PENDAHULUAN
(glutamic acid) yang digunakan sebagai penambah rasa selama lebih dari 100
tahun dalam proses memasak makanan rumah tangga dan makanan olahan
komersial. Penambahan MSG memberikan rasa gurih yang alami seperti rasa
yang berasal dari makanan protein (Rangan dkk, 2009). Rata-rata konsumsi
MSG di Indonesia sekitar 0,3-1,0 g/hari. Taiwan adalah negara yang paling
adalah negara yang paling rendah konsumsi MSG per kapita, hanya 0,5 g/hari
(Sukawan, 2008).
Selain manfaat MSG sebagai penambah rasa makanan, ia juga memiliki efek
beberapa efek reaksi pada tingkat seluler, salah satunya membentuk radikal
kerusakan pada organ-organ tubuh, salah satunya organ reproduksi pria yaitu
Sebuah penelitian yang dilakukan pada mencit (Mus Musculus L.) jantan,
sperma dan sel spermatogenik yang berakibat pada penurunan berat testis
(Anindita, 2012). Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Nosseir dkk
Kerusakan testis secara langsung juga dapat terjadi jika stres oksidatif terjadi
pada sel-sel dalam testis, karena pada penelitian sebelumnya oleh Hu dkk
testis mencit.
Efek radikal bebas dapat dinetralisir oleh antioksidan, salah satu tanaman
Pada studi kimia, telah dilaporkan terdapat berbagai macam aktivitas biologi
yang memiliki potensi antioksidan (Singh dkk, 2010). Banyak peneliti yang
telah melaporkan bahwa ekstrak etanol dan air lengkuas (Alpinia galanga)
dilakukan oleh Anas dkk (2015) pada mencit jantan galur Swiss, pemberian
Menurut penelitian lain yang dilakukan pada tikus Wistar jantan dengan
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap efek
sebagai berikut:
(Alpinia galanga) terhadap testis mencit (Mus Musculus L.) jantan yang
glutamat.
1. Bagi peneliti:
2. Bagi masyarakat:
(Alpinia galanga).
2.1 Testis
2.1.1 Anatomi
oleh simpai tebal jaringan ikat kolagen, yaitu tunika albuginea, setelah
itu dilapisi oleh lamina viseralis tunika vaginalis kecuali pada tempat
banyak septa fibrosa yang membagi bagian dalam organ testis menjadi
Testis diperdarahi oleh arteria testikularis yang berasal dari aorta pars
2.1.2 Fisiologi
pada sistem reproduksi sebelum lahir; (2) efek pada jaringan spesifik
seks setelah lahir; (3) efek terkait reproduksi lainnya; (4) efek pada
2007).
2.1.3 Histologi
ikat, sel-sel fibroblast dan sel otot polos yang disebut dengan
mencapai 250 m.
Tubulus seminiferus terdiri sel spermatogenik dan sel Sertoli
berkembang, hal ini tidak dijumpai pada sel tubuh lain. Sel-sel
2007).
2007).
2.1.3.4 Sel Leydig
2.2.1 Klasifikasi
Menurut Priyambodo (2003) klasifikasi mencit sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Bangsa : Muridae
Marga : Mus
kulit rambut tubuh putih atau keabu-abuan dengan perut sedikit pucat,
siklus estrus yang pendek dan teratur antara 4 – 5 hari. Tempat untuk
antara 30 – 70%. Pada mencit jantan memiliki berat badan sekitar 18-
35 g dan dewasa dengan umur 35-60 hari. Biasanya mencit dapat hidup
reproduksi primer mencit jantan disebut gonad atau testis yaitu suatu
Epididimis dibatasi oleh jaringan ikat pada bagian luar, lapisan otot
dalam. Pada mencit, testis hanya terdiri dari satu ruangan saja. Di dalam
2.3.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
2.3.2 Morfologi
Lengkuas ini merupakan tumbuhan tegak yang tinggi dan berumur
dapat mencapai 3,5 meter. Lengkuas terdiri atas batang, daun, pelepah,
meruncing dengan pangkal tumpul serta tepi daun rata dan bertangkai
menyirip dengan panjang daun sekitar 20-60 cm dan lebar daun 4-15
cm. Pelepah daun sekitar 15-30 cm, beralur dan berwarna hijau
