Anda di halaman 1dari 45

KESEHATAN KERJA

Bagian I
DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan tenaga kerja
dan manusia pada umumnya, hasil
karya dan budayanya menuju
masyarakat yang adil dan
sejahtera.
3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
Pengertian Kesehatan Kerja menurut Joint
ILO/WHO Committee tahun 1995 :

► Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi-


tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial
dari pekerja pada semua pekerjaan; pencegahan
gangguan kesehatan pada pekerja yang
disebabkan oleh kondisi kerja mereka;
perlindungan pekerja dalam pekerjaan mereka
dari resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu
kesehatan; penempatan dan pemeliharaan pekerja
dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikologisnya; dan sebagai
kesimpulan, penyesuaian pekerjaan, terhadap
manusia dan setiap manusia terhadap
pekerjaannya.
UU No.1 Tahun 1970
tentang
Keselamatan Kerja
Syarat-syarat
Syarat-syarat Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja

Pencegahan
Kecelakaan Kerja Kesehatan
Kerja
Keselamatan
Kerja
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan dan ProduktivitasTenaga Kerja

Beban Kerja Lingkungan Kerja


-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Fisiologi
-Psikologi
Kapasitas kerja
-Ketrampilan
-Kesegaran jasmani & rohani
-Status kesehatan/gizi
-usia
-Jenis kelamin
-Ukuran tubuh
UPAYA KESEHATAN KERJA

► Optimalisasibeban kerja
► Pengendalian lingkungan kerja
► Peningkatan kapasitas kerja
OPTIMALISASI BEBAN KERJA
► Waktu kerja dan waktu istirahat
 Sesuai ketentuan
 Penambahan waktu yg menyimpang harus
diimbangi dg tambahan waktu istirahat
 Waktu kerja dg istirahat
 Istirahat pendek tapi sering lebih baik
 Periode waktu normal fatal manusia serasi
untuk kerja siang
 Kerja malam, kelelahan meningkat dan
produktivitas menurun
OPTIMALISASI BEBAN KERJA
► Tingkatkesulitan dan Tanggung jawab
► Beban fisik :
 Kriteria pembebanan tidak lebih 30 -40%
kerja maksimum dalam waktu 8 Jam/hr
 Kuantitas : 40 kg
 Pendekatan praktis : denyut jantung tidak
lebih 30 - 40 X/menit diatas semula.
PENGENDALIAN LK

Hirarki Pengendalian berdasarkan,

ENGINEERING
CONTROL

ADMINISTRATIF
CONTROL

PILIHAN
TERAKHIR
POLA HIDUP SEHAT DAN BERSIH
► Tidak merokok dan narkoba
► Olah Raga dan kesegaran jasmani disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta kebutuah perusahaan.
► Pola makan gizi seimbang
► Kelola stres
► Istirahat cukup
► Housekeeping; kebersihan, kerapaian, penempatan
peralatan, dll.
► Higiene (minum air rebus, pengawasan mutu daging,
mencuci tangan sevelum makan)
► Sanitasi (membuat sumur sesuai standar, pengawasan
peralatan makan, pengawasan pengotoran makanan)
Penerapan Program Kesehatan
Di Tempat Kerja
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja
 Personil bidang kesehatan kerja dengan
kualifikasi dan kompetensi
 Program / Kegiatan kesehatan kerja harus
komprehensif
Bagian II
PENGAWASAN
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja adalah
Serangkaian kegiatan pengawasan dari
semua tindakan yang dilakukan oleh
pegawai pengawas ketenagakerjaan atas
pemenuhan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan atas obyek
pengawasan Kesehatan Kerja.
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan
Dengan Kesehatan Kerja
1UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
3UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
5Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Karena Hubungan Kerja
6PMP No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
7Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976 tentang Kewajiban
Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan
8Permenakertrans No. Per. 01/Men/1979 tentang Kewajiban
Latihan Hiperkes Bagi Paramedis Perusahaan
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan
Kesehatan Kerja
1.Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
2.Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
3.Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja.
4.Permenaker No. Per. 01/Men/1998 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dengan
Manfaat Lebih Baik
5.Kepmenaker No. Kepts. 333 tahun 1989 tentang
Diagnosis Dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan
Kesehatan Kerja
► Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja.
 Permennakertrnas No. Per. 11/Men/2005 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba di Tempat Kerja.
 Permenakertrans No. Per. 25/Men/XII/2008 tentang
Pedoman Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena
Kecelakaan Dan Penyakit Akibat KerjaPENYAKIT AKIBAT
KERJA.ppt
 Permennakertrans No. Per. 15/Men/VIII/2008 tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat
Kerja.P3K.ppt
Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan
Kesehatan Kerja
 SE. Menakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
 SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang
Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan Bagi
Tenaga Kerja
 Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 111/DJPPK/IX/2006
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan P4GN di tempat
kerja
 Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 22/DJPPK/V/2008
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan kerja
 Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 53/DJPPK/VIII/2009
tentang Pedoman Pelatihan dan Pemberian Lisensi
Petugas P3K di Tempat Kerja
► Penyelenggaraan PKK
► Pemeriksaan kesehatan TK
► P3K di tempat kerja
► Penyelenggaraan makanan bagi TK
► Diagnosis dan Pelaporan PAK
► Personil bidang kesehatan kerja
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
(Occupational Health Services)

