LANDASAN TEORI
A. Air
1. Pengertian Air
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air).
dunia. Ketika awan sudah tidak mampu lagi menampung air, maka
9
awan akan menyebabkan titik-titik air yang jatuh ke bumi sebagai
kualitas air yang disebut sebagai air minum adalah air yang melalui
Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air
10
berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu
Salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan adalah air tanah
atau air sumur. Air sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman
dan dinamakan juga sebagai air tanah bebas karena lapisan air tanah
menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat
atau saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan kontruksi
11
misalnya sumur dengan kontruksi terbuka dan pengambilan air
dengan timba.
besar terdiri dari air berjumlah sekitar 73 % dari bagian tubuh tanpa
jaringan lemak.
perkapita tidak sama untuk tiap negara. Pada negara maju umumnya
dapat dikatakan jumlah pemakaian air per hari per kapita lebih besar
12
B. Kualitas Air
standar kualitas air, orang dapat mengukur kualitas air dari berbagai
hari sebaiknya tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan
air.
13
a. Syarat Fisik
1) Warna
Warna di dalam air terbagi dua, yakni warna semu dan warna
industri, dan lain-lain. Warna sejati adalah warna yang berasal dari
penguraian Zat Organik alami seperti humus, lignin, tanin, dan asam
2) Kekeruhan
14
3) Total Dissolved Solid (TDS)
perairan.
b. Syarat Kimia
1) pH
standar untuk air bersih sebesar 6,5 – 9. Air adalah bahan pelarut
2) Klorida (Cl)
15
3) Kesadahan (Calsium Karbonat (CaCO3))
tersebut.
4) Sulfat (SO4)
atau dari aktivitas manusia misalnya dari limbah industri dan limbah
industri logam.
5) Fluorida
dari pembakaran batu bara. Dalam jumlah yang kecil Fluorida dapat
16
kisaran 1,7 mg/liter dapat mengakibatkan pewarnaan pada enamel
Kandungan Besi dan Mangan dalam air berasal dari tanah yang
dalam air tanah. Besi larut dalam air dalam bentuk fero-oksida.
8) Sianida
17
(karat) dalam air akibat oksidasi oleh oksigen yang terlarut dan dapat
9) Timbal
untuk dewasa dan 25 mg/kg berat badan untuk bayi dan anak-anak.
c. Mikrobiologis
pencemar organik.
18
tersebut dapat ditentukan berdasarkan uji tertentu dengan perhitungan
adalah salah satu contoh jenis Coli, pada keadaan tertentu dapat
Dari jumlah feses yang dihasilkan setiap hari oleh manusia (100-
bakteri Coli. Oleh karena itu, adanya bakteri Coli di dalam badan air
tinggi kandungan bakteri Coli maka air lebih kotor dan tidak
kesehatan.
C. Himpunan Fuzzy
1. Himpunan Tegas
19
Himpunan tegas dapat didefinisikan dengan mendaftar atau mendata
berikut.
2. Himpunan Universal
20
terdapat 17 himpunan universal, yaitu: Warna , Kekeruhan ,
, Nitrit , Nitrat , Fe , Mn , Sn , Pb
3. Himpunan Fuzzy
[0,1].
himpunan .
2003:158):
21
seperti: Cemar Berat, Cemar Sedang, Cemar Ringan, Kondisi Baik,
dan sebagainya.
Contoh 2.1:
22
Fungsi Keanggotaan Cemar Sedang (CS):
[x] k [x] k
k k
l 5 10 l 10
k
Gambarl 2.1 Himpunan: memenuhi Baku Mutu, Cemar Ringan,
Contoh 2.2:
yaitu: Cemar Berat, Cemar Sedang, Cemar Ringan, dan Baku Mutu.
Pada contoh 2.2 ini akan dibuat himpunan fuzzy dari himpunan
tegas pada contoh 2.1. himpunan fuzzy ini dapat ditentukan sendiri
23
merujuk pada kriteria status mutu air yang telah ditetapkan dalam
berikut:
[0,20].
24
(iii) Cemar Sedang
[x]
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Pij
(Kusumadewi, 2003:160):
25
a. Representasi Linear
jenis himpunan fuzzy yang linear yaitu representasi linear naik dan
1
Degree of Membership
0
0 a b
Domain
2003:160).
sebagai berikut:
26
Contoh 2.3:
27
fungsi keanggotaan untuk himpunan fuzzy tinggi pada parameter
1
Degree of Membership
0,6
0
0 450 480 500
Sulfat (SO4)
dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri,
28
Fungsi keanggotaan untuk kurva representasi linear turun adalah
sebagai berikut:
1
Degree of Membership
0
a b
Domain
29
1
0,92
Degree of Membership
0
0 2 25 2000
Col i Ti nja
sebagai berikut:
30
1
Degree of Membership
0
a b c
Domain
Contoh 2.5:
sebagai berikut.
1
Degree of Membership
0.6
0
0 25 34,1 40 60 200
Kekeruhan
31
Berdasarkan pada fungsi keanggotaan tersebut maka dapat
sebagai berikut:
1
Degree of Membership
0
a b c d
Domain
32
Contoh 2.6:
berikut.
