Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

JATUH DI RUANG RAWAT INAP

DISUSUN OLEH :

1. RIA AMELIA
2. RIZKI FAJRI EXA WIDIANINGSIH
3. SAFITRI WULANDARI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga kelompok dapat
menyelesaikan penyusunan makalah keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja “Jatuh
Di Ruang Rawat Inap” Dalam penyusunan makalah ini, kelompok mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, kelompok mengucapkan terima kasih yang sebesar
– besarnya terutama kepada :

1. Wali kelas transfer S1 keperaatan kelas A


2. Koordinator Keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Universitas
Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu keperawatan Eni Widiastuti SKp.,M.Kep
3. Tim Pengajar Keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Universitas
Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu keperawatan dr. Pitut Aprilia Safitri, MKK dan
Ns.Erni Rita, S.Kep.,M.Epid
4. Kedua orang tua, anak, suami dan teman – teman yang selalu memberikan dukungan dan
bimbingan kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kelompok masih merasa banyak kekurangan baik pada
penulisan, maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kelompok
harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini. Kelompok berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i.

Jakarta, Oktober 2019

Kelompok
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................


B. TUJUAN .................................................................................................................

BAB II TINJAUAN KASUS ..............................................................................................

A. TEORI .....................................................................................................................
B. PENYEBAB PASIEN JATUH PADA SAAT DI RUANG RAWAT INAP .........

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA 32
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jatuh terlepas dan turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitasi bumi
(baik ketika masih dalam gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah dan
sebagainya. (Kamus KBBI).

Dalam pelaksanaan program patient safety di rumah sakit, kejadian pasien jatuh
merupakan salah satu indikator berjalan tidaknya pelaksanaan program ini.
Mendefinisikan pasien jatuh pun memiliki tantangan tersendiri. Miake-Lye at al. (2013)
dalam National Database of Nursing Quality Indicators mendefinisikan jatuh sebagai
"an unplanned descent to the floor with or without injury", sedangkan World Health
Organization (WHO) mendefinisikan jatuh sebagai "an event which results in a person
coming to rest inadvertently on the ground or floor or some lower level".

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh rumah sakit dalam mengurangi atau mencegah
kejadian pasien jatuh. Pencegahan pasien jatuh adalah masalah yang kompleks, yang
melintasi batas-batas kesehatan, pelayanan sosial, kesehatan masyarakat dan
pencegahan kecelakaan. Dalam buku "Preventing Falls in Hospitals: A Toolkit for
Improving Quality of Care" (2013), menyebutkan bahwa di Inggris dan Wales, sekitar
152.000 jatuh dilaporkan di rumah sakit akut setiap tahun, dengan lebih dari 26.000
dilaporkan dari unit kesehatan mental dan 28.000 dari rumah sakit masyarakat.
Beberapa kasus berakibat pada kematian, luka berat atau sedang dengan perkiraan biaya
sebesar 15 juta per tahun.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu menjelaskan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya tentang
pasien jatuh di ruang rawat inap
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui pengertian jantung
b. Dapat mengetahui prevalensi kejadian jatuh
c. Dapat mengetahui resiko jatuh
d. Dapat mengetahui alat yang dapat membuat klien jatuh
e. Mengetahui upaya perawat agar waspada pada saat klien jatuh
BAB II

TINJAUAN KASUS

A. TEORI

Risiko jatuh adalah peningkatan kemungkinan untuk jatuh yang dapat disertai atau
tanpa disertai dengan cedera fisik atau kehilangan kesadaran. Tubuh manusia memiliki
mekanisme untuk mempertahankan postur agar tetap tegak saat anda duduk, berdiri,
maupun beraktivitas. Mekanisme ini merupakan kerja sama antara organ mata,
vestibuler, dan propioseptif yang diatur oleh pusat keseimbangan di otak kita.

Bahkan dalam akreditasi international Joint Commission International (JCI), upaya


penanggulangan kejadian pasien jatuh di rumah sakit mendapatkan perhatian khusus.
Hal ini seperti disebutkan dalan section 1, chapter 1 yaitu International Patient Safety
Goals (IPSG), khususnya Sasaran 6 yaitu Reduce the Risk of Patient Harm Resulting
from Falls. Maksud dan tujuan dari sasaran ke 6 dari akreditasi JCI ini adalah sebagian
besar cedera pada pasien rawat inap terjadi karena jatuh. Dalam konteks ini rumah sakit
harus melakukan evaluasi risiko pasien terhadap jatuh dan segera bertindak untuk
mengurangi risiko terjatuh dan mengurangi risiko cedera akibat jatuh. Rumah sakit
menetapkan program mengurangi risiko terjatuh berdasarkan kebijakan dan atau
prosedur yang tepat. Program ini memantau baik konsekuensi yang diinginkan maupun
tidak diinginkan dari tindakan yang diambil untuk mengurangi jatuh. Rumah sakit harus
melaksanakan program ini. Maka dalam standar JCI sasaran ke 6 ini disebutkan rumah
sakit perlu menyusun cara pendekatan untuk mengurangi risiko cedera yang menimpa
pasien akibat jatuh.

