Anda di halaman 1dari 36

Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep.,Ns,M.

Kes
PENGERTIAN ANAK
 Berdasarkan Konvensi Hak-Hak Anak yang disetujui oleh
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada tanggal
20 Nopember 1989 dan telah diratifikasi Indonesia pada
tahun 1990, Bagian 1 Pasal 1, yang dimaksud Anak adalah
setiap orang yang berusia dibawah 18 tahun, kecuali
berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak
ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal.
 Menurut WHO batasan usia anak yaitu antara 0-19 tahun
 Batasan usia anak dan dewasa menurut peraturan
perundang-undangan yang ada di Indonesia yang dari
buku Penjelasan Hukum Tentang Batasan Umur
(Kecakapan dan Kewenangan Bertindak Berdasar Batasan
Umur) terbitan NLRP.
Hak Anak
 Ada 4 prinsip dasar hak anak yang terkandung di
dalam Konvensi Hak-hak Anak yang disetujui oleh
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada
tanggal 20 Nopember 1989 dan telah diratifikasi
Indonesia pada tahun 1990, yaitu: Non-diskriminasi,
Kepentingan yang terbaik bagi anak, Hak untuk hidup
; kelangsungan hidup; dan perkembangan, serta
Penghargaan terhadap pendapat anak.
Batasan Umur Menurut UU di
Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Pasal 330
Perdata (Burgerlijk Wetboek) Yang belum dewasa adalah mereka yang
belum mencapai umur genap dua puluh
satu tahun dan tidak kawin sebelumnya.
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Pasal 47
Perkawinan Anak yang dimaksud dalam UU Perkawinan
adalah yang belum mencapai 18 tahun.
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Pasal 1 angka 26
Ketenagakerjaan Anak adalah setiap orang yang berumur di
bawah 18 (delapan belas) tahun
UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pasal 1
Pengadilan Anak Anak adalah orang yang dalam perkara anak
nakal telah mencapai umur 8
(delapan) tahun tetapi belum mencapai
umur 18 (delapan belas) tahun dan belum
pernah kawin
UU No. 39 Tahun 1999 Pasal 1 angka 5
tentang Hak Asasi Manusia Anak adalah setiap manusia yang berumur
di bawah 18 (delapan belas) tahun dan
belum menikah, termasuk anak yang masih
dalam kandungan apabila hal tersebut
adalah demi kepentingannya.
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Pasal 1 ayat (1)
Perlindungan Anak Anak adalah seseorang yang belum berumur
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan.
UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pasal 1 ayat (4)
Pornografi Anak adalah seseorang yang belum berumur
18 (delapan belas) tahun.
UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pasal 1 angka 5
Pemberantasan Tindak Pidana Anak adalah seseorang yang belum berumur
Perdagangan Orang 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan.
Tingkatan Usia Anak
 Infant : 0 – 1 tahun
 Toddler : 1 – 3 tahun
 Pre school : 3 – 6tahun
 School : 6 – 12 tahun
 Remaja : 12 – 18 tahun
FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK

