Anda di halaman 1dari 9

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM

PEMBERIAN KOMPRES DINGIN (BASAH)

PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SUTOMO

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Modul Praktikum Laboratorium Pemberian Kompres Dingin (Basah) untuk
mahasiswa program studi keperawatan kampus sutomo jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Surabaya ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan


Laboratorium Pemberian Kompres Dingin (Basah) yang merupakan kegiatan penunjang mata
kuliah keperawatan dasar pada Program Studi Keperawatan Kampus Sutomo Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Modul praktikum ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih
baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan praktikum
dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa.

Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Praktikum Laboratorium


Pemberian Kompres Dingin (Basah) ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul praktikum ini
dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Surabaya, 8 Juli 2019

Penyusun
KONSEP PEMBERIAN KOMPRES DINGIN (BASAH)

1. Definisi
Kompres dingin dibagi menjadi dua, yaitu kompres dingin kering (kirbat) dan
kompres dingin basah. Kompres dingin kering terdiri dari kompres es biasa, kompres
es leher, dan kompres es gantung.
Kompres dingin kering diberikan untuk mendapat efek lokal dengan
menggunakan kantong es kolar es, sarung tangan es, dan kemasan pendingin
disposabel. Kompres dingin basah diberikan pada bagian tubuh untuk memberi efek
lokal. Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredakan perdarahan dengan
cara mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan vasokonstrisi, dan
meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati
rasa, dan bekerja sebagai counterirritant.
2. Indikasi
a. Klien dengan perdarahan hebat
b. Klien yang kesakitan (missal infiltrat appendikuler, sakit kepala yang hebat)
c. Luka memar
3. Kontra Indikasi
1. Luka terbuka dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena mengurangi aliran
ke luka terbuka
2. Gangguan sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan. Pada klien dengan penyakit raynaud, dingin
akan meningkatkan spasme arteri
3. Alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin. Beberapa klien memiliki alergi
terhadap dingin yang dimanisfestasikan dengan respon inflamasi (mis, eritema,
hive, bengkak, nyeri sendi, dan kadang-kadang spasme otot), yang dapat
membahayakan jika orang tersebut hipersensitif.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGKAJIAN FISIK PADA REKTUM

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium keperawatan dasar
khususnya tindakan Pemberian Kompres dingin (basah)

2. Ruang Lingkup
Semua tindakan pemberian kompres dingin (basah), meliputi persiapan; pelaksanaan;
dan evaluasi, sehingga sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata di klinik/
rumah sakit, wajib memperagakan pemberian kompres dingin (basah) sebagai sarana
praktek.

3. Uraian Umum
3. 1 Persiapan alat dan bahan praktikum
3. 2 Palaksanaan prosedur pemberian kompres digin (basah)
3. 3 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3. 4 Penilaian terhadap peforma mahasiswa

4. Petugas
Pembimbing / penguji praktek laboratorium keperawatan

5. Alat Dan Bahan


Alat :
1. Baki
2. Baskom kecil
3. Pengalas (perlak kecil dan alas)
4. Busur selimut (jika perlu)
5. Sampiran (jika perlu)

Bahan :
1. Air es/ air biasa
2. Kasa secukupnya dengan ukuran tertentu
6. Instruksi Kerja
1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai prasat yang akan dilakukan.
Mengurangi ansietas dan meningkatkan kerja sama.
2. Bawa alat-alat ke dekat klien.
Agar memudahkan kerja perawat.
3. Pasang sampiran, jika perlu.
Menjaga privasi klien.
4. Cuci tangan.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
5. Bentangkan pengalas di bawah bagian yang akan dikompres.
Mencegah membasahi pakaian klien dan linen tempat tidur.
6. Masukkan waslap ke dalam air biasa/air es dan peras sampai lembab.
Agar air tidak menetes dan membasahi pakaian pasien dan tempat tidur.
7. Letakkan waslap tersebut pada bagian tubuh yang akan di kompres.
Memberikan proses terjadinya induksi/ perpindahan panas dari tubuh ke
kompress.
8. Ganti waslap setiap kali dengan waslap yang sudah terendam dalam air biasa/air
es, ulangi terus sampai suhu badan menurun.
Meningkatkan keamanan ; memungkinkan pengkajian di area terapi.
9. Rapikan klien jika perasat sudah selesai.
Memfasilitasi keamanan dan kenyamanan.
10. Bereskan alat-alat dan simpan kembali.
Mempertahankan lingkungan yang bersih.
11. Cuci tangan.
Mencegah transmisi mikroorganisme.
12. Dokumentasikan tindakan.
Mencatat hasil tindakan yang telah dilakukan dengan mencantumkan nama,
tindakan, tanggal, jam dan tanda tangan perawat.

7. Indikator
Suhu badan pasien menurun (tidak hipertermia)
8. Referensi
Kusyati Eni dkk (2006), Keterampilan & Prosedur laboratorium Keperawatan Dasar,
Jakarta:EGC.
http://dianhusadanindyputri.blogspot.com/p/kompres-panas-dingin.html
http://pelajaralways.blogspot.com/2015/04/kompres-dingin.html

Surabaya, 8 Juli 2019


Mengetahui,

Kaprodi Kajur

Dr. Padoli, SKp, M.Kes Dr. H. Supriyanto, SKp, M.Kes


NIP. 196807011992031003 NIP. 196909211992031001
PENILAIAN UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama : ……………………………………………….
NIM : ……………………………………………….
Penguji : ……………………………………………….
Hari / Tanggal : ……………………………………………….
Keterampilan : Pemberian Kompres Dingin (Basah)

Dilakukan
No
Kegiatan Ya Tidak Ket
.
1 0
I. ALAT DAN BAHAN
1. Baki

2. Baskom kecil

3. Pengalas (perlak kecil dan alas)

4. Busur selimut (jika perlu)

5. Sampiran (jika perlu)

6. Air es/ air biasa

7. Kasa secukupnya dengan ukuran tertentu


II. INSTRUKSI KERJA
1. Berikan penjelasan kepada klien mengenai prasat yang akan dilakukan.
2. Bawa alat-alat ke dekat klien.

3. Pasang sampiran, jika perlu.

4. Cuci tangan

5. Bentangkan pengalas di bawah bagian yang akan dikompres.

6. Masukkan waslap ke dalam air biasa/air es dan peras sampai lembab.

7. Letakkan waslap tersebut pada bagian tubuh yang akan di kompres.

Ganti waslap setiap kali dengan waslap yang sudah terendam dalam air
8.
biasa/air es, ulangi terus sampai suhu badan menurun.
9. Rapikan klien jika perasat sudah selesai.

10. Bereskan alat-alat dan simpan kembali

11. Cuci tangan.


12. Dokumentasikan tindakan.

JUMLAH

Jumlah ‘Ya’
N Keterampilan = x 100 = x 100 =
27 27
N Responsi = ………….
N = (N Keterampilan x 60%) + (N Responsi x 40%) = ……

Surabaya,
Penguji

NIP.

Anda mungkin juga menyukai