Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TM 3

Dosen Pembimbing :

Amelia Mardhika

Disusun Oleh kelompok 19 :

1. IIN NOVITA SARI (151811913049)


2. RIZKIKA PUTRI SILVIA (151811913120)

FAKULTAS VOKASI
D3-KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu terlimpah curahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS tidak lupa penulis
sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, karena berkatnya lah kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan Asuhan Keperawatan
Ibu Hamil Tm 3 dengan“Fisiologis Ibu Post Partum, Nutrisi pada ibu post partum, dan
Landasan asuhan keperawatan”yang kami sajikan dari berbagai sumber informasi dan
referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Kami sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami menerima berbagai
saran maupun kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Lamongan , 29 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................. ............. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Defisini Ibu Post Partum.........................................................................................
2..2 Perubahan Fisiologi Pada Ibu Post Partum.............................................................
2.3 Tahapan....................................................................................................................
2.4 Klarifikasi.................................................................................................................
2.5 Manifestasi...............................................................................................................
2.6 Hal-hal yang perlu di perhatikan..............................................................................
2.7 Nutrisi

BAB 3 LANDASAN ASKEP


BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................
4.2 Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, sekitar 50% kematian Ibu terjadi dalam 24 jam pertama postpartum,
terutama pada masa 2 jam postpartum (2 jam pasca persalinan). Sangat penting untuk
menilai keadaan ibu beberapa kali selama dua jam pertama setelah persalinan. Dua jam
pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya
baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Masa 2 jam pasca persalinan
merupakan pemantauan perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas untuk
mengantisipasi komplikasi pada masa nifas (Nanny dan Sunarsih, 2014). Dari hasil rekap
LB3 KIA di seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang hasil cakupan pelayanan
ibu nifas tahun 2013 adalah 88,31% menurun dari tahun sebelumnya tahun 2012 sebesar
90,6%. Angka ini belum mencapai target SPM bidang kesehatan 90%.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2014 cakupan tertinggi
pelayanan ibu nifas di kecamatan Mojoagung wilayah kerja Puskesmas Gambiran yaitu
109,86% dan cakupan terendah ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan adalah
kecamatan Tembelang wilayah Puskesmas Jatiwates yaitu 71,08% (Dinkes Kab.
Jombang, 2014).
Menurut World Health Organization(WHO) jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat
tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi
kehamilan dan kelahiran anak. Pada tahun 2013 lebih dari 289.000 perempuan meninggal
selama dan setelah kehamilan dan persalinan (WHO, 2014).
Adapun penyebab langsung yang berkaitan dengan kematian ibu adalah komplikasi
pada kehamilan, persalinan dan nifas tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu.
Kematian ibu pada masa nifas biasanya disebabkan oleh infeksi masa nifas (10%), ini
terjadi karena kurangnya perawatan pada luka, perdarahan (42%) (akibat robekan jalan
lahir, sisa placenta dan atonia uteri), eklampsi (13%), dan komplikasi masa nifas
(11%)(Siswono, 2005). Berdasarkan data Word Health Organization (WHO) di Negara
berkembang bahwa jumlah kematian.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana fisiologis ibu post partum ?
1.2.2 Bagaimana nutrisi pada ibu post partum?
1.2.3 Bagaimana landasan asuhna keperawatan pada ibu post parrum ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Menambah pengetahuan tentang Fisiologi Ibu Post Partum
1.3.2 Mengetahui Nutrisi pada ibu post partum, dan
1.3.3 Memahami tentang Landasan asuhan keperawatan
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Menambah pengetahuan tentang Fisiologis Post Partum
1.4.2 Sebagai pedoman perawat dalam melakukan tindakan keperawatan ibu post partum

1
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Fisiologis Ibu Post Partum
A. Pengertian Ibu Post Partum
Partum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali pada keadaan sebelum hamil, masa post partum berlangsung selama berlangsung
selama kira-kira 6 minggu (Siti Saleha, 2013). Ibu post partum adalah keadaan ibu yang
baru saja melahirkan. Istilah post partum adalah masa sesudah melahirkan atau persalinan.
Masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke enam
setelah melahirkan. Masa post partum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat. kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang berlangsung kira-kira
enam minggu, setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduksi kembali kekeadaan yang normal pada saat sebelum hamil (Marmi,
2012).
Postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali kekeadaan
tidak hamil. Dalam masa dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk memebantu
mempercepat proses penyembuhan masa nifas maka ibu nifas membutuhkan diet
yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas salah satunya adalah nutrisi dan cairan.

B. Perubahan Fisiologis Pada Masa Post Partum


Pada masa post partum ibu mengalami adanya perubahan-perubahan pada tubuh
terutama pada ibu yang meliputi di antara : sistem reproduksi yaitu adanya
pengerutan pada dinding rahim (involusi), lokea, perubahan serviks, vulva, vagina dan
perinium., dan pada sistem pencernaan, terdapat adanya pembatasan pada asupan
nutrisi dan cairan yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit serta akan menimbulkan keterlambatan pemulihan fungsi tubuh (Bobak,
2010). Perubahan itu diantaranya :
A. Uterus
Setelah plasenta lahir, uterus akan mulai mengeras karena kontraksi dan retraksi otot-
ototnya. Uterus berangsur-angsur mengecil sampai keadaan sebelum hamil.
Tