Anda di halaman 1dari 9

 Tempramen

Tempramen adalah pembawaan individu yang bereaksi (Ashari. 1996: 692).


Tempramen mempengaruhi bagaimana seorang individu bereaksi terhadap
rangsangan. Apakah individu tersebut bereaksi dengan sangat cepat atau sangat
lambat terhadap rangsangan?. Tempramen dasar seseorang mempengaruhi bagaimana
individu menjadi seorang pengambil resiko atau menjadi individu yang lebih berhati-
hati.

 Inteligensi

Inteligensi berasal dari bahasa inggris dari kata intelligence yang diartikan sebagai
keampuan untuk bertemu dan menyesuaikan pada situasi secara cepat dan efektif
(Ashari. 1996). Inteligensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
memanfaatkann konsep-konsep abstrak secara efektif. Banyak penelitian
membuktikan bahwa inteligensi rata-rata atau rata-rata bawah lebih penting dalam
kemampuan resiliensi seseorang.

 Budaya

Perbedaan budaya merupakan faktor yang membatasi dinamika yang berbeda dalam
mempromosikan resiliensi.

 Usia

Usia anak mempengaruhi dalam kemampuan resiliensi. Anak-anak yang lebih muda
(di bawah usia delapan tahun) lebih tergantung pada sumber-sumber dari luar. Anak-
anak lebih tua lebih tergantung pada sumber dari dalam dirinya.

 Gender

Perbedaan gender mempengaruhi dalam perkembangan resiliensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Gortberg (1999) membuktikan bahwa kemampuan resiliensi
tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor, melainkan oleh banyak faktor.
6b Mamfaat seorang bidan memiliki resillent yang baik adalah: Insight

Insight adalah kemampuan mental untuk bertanya pada diri sendiri dan menjawab

dengan jujur. Hal ini untuk membantu individu untuk dapat memahami diri sendiri dan

orang lain, serta dapat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi.

a. Kemandirian

Kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil jarak secara emosional maupun fisik

dari sumber masalah dalam hidup seseorang. Kemandirian melibatkan kemampuan

untuk menjaga keseimbangan antara jujur pada diri sendiri dan peduli pada orang lain.

b. Hubungan

Seorang yang resilien dapat mengembangkan hubungan yang jujur, saling mendukung

dan berkualitas bagi kehidupan, atau memiliki role model yang sehat.
c. Inisiatif

Inisiatif melibatkan keinginan yang kuat untuk bertanggung jawab atas kehidupan

sendiri atau masalah yang dihadapi. Individu yang resilien bersikap proaktif bukan

reaktif bertanggung jawab dalam pemecahan masalah, selalu berusaha memperbaiki diri

ataupun situasi yang dapat diubah serta meningkatkan kemampuan untuk menghadapi

hal-hal yang tidak dapat diubah.

d. Kreativitas

Kreativitas melibatkan kemampuan memikirkan berbagai pilihan, konsekuensi dan

alternative dalam menghadapi tantangan hidup. Individu yang resilien tidak terlibat

dalam perilaku negatif sebab ia mampu mempertimbangkan konsekuensi dari setiap

perilaku dan membuat keputusan yang benar. Kreativitas juga melibatkan daya imajinasi

yang dugunakan untuk mengekspresikan diri dalam seni, serta membuat seseorang

mampu menghibur dirinya sendiri saat menghadapi kesulitan.

e. Humor

Humor adalah kemampuan untuk melihat sisi terang dari kehidupan, menertawakan diri

sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam situasi apapun. Individu yang resilien

menggnakan rasa humornya untuk memandang tantangan hidup dengan cara yang baru

dan lebih ringan.

f. Moralitas

Moralitas atau orientasi pada nilai-nilai ditandai dengan keinginan untuk hidup secara

baik dan produktif. Individu yang resilien dapat


mengevaluasi berbagai hal dan membuat keputusan yang tepat tanp rasa takut akan

pendapat orang lain. Mereka juga dapat mengatasi kepentingan diri sendiri dalam

membantu orang lain yang membutuhkan.


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

5 Cara Kerja Virus Corona Covid-19 Lumpuhkan Penderita

1. Penularan ke Manusia

Virus ini menyebar melalui droplet atau percikan ludah atau lendir yang ditransmisikan ke udara
dari batuk atau bersin, sehingga dapat menginfeksi orang-orang terdekat melalui hidung, mulut
atau mata mereka. Partikel-partikel virus dalam tetesan ini bergerak cepat ke bagian belakang
hidung dan ke selaput lendir di belakang tenggorokanmu.

2. Masa Inkubasi

Ini adalah saat virus terbentuk dengan sendirinya. Setelah kamu terpapar virus ini, virus bekerja
dengan masuk ke dalam sel-sel tubuhmu. Pada tahap awal ini, kamu tidak akan sakit dan
beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami gejala.

Penderita masih dapat makan dengan normal dan beraktivitas seperti orang sehat pada umumnya.
Kamu memiliki beberapa waktu antara masa terinfeksi dan gejala pertama muncul, sangat
bervariasi, tetapi rata-rata 14 hari.