berbeda (Morikawa dkk, 2005). Ekstrak tanol, air dan volatil oil dari
2.4.1 Deskripsi
pertama kali oleh Profesor Kikunae Ikeda seorang ahli kimia Jepang
pada tahun 1909, ia mengisolasi asam glutamat dari rumput laut yang
lezat dan gurih dari MSG yang berbeda dengan rasa yang pernah
dikenalnya, oleh karena itu, dia menyebut rasa itu dengan sebutan
‘umami’ yang berasal dari bahasa Jepang ’umai’ yang berarti enak dan
MSG bersifat sangat larut dalam air, namun MSG tidak bersifat
(Geha dkk, 2000). MSG bila larut dalam air ataupun saliva akan
yang terdapat dalam MSG merupakan suatu asam amino yang banyak
amino pada beberapa makanan baik bebas maupun terikat pada peptida
2.4.2 Toksisitas
dosis oral yang mematikan pada 50% tikus percobaan adalah 15.000-
18.000 mg/KgBB. Ada dua isu yang berkaitan dengan asupan tinggi
MSG, yaitu neurotoksisitas potensial pada bayi dan peran MSG dalam
efek merusak pada otak tikus wistar. Dapat mempengaruhi fungsi otak,
antara lain kaku pada bagian belakang leher yang berangsur menjalar
kepala, rasa terbakar, tekanan pada wajah dan nyeri dada. Kumpulan
manusia; proses ini disebut sebagai stres oksidatif. Stres oksidatif pada
bagian otak yang memiliki banyak reseptor asam glutamat dan tidak
aktivitas sel Sertoli dan sel Leydig, semua hal ini akan berujung pada
ovarium, dan juga testis (Alalwani, 2013). Ketika sel terpajan glutamat
Monosodium
Ekstrak etanol rimpang
Glutamat
lengkuas (Alpinia galanga)
Radikal bebas
Antioksidan
Stres oksidatif
Testis Hipotalamus
Gangguan spermatogenesis
Kelainan gambaran
histopatologi testis
K(+)
K(-)
MSG 4 mg/grBB
P1
Gambaran
MSG 4 mg/grBB
P2
MSG 4 mg/grBB
P3
MSG 4 mg/grBB
monosodium glutamat.
BAB III
METODE PENELITIAN
lengkap (RAL) dan desain penelitian Post Test Only Control Group. Desain
Populasi dalam penelitian ini adalah mencit putih jantan (Mus musculus L.)
strain DDY dewasa umur 2,5-3 bulan dengan berat 25-35 gram yang
eksperimental.
(t-1) (n-1) ≥ 15
Keterangan:
sampelnya menjadi:
(5-1) (n-1) ≥ 15
4 (n-1) ≥ 15
n-1 ≥ 15/4
n-1 ≥ 3,75
n ≥ 4,75
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan sampel 5 ekor
mencit putih jantan untuk setiap perlakuan. Untuk menghindari drop out
n
N=
1−𝑓
Keterangan:
f = Perkiraan proporsi drop out sebesar 10% (Sastroasmoro & Ismael, 2010).
5
N=
1−𝑓
5
N=
1 − 10%
5
N=
0,9
N = 5,55
N=6
L.) strain DDY. Sampel ini akan dipilih menggunakan metode random
stratified.
Sampel yang dipilih ialah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
a. Kelainan anatomis
c. Penurunan berat badan lebih dari 10% pada saat masa adaptasi
e. Lengkuas
a. Kloroform
b. Formalin
c. Alkohol 70-100%
e. Paraffin
f. Xylol
g. Canada balsam
h. NaCl 0,9%
i. Aquades
j. Kloroform
a. Kandang mencit
b. Sonde lambung
c. Spuit 1 cc
e. Minor set
f. Mikroskop
g. Pipet tetes
h. Erlenmeyer
i. Mikrotom
j. Rotary evaporator
k. Soxhlet
berikut:
bentuk serbuk kristal dengan dosis toksik 4 mg/g berat badan. Mencit
antara 25-35 gram sehingga rata-rata berat badan mencit yang dipakai
adalah 30 gram.
= 4 mg/gr BB x 30 gr
= 120 mg
ukur lalu ditambahkan dengan 0,5 ml larutan NaCl 0,9%. Setelah itu
kental.
dosis dan berat badan mencit. Sebuah percobaan pada tikus putih
etanol rimpang lengkuas. Jadi, dosis yang digunakan untuk tiap mencit
2. Kontrol (-): hanya diberi MSG 4 mg/gr berat badan yang dilarutkan
perlakuan.
masing-masing mencit.
(Aziztama, 2012).
2014):
a. Fixation
c. Dehidrasi
d. Clearing
e. Impregnasi
suhu 65°C.
f. Embedding
g. Cutting
selama 10 menit.