1
Degree of Membership
0.6
0
0 6,25 6,4 6,5 9 9.25 10
pH
berikut.
33
d. Representasi Kurva Bentuk Bahu
pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun (Kusumadewi, 2003:
165).
Contoh 2.7:
34
Bahu Kiri Bahu Kanan
0.8
Degree of Membership
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Kekeruhan
hasil dari operasi 2 himpunan atau lebih sering dikenal dengan nama
2003:175):
a. Operator AND
Contoh 2.11:
35
kualitas air adalah 0,6 ( ); maka α-predikat
b. Operator OR
(Kusumadewi, 2003:176).
Contoh 2.12:
c. Operator NOT
(Kusumadewi, 2003:176).
36
Contoh 2.13:
E. Logika Fuzzy
1. Logika Klasik
dari suatu alasan atau sebab, dimana alasan atau sebab tersebut berarti
menemukan proposisi baru dari proposisi yang sudah ada. Dalam logika
1997:73).
2. Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu
ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep mengenai
ketidakpastian ini adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh (1965),
benar (true) atau salah (false), tapi dinyatakan dalam derajat (degree).
37
yang berkenaan dengan suatu kejadian, fenomena atau pernyataan itu
dalam rumus logika. Contoh dari logika fuzzy adalah sebagai berikut:
JIKA Timbal (Pb) tinggi, MAKA kualitas air sumur cemar berat
sangat kompleks
F. Klasifikasi Fuzzy
klasifikasi fuzzy merupakan salah satu aplikasi dari logika fuzzy yang
38
beberapa kelas atau golongan. Alur proses klasifikasi fuzzy ditunjukkan
Output Tegas
Gambar 2.12 Diagram Alur Klasifikasi Fuzzy (Wang, 1997:7).
sistem fuzzy.
a. Fuzzifikasi
b. Aturan Fuzzy
direpresentasikan dengan
39
Proposisi fuzzy dibedakan menjadi dua, proposisi fuzzy atomic dan
c. Inferensi Fuzzy
a. Metode Mamdani
40
menggunakan fungsi implikasi min dan agregasi max sehingga
max inferencing).
b. Metode Tsukamoto
monoton.
c. Metode Sugeno
Sugeno Kang pada tahun 1985. (Sri, 2002:98). Jika pada metode
singeleton-singeleton.
d. Defuzzifikasi
41
2. Langkah – Langkah Klasifikasi Fuzzy
a. Menentukan Input-Output
diharapkan.
Sedang, Tinggi.
42
d. Menentukan Aturan Fuzzy
fuzzy, seperti:
JIKA (x1 adalah A1)• ... • (xn adalah An) MAKA y adalah B
43
Sianida adalah “Rendah” AND Timbal adalah “Rendah” AND
sebagai berikut:
44
2) Operator Intersection (irisan)
sebagai berikut:
1) Inferensi Product
gabungan:
45
(iii) Product untuk semua operator t-norm dan max untuk semua
operator s-norm.
M n
B ' (y) max[sup( A' (x) A (x i )B (y))] l l
l 1 xU i
i 1
2) Inferensi Minimum
gabungan:
(iii) Min untuk semua operator t-norm dan max untuk semua
operator s-norm.
M
B ' (y) max[supmin( A' (x), A (x1 ),..., A (x n ), B (y))]
l l l
l 1 xU 1 n
f. Melakukan Defuzzifikasi
46
dipertimbangkan dalam memilih skema defuzzifikasi, yaitu (Wang,
1997:108):
nyata.
tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai tegas tertentu sebagai
output.
1) Center Of Gravity
dari .
y*
y ( y)dy
V B'
( y)dy
V B'
47
Keterangan : y : nilai domain
dimana
V
adalah integral konvensional. Gambar 2.13 di bawah
2) Center Average
48
dan kontrol fuzzy. Metode ini menggunakan perhitungan yang
110).
y .w l
1
y* l 1
M
w
l 1
1
49
singleton, dan defuzzifikasi center average akan diperoleh
M n
y ( l
Ail
(x i ))
f ( x) l 1
M n
i 1
(2.1)
(
l 1 i 1
Ail
(x i ))
dengan pusat y l :
gabungan:
50
(iii) Product untuk semua operator t-norm dan max untuk
M n
B ' (y) max[sup( A' (x) A (x i )B (y))] l l
l 1 xU i
i 1
y .w l
1
y
* l 1
M
w
l 1
1
3) Maximum
51
y* suatu titik di hgt (B')
didefinisikan secara khusus. Jika hgt (B') terdiri dari lebih dari 1
y* inf{y hgt(B')}
y* sup{y hgt(B')}
1997:112)
52
y*
hgt(B')
ydy
hgt(B')
dy
f ( x) y l * (2.2)
n n
A (xi ) A (xi )
i 1
l*
i
i 1
l
i
dengan pusat y l :
53
(i) Aturan individual berdasarkan inferensi dengan kombinasi
gabungan:
M n
B ' (y) max[sup( A' (x) A (x i )B (y))]
l l
l 1 xU i
i 1
n n
A (xi ) A (xi )
i 1
l*
i
i 1
l
i
54
sederhana berdasarkan perkiraan yang masuk akal dan kontinyu
(Wang, 1997:109).
cara:
55