Family Centered Care


Atraumatic Care
Manajeman Kasus
Family Centered Care

 Perawatan berfokus pada keluarga  merupakan


unsur penting dalam perawatan anak karena anak
merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga
kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan
keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus
mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau
sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang
dapat mempengaruhi status kesehatan ana
Atraumatic Care
 Prinsip dari atraumatic care adalah menurunkan dan
mencegah dampak perpisahan dari keluarga,
meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan
mengurangi cedera ( injury ) dan nyeri ( dampak
psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak
dan modifikasi lingkungan fisik
Principles and Practice of
Pediatric Nursing
Keperawatan pediatric merupakan
area unik dengan prinsip-prinsip
tersendiri, dimana perawat
pediatric mempunyai pemahaman
yang baik tentang prinsip
perawatan,  mampu berfikir
kritis dan menggunakan prinsip
keperawatan anak dalam praktek
sehari-hari.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
 Perawat yang merawat anak harus mampu :
 Menggunakan pengetahuan tumbuh kembang agar
dapat memenuhi kebutuhan fisik maupun
emosional anak.
 Memahami proses fisiologis normal yang terjadi
pada masa maturisasi yang akan memberikan
petunjuk tentang keperawatan anak.
 Menyesuaikan semua aspek perawatan anak dengan
tahap perkembangan dan kronologis anak.
2. Promosi Kesehatan
 Promosi kesehatan pada anak dicapai melalui
bimbingan dan konseling dengan sasaran :
 Memberikan petunjuk pada anak dan keluarga
agar mampu mandiri
 Membantu anak dan keluarga agar lebih
memperhatikan kesehatan
 Memberikan pendidikan pada orang tua tentang
tumbuh kembang  memberikan fondasi tentang
petunjuk anticipatory guidance.
 Memeberikan pemahaman tentang pentingnya :
Nutrisi, perawatan anak yang baik, parenting dan
keselamatan.
3. Fokus pada Keluarga
Perawatan yang berfokus pada keluarga adalah inti
dari perawatan anak perkembangan anak kesehatan
anak dipengaruhi oleh :
- Nilai-nilai - Praktek kesehatan
dalam keluarga
- Kepercayaan - Kebutuhan anak akan
kasih sayang
- Sikap - Keamanan
Meningkat selama anak sakit
4. Child Advocacy
 Secara legal dan etik perawat harus
memberikan perlindungan pada anak
terhadap :
 Peningkatan kesehatan
 Kekerasan
 Penyalahgunaan obat
 Kelalaian
 Mortalitas dan morbiditas bayi
5. Concepts Applied Across Age
Group
Selama pelaksanaan keperawatan
anak mungkin mempunyai
kebutuhan untuk yang
berhubungan dengan bermain dan
beraktivitas, rasa sakit/nyeri,
kronisitas, nutrisi, penyakit dan
keluarga
6. Komunikasi
Selain mempunyai kemampuan
komunikasi terapeutik perawat anak
juga harus mempunyai kemampuan
berkomunikasi dengan anak dan
keluarga. Komunikasi dengan anak
akan memberikan rasa takut pada anak
terutama bila perawat mempunyai
pengalaman yang terbatas.
7. Fokus pada Penyakit yang lazim terjadi
Insidensi, perawatan dan penanganan terhadap penyakit
berubah setiap saat sairing dengan penemuan baru
lewat penelitian.

8. Pengetahuan sebagai dasar praktek


- Perawat pediatric memerlukan akses pada :
- Pertumbuhan dan perkembangan normal
- Preventif yang tepat
- Anticipatory guidance & guidance pada
kelompok umur tertentu
- Pengobatan yang dilakukan
- Nilai-nilai laboratorium
- Tanda-tanda vital pada kelompok umur
tertentu
- Jadwal imunisasi
PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
Paradigma keperawatan anak adalah suatu
landasan berpikir dalam penerapan ilmu
keperawatan anak  mengacu paradigma
keperawatan secara umum.
Landasan berpikir tsb terdiri dari 4 komponen :
 Anak
 Keperawatan
 Sehat-sakit
 Lingkungan
MANUSIA
(ANAK)

SEHAT-SAKIT LINGKUNGAN

KEPERAWATAN
Pada peradapan Romawi dan Yunani
 Perhatian diberikan pada pendidikan anak
 Tidak ada perhatian untuk bayi lemah dan cacat
 Beberapa bayi perempuan dibuang dan dibunuh.

