Anda di halaman 1dari 12

Record & Report Safety

Nama : Vivi Astuti Dwi Wahyuni


NIM : P21335118070
01 PENGERTIAN K3 (KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA)

02 PENGERTIAN DASAR SAFETY

03 3 ALASAN UTAMA KESELAMATAN KERJA


SANGAT PENTING

04 MONTHLY SAFETY REPORT


Pengertian K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja)
Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga
kerja dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayan
ya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Pengertian K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja)
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
penyakit akibat kerja , dll.
Pengertian Dasar
Safety
Safety berasal dari bahasa Inggris yang artinya keselamatan. Kata-kata safety sudah sangat popular dan
dipahami oleh hampir semua kalangan. Bahkan sebagian besar perusahaan lebih suka menggunakan kata
safety dari pada keselamatan. Misalnya hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
memiliki Departemen Safety atau Safety Departement. Safety dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana
seseorang terbebas dari kecelakaan atau bahaya baik yang dapat menyebabkan kerugian secara material
dan spiritual. Penerapan safety pada umumnya berkaitan dengan pekerjaan sehingga safety lebih cenderung
diartikan keselamatan kerja. Bahkan saat ini safety sudah tidak dapat dipisahkan dengan kesehatan (Health)
dan lingkungan (Environment) atau yang lebih dikenal dengan Safety Health Environment (SHE), ada juga
yang menyebutnya Occupational Health & Environment Safety (OH&ES). Maka secara lebih luas safety dapat
diartikan sebagai kondisi dimana tidak terjadinya atau terbebasnya manusia dari kecelakaan, penyakit akibat
kerja dan kerusakan lingkungan akibat polusi yang dihasilkan oleh suatu proses industri.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau terjadinya
kondisi tidak aman dapat dipelajari dengan pendekatan keilmuan atau
pendekatan praktis yang kemudian dikembangkan menjadi konsep dan teori
tentang kecelakaan. Pada umumnya teori tentang kecelakaan memusatkan
perhatian pada tiga faktor penyebab utama kecelakaan yaitu peralatan, cara
kerja dan manusia atau pekerja.
Heinrich (1931) mengembangkan suatu konsep atau teori terjadinya kecelakaan yang
dikenal dengan teori domino. Berdasarkan teori ini suatu kecelakaan terjadi dapat
diakibatkan olehlimafaktor yang berdampak secara berurutan seperti limat batu domino
yang dideret berdiri sejajar, yang apabila batu yang didepan jatuh akan mengakibatkan
jatuhnya batu-batu yang ada dibelakangnya secara berantai. Kelima faktor tersebut ada
lah kebiasaan, kesalahan seserorang, perbuatan, kondisi tidak aman dan kecelakaan.
Menurut teori ini apabila rantai penyebab tersebut di putus atau salah satu batu domino
tersebut dihilangkan maka kecelakaan dapat dihindarkan.
Pada tahun 1967 seorang ahli safety lain bernama Birds mengembangkan
teori baru dengan memodifikasi teori Heinrich. Konsep dasar teori dari Birds
sama teori domino yaitu bahwa setiap kecelakaan disebabkan oleh lima faktor
yang berurutan yaitu; manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak, dan
kerugian. Teori ini menekankan bahwa manajemen memegang peran penting
dalam mengurangi atau menghindari terjadinya kecelakaan. Bahkan Birds
menyatakan bahwa kesalahan manajemen merupakan penyebab utama
terjadinya kecelakaan, sementara tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi
tidak aman (unsafe condition) merupakan penyebab langsung suatu
kecelakaan.
Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Birds dinyatakan bahwa setiap
satu kecelakaan berat disertai oleh 10 kejadian kecelakaan ringan, 30 kejadian
kecelakaan yang menimbulkan kerusakan harta benda dan 600 kejadian-kejadian
hampir celaka. Biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat kecelakaan kerja
dengan membandingkan biaya langsung dan biaya tak lansung adalah 1:5-50 dan
dapat digambarkan ibarat puncak gunung es dipermukaan laut. Yang sering
terlihat dan diperhatikan dari suatu kejadian adalah kerugian akibat biaya
pengobatan dan biaya konpensasi, sementara biaya lain yang jauh lebih besar
seperti waktu investigasi, kehilangan waktu produksi, cacat produksi, menurunya
tingkat kepercayaan pelanggan dan sebagainya jarang sekali menjadi perhatian
manajemen perusahaan.
3 Alasan Utama Mengapa Keselamatan Kerja
Sangat Penting
Keselamatan kerja merupakan
hak yang paling dasar bagi
01 pekerja. Setiap pekerja berhak
mendapatkan perlindungan dan
keamanan selama berkerja.

Karena keselamatan kerja tersebut


merupakan Hak Asasi Pekerja maka
02 perlu dilindungi oleh Undang-Undang
atau aturan-aturan hukum baik ditingkat
nasional maupun internasional.
Tujuan perusahaan adalah mendapatkan
keuntungan, untuk mendukung tujuan terse
03 but faktor keselamatan kerja menjadi penti
ng untuk meningkatkan efisiensi dan meng
urangi kerugian akibat kecelakaan kerja.
Safety Monthly safety report atau laporan keselamatan
Report kerja bulanan merupakan kumpulan hasil penc
apaian dari aktifitas atau implementasi progra
m keselamatan kerja dari hari ke hari dalam per
iode waktu bulan tertentu dengan menunjukkan
dan mengkuantifikasi kriteria Lagging (Keterti
nggalan) dan Leading (Kepemimpinan) untuk
diukur antara harapan dan hasil kinerja.
Laporan ini dibuat dalam suatu format
dokumen tertentu yang telah distandardkan dan
disetujui oleh pimpinan tertinggi suatu perusaha
an dan dokumen kontrol suatu perusahaan.
Berdasarkan OHSAct (Occupational Health and
Safety Safety Administration) bahwa pengumpulan
data/record dan pelaporan/reporting diperlukan
Report sentralisasi dan sistematika untuk mensimplifik
asi proses pengumpulan statistik keselamatan
dan kesehatan kerja untuk tujuan memonitor
masalah K3 dan mengambil langkah yang tepat
untuk memperbaikinya.
Laporan yang diperlukan:
• Data kecelakaan kerja
• Data hari kerja yang hilang karena kecelakaan
• Karyawan yang pingsan atau hilang kesadaran
• Perpindahan karyawan ke pekerjaan lainnya
• Perlakuan rawat medis atau pertolongan pertama
(first aid)
Contoh
Monthly
Safety
Report
Thank you

Anda mungkin juga menyukai