3. Gejala Penyakit Ringan

Ini semua yang akan dialami sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona COVID-19.
Delapan dari 10 orang yang terinfeksi mendapatkan gejala yang sama, yakni demam dan batuk.
Selain itu, Flu, sakit tenggorokan, dan sakit kepala semuanya mungkin terjadi, tetapi tidak semua
mengalaminya.

Demam dan gejala umum lainnya adalah akibat respons sistem kekebalan tubuhmu terhadap
infeksi. Ia telah mengenali virus itu sebagai penyerang yang tidak bersahabat dan memberi
isyarat ke seluruh tubuh bahwa ada sesuatu yang salah dengan melepaskan bahan kimia yang
disebut sitokin. Ini yang menyebabkan batuk, sakit kepala dan demam. 

Batuk coronavirus pada mulanya adalah yang batuk kering,ini disebabkan oleh iritasi sel ketika
mereka terinfeksi oleh virus. Beberapa orang akhirnya akan mulai batuk berdahak. Gejala-gejala
ini diobati dengan istirahat, banyak minum dan parasetamol. Kamu tidak akan memerlukan
perawatan rumah sakit spesialis. 

Tahap ini berlangsung sekitar satu minggu, titik mana sebagian besar pulih karena sistem
kekebalan tubuh mereka telah memerangi virus. Namun, beberapa orang akan menunjukkan
gejala yang lebih serius lagi.
4. Penyakit Parah

Jika penyakit ini berkembang, itu disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi
berlebihan terhadap virus, sehingga menyebabkan peradangan. Ketika virus mencapai paru-paru,
selaput lendirnya meradang. Itu dapat merusak alveoli atau kantung paru-paru dan mereka harus
bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsinya memasok oksigen ke darah yang bersirkulasi di
seluruh tubuh kita dan menghilangkan karbon dioksida dari darah sehingga bisa dihembuskan.

Pembengkakan dan gangguan aliran oksigen dapat menyebabkan area-area di paru-paru terisi
dengan cairan, nanah, dan sel-sel mati. Pneumonia atau infeksi di paru-paru, dapat terjadi. Pada
akhirnya dapat menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas.

Beberapa orang mengalami kesulitan bernafas sehingga harus menggunakan ventilator.

5. Masa Kritis

Pada titik ini tubuh mulai lemah dan ada peluang nyata kematian. Masalahnya adalah sistem
kekebalan tubuh yang tidak bekerja menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Sindrom
gangguan pernapasan akut yang disebabkan oleh peradangan luas di paru-paru menghentikan
tubuh mendapatkan oksigen yang cukup yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Ini dapat
menghentikan ginjal dari membersihkan darah dan merusak lapisan usus penderita.

Dan jika sistem kekebalan tidak bisa menopang virus ini lagi, maka pada akhirnya akan
menyebar ke setiap sudut tubuh di mana ia dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan.

" Virus itu sebenarnya akan mendarat di organ-organ seperti jantung, ginjal, hati, dan dapat
menyebabkan kerusakan langsung pada organ-organ itu," ungkap Dr. Schaffner, dikutip dari
Dilansir oleh nytimes.com.

“ Ketika sistem kekebalan tubuh sudah tidak bisa lagi melawan infeksi, peradangan yang
dihasilkan dapat menyebabkan organ-organ tersebut tidak berfungsi, dan akhirnya
meninggal,”tambahnya.

Akibatnya, beberapa pasien dapat mengalami kerusakan yang ditimbulkan bukan hanya oleh
virus, tetapi oleh sistem kekebalan tubuh mereka sendiri karena dapat memerangi infeksi.

Begitulah gambaran virus corona menjangkit tubuh penderitanya.


1.
a. Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi
dan manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan
masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan
Bidan sebagai seorang pemimpin harus:
a.       Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan.
b.       Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di
masyarakat.
c.       Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan
upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di
masyarakat.
d.      Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif luas
dan kritis.
e.       Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik
kebidanan.

b. mengupayakan lingkungan yang dapat mendukung pelayanan bidan profesional serta


membahas pentingnya berinvestasi dalam pendidikan dan peraturan kebidanan. “Pada
dasarnya, ketika bidan dididik dengan standar internasional, maka bidan dapat mencegah lebih
dari 80 persen dari semua kematian ibu dan bayi baru lahir. lingkungan yang memungkinkan
praktik bidan ini meliputi kemampuan untuk bertanggung jawab atas keputusan independen
dalam ruang lingkup praktik yang telah diatur, infrastruktur kesehatan fungsional dengan
sumber daya manusia, dukungan, peralatan, dan persediaan yang memadai

c. IPE mendukun gpraktek profesional kebidanan:


bekerja bersama dengan tujuan bersama untuk membangun perawatan kesehatan yang lebih
aman dan lebih baik.

