Anda di halaman 1dari 8

Kingdom : Animalia

Klade : Euarthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Subordo : Epiprocta

Superfamili dan Famili

 Aeshnoidea
Aeshnidae
Austropetaliidae
Gomphidae
Petaluridae

 Cordulegastroidea
Chlorogomphidae
Cordulegastridae
Neopetaliidae

 Libelluloidea
Corduliidae
Libellulidae
Macromiidae
Synthemistidae

Capung yang telah menginjak usia dewasa memiliki ciri mata berukuran besar dan
bersegi banyak, dua pasang sayap transparan yang kuat, terkadang dihiasi dengan
bermacam warna, serta bentuk tubuh yang memanjang.
Terkadang kita sering salah dalam membedakan mereka dalam kelompok yang
terkait, capung jarum (zygoptera), yang memiliki struktur serupa.
Namun, membedakan mereka cukup mudah, sayap capung yang lebih besar posisinya
datar dan letaknya jauh dari tubuh, sedangkan capung jarum melipat sayap mereka di
sepanjang atau di atas perut ketika mereka beristirahat.
Kebanyakan spesies capung memiliki warna yang cemerlang atau metalik yang
dihasilkan oleh pewarnaan struktural, membuat mereka terlihat mencolok jika mereka
terbang.
Capung dewasa memiliki mata majemuk yang jumlahnya hampir mencapai 24.000
ommatidia.
Fosil yang sangat besar dari nenek moyang capung di Protodonata yang ditemukan di
bebatuan pada zaman karbon atas, 325 juta tahun yang lalu (SM). Lebar sayapnya
bisa mencapai 750mm.
Anisoptera memiliki sekitar 3000 spesies yang tersebar di dunia ini, sebagian besar
hidup di daerah tropis dan hanya sedikit yang hidup di daerah yang beriklim sedang.
Capung merupakan serangga predator, hal ini sudah di mulai dari ia masih seekor
nimfa hingga menjadi capung dewasa.
Sebagian besar hidup capung dihabiskan sebagai nimfa dan tinggal di air tawar.
Capung dewasa terbang menggunakan sayapnya mungkin hanya sekitar beberapa hari
atau minggu saja.
Mereka sangat cepat, tangkas dalam menyelam, terkadang mereka melintasi samudra
untuk bermigrasi, dan sering ditemukan di dekat air.
Mode reproduksi capung sangatlah unik yang melibatkan inseminasi tidak langsung,
pembuahan yang tertunda, dan persaingan sperma.
Selama proses perkawinan, capung jantan mengaitkan bagian belakang kepala capung
betina ke ekornya, dan tubuh capung betina akan membungkukkan perutnya di bawah
tubuh capung jantan untuk mengambil sperma dari penis capung jantan dibagian
depan perutnya.
Berkurangnya lahan basah yang merupakan habitat asli capung membuat populasi
capung di seluruh dunia terancam punah.
Capung juga terdapat di dalam budaya manusia pada artepak seperti lukisan batu,
tembikar, dan perhiasan Art Nouveau.
Capung juga digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional di Cina dan
Jepang, di Indonesia sendiri capung dijadikan sebagai makanan.
Dalam budaya jepang, capung di simbolkan sebagai kekuatan, keberanian dan
kebahagiaan. Namun, di dalam cerita rakyat eropa capung dianggap menyeramkan.
Warna mereka yang cerah dan terbangnya yang gesit membuat mereka dikagumi dan
dijadikan puisi oleh Alfred, Lord Tennyson dan dijadikan prosa oleh HE Bates.
Filogeni Capung

Capung dan beberapa kerabatnya termasuk dalam kelompok serangga kuno.


Fosil tertua berasal dari zaman karbon atas di Eropa, fosil ini termasuk dalam kelompok
Prodonata, sebuah kelompok yang mencakup serangga terbesar yang pernah ada.
Fosil ini adalah Meganeuropsis permiana dari periode Permian awal, lebar sayapnya dapat
mencapai 750mm.

