Anda di halaman 1dari 10

LaporanKegiatan Seminar Kesehatan

“PemberianAsiEksklusif Serta KeamananPenggunaanObat


Pada Bayi dan Ibu Menyusui”
HariSenin 19 Febuari 2018
A. Latar Belakang
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children
Funds (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya anak
hanya disusui air susu ibu (ASI). ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih, serta tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nai tim kecuali
vitamin, mineral, dan obat (Roesli, 2000).
Pemberian ASI eksklusif kepada setiap bayi dipandang dapat mencegah terjadinya infeksi
dan diare pada anak serta menghemat pengeluaran pada keluarga miskin (WHO, 2003).
Selain itu, ASI juga mengandung faktor-faktor pertumbuhan, hormon, dan faktor protektif.
Keseriusan pemerintah Indonesia mengupayakan penerapan ASI eksklusif dilatar belakangi
oleh adanya salah satu pokok dari hasil konvensi hak-hak anak yang menegaskan bahwa
tumbuh kembang anak secara optimal merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi
oleh orang tuanya (Depkes RI, 2003)
Meskipun pemerintah Indonesia serius melakukan upaya kesuksesan pemberian ASI
eksklusif kepada setiap bayi, dalam penerapannya di lapangan menunjukan gagalnya praktek
pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2010 hanya 15,5% bayi yang berumur kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI secara
eksklusif. Selanjutnya Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak menyebutkan
bahwa pada tahun 2010 hanya ada 33,6% bayi berumur 0-6 bulan yang diberikan ASI secara
eksklusif.
Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2012, jumlah balita dengan
status gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Karawang berturut-turut adalah sebesar
4,09% dan 0,91%. Pemberian ASI non eksklusif merupakan salah satu penyebab signifikan
terjadinya gizi buruk pada balita usia 6-12 bulan (Normayanti dan Susanti, 2013). Sebagai
upaya untuk terus menekan angka gizi kurang dan gizi buruk di wilayah Kabupaten
Karawang perlu adanya kontribusi dari masyarakat termasuk kalangan akademis dalam
rangka meningkatkan kepedulian terhadap pemberian ASI eksklusif. Upaya tersebut dapat
ditempuh dengan cara memberikan pengetahuan berupa seminar kepada pada kader
posyandu, ibu hamil, maupun ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Menurut definisi ASI eksklusif, pemberian obat dapat dilakukan selama bayi memperoleh
ASI eksklusif. Pemberian obat dilakukan jika bayi mengalami penyakit atau kondisi
patologis tertentu yang mengharuskan bayi memperoleh obat tersebut. Penggunaan obat bagi
ibu yang sedang meyusui maupun bagi bayi perlu memperhatikan aspek keamanannya.
Seperti yang diketahui bahwa obat yang diminum ibu dapat terdeteksi dalam ASI, sehingga
obat tersebut kemungkinan dapat terminum oleh bayi. Penggunaan obat oleh bayi memiliki
dosis yang berbeda dengan anak dan orang dewasa, karena kondisi fisiologis bayi yang
belum sempurna. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya informasi yang lengkap dan
menyeluruh mengenai kemanan penggunaan obat bagi bayi dan ibu menyusui.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif
serta keamanan penggunaan obat pada bayi dan ibu menyusui di wilayah Kabupaten
Karawang maka perlu diadakan seminar kesehatan dengan tema tersebut. Kegiatan seminar
akan diikuti oleh kader posyandu, ibu hamil, dan ibu menyusui di wilayah Kecamatan
Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah seminar yang akan disampaikan oleh dua
orang pemateri, dimana pemateri pertama merupakan ahli gizi di bidang ASI eksklusif dan
pemateri kedua merupakan ahli farmasi di bidang farmakologi

C. TujuanKegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kepada para kader posyandu, ibu hamil, dan ibu menyusui
tentang manfaat pemberian ASI eksklusif serta perlunya pengetahuan tentang penggunaan
obat yang aman serta memahami kemungkinan efek samping yang timbul pada
penggunaan obat tersebut.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan tentang manfaat ASI eksklusif
b. Memberikan pengetahuan tentang cara pemberian ASI eksklusif yang baik
c. Memberikan pengetahuan contoh obat-obatan yang biasanya digunakan oleh bayi dan
ibu menyusui
d. Memberikan pengetahuan tentang keamanan, cara penggunaan, serta kemungkinan
efek samping yang muncul pada penggunaan obat pada bayi dan ibu menyusui
D. Manfaat
1. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif sehingga dapat
meningkatkan status gizi pada bayi di wilayah Kecamatan Telukjambe, Kabupaten
Karawang.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang cara penggunaan obat yang aman, serta mengetahui
kemungkinan efek samping yang muncul pada penggunaan obat bagi bayi dan ibu
menyusui

E. Luaran Kegiatan

Berbagai sharing dantanya jawab dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Pertanyaan Sesi I (MilliyantriElvandari, M,.Gz) :


1. Ibu Wulan
Apabila ibu menggunakan suntik silikon, kemudian menyusui. Bagimana efek
nya terhadap bayi?? Anak saya makannya banyak tetapi berat badan masih
kurang. apakah hal tersebut masih normal? Bagaimana standar ya?

2. Ibu Nuryanti
Apakah boleh bagi ibu yang sedang menyusui mengkonsumsi suplemen
vitamin, bagaimana efeknya terhdap bayi?

3. Ibu Cici
Seorang ibu sedang mengandung anak ke-2, anak pertamanya masih berusia
kurang dari 2 tahun. Apakah anak pertamanya tetap bisa mendapat ASI dan
bagaimana dengan kualitas ASI nya?

Jawab :
1. Ibu Wulan
Kesehatan seorang anak tidak selalu dinilai dari berat badannya saja. Apabila
anak tersebut tidak mengeluhkan kondisi sakit, walaupun berat badannya
kurang maka anak tersebut tetap dikatakan sehat.
Pengaruh penggunaan silikon terhadap kualitas ASI sebaiknya bisa
dikonsultasikan dengan dokter.

2. Ibu Nuryanti
Boleh saja, tetapi jika vitamin sudah terpenuhi dari ASI maka tidak diharuskan
lagi mengkonsumsi suplemen vitamin.

3. Ibu Cici
Anak pertama masih tetap boleh mendapatkan ASI, dan ASI yang diperoleh
tidak berubah kualitasnya.

Pertanyaan Sesi II (Vesara Ardhe Gatera, M.Farm, Apt) :


1. IbuEndah
Apakahbolehbagiibu yang sedangmenyusuimeminumantibiotik amoxicillin
danpseudoefedrin?Apaobatbatukdan flu yang amanbagiibumenyusui?

2. IbuLesta
Obatapa yang
amanketikasedangsakitkepaladanbagaimanakalodigunakanterus-
meneruspadasaatsedanghamil?

3. Ibu Clara
Bagaimanapenggunaanobat yang lebihdarilimamacam, apakah yang
dimaksuddenganpolifarmasi?

Jawab
1. IbuEndah
Bolehmeminum amoxicillin,
namunharusdiberijrakminumobatketikamenyusuidanbolehdenganmemompa
ASI terlebihdahulu minimal 3-4 jam
sebelumatausesudahminumobat.Pseudoefedrinsebaiknyatidakdibenarkanterut
amauntuk trimester pertamakarenadapatmenyebabkangangguanlambung,
sebaiknyaapabilaada alternative lain makalebihbaikmenggunakan vitamin
atauproduk-produk yang bersifat topical.
Minumobatsaatpilekdanbatukdiperbolehkan, namunsebaiknyasetelah
trimester 3,
perhatikankeamananobatuntukkehamilan.Penggunaanobatsebaiknyadikonsult
asikandenganapotekerdanmembeliobat di took obatatauapotek.

2. IbuLesta
Rekomendasiobatsakitkepalaketikasedanghamildanmenyusuiadalahparaseta
mol, namunkalaumasih bias
ditahansebaiknyadihindaripenggunaanobatsakitkepala.

3. Ibu Clara
Penggunaanobatlebihdari dua macam disebut polifarmasi, apalagi kalau
pasien sedang dirawat di RS terkadang bias sampai 15-20 macam. Hal
inidapatberdampakpadaketidaknyamananminumobatdanpotensiterjadinyainte
raksiobat. Olehkarenaitu,
sebaiknyamenjarakanminumobatdengantujuanmemaksimalkanefekterapidan
mencegahterjadinyaefeksampingobat.

F. Lampiran Sosialisasi dan Foto Kegiatan


G. Penutup
Demikianlaporankegiatanini kami buatTerimahkasih yang sebesar-besarnya kami

tunjukkan kepada semua pihak yang telah membantu panitia pelaksana dalam pelaksanaan

kegiatan ini.

TerimakasihkepadaFakultasIlmuKesehatanUniversitasSingaperbangsaKarawang yang

telahmemberikandukunganmorilmaupunmaterilsehinggankegiatan seminar

inidapatberjalandenganlancar, sertaterimakasihkepadaseluruhpesertaundangan seminar yang

telahtelahmeluangkanwaktuuntukhadirpadakegiatanini.Semoga seminar kesehatan yang

kami

selenggarakandapatmemberikanmanfaatbagiseluruhpesertadalammemahamicarapemberian

ASI yang tepatsertapenggunaanobat yang amanbagiibuhamildanmenyusui.

Karawang, 12Maret 2018


Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris

Indah LailyHilmi, S.Farm, M.KM, Apt AhsanalKasasiah, M.Si

Anda mungkin juga menyukai