Meningkatkan kerjasama berbasis tim (pengetahuan, ketrampilan, sikap) yang mengarah pada
peningkatan kualitas dan keamanan dalam perawatan pasien. IPC juga mendukung profesional
bidan dengan cara:Meningkatakan komunikasi
•Peningkatan efisiensi

•Meningkatkan semangat kerja karyawan

•Menumbuhkan kreativitas

•Pemecahan masalah yang lebih baik

•Jaringan

•Hasil klinis yang lebih baik, efektivitas biaya,keamanan

•Memperkuat identitas profesional

d. Bidan berada di bawah naungan sebuah organisasi profesi Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
yang terus-menerus memperhatikan peningkatan kualitas anggotanya dan juga selalu
berupaya untuk tetap memberi pelayanan yang terbaik dan meningkatkan terus mutu
pelayanan kebidanan. Organisasi profesi IBI merupakan tempat bagi bidan untuk
menyampaikan aspirasi, ide, dan pemikiran serta menjamin keprofesionalan para
anggotanya. Oleh karena itu, IBI harus terus berupaya dan berjuang meningkatkan
keterampilan klinis dan komunikasi anggotanya

e. Sebagai seorang profesi bidan harus memanfaatkan kompetensinya, sumber daya pikirnya untuk
berpikir kritis agar menegakkan suatu diagnosa kebidanan yang tepat sehingga tercapai pengambilan
keputusan dan menghasilkan asuhan yang bermutu. Berpikir kritis merupakan seni, gambaran sikap
sebagai bidan dalam menganalisis, mengevaluasi sesuatu yang ia lihat, mengklarifikasi yang di dengar,
metode pengetahuan untuk berfikir logis dan berargumen serta aplikasi dari ilmu yang dipahami untuk
membuat suatu keputusan dan memutuskan sesuatu setelah hal tersebut ia yakini. Setelah keputusan
terbentuk maka bidan dapat bejalan ketahap tindakan dalam manajemen asuhan kebidanan. Setiap
melakukan tindakan manajemen asuhan kebidanan, seorang profesi bidan selalu berpikir kritis dan
menjelaskan tujuan dari setiap tindakan tersebut

8. Bidan adalah seorang agen pembaru yang sangat dekat dengan masyarakat dan hidup di
tengah-tengah masyarakat, serta berperan dalam memberdayakan perempuan dan masyarakat.

bidan, tidak hanya membantu persalinan namun juga menjadi agen pelayanan kesehatan primer
maupun sekunder.

Bidan turut menjaga, mengontrol, dan mengawasi kesehatan ibu hamil hingga kelahiran seorang
anak yang tumbuh menjadi balita.
"Bidan itu berperan mendukung perempuan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan,
menyediakan pendampingan di sepanjang kehamilan hingga kelahiran. para bidan mempunyai
bekal ilmu terkini, semisal tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dalam proses
persalinan maupun pelayanan kesehatan.

10. 1. Sebuah RUU bisa berasal dari Presiden, DPR atau DPD.

2. RUU yang diajukan oleh Presiden disiapkan oleh menteri atau pimpinan lembaga terkait.

3. RUU kemudian dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (prolegnas) oleh Badan Legislasi DPR
untuk jangka waktu 5 tahun.

4. RUU yang diajukan harus dilengkapi dengan Naskah Akademik kecuali untuk RUU Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), RUU penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu) menjadi UU, serta RUU pencabutan UU atau pencabutan Perpu.

5. Pimpinan DPR mengumumkan adanya usulan RUU yang masuk dan membagikan ke seluruh anggota
dewan dalam sebuah rapat paripurna.

6. Di rapat paripurna berikutnya diputuskan apakah sebuah RUU disetujui, disetujui dengan perubahan
atau ditolak untuk pembahasan lebih lanjut.

7. Jika disetujui untuk dibahas, RUU akan ditindaklanjuti dengan dua tingkat pembicaraan.

8. Pembicaraan tingkat pertama dilakukan dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat Badan
Legislasi, rapat Badan Anggaran, atau rapat panitia khusus.

9. Pembicaraan tingkat II dilakukan di rapat paripurna yang berisi: penyampaian laporan tentang proses,
pendapat mini fraksi, pendapat mini DPD, dan hasil Pembicaraan Tingkat I; pernyataan persetujuan atau
penolakan dari tiap-tiap fraksi dan anggota secara lisan yang diminta oleh pimpinan rapat paripurna; dan
pendapat akhir Presiden yang disampaikan oleh menteri yang mewakilinya.

10. Apabila tidak tercapai kata sepakat melalui musyawarah mufakat, keputusan diambil dengan suara
terbanyak

11. Bila RUU mendapat persetujuan bersama DPR dan wakil pemerintah, maka kemudian diserahkan ke
Presiden untuk dibubuhkan tanda tangan. Dalam UU ditambahkan kalimat pengesahan serta
diundangkan dalam lembaga Negara Republik Indonesia.

12 Dalam hal RUU tidak ditandatangani oleh Presiden dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak RUU disetujui bersama, RUU tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib
diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai