Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RSU NATALIA BOYOLALI


Nomor :

Tentang

REVISI KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT UMUM NATALIA BOYOLALI

Direktur RSU Natalia Boyolali :

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Natalia Boyolali, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Unit
Rekam Medis yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Natalia
Boyolali dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Umum
Natalia Boyolali.
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada butir a dan b di atas, perlu
ditetapkan dan disahkan dalam Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Natalia Boyolali.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor: 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
129/menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah
Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Unit Rekam Medis Rumah Sakit;
7. Surat Keputusan PT. Yohanes Berchmans Soekarsono Nomor :
03/SK/Y.B.S/IX/2016 tanggal 15 Januari 2016 tentang Pengangkatan
Direktur RSU Natalia Boyolali masa jabatan 2016 – 2020
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : REVISI KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT REKAM MEDIS RUMAH
SAKIT UMUM NATALIA BOYOLALI

Kedua : Menetapkan dan memberlakukan Revisi Kebijakan Pelayanan Unit Rekam


Medis Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali, sebagaimana terdapat dalam
lampiran surat keputusan ini agar dijadikan acuan dalam penatalaksanaan
pelayanan di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali
Ketiga : Ketentuan – ketentuan yang bertentangan dengan kebijakan Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali, dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dilakukan
pencabutan kembali.
Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan
dialkuakn perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Boyolali


Pada Tanggal: 24 November 2017
Direktur,

dr. Yulika Putri dasa Panjuis


NIK. 19870710 20610 2 002

Tembusan :
1. MPKU&PS – PDM Kota Surakarta
2. Ketua SPI – RS. Xxxx
3. Ketua Panitia Rekam Medis
4. Unit Rekam Medis
Lampiran Surat Suputusan Nomor : /SK/ /
/20
Tentang
Revisi Kebijakan Pelayanan Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali

KEBIJAKAN
PELAYANAN UNIT REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT UMUM NATALIA BOYOLALI

1. Setiap pasien Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali memiliki dokumen rekam
medis dengan satu nomor Rekam Medis.
2. Isi rekam medis milik pasien sedangkan dokumen rekam medis milik rumah sakit.
3. Setiap pasien yang masuk ke Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali didata melalui
admission / registrasi.
4. Penulisan nama pasien sesuai dengan KTP /SIM/PASPOR yang masih berlaku,
termasuk bayi baru lahir dituliskan nama ibunya dengan diakhiri by.ny.
5. Penulisan tanggal lahir untuk pasien yang tidak membawa kartu identitas dan
tidak mengetahui tanggal lahirnya sesuai dengan umur yang disebut dan
tanggalnya 31 Desember atau 1 Januari.
6. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan di dalam
satu tempat(sentralisasi).
7. Penjajaran dokumen rekam medis menggunakan sistem angka akhir atau
Terminal Digit Filing system.
8. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan oleh petugas rekam medis
dan bertanggungjawab atas pengembalian dan pendistribusian dokumen rekam
medis.
9. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan pengobatan
pasien dan untuk kepentingan lain harus sesuai aturan dan pinjaman
menggunakan bon peminjaman.
10. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
diwajibkan menulis seluruh pelayanan yang diberikan pada lembar rekam medis
yang sudah ditentukan, dilengkapi dengan tanda tangan dan nama.
11. Kesalahan penulisan di dokumen rekam medis dikoreksi dengan mencoret bagian
yang salah, namun tetap terbaca dan diberikan tanda tangan diatasnya oleh yang
memberi koreksi.
12. Simbol ditulis pada halaman pertama dokumen rekam medis Rawat Inap pada
RM 1( Lembar Masuk Keluar) dan Rawat Jalan pada kartu Poliklinik.
13. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib ditempelkan pada lembar
rekam medis yang telah ditetapkan.
14. Pasien rawat inap berhak mendapatkan salinan resume pulang dan untuk pasien
rawat jalan resume pulang disimpan di dokumen rekam medis.
15. Kegiatan pelayanan medis dilaksanakan dengan membuat sensus harian.
16. Kepala Ruang Rawat Inap bertanggung jawab atas kembalinya berkas rekam
medis pasien rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 1 x
24 jam.
17. Hak akses untuk masuk ke ruangan rekam medis dibatasi yaitu semua petugas
rekam medis dan petugas rumah sakit yang berkepentingan di bawah pengawasan
petugas rekam medis.
18. Apabila dokter berhalangan hadir ( tidak di tempat / meninggal ) dan rekam medis
belum lengkap maka yang mengisi rekam medis adalah tanggung jawab direktur.
19. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke Unit Rekam Medis yang belum
lengkap, wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan
dalam waktu 1 X 24 jam setelah berkas di terima oleh tenaga kesehatan yang
bersangkutan.
20. Informasi tentang identitas pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh
dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan
sarana pelayanan kesehatan.
21. Keamanan dokumen rekam medis menjadi tanggung jawab perawat / dokter
pelayanan kesehatan setiap saat dipergunakan untuk kepentingan pelayanan
pasien, atau menjadi tanggung jawab pengguna atau peminjam yang diberi ijin
menggunakan pada saat dan tempat yang ditetapkan sesuai prosedur yang berlaku.
22. Rumah sakit melindungi dan mencegah hilang / rusaknya dokumen rekam medis
dan penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berkepentingan.
23. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan ringkasan
rekam medis dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya.
24. Unit Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah ditetapkan,
baik untuk kepentingan eksternal maupun internal.
25. Unit Rekam Medis bertanggung jawab atas tersedianya informasi kegiatan
pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah ditetapkan.
26. Petugas rekam medis bertanggung jawab atas penyimpanan rekam medis in aktif,
termasuk rekam medis pasien meninggal.
27. Penyusutan rekam medis dilaksanakan secara rutin sesuai jangka waktu 5 tahun
setelah kunjungan terakhir.
28. Pemusnahan rekam medis in aktif dilakukan oleh Panitia khusus yang dibentuk
oleh manajemen Rumah Sakit Umum Natalia Boyolali, dan tidak dilakukan oleh
Unit Rekam Medis sendiri.
29. Rumah sakit Xxxx tidak melakukan otopsi tetapi apabila ada permintaan untuk
dilakukan otopsi maka mayat akan dikirim ke RSUD dr.Moewardi Surakarta.
30. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Ditetapkan di: Boyolali


Pada Tanggal: 24 November 2017
Direktur,

dr. Yulika Putri dasa Panjuis


NIK. 19870710 20610 2 002

Anda mungkin juga menyukai