Penyebaran Capung

Migrasi capung
Pada tahun 2010, terdapat sekitar 3012 spesies capung yang telah diidentifikasi, 314 genera
dan 11 famili.
Capung dapat kita temukan di semua benua kecuali benua antartika, beda halnya dengan
capung jarum yang pesebarannya terbatas.
Sebagian besar spesies Anisoptera hidup di daerah tropis dan hanya sedikit yang hidup di
daerah yang beriklim sedang.
Capung bisa kita temukan mulai dari permukaan laut sampai ke pegunungan, serangga ini
menjadi langka di garis lintang yang lebih tinggi.

Morfologi Capung

damselflies (suborder Zygoptera)


Capung merupakan serangga yang bertubuh besar, serangga ini mampu menahan sayapnya
secara horizontal baik ketika terbang atau ketika beristirahat.
Sebaliknya, capung jarum memiliki tubuh yang lebih ramping dan lemah dalam hal terbang,
sebagian besar spesies melipat sayapnya di sepanjang atau di atas perut ketika beristirahat.
Capung dewasa memiliki tiga segmen, kepala, dada, dan perut seperti kebanyakan serangga
lainnya.
Mereka memiliki kepala yang cukup besar dan sepasang antena yang pendek serta dua mata
majemuk yang menutupi sebagian permukaannya.
Mata majemuk ini terdiri dari ommatidia, jumlahnya tergantung ukuran spesies itu sendiri,
makin besar spesiesnya makin banyak jumlahnya.
Selain mempunyai mata majemuk, capung juga mempunyai 3 buah ocelli atau mata
sederhana.

Pewarnaan
Kebanyakan spesies capung memiliki warna yang cemerlang atau metalik yang dihasilkan
oleh pewarnaan struktural, membuat mereka terlihat mencolok jika mereka terbang.
Keseluruhan warna capung merupakan campuran dari pigmen merah, coklat, hitam dan
kuning dengan warna struktural.
Warna biru biasanya diciptakan oleh mikrostruktur di kutikula yang mencerminkan cahaya
biru.
Warna hijau merupakan hasil dari gabungan warna biru struktural dengan pigmen kuning.
Capung yang baru menjadi dewasa, yang dikenal sebagai teneral, memiliki warna kepucatan
dan akan mendapatkan warna khasnya setelah beberapa hari.

Ekologi Capung

Capung dan Capung Jarum adalah predator yang hebat di dua tahap, baik itu nimfa maupun
dewasa.
Nimfa capung biasanya memakan berbagai macam invertebrata air tawar dan nimfa yang
lebih besar sanggup memangsa kecebong dan ikan ikan.
Capung dewasa memanfaatkan sistem penglihatan yang bagus dan penerbangan yang sangat
teratur.
Capung merupakan salah satu serangga yang memiliki sistem perkawinan yang sangat
kompleks.
Capung jantan dewasa mempertahankan wilayahnya di sekitar permukaan air, daerah ini
merupakan habitat yang baik untuk mengembangkan larva mereka, dan merupakan tempat
capung betina untuk meletakkan telur-telurnya.

Perilaku Capung

Kebanyakan spesies capung, terutama capung jantan adalah serangga teritorial.


Beberapa capung dapat melawan capung lain dari spesiesnya sendiri, dan ada pula capung
yang melawan capung dari spesies lain, bahkan ada yang melawan serangga lain.
Mempertahankan wilayah khususnya untuk tempat berkembang biak memang cukup umum
dikalangan capung jantan, terutama untuk mereka yang berkumpul di sekitar kolam dalam
jumlah yang besar.

Siklus Hidup Capung


Capung merupakan salah satu serangga yang terggolong ke dalam hemimetabolous, yaitu
serangga yang memiliki tahap pupal dan metemorfosis yang tidak lengkap.

Telur capung yang diletakkan di dalam jaringan tanaman biasanya berbentuk seperti butiran
nasi, sedangkan telur lainnya berukuran pinhead, ellipsoidal, atau hampir bulat.

Capung mungkin memiliki sekitar 1500 telur, dan waktu yang dibutuhkan untuk menetas
menjadi nimfa air adalah sekitar satu minggu.

Sebagian besar kehidupan capung dihabiskan dibawah permukaan air, sebagai nimfa.

Penerbangan
Capung adalah serangga yang kuat dan gesit, mampu bermigrasi melintasi samudra, bergerak
ke segala arah, dan mengubah arah secara tiba-tiba.

Dalam penerbangan, capung dewasa bisa bergerak ke enam arah: ke atas, ke bawah, ke
depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan.

