Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Betapa sukar manusia memberi gambaran tentang situasi dunia pada

beberapa abad yang lalu ketika pemakaian listrik barusaja di mulai, pada

waktu itu beberapa orang talah memiliki penerangan listrik di rumahnya,

tetapi pemakean listrik dan mesin-mesin yang seperti sekarang belum ada.

Motor listrik dan batrai kuno yang di pakai pada waktu itu masih

merupakan suatu keajaiban. Sunguh sangat berbeda dengan keadaan

sekarang, dimana banyak peralatan yang ada di sekitar kita mengunakan

listrik.

Oleh karena pemakeannya yang begitu luas maka kita perlu

mempelajari bagai mana listrik memberikan pengaruh pada dunia tempat

kita berada. Kita harus dapat menerapkan pengertian daya listrik pada

pemakaian alat-alat listrik di rumah tangga sesuai dengan batas daya

tersedia yang di batasi sekring.

1.2 Permasalahan

Setudi tentang listrik di bagi atas dua bagian yaitu listrik starik

(electrostatic) dan listrik dinamik (electrodinamik), listrik starik

i
mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. Sedangkan

listerik dinamik mempelajari muatan listrik yang bergerak yang di sebut

arus listrik. Dalam suatu rangkean listrik energi listrik di ubah menjadi

berbagai bentuk energi. Hubungan antara daya yang tertera pada alat-alat

listrik dengan daya yang terpasang disebabkan adanya perbedaan tegangan

dan arus.

1.3 Tujuan percobaan

Memahami hubungan antara daya (P), arus (I) dan tegangan (V)

yang akan di perlihatkan dengan mengukurarus dan tegangan dalam

rangkean dengan lampu-lampu senter yang di rangkai dengan cara yang

berfariasi.

i
BAB II
DASAR TEORI

Energi listrik yang di berikan oleh batrai V adalah W = V . I

sehingga daya listrik (P) sebanding dengan arus (I) dan tegangan (V).

(Marthen kanginan).

Tegangan dan daya pada lampu listrik dapat bervariasi tetapi dalam

persoalan rangkean listrik maka hambatan listrik lampu di anggap tetap.

Lampu dapat menyala lebih terang dari biasanya bila diberi tegangan yang

lebih besar dari spesifikasi tegangan itu karena pada lampu mengalir arus

yang lebih besar. Sehingga daya disipasi pada lampu lebih besar dari pada

spesifikasi dayanya. Jika daya disipasi itu melebihi kapasitas daya yang di

ijinkan pada lampu maka filamen tungsten lampu akan putus.

(R.A Serway)

Pemakean listrik di rumah kita di batasi besarnya oleh pemutus daya

yang di pasang di depan rumah kita bersama dengan kwh meter yang

mengukur pemakian energi listrik. Jika total daya melebihi kapasitasnya

maka pada kumparan pemutus daya akan mengalir arus lebih. Yang secara

otomatis akan menjatuhkan saklar sehingga memutuskan arus dalam

rangkean. Saklar pemutus daya juga otomatis jatuh jika terjadi hubungan

singkat (konsleting lstrik)

(H.D young).

i
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan

1. Piting lampu E 10

2. Lampu 2.5 V ; 0.1 A

3. Sumberdaya yang dapat diatur antara 2.5 V sampai 7.5 V

4. Alat pengukur tegangan

5. Transformer variabel tegangan sangat rendah

6. Kabel penghubung 25 cm

7. Kabel penghubung 50 cm

3.2 Cara kerja

A. Untuk rangkaian paralel

1. Lampu-lampu dirangkai secara paralel seperti gambar di bawah ini.

Untuk mengakses dan mendownload tugas kuliah ini


selengkapnya anda harus berstatus Paid Member

Anda mungkin juga menyukai

  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    Mareskaa Nuranii
    Belum ada peringkat
  • Sela
    Sela
    Dokumen1 halaman
    Sela
    Mareskaa Nuranii
    Belum ada peringkat
  • Daya Listrik
    Daya Listrik
    Dokumen4 halaman
    Daya Listrik
    Mareskaa Nuranii
    Belum ada peringkat
  • Batu Bara
    Batu Bara
    Dokumen3 halaman
    Batu Bara
    Mareskaa Nuranii
    Belum ada peringkat