► Salah satu lembaga K3 di perusahaan


► Saranapenyelenggaraan upaya
kesehatan kerja yang bersifat
komprehensif (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif)
PELAYANAN KESEHATAN KERJA (PKK)

► Pengertian PKK:
PKK adalah Usaha Kesehatan yang dilaksanakan
dengan tujuan :
 Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian
diri dengan pekerjaannya
 Melindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
 Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
(rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja
 Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi TK yang sakit
•PELAYANAN KESEHATAN KERJA (PKK)
►Dasar Hukum :
 Permennakertrans No. Per.
03/Men/1982 dan Kepdirjen PPK No.
Kep. 22/DJPPK/V/2008
Pasal 3:
►Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
mendapatkan PKK
►Pengurus wajib memberikan PKK sesuai
dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi.
PELAYANAN KESEHATAN KERJA (PKK)

►Prinsip Pelaksanaan :
 Wajib melaksanakan tugas pokok PKK
 Dipimpin dan dijalankan oleh dokter
yang dibenarkan oleh Direktur
 Terintegrasi dengan program K3
(P2K3)
PERSYARATAN PELAKSANAAN

► Syarat lembaga
► Syarat personil
► Syarat sarana
► Tata cara penyelenggaraan
PERSYARATAN PELAKSANAAN
► Syarat Lembaga :
 Mendapat Pengesahan PKK di perusahaan dari
instansi di bidang ketenagakerjaan sesuai
wilayah kewenangannya
 MOU dengan pihak unit pelayanan kesehatan
di luar peruasahaan.

► Syarat Personil:
 Dokter penanggung jawab
 Pelaksana : dokter perusahaan, paramedis
perusahaan, administrasi
Personil/SDM
SDM yang memiliki kompetensi kesehatan kerja :
► Dokter kesehatan kerja :
 Permennakertrans No. Per. 01/Men/1976
 UU No. 1/ 1970 pasal 8, Permennakertrans No. Per.
02/Men/1980
 Permennakertrans Per. 03/Men/1982
► Paramedis Perusahaan :
 Permennaker No. 01/1979
► Petugas P3K:
 UU No.1/1970 pasal 3 (e)
 Permenaker No.03/1982, Permennaker No. Per.
15/Men/VIII/2008
► Petugas Penyelenggara Makanan di Tmp Kerja:
 PMP No. 7 Th 1964 psl 8
SYARAT DOKTER PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. 03/1982

 Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan


 Disetujui oleh Disnaker Setempat

Telah memiliki Surat Keputusan Penunjukkan


(SKP) Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga
Kerja dari Dirjen Binwasnaker cq Direktur
Pengawasan Kesehatan Kerja Depnakertrans
PENERBITAN SKP
Dokter Pemeriksa KesehatanTenaga Kerja
Mengajukan Permohonan Ke Direktur Pengawasan
Norma K3 dg melampirkan :
 Surat penunjukan dari pimpinan perusahaan atau kepala unit/instansi
 Surat Pernyataan (sanggup mentaati peraturan peruu-an di bidang
kesehatankerja)
 Salinan Surat Keterangan telah training Hiperkes bagi dokter pershn
 Salinan Ijasah Dokter
 Salinan Surat Ijin Dokter/STR
 Salinan Surat Ijin Praktek
 Pas foto warna ukuran 3X4 cm = 3 lembar.