Capung mampu terbang dengan kecepatan hingga 60 mil per jam (97 km/jam).

Capung besar seperti capung penjaja memiliki kecepatan maksimum 10-15 meter per detik
(22-34 mph) dengan kecepatan jelajah rata-rata sekitar 4,5 meter per detik (10 mph).

Semut Jepang
Semut Jepang atau mealworm memiliki Bahasa Latin Tenebrio molitor merupakan spesies
serangga khas Jepang, walaupun sebanarnya semut Jepang bukanlah kelompok semut,
melainkan kumbang. Tahun 1970-an, semut jepang sudah dikenal di Indonesia dengan
sebutan Bubuk Jawa dan di Malaysia hewan ini dikenal sebagai Kumbang Mekkah.
Klasifikasi
Dalam sistem klasifikasi, Semut Jepang termasuk kelompok Coleoptera (kumbang). Koleos,
dan pteron, yang jika keduanya disatukan berarti “sayap berlapis” karena sebagian besar
kumbang memiliki dua pasang sayap. walaupun memiliki sayap, semut jepang tidak dapat
terbang.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Tenebrionidae
Genus : Tenebrio
Species : Tenebrio molitor
Karakteristik
Seperti halnya kumbang, semut jepang memiliki ciri:
1. Tubuh terbagi menjadi 3 bagian (kepala, dada, perut)
2. Memiliki 3 pasang kaki
3. Memiliki sepasang antena
4. Memilik dua lapis sayap
5. Habitat kosmopolitan
6. Mengalami metamorfosis sempurna
Berdasarkan hasil penelitian penulis (dari pemeliharaan), Tenebrio molitor juga memiliki
karakter:
1. Dapat menjadi kanibal (apabila tidak ada makanan)
2. Daya reproduksi tinggi
Dalam setiap lima hari penelitian diperoleh hasil :
· 0 – 5 hari : larva berukuran 2 mm
· 10 hari : larva berukuran 2 – 5 mm
· 15 hari : larva berukuran 5 – 8 mm
· 20 hari : larva berukuran 8 – 10 mm
· 25 hari : larva berukuran 10 – 12 mm
· 30 hari : larva berukuran 12 – 15 mm dan mulai menjadi kepompopng
· 35 hari : pupa menjadi serangga dewasa
Penelitian
1. LI Yi-ran,JIANG Yu-xin, LI Chao-pin(Department of Human Parasitology Wannan
Medical College,Wuhu, Anhui
Menyatakan protein pada Tenebrio molitor adalah protein alami berkualitas tinggi, namun
perkembangannya dan pemanfaatan terbatas dalam perawatan kesehatan.
2. Yu Wei-wei1 Li Shi-min2 Liu Dong2 Yu Ruo-qian1 (1. College of Food and Biological
Engineering, South China Univ. of Tech., Guan gzhou 510640, Guangdong, China;
2. Dept.of Applied Biological Engineering, Shenzhen Polytechnic, Shenzhen 5180 55,
Guangdong, China)
menyatakan setelah penelitiannya pada beberapa ekor tikus yang memiliki ketidak normalan
fungsi lemak sebagian di berikan ekstrak ulat hongkong dan sebagian tidak, ternyata pada
hari monitor ke 14 sistem tubuh pada tikus yang diberikan ekstrak ulat hongkong tersebut
dapat mengkontrol lemaknya dengan baik.
3. Yang Zhao-Fen; Lin Yue-Xin; Zhang Dong-Chi; Chen Yin-Shan(Bioengineering
College of Fujian Normal University, Fuzhou 350007, China).
menyatakan bahwa ulat hongkong mengandung enzim yang disebut HME atau Hepatic
Microsomal Enzyme System yang berfungsi seperti antikoagulan atau anti pembekuan darah.
4. XU Shi-cai XI Zeng-jun  SHEN Xue-jian AI Jia-le
menyatakan bahwa ulat hongkong kaya akan protein dan berbagai asam amino.
Manfaat
· Menstabilkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes
· Menormalkan asam urat
· Menormalkan kolesterol
· Menstabilkan tekanan darah bagi penderita Hypertensi
· Mengobati penyakit jantung
· Menambah vitalitas bagi pria

Anda mungkin juga menyukai