Pendidikan pada pasien, pemberian tanda beresiko pada bed pasien dan pelatihan pada
para staf merupakan intervensi yang paling efektif untuk mengurangi kejadian pasien
jatuh. Lebih lanjut dalam proses implementasi intervensi-intervensi di atas, dibutuhkan
struktur organisasi yang baik, infrastruktur keamanan yang baik, budaya keselamatan
pasien, kerja tim dan leadership.
Dalam buku "Preventing Falls in Hospitals: A Toolkit for Improving Quality of
Care" disebutkan upaya upaya untuk mengurangi terjadinya kejadian pasien terjatuh
di rumah sakit, yaitu:

1. Membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya.


2. Menunjukkan pada pasien alat bantu panggilan darurat.
3. Posisikan alat bantu panggil darurat dalam jangkauan.
4. Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien.
5. Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong.
6. Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien sedang
beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak
tidur.
7. Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal rumah sakit.
8. Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner.
9. Gunakan alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien.
10. Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.
11. Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua tumpahan.
12. Kondisikan daerah perawatan pasien rapi.
13. Ikuti praktek yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur
dan meninggalkan tempat tidur.

Pernyataan yang paling ringkas, akan tetapi memiliki makna yang dalam seperti yang
disarankan oleh Standart Akreditasi JCI adalah "The program is implemented". Dengan
implementasi beberapa saran dalam tulisan ini diharapkan dapat meminimalkan
kejadian pasien terjatuh di rumah sakit. Sehingga salah satu indikator patient safety
dapat dilakukan.
B. PENYEBAB PASIEN JATUH DI RUANG RAWAT INAP

NO ALAT KEJADIAN SARAN


1. TEMPAT TIDUR - Pada saat verbed - Pada saat perbed
perawat lupa baiknya perawat
memasang handle tidak sendirian.
pada tempat tidur - Pada saat
melakukan
verbed perawat
alagkah baiknya
menutup salah
satu handle pada
tempat tidur.
- Pada saat - Pada saat
pemindahan pemindahan
pasien dari kursi pasien alangkah
roda ke tempat baiknya perawat
tidur / antar mengecek kunci
tempat tidur ke roda pada tempat
tempat tidur tidur kemudian
handle pada roda mencoba untuk
tidak di kunci / mengoyangkan
Perawat lupa atau mendorong
mengunci sedikit untuk
memastikan
bahwa roda pada
tempat tidur
sudah terkunci
dengan baik dan
benar
- Pada saat pasien - Pada saat pasien
tidur handle pada tidur alangkah
tempat tidur tidak baiaknya perawat
terpasang dengan memberi edukasi
benar / hanya pada pasien ,
terpasang pada keluarga /
salah satunya penunggu pasien
saja. untuk selalu
mengunci handle
pada tempat tidur
dan pasien di jaga
dan dapat di
tunggu oleh
keluarga
- Pada saat pasien - Pada saat ini
turun dari tempat keluarga /
tidur dalam penunggu pasien
keadaan pasien di edukasi untuk
lemah dan tangan menemani dan
sedang di infus. mendampingi
pasien saat pasien
masih lemah dan
jika
membutuhkan
pertolongan
keluarga atau
penunggu pasien
dapat memencet
bel
2. TOILET - Pada saat toilet - Alangkah baiknya
dalam keadaan perawat atau
basah dan licin petugas
kebersihan di
rumah sakit dapat
sesering mungkin
mengecek kamar
mandi dalam
keadaan kering
dan tidak ada
genangan air.
- Perawat tidak tau - Memberitahu
jika pasien ke klien agar
kamar mandi meminta bantuan
sendirian tanpa pada saat pasien
bantuan keluarga. ingin ke kamar
mandi.
3. DI BANTU ORANG LAIN - Pada saat pasien - Pada saat di bantu
dibantu orang lain orang lain
/ keluarga secara perawat harus
sendirian tanpa mengetahui
bantuan perawat. apakahan
seseorang yang
membantu dalam
keadaan baik dan
dapat menopang
pasien dengan
baik.
4. KURSI RODA - Pada saat - pada saat
pemindahan memindahankan
pasien dari tempat pasien dari tempat
tidur ke kursi roda tidur ke kursi roda
dan kunci pada perawat harus
roda kursi roda mengunci di
tidak dalam kedua sisi pada
keadaan roda dan mencek
mengunci / hanya dengancara
mengunci salah mencoba di
satu bagian roda dorong sedikit
saja. apakah kusi roda
sudah tekunci
dengan baik.
5. STRECHER / TONGKAT - Pada saat pasien - Pada saat pasien
mulai belajar mengunakan
berjalan peratama strecher atau
kali dengan tongkat perawat
menggunakan senantiasa berada
banuan tongkat. di dekat pasien
dan melihat
sekitar
lingkungan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai