1 Identifikasi Masalah
5.1.1 Analisis Situasi
Kegiatan dimulai dengan melakukan analisis angka kejadian penyakit diabetes
melitus di Puskesmas Rawat Jalan Natar.
2. Kebiasaan merokok
Berdasarkan indepth interview didapatkan bahwa sebagian informan
memiliki kebiasaan merokok sebagaimana yang dikemukakan informan
sebagai berikut :
“Merokok mbak dari saya muda dulu, sampai sekarang masih
Cuma udah dikurangin sejak sakit. ” (Penderita 1)
“Kadang saya merokok, tapi sehari itu pasti merokok. Sehari
empat batanganlah kira- kira segitu” (Penderita 2)
“Enggak, tapi keluarga saya merokok semua sih pak yang laki-
lakinya” (Penderita 3)
“Enggak mbak, Alhamdulillah” (Penderita 4)
“Kalo merokok sih enggak mbak, paling ngopi aja saya tuh”
(Penderita 5)
“Suami saya merokok, saya ndak.” (Penderita 6)
“Merokok mbak, susah soalnya kan dilingkungan saya merokok
semua jadi susah mau berenti juga.” (Penderita 7)
“Ngga saya mba, di rumah ya suami merokok” (Penderita 8)
3. Pola makan
Berdasarkan indepth interview didapatkan bahwa sebagian informan
memiliki pola makan yang kurang baik sebagaimana yang dikemukakan
informan sebagai berikut :
“Kalo makan nasi sekali makan 3-4 centong nasi mbak, pake
lauk, sayur. Saya teratur makan 3x sehari. Lauk sehari-hari
seringnya telur goreng atau ikan goreng. Sayurnya, sayur nangka
kuah santan atau sayur asem, ya ganti-ganti. Kalo buah jarang,
mbak.” (Penderita 1)
“Sehari-hari ya makan nasi terus, udah nyoba ngurangin mbak
tapi kalo abis dari kebun laper jadi susah nguranginnya. Nasinya
2-3 centong nasi lah kira-kira. Lauknya kadang tempe goreng,
telor goreng, pepes ikan. Saya jarang makan sayur mbak, ga
doyan.” (Penderita 2)
“Makan nasi 3x sehari mbak, satu kali makan 3 centong nasi.
Roti-rotian juga saya doyan mbak. Kalo lauk makan ya
tergantung adanya aja mbak, ayam, telur, tahu, tempe, apa aja
yang ada di rumah. Sayur bening sering mbak, kalo buah
jarang.” (Penderita 3)
“Nasi udah ngurang-ngurangin saya mbak sejak sakit ini. Sekali
sehari aja makan nasinya, kalo pagi sarapan roti, malamnya
sering ga makan. Makan buah sering dibeliin anak saya, sayur
juga doyan mbak.” (Penderita 4)
“Makan nasi sehari 2x mbak siang dan malam, 3 centong sekali
makan, kalau lapar ya 4 centong nasi. Lauknya ayam, telur, ikan,
variasi sih kalau di rumah. Kalau sayur saya jarang masak mbak
soalnya suami ngga doyan.” (Penderita 5)
“Makan nasi udah mulai ngurangin mbak, kalau dulu iya saya
makannya bisa 5x sehari. Sekarang normal aja 2 atau 3x sehari.
Sekali makan 2 centong nasi. Saya doyan beli nasi padang mbak,
tapi sekarang udah ga setiap hari lagi. Sayur dan buah lumayan
sering mbak.” (Penderita 6)
“Makan nasi 3x sehari, sekali makan 2-3 centong nasi. Lauknya
ayam goreng atau telur goreng mbak. Sayur ada terus di rumah,
kalau buah jarang.” (Penderita 7)
“Makan nasi Cuma 1x sehari saya mbak, udah ngurangin banget.
Kalau laper makannya singkong direbus aja. Sayur doyan mbak,
kalau buah agak jarang.” (Penderita 8)
5. Kebiasaan
Berdasarkan indepth interview didapatkan bahwa sebagian informan
memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan manis, makanan cepat saji, dan
alkohol sebagaimana yang dikemukakan informan sebagai berikut :
“Kalau makanan manis saya memang doyan mbak. Bolu, kue-kue
kering, kopi manis, teh itu pasti ada setiap hari di rumah. Kalau
makanan cepat saji sih ga pernah. Alkohol juga ngga
mbak.”(Penderita 1)
“Makanan manis suka mbak, kue-kue kering itu saya suka,
jajanan pasar juga mbak. Makanan cepat saji jarang. Alkohol
ngga pernah.”(Penderita 2)
“Makanan cepat saji sering saya mbak dibeliin anak saya, saya
juga suka haha. Makanan manis malah yang biasa saja, ngga
terlalu sering. Alkohol alhamdulillah engga.”(Penderita 3)
“Makanan manis sering mbak itu setiap hari makannya sambil-
sambil nganggur ya ngemil roti-roti gitu. Makanan cepat saji
sama alkohol ngga pernah mbak.”(Penderita 4)
“Ga sering sih mbak makanan manis, makanan cepat saji, jarang
saya. Alkohol ngga pernah.”(Penderita 5)
“Jarang juga saya mbak. Alkohol ngga sama sekali.”(Penderita
6)
“Makanan manis ya suka mbak. Alkohol sama makanan cepat saji
ngga pernah.”(Penderita 7)
“Kadang-kadang aja mbak, doyan sih ngga, ngga sering
pokoknya. Kalo alkohol ngga.”(Penderita 8)
Tabel 14. Karakteristik informan
Tinggi √ √ √ √ √ √
karbohidrat
Tinggi √ √ √
lemak
Rendah √ √
serat
Aktivitas fisik
dalam satu
minggu
Tidak √ √ √ √
pernah
30 menit √ √
dalam 1
minggu
30 menit-1 √ √
jam dalam
1 minggu
>1 jam
dalam 1
minggu
Gaya hidup
Merokok √ √
Gemar √ √ √ √ √
konsumsi
makanan
manis
Konsumsi
alkohol
Gemar √
konsumsi
makanan
siap saji
Tabel 15. Kesimpulan Data Informan
No Variabel Jumlah
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 2 orang
b. Perempuan 6 orang
2 IMT
a. Normal 1 orang
b. Overweight 6 orang
c. Obesitas 1 orang
3 Pola makan
a. Tinggi karbohidrat 6 orang
b. Tinggi lemak 3 orang
c. Rendah serat 2 orang
5 Gaya Hidup
a. Merokok 2 orang
b. Gemar konsumsi makanan manis 5 orang
c. Gemar konsumsi makanan cepat saji 1 orang
d. Konsumsi alkohol Tidak ada
Berdasarkan indepth interview informan masih belum memiliki ilmu pengetahuan yang cukup
mengenai diabetes melitus, memiliki berat badan berlebih, pola makan tinggi karbohidrat dan
lemak, tidak rutin berolah raga, dan kebiasaan seperti gemar makan makanan manis, tinggi
karbohidrat, dan riwayat merokok.
b. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari data pencapaian program yang berhubungan
dengan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular subprogram
Diabetes Melitus pada Desember 2019.
Tabel 15. Pencapaian Program Penyakit Tidak Menular Diabetes Melitus
Bulan Desember 2019
Jumlah Target Pencapaian
Penduduk