bakar bahan kimia biasanya disebabkan oleh asam kuat atau alkali yang biasa digunakan dalam bidang industry militer ataupun bahan pembersih yang sering digunakan untuk keperluan rumah tangga (Moenadjat, 2005). c. Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn) Listrik menyebabkan kerusakan yang disebabkan karena arus, api dan ledakan. Aliran listrik menjalar disepanjang bagian tubuh yang memiliki resistensi paling rendah. Kerusakan terutama pada pembuluh darah, khususnya tunika intima, sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi ke distal. Sering kali kerusakan berada jauh dari lokasi kontak,baik kontak dengan sumber arus maupun grown (Moenadjat, 2005). d. Luka bakar radiasi (Radiasi Injury) Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injury ini sering disebabkan oleh penggunaan radio aktif untuk keperluan terapeutik dalam dunia kedokteran dan industry. Akibat terpapar sinar matahari yang terlalu lama juga dapat menyebabkan luka bakar radiasi (Moenadjat, 2005).
3. Patofisiologi Combutsio/Luka Bakar
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energy dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut dapat dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik, derajat luka bakar yang berhubungan dengan beberapa faktor penyebab, konduksi jaringan yang terkena dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas. Kulit dengan luka bakar mengalami keruskan pada epidermis, dermis, maupun jaringan subkutan tergantung pada penyebabnya. Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia. Menigkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan menimbulkan bula yang mengandung banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat dua, dan pengeluaran cairan ke keropeng luka bakar derajat tiga. Bila luas bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi bila lebih dari 20%, akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurang. Pembengkakan terjadi pelan- pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam. (Wim De Jong, 2004). 4. Manifestasi Klinik Combutsio/ Luka Bakar Luka bakar dapat diklasifikasikan menurut dalamnya jaringan yang rusak dan disebut sebagai luka bakar superfisial partial thickness, deep partial thickness dan full thickness. Istilah deskriptif yang sesuai adalah luka bakar derajat-satu, -dua, -tiga. Kedalaman dan Bagian Gejala Penampilan luka Perjalanan penyebab luka kulit yang kesembuhan bakar terkena Derajat satu Epidermis Kesemutan, Memerah, menjadi Kesembuhan (superfisial): hiperestesia putih ketika ditekan lengkap dalam tersengat (supersensivitas), minimal atau tanpa waktu satu matahari, rasa nyeri edema minggu, terkena api mereda jika terjadi dengan didinginkan pengelupasan intensitas rendah kulit
Derajat-dua Epidermis Nyeri, Melepuh, dasar luka Kesembuhan
(partial- dan hiperestesia, berbintik-bintik dalam waktu thickness): bagian sensitif terhadap merah, epidermis 2-3 minggu, tersiram air dermis udara yang retak, permukaan pembentukan mendidih, dingin luka basah, terdapat parut dan terbakar oleh edema depigmentasi, nyala api infeksi dapat mengubahnya menjadi derajat-tiga Derajat-tiga Epidermis Tidak terasa Kering, luka bakar Pembentukan (full-thickness): , nyeri, syok, berwarna putih eskar, terbakar nyala keseluruha hematuria seperti bahan kulit diperlukan api, terkena n dermis (adanya darah atau gosong, kulit pencangkokan cairan mendidih dan dalam urin) dan retak dengan bagian , pembentukan dalam waktu kadang- kemungkinan lemak yang tampak, parut dan yang lama, kadang pula hemolisis terdapat edema hilangnya tersengat arus jaringan (destruksi sel kontur serta listrik subkutan darah merah), fungsi kulit, kemungkinan hilangnya jari terdapat luka tangan atau masuk dan ekstrenitas keluar (pada luka dapat terjadi bakar listrik)