Saat Peradapan Yunani Melemah


 Perang, kelaparan, penyakit, kemiskinan, menyebar
luas  anak sering dijual dalam perbudakan untuk
membayar hutang orang tuanya dan pembunuhan
pada bayi mulai dipraktekan.
Menjelang abad 15
Rumah untuk bayi dan anak
terlantar telah didirikan 95 %
bayi/anak meninggal karena
kesulitas makan, 60 % semua anak
mati di bawah lima tahun
Anak menerima obat sama dengan
orang dewasa, perawatan yang
diberikan sama seperti untuk orang
dewasa.
Abad 17 dan 18
 Dibenua Amerika utara abad 17  anak dinilai
sebagai asset masyarakat, sekolah umum didirikan dan
pengadilan mulai memandang anak sebagai perhatian
tambahan dan memberikan perlindunngan pada
mereka secara tepat
 Abad 18 terjadi wabah cacar, difteri, scarlet fever,
measless dan dalam satu hari banyak yang mati.
Pengobatan medis diberikan oleh keluarga tetangga,
bidan/dukun, mantra dan dokter.
 Tingginya angka kematian  penelitian tentang
praktek keperawatan anak secara umum
 Akhir abad 18 kesehatan anak diperbaiki dengan
pengembangan kemajuan-kemajuan tertentu dan
inokulasi untuk melawan cacar.
Abad 19
 Permasalahan kesehatan anak yang paling serius diakibatkan
oleh kemiskinan dan kepadatan penduduk
 Bayi meminum susu yang telah terkontaminasi  sapi yang
terinfeksi TBC, susunya diambil tanpa pasteurisasi.
 Diare adalah penyebab utama kematian bayi
 Akhir abad 19 kondisi mulai membaik, perawat mengajarkan
ibu-ibu dan pusat distribusi susu dibuka  bayi
mendapatkan susu tanpa kontaminasi.
 Rumah sakit mulai melengkapi personil dengan pakaian
seragam dan membatasi kontak antar anak dibangsal,
bangsal rumah sakit tertutup bagi pengunjung, orang tua
dilarang berkunjung pada anak yang dirawat  membatasi
penyebaran infeksi.
 Kesehatan emosional terabaikan  dipusatkan pada
pengobatan fisik.
Abad 20
 Perubahan drastic pada kesehatan anak, mulai terjadi :
 Peningkatan pengetahuan tentang nutrisi, bakteriologi,
farmakologi, medikasi dan psikologi
 Tahun 1940 -1950 pengenalan Pinicllin, corticosteroid
dan vaksin untuk , melawan penyakit menular
 Tahun 1970 – 1980 peningkatan angka hidup bayi dengan
kondisi fatal sebelumnya  meningkatkan angka cacat
jasmaniah kronis
 Program-program untuk anak meningkat
 Pada decade terakhir perhatian difokuskan pada usaha-
usaha psikologis dan emosional selama anak rawat inap
di rumah sakit.
1. penurunan mendasar pada perawatan akut
2.Anak merasa lebih sakit di rumah sakit
3. Cakupan bantuan medis yang tidak memadai
4. Menngkatnya jumlah oprang yang tidak diasuransikan
5.Perkembangnan manajemen keperawatan
6.Meningkatnya biaya disertai penurunan keuntungan
7.Konsolidasi community pediatric unuts
8.Perubahan shif rawan jalan
9.Meningkatnya society of pediatric nurses
10.Perkembangan rumah sakit swasta
Health Care Reform

 Pemebaharuan asuransi
 Pembaharuan malpraktek Perawat tidak boleh
diam  Terlibat
 Pembaharuan medicare
dan Medicaid
 Pembaharuan biaya kesehatan
Managed care
 Mempertahanakan perawatan berkualitas
 Mencegah perawatan yang tidak perlu
 Pengurangan biaya

