Bab 2 Abstrak
Bab 2 Abstrak
Akan tetapi, website yang tersedia sejauh ini memiliki banyak kekurangan.
Quipper dan Zenius adalah website yang cukup terkenal pada kalangan kelas 12
SMA, 9 SMP, maupun 6 SD yang akan menempuh ujian nasional. Kekurangannya
adalah akses yang terbatas, terdapat biaya yang harus dikeluarkan, pendaftaran akun
yang cukup menyulitkan bagi pengguna baru, serta tidak terdapat. Selain itu, masih
banyak sumber-sumber lain yang kurang dikenal. Sumber pendidikan terbuka
tersebar luas di internet, dan banyak individu maupun pendidik yang mengunggah
video pembelajaran di YouTube, presentasi di SlideShare, makalah di Blogger dan
WordPress, serta terpencar-pencar di berbagai website lainnya, namun usaha
berkelanjutan telah dilakukan untuk mengumpulkan hal ini, seperti yang dinyatakan
Gurrell, 2008.
Biaya dalam website ini adalah gratis. Setiap orang tidak memiliki batasan
jumlah konten maupun batasan waktu, sehingga diharapkan timbul pemahaman dan
perntanyaan terhadap materi yang disampaikan dan terjadi umpan balik terhadap apa
yang telah dipelajari. Ini akan menambah kekayaan informasi dalam website tersebut.
Terbuka di sini berarti siapapun bebas mengakses website ini. Tidak tergantung
jenis kelamin, usia, maupun latar belakang sosial. Terlebih lagi dengan harapan
adanya kerja sama pemerintah dengan Penyedia Jasa Layanan Internet Indonesia,
terutama yang merupakan bagian dari BUMN, sehingga ketika pengguna mengakses
website ini tidak akan memotong kuota maupun pulsa yang mereka miliki.
Penyuntingan dapat dilakukan oleh siapapun. Dalam hal ini, konten yang
disunting hanya dapat digunakan untuk keperluan pribadi, sedangkan konten asli
masih bisa dilihat melalui pilihan riwayat penyuntingan. Apabila dirasa penting,
pengguna juga dapat mengajukan laporan yang bisa di kirim saat itu juga pada kolom
laporan yang floating di website, pada halaman manapun, sehingga langsung muncul
user-interface berupa editting tools secara online tanpa memerlukan skill web-design.
Melalui kerja sama dengan pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud hingga
Kemenristekdikti, diharapkan terdapat sosialisasi website ini untuk menyemarakkan
belajar mandiri dan belajar sepanjang hayat pada generasi muda. Karena menurut
Brown, 2008, Dholakia, King, and Baraniuk, 2006, agar suatu Pendidikan Sumber
Terbuka dapat digunakan kembali, kemudahan untuk menemukan sumber-sumber ini
sangat penting. Apabila tidak dapat ditemukan, Pendidikan Sumber Terbuka dalam
sudut pandang praktis dapat diartikan ‘tertutup’.
Implementasi dari website ini dapat diberikan sejak Sekolah Dasar. Melalui
guru, anak akan diperkenalkan pada belajar yang menyenangkan, dan melalui
orangtua, anak akan diajak untuk melihat berbagai peluang masa depannya dan apa-
apa saja yang perlu ia capai sebelumnya.