1
UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
pasal 2, pasal 3 ayat 1, f, g, I, j, k, l, m pasal 5,
pasal 8, pasal 9 dan pasal 14.
2
Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964
tentang syarat kesehatan kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja.
3
Kepmenaker No.51/Men/1999 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
4
Ilmu dan seni digunakan untuk antisipasi-
pengenalan-evaluasi dan pengendalian
faktor2 lingkungan yang terjadi di tempat
kerja yang dapat menyebabkan sakit,
gangguan kesehatan dan kenyamanan
tenaga kerja atau masyarakat pada
umumnya
5
1. Pengenalan lingkungan
2. Penilaian lingkungan
3. Pengendalian lingkungan
6
A. HAZARD IDENTIFICATION (PENGENALAN LINGKUNGAN)
MEMAHAMI TAHAP-TAHAP KEGIATAN PROSES
MEMAHAMI BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN DALAM
PROSES PRODUKSI
MEMAHAMI PROSES FLOW DIAGRAM DAN KONDISI
OPERASI
8
Non Occupational Health
Hazard = Safety hazard
adalah kondisi / keadaan tempat
kerja yang berpotensi
menyebabkan incident atau
kecelakaan di tempat kerja
9
PERBEDAAN Sasaran Sifat
- Manusia
Keselamatan Kerja Teknis
- Alat
Lingkungan
Hygiene Industri
Kerja Teknis
10
Keadaan mesin-mesin, pesawat-
1.
pesawat, alat-alat kerja serta
peralatan lainnya, bahan-bahan
dan sebagainya
2. Lingkungan
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses Produksi
11
A.Faktor Fisik :
Kebisingan, Getaran, Tekanan Panas, Tekanan Dingin,
Gelombang Elektro Magnetik, Sinar Ultraviolet,
Pencahayaan
B.Faktor Kimia :
Gas, Uap, Debu, Fume, Asap Kabut, Cairan dan Benda Padat
Serat
C.Faktor Biologi :
Baik Dari Golongan Hewan Dan Tumbuhan
D.Faktor Fisiologi :
Sikap Dan Cara Kerja, Konstruksi Mesin
E. Faktor Psikologis :
Suasana Kerja, Hubungan Antara Pekerja Atau Dengan
Pengusaha
12
Titik pengukuran di tentukan atas dasar tujuan
dari pengukuran, apabila tujuan pengukuran adalah
untuk menilai dampaknya terhadap tenaga kerja,
maka titik pengukuran adalah di tempat tenaga
kerja melakukan pekerjaan.
13
A. Faktor Fisika
Heat Stress/Tekanan Panas
Noise / Kebisingan
Vibration / Getaran
Radiation / Radiasi
Lighting / Penerangan
Sinar Ultra Violet
14
1. Heat Stress/Tekanan Panas
22
23
PENGATURAN ISBB 0 C
WAKTU KERJA
SETIAP JAM
BEBAN KERJA
24
Kebisingan adalah semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses
produksi dan atau alat-alat kerja yang pada
tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran.
Jenis-jenis kebisingan :
1. Continuous Noise
2. Intermittent Noise
3. Fluctuative Noise
4. Impulsive Noise
PERLU UNTUK DIKETAHUI & DIWASPADAI :
31
KK/Agust.Doc 34
KK/Agust.Doc 35
KK/Agust.Doc 36
Pengukuran Kebisingan:
Area
- Random Sampling / Sesaat
- TWA /8 jam kerja
- Contour
Personal
Dosimetri
37
Temporary Hearing loss
Permanent Hearing Loss
Gangguan Komunikasi
Efek-efek Lain
WBV Menyebabkan :
- Kerusakan Fisik permanen
- Gangguan sistem peredaran darah dan
urologi
- Gangguan sistem saraf pusat
Vibration Exposure
Driving Industrial
Trucks and Heavy
equipment generates
Vibration Health
effects.
46
4 to 7 % of all workers in
Europe and the U.S.A are
expose to whole body
Vibration during their
work activities and are
dangerous to Health.
47
Vibration Measures
48
PENGENDALIAN GETARAN PADA WBV
Tenosynovities
Measurements and sensor location
must be done in each work area.
KK/Agust.Doc 53
Hand Arm
54
White or Blanched
Finger Tips
◦ Aggravated by cold
◦ Mistaken for frostbite
◦ Few minutes initially
With Continued
Exposure
◦ spreads
◦ Attacks Increase in
Frequency
Intensity
Duration
KK/Agust.Doc 55
Berlangsung dlm setiap
kondisi
Sedang/tidak sedang
bekerja
Akan diperparah oleh
◦ Udara dingin
◦ Vibrating objects
◦ Nicotine
Severe/Extreme Cases
◦ Gangrene (pembusukan)
◦ Amputation
56
Health Effects
Vascular Disorders
Muscle
Normal Damage
Artery Artery
Normal
flow
Flow
Restriction/ter
batasnya aliran 57
PENGENDALIAN GETARAN PADA
HAV
59
BERSAMBUNG….