Home care
 Anak dengan permasalahan komplek yang dulu
tidak dapat diselamatkan sekarang dapat hidup,
sehingga banyak anak membutuhkan perawatan
kompleks yang memerlukan perlengkan khusus.
 Dengan home care semua bisa diberikan di rumah,
sehingga akan memelihara :
 Integritas keluarga
 Menurunkan biaya perawatan kesehatan
Health Insurance
 Lebih dari duapetiga anak yang tidak diasuransikan hidup pda
keluarga dengan pendapatan dibawah level kemiskinan, hal
ini disebabkan oleh :
 Jumlah anak yang hidup dengan ibu tunggal dengan gaji
rendah meningkat
 Keuntungan perawatan kesehatan dari majikan manurun
 Jika seluruh keluarga diasuransikan maka akan menurunkan
pendapatan keluarga karena premi yang tinggi.
Health care Assisntance Programs
 Beberapa programs kesehatan yang didanai pemerintah
ataupu swasta :
 Pemebrian makanan tambahan  Bumil, Buteki dan Balita
 Pelayanan prenatal dan imunisasi
 Perawtab kesehatan komprehensif  mencegah munculnya
masalah kesehatan, sebelum bertambah parah.
 Proyek pencarian wanita beresiko tinggi, perawtan anak,
perumahan kesadaran public dan solusi baru pemberian
pelayanan kesehatan.
Kemiskinan
Kemiskinan berkaitan dengan :
 Menurunnya gaji orang tua  terutama wanita
 Meningkatnya kehamilan ummur belasan
 Penceraian dan anak yang ditinggalkan ayah
 Kepala keluarga perempuan
 DO dari sekolah tinggi
 Pengangguran
Kekerasan
 Saat ini anak hidup dalam lingkungan kekerasan, anak
yang hidup di lingkungan ekerasan akan mengalami :
 Kesuitan tidur
 Kecemasan meningkat
 Ketakutan

Penyebab utama meningkatnya kekerasan :


 Perbedaan social ekonomi
 Kendala bahasa
 Perbedaan budaya
 Kurangnya pengawasan dan umpan balik perilaku
 Kekerasan terhadap pembantu rumah tangga
 Perubahan dalam keluarga
 Pendekatan terhadap perilkaui di sekoilah seperti :
pemberian skorsing, hukuman yang tidak efektif,
megeluarkan siswa dari sekolah
 Preningkatan perhatian kekerasan media seperti :
kekerasan melaui TV, bioskop, Vidio game dan musik
muda mudi.
Perbedaan Budaya
Ilmu keperawatan mengakui
dampak budaya terhadap
perawatan klien. Faktor utama
yang perlu dipertimbangkan
pada saat mempertimbangkan
budaya pada anak dan keluarga
Care Provider
 Perawat anak memberikan perawatan
langsung kepada anak dan keluarganya
pada waktu sakit, luka dan
penyembuhan
Teacher
 Pendidikan memegang peranan
penting bagi perawat pediatric,
perawat menggunakn pengetahuan
tentang tukem untuk mengajarkan
anak berbagai tingkat pemahaman
Pencegahan Penyakit
 Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk
pelayanan keperawatan sehingga setiap dalam
melakukan askep harus selalu mengutamakan
tindakan pencegahan terhadap timbulnya masalah
baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah
yang diderita.
Konseling
 Perawat mampu memberikan waktu untuk
berkonsultasi terhadap masalah yang dialami oleh
anak mapun keluarga sehingga masalh dapat diatasi
dengan cepat dan tidak terjadi kesenjangan antara
perawat, keluarga dan anak. Konseling dapat
memberkan kemandirian keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Kolaborator
 Perawat anak melakukan kolaborasi dengan
tim kesehatan lain dalam
mengkoordinasikan dan mengatur
perawatan anak

Peneliti
 Perawat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan ilmu keperawatan melalui
penelitian teoritical secara sistimatik atau
penelitian terhadap issue-issue yang
dihadapi dalam perawatan anak.
Pengambil keputusan etik
 Perawat selalu berhubungan dengan anak kurang
lebih 24 jam sehingga peran sebagai pengambil
keputusan etik dapat dilakukan.

Child and family Advocacy


Perawat merupakan orang yang paling dekat dengan
anak dan keluarga. Sebagai tenaga kesehatan
professional perawat harus menginformasikan
kepada keluarga tentang prosedur diagnostic dan
pengobatan

Anda mungkin juga menyukai