Anda di halaman 1dari 25

Modul 2:

Kegawatdaruratan thorak
Annisa Shafira Pramono
1418011023
1. Kegawatdaruratan respirasi (gejala dan tatalaksana awal)

Kegawatdaruratan respirasi

Trauma Non-trauma
Trauma

Flail Pneumo Hemot


chest thoraks horaks
Flail chest

Terjadi ●
segmen dinding dada tidak memiliki kontinuitas
tulang → defek pada rangka toraks.
jika

Masalah utama flail chest jika ada trauma paru

→ (kontusio paru) → ditambah gerakan dinding dada


yang terbatas disertai nyeri dapat menyebabkan
hipoksia

Tanda dan Pernapasan lemah



Pergerakan toraks asimetris & tak terkoordinasi

Gerakan paradoksal saat ekspirasi dan inspirasi

gejala Palpasi: gangguan pergerakan napas & ada krepitasi costae



Rontgen: multiple fraktur kosta
Terapi awal

Ventilasi yang adekuat

Pemberian oksigen humidifikasi

Resusitasi cairan (bila tak ada hipotensi
sistemik pemberian cairan kristaloid iv diawasi)

analgesik
Pneumothoraks

Tertutup Terbuka Tension

Tekanan kavitas Tekanan kavitas Tekanan kavitas


pleura = tekanan pleura < tekanan pleura > tekanan
atmosfir atmosfir atmosfir

Robekan pleura
Robekan pleura Robekan pleura membentuk ball
tersegel terbuka and valve
mechanism
Terbuka Tension

Tutup defek dengan occlusive Dekompresi segera dengan


dressing yang steril jarum

Chest tube sebaiknya segera Pemasangan chest tube di ics V


dipasang garis midaxilla
Hemothoraks
Akumulasi darah di ruang pleura.
Hemothoraks masif: akumulasi darah 1500 mL
atau sepertiga/lebih dari total volume darah
yang mengisi rongga thoraks.
Tatalaksana awal

Pengembalian Dekompresi
volume darah kavum thoraks

Pemberian infus
Pemasangan
kristaloid tetes
jalur intravena cepat
Non trauma

Penyakit Ede Pneu Hem


paru Asm
obstruktif ma moni optis
menahun a paru a is
PPOK eksaserbasi akut

Penanganan di
Gejala gawatdarurat
Tentukan masalah yang menonjol
Sesak bertambah


(infeksi, gangguan asam basa, gawat

Produksi sputum ●
napas)
Terapi farmakologi yang adekuat secara
meningkat ●
iv atau nebuliser
Terapi O2, gunakan ventury mask

Perubahan warna ●
Evaluasi tanda-tanda gagal napas

Segera pindah ke ICU bila ada indikasi
sputum penggunaan ventilasi mekanik
Asma
Tatalaksana gawat darurat di
rumah sakit

Pemberian β2 agonist inhalasi dengan


Oksigen u/ nebuliser atau dengan IDT dan spacer
yang menghasilkan efek bronkodilatasi
mencapai kadar yang sama dengan cara nebulisasi,
onset yang cepat, efek samping lebih

saturasi 90% sedikit dan membutuhkan waktu lebih


singkat dan mudah di darurat gawat

Glukokortikoid pemberian iv/oral


Terutama jika:
-Pemberian agonis beta-2 kerja singkat
inhalasi pada pengobatan awal tidak
memberikan respons
Antibiotik
-Serangan terjadi walau penderita sedang
dalam pengobatan
-Serangan asma berat
pada infeksi
Mukolitik , antihistamin,
dan fisioterapi tidak ASMA pedoman diagnosis dan tatalaksana di
Indonesia oleh PDPI
Edema paru

Gejala &
Manajemen
tanda

Sesak napas ●
Fase pertama: pasang sungkup
hidung atau non-breathing bag

Sputum & sekresi → beri aliran O2 kecepatan
bronkus berbusa tinggi u/ ↑ kadar O2 dalam
alveoli

Kongesti vena di ●
Fase kedua: ↓ edema paru
wajah dan leher dgn cara pasang torniket rotasi
Hemoptisis masif
Kriteria hemoptisis mengancam jiwa menurut
W.H. Ibrahim didefinisikan:
– Batuk darah > 100 ml dalam 24 jam.
– Batuk darah menyebabkan abnormalitas pertukaran
gas dan/atau terjadi obstruksi saluran napas.
– Batuk darah menyebabkan ketidakstabilan
hemodinamik.
2. Patogenesis pneumothoraks trauma dan non-trauma
Pneumothoraks Spontan Primer
Timbul bula di subpleura

Pecah spontan/perubahana tekanan udara

Bula pecah

Terdapat hubungan antara ruang alveoli dan pleu

Udara masuk ke pleura


Pneumothoraks spontan sekunder
Penyakit paru-paru parah yang secara serius mengenai alveoli

Hiperinflasi

Ruptur alveoli
Pneumothoraks traumatik

Trauma thoraks

Kebocoran/tusukan/laserasi ke dalam ruang pleura

Udarn masuk ke ruang pleura


3. Patognomonis tension pneumothoraks

• Deviasi trakea kontralateral


• Hipotensi
• Takikardia
• Hipoksia
• ↑ tekanan vena jugularis (JVP)
• Suara nafas melemah
• Perkusi hipersonor pada bagian yg sakit
4. Edukasi
What is a pneumothorax?
• buildup of air in the space between the lung and the chest wall (pleural space)
How is it treated?
• A minor pneumothorax may only require observation by your doctor; in some
cases, oxygen may be given (through a mask). More serious cases are treated
by inserting a needle or a chest tube into the chest cavity. Both of these
procedures relieve the pressure on the lung and allow it to re-expand.
• Surgery may be needed if the original treatment does not work or if the
pneumothorax returns.
What are the chances that a pneumothorax will return?
• If you have had one pneumothorax, you have an increased risk for another.
Nearly all recurrences happen within 2 years of the first pneumothorax. If you
smoke, quitting smoking can reduce your risk of another pneumothorax.

Anda mungkin juga menyukai