Skor Penilaian
10 Spermatogenesis lengkap dan tubulus tampak normal
9 Tampak banyak spermatozoa namun spermatogenesis tidak
teratur
8 Hanya sedikit spermatozoa yang tampak
7 Tidak tampak spermatozoa namun banyak spermatid yang
tampak
6 Hanya sedikit spermatid yang tampak
5 Tidak tampak spermatozoa atau spermatid namun banyak
spermatosit
4 Tampak sedikit spermatosit
3 Hanya spermatogonia yang tampak
2 Tidak ada sel germinal yang tampak
1 Tidak ada sel germinal atau sel Sertoli yang tampak
(Johnsen, 1970)
3.7 Analisis Data
program SPSS versi 22.0 untuk menilai apakah distribusi datanya normal atau
yang digunakan dalam penelitian kurang dari 50, maka uji yang digunakan
adalah uji Shapiro-Wilk. Setelah menguji normalitas data, dilakukan uji untuk
mengetahui apakah dua atau lebih kelompok data memiliki varians yang sama
atau tidak dengan uji Levene. Jika didapatkan data yang berdistribusi normal
dan homogen maka dilanjutkan dengan uji parametrik one way ANOVA.
Namun bila tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji parametrik, pengujian
nilai p<0,05.
3.8 Alur Penelitian
Persiapan penelitian
Selesai
Penelitian ini telah melewati kaji etik yang dilakukan oleh Komisi Etik
Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan
nomor 461/UN26.8/DL/2017.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam skoring ini adalah lumen tubulus, sel sertoli, sel spermatozoa dan
dijumlahkan.
Pada mencit yang diberikan MSG dengan dosis 4 mg/grBB dan ekstrak
Hal yang sama juga tampak pada gambaran histologi testis mencit yang
1 1
2 2
3 3
4 4
A B
1
1 2
2 3
3 4
4
C D
1
2
3
4
E
Gambar 9. Gambaran tubulus seminiferus mencit (perbesaran 400x). (A)
Kelompok K(-), (B) kelompok K(+), (C) kelompok P1, (D)
kelompok P2, (E) kelompok P3. Keterangan: (1) spermatogonium,
(2) spermatosit, (3) spermatid, (4) spermatozoa.
Lapang Pandang
Kelompok Preparat Total Rerata
1 2 3 4 5
1 10 10 9 10 10 49
2 9 10 10 9 10 48
Kontrol (-) 3 10 9 10 10 9 48 48,4
4 9 10 9 10 10 48
5 9 10 10 10 10 49
1 9 10 10 9 10 48
2 9 9 9 10 10 47
Kontrol (+) 3 9 10 10 9 9 47 47,4
4 10 10 9 10 9 48
5 9 9 10 9 10 47
1 10 9 10 10 9 48
2 9 10 9 10 9 47
P1 3 10 9 10 10 9 48 47,4
4 10 10 9 9 9 47
5 9 10 9 9 10 47
1 10 9 9 9 10 47
2 9 10 9 10 10 48
P2 3 10 9 10 9 10 48 47,6
4 10 9 10 9 10 48
5 10 10 9 9 9 47
1 10 10 9 9 9 47
2 10 9 10 10 10 49
P3 3 9 10 10 10 9 48 48
4 10 9 10 9 10 48
5 10 10 10 9 9 48
Value) < 0,05 untuk semua kelompok, sehingga uji beda yang
4.2 Pembahasan
Pada penelitian ini terdapat 5 kelompok yang terdiri dari kontrol negatif, yaitu
kelompok yang tidak diberi perlakuan K(-), kontrol positif yaitu kelompok
lengkuas 56 mg/20 grBB (P3). Dari hasil penilaian dengan skor Johnsen pada
rata-rata skor tertinggi di antara semua kelompok yaitu 48,4. Hasil berikutnya
didapatkan pada kelompok K(+) dan kelompok P1, dengan rerata 47,4.
skor spermatogenesis
skor spermatogenesis
48.4
48
47.4 47.4 47.6
testis mencit tanpa perlakuan tidak berbeda dengan mencit yang hanya
diinduksi MSG atau mencit yang diberi ekstrak etanol rimpang lengkuas dan
tubulus seminiferus dan juga berat dari testis (Anindita, 2013). Pada
pada penelitian ini hampir serupa dengan sebuah penelitian yang dilakukan
adanya lesi patologis pada histologi testis tikus, namun menurunkan kadar
pemberian, dan durasi waktu yang serupa dengan penelitian ini, namun
aktivitas zat dalam tubuh. Aktivitas suatu zat dapat berbeda-beda tiap spesies
makhluk hidup. Perbedaan aktivitas ini dapat melalui dua cara yaitu proses
Penyebab lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap hasil penelitian ini
vena porta dan melewati hepar. Oleh karena itu zat yang diberikan secara
akan lebih rendah dari kadarnya semula (Turner dkk, 2011). Hasil yang
lengkuas pada mencit dan menunjukkan pengaruh yang signifikan pada skor
dengan dosis bertingkat 1,29; 2,58 dan 5,16 mg/kgBB/hari secara oral pada
lengkuas 100 dan 300 mg/hari secara oral selama 56 hari pada tikus Wistar
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Arkeman H, David. 2006. Efek Vitamin C dan E terhadap Sel Goblet Saluran
Nafas pada Tikus akibat Pajanan Asap Rokok [skripsi]. Jakarta: Universitas
Trisakti.