Syarat Dokter Pemeriksa Kes TK :


1)Memahami peraturan perundang-undangan K3 khususnya
dibidang kesehatan kerja
2)Memenuhi persyaratan profesional yang disyahkan oleh instansi
yang berwenang (Ijazah dokter, Surat Ijin Dokter/SID atau STR
dan Surat Ijin Praktek/SIP).
PERSYARATAN PELAKSANAAN
► Syarat sarana :
 Jumlah dan jenis disesuaikan dengan jumlah
tenaga kerja dan risiko di tempat kerja
 Sarana dasar :
►Pelengkapan umum
►Ruangan
►Peralatan medis
 Sarana penunjang :
►APD
►Alat evakuasi
►Peralatan penunjang diagnosa
►Peralatan pemantau /pengukur lingkungan kerja
PERSYARATAN PELAKSANAAN
► Tatacara penyelenggaraan :
 Diselenggarakan sendiri perusahaan :
►TK 1000 orang atau lebih
►TK 500 s.d 1000 orang dengan tingkat risiko
tinggi
►Cara penyelenggaraan :
 Memberikan pelayanan promotif dan preventif
(pembinaan kesehatan kerja 1 bulan sekali dan
lingkungan kerja 2 bulan sekali)
 Memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
selama hari kerja dan shif kerja dengan TK 500 orang
atau lebih
 Pelayanan dokter perusahaan untuk setiap hari kerja
 Pelayanan paramedis dapat dilakukan untuk kerja shif
ke-2 dan seterusnya
 Pelayanan rujukan ke fasilitas kesehatan lebih
lengkap apabila tidak dapat ditangani.
Tata cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan
No Jenis Pelayanan Bentuk Kegiatan
1. Pelayanan kesehatan Pembinaan kesehatan kerja kepada tenaga
preventif dan kerja minimal 1 bulan sekali
promotif Pengawasan dan pembinaan lingkungan kerja
minimal 2 bulan sekali
2. Pelayanan kesehatan Memberikan pelayanan kuratif dan
kuratif dan rehabilitatif selama hari kerja dan selama
rehabilitatif ada shift kerja dengan 500 orang tenaga kerja
atau lebih
Pelayanan oleh dokter perusahaan setiap hari
kerja
Pelayanan oleh paramedis/perawat dapat
dilakukan untuk shift kerja ke 2 dan
seterusnya.
3. Pelayanan kesehatan Dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
rujukan yang lebih lengkap apabila ada kasus
kesehatan yang tidak dapat ditangani di dalam
perusahaan
PERSYARATAN PELAKSANAAN
► Tatacara penyelenggaraan :
 Diselenggarakan melalui pihak luar
perusahaan (RS, Puskesmas, PJK3) :
►Tenaga kerja kurang dari 1000 orang;
►Program/kegiatan meliputi upaya kesehatan
komprehensif :
 Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif kecuali P3K dapat dilaksanakan di
unit/lembaga pelayanan kesehatan di luar perusahaan;
 Upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif
dilaksanakan di dalam perusahaan.
►Cara penyelenggaraan disesuaikan dengan jumlah
tenaga kerja dan tingkat risiko.
Kerja Sama Dengan Pihak Di Luar Perusahaan Pada
Perusahaan Dengan Tingkat Risiko Tinggi
Kriteria
No. Cara Pelayanan
perusahaan
•Perusahaan Kuratif,
A dengan tingkat Preventif dan Promotif Rehabilitatif &
risiko tinggi Rujukan
1. Jumlah tenaga pembinaan dan
kerja 200 s.d 500 pengawasan kesehatan
diberikan
orang kerja dan lingkungan
selama jam kerja
kerja minimal setiap 2
bulan sekali
2. Jumlah tenaga pembinaan dan
kerja pengawasan kesehatan
diberikan
< 200 orang kerja dan lingkungan
selama jam kerja
kerja minimal setiap 3
bulan sekali
Kerja Sama Dengan Pihak Di Luar Perusahaan Pada
Perusahaan Dengan Tingkat Risiko Rendah
•Perusahaan Kuratif,
B dengan tingkat Preventif dan Promotif Rehabilitatif &
risiko rendah Rujukan
1. Jumlah tenaga pembinaan dan pengawasan diberikan selama
kerja kesehatan kerja dan jam kerja dan
< 500 s.d 1.000 lingkungan kerja minimal selama ada shift
orang setiap 2 bulan sekali kerja dengan 500
orang tenaga kerja
atau lebih
2. Jumlah tenaga pembinaan dan pengawasan
diberikan minimal
kerja 200 s/d 500 kesehatan kerja dan
setiap 2 hari
orang lingkungan kerja minimal
sekali
setiap 3 bulan sekali
3 Jumlah tenaga pembinaan dan pengawasan
diberikan minimal
kerja s.d 200 kesehatan kerja dan
setiap 3 hari
orang lingkungan kerja minimal
sekali
setiap 6 bulan sekali
Program / Kegiatan :