Dohle GR, Elzanaty S, van Casteren NJ. 2012. Testicular biopsy: clinical practice
and interpretation. Asian J Andrology. 14(1): 88-93.
FDA. 2011. FDA and monosodium glutamate (MSG). Diakses pada tanggal 15
Maret 2017. Tersedia di http://www.fda.gov/opacom/backgrounders/msg.html.
Ganiswarna S. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-4. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Garattini S. 2000. Glutamic acid, twenty years later. Journal of Nutrition. 130:
901-9.
Geha RS, Beiser A, Ren C, Patterson R, Greengerger PA, Grammer LC. 2000.
Review of alleged reaction to monosodium glutamate and outcome of a
multicenter double-blind placebo-controlled study. Journal of Nutrition. 130(4):
1058-62.
Hadjizadeh MR, Tavakol AJ, Barati M. 2009. The inhibitory effects of ethanolic
extract Alpinia Galangal on colonic cancer cells (HT-29) and L929 Cells in Vitro.
Iranian Journal of Cancer Prevention. 3(69): 572–82.
Hu JH, Yang N, Ma YH, Jiang J, Zhang JF, Fei J, Guo LH. 2004. Identification of
Glutamate Transporters and Receptors in Mouse Testis. Acta Pharmacol. 25(3):
366-71.
Igwebuike UM, Ochiogu IS, Ihedinihu BC, Ikokide JE, Idika IK. 2011. The
effects of oral administration of monosodium glutamate (MSG) on the testicular
morphology and cauda epididymal sperm reserves of young and adult male rats.
Veterinarski Arhiv. 81: 525-34.
Johnsen SG. 1970. Testicular biopsy score count--a method for registration of
spermatogenesis in human testes: normal values and results in 335 hypogonadal
males. Hormones. 1(1): 2-25.
Junqueira LC. 2007. Histologi Dasar, Teks dan Atlas. Edisi ke-10. Jakarta: EGC
Hlm: 416-7.
Lutz S. 2009. Gambaran Histologi Sel Lydig dan Sel Sertoli. Diakses pada
tanggal 13 September 2017. Tersedia di http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/
corepages/malerepro/malerepro.htm
Mahesya AP, 2014. Pengaruh pemberian minyak goreng bekas yang dimurnikan
dengan buah mengkudu (Morinda citrofilia) terhadap gambaran hepatosit tikus
wistar jantan [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Marieb EN, Hoehn K .2007. Human Anatomy and Physiology. Edisi ke-7. San
Francisco: Pearson.
Moore KL, Dalley AF. 2006. Clinically Oriented Anatomy. Edisi ke-5. USA:
Philadelphia. Hlm: 922.
Nosseir NS, Ali MHM, Ebaid HM. 2012. A Histological and Morphometric Study
of Monosodium Glutamate Toxic Effect on Testicular Structure and Potentiality
of Recovery in Adult Albino Rats. Research Journal of Biology. 2: 66-78.
Olney JW. 1969. Brain Lesion, Obesity, and Other Disturbance in Mice Treated
with Monosodium Glutamate. Science. 164: 719-72.
Siregar JH. 2009. Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sel Leydig
Dan Jumlah Sperma Mencit Jantan Dewasa (Mus Musculus, L.) Yang Dipapari
Monosodium Glutamate (MSG) [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Srividya AR, Dhanabal SP, Satish KMN, Parth KH, Bavadia. 2010. Antioxidant
and antidiabetic activity of Alpinia galangal. International Journal of
Pharmacognosy and Phytochemical Ressearch. 3(1): 6-12.
Sukawan UY. 2008. Efek Toksik Monosodium Glutamat (MSG) pada Binatang
Percobaan. Jurnal Sutisning. 3 (2): 306-14.
Wakidi RF. 2012. Efek Protektif Vitamin C dan E Terhadap Mutu Sperma Mencit
Jantan Dewasa yang di Pajan Dengan Monosodium Glutamat [tesis]. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Wibowo NT. 2013. Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Lengkuas (Alpinia galanga)
Terhadap Kadar Alanin Aminotransferase (ALT) pada Tikus Putih yang
Diinduksi Asetaminofen [skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.