 Syarat-syarat K3 (U.U. No. 1 tahun 1970 pasal 3)


 Tugas Pokok PKK (Permennakertrans No. Per.
03/Men/1982)
 UU No. 13 tahun 2003
PROGRAM KESEHATAN KERJA

Program / Kegiatan harus bersifat komprehensif,


meliputi :
 Pencegahan (Preventif)
 Pembinaan (Promotif)
 Pengobatan (Kuratif)
 Pemulihan (Rehabilitatif)
Pelayanan Kesehatan Kerja m
Secara Komprehensif
c
NAB
s

Promotif: Preventif: Kuratif : Rehabilitatif:


- Pembinaan - Penilaian Risiko Pengobatan - Alat bantu
- Diklat - Rikes TK - P3K - Rehabilitasi
- Gerakan O.R - survailans - Rawat jalan kerja
- Tdk merokok - Penempatan TK - Rawat inap
- Gizi kerja - Imunisasi
- Bahan KIE - APD
- Rotasi
- waktu kerja
- Pengendalian LK
- ergonomi
TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. Per. 03 /Men/1982
 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
 Pembinaan & pengawasan Penyesuaian pekerjaan thd
tenaga kerja
 Pembinaan & pengawasan Lingkungan Kerja
 Pembinaan & pengawasan sanitair
 Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes.
tenaga kerja
 Pencegahan dan pengobatan thd penyakit umum &
PAK
► P3K
► Latihan kesehatan kerja dan Petugas P3K
► Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, & penyelenggaraan
makanan di tmp kerja
► Rehabilitasi akibat Kec atau PAK
► Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan.
► Laporan berkala.
PERSYARATAN PELAKSANAAN
► Tatacara penyelenggaraan :
 Pelaporan penyelenggaraan PKK:
►Waktu laporan
►Hal-hal yang dilaporkan : kunjungan pasien,
Diagnosis PAK, kecelakaan, hasil Rikes TK,
pemantauan LK, Kegiatan promotif dan preventif.
Kewajiban-Kewajiban
Dalam Pelayanan Kesehatan Kerja
Pengurus Perusahaan :
 Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi
 Memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang
menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-tempat kerja untuk
melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keterangan-
keterangan yang diperlukan.
 Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK 1 (satu ) bulan sekali
disampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja setempat dengan
tembusan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi up. Direktur
Pengawasan Norma K3.

Dokter dan Tenaga Kesehatan :


 Memberikan keterangan2 tentang PKK kepada Pegawai Pengawas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika diperlukan
Pelaporan
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Jenis Pelaporan meliputi :
 Jumlah kunjungan pasien yang berobat, terdiri dari :
 Kunjungan baru
 Kunjungan ulangan
 Diagnosa penyakit
 Penyakit akibat kerja atau penyakit yang diduga disebabkan
oleh pekerjaan
 Kecelakaan kerja
 Laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
 Pemeriksaan kesehatan awal
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Pemeriksaan kesehatan khusus
 Laporan hasil pemantauan lingkungan kerja
 Statistik kesehatan
 Kegiatan kesehatan kerja lainnya
Analisa dan evaluasi data kesehatan kerja

No Jenis Jml Jenis Kemungkinan Saran


penyakit/ganggu pekerjaan/ penyebab tindak
an kesehatan Tempat lanjut
yang diderita kerja Faktor bahaya/risiko di Faktor
tempat kerja penyebab lain

3
Kaitan PKK Dengan JPK-D Jamsostek
► Perusahaan diperbolehkan untuk tidak mengikuti
program JPK Jamsostek, apabila perusahaan
sudah memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja
yang lebih baik dari program JPK Dasar Jamsostek
► Pelayanan Kesehatan Kerja juga dapat menjadi
tempat penyelenggaraan JPK Dasar Jamsostek
(Kepmenaker No 147 Th 1989).
► Apabila mengikuti JPK Dasar Jamsostek tidak
boleh meninggalkan kewajiban untuk
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Kerja,
karena JPK Dasar Jamsostek hanya memberikan
pengobatan (kuratif)

Anda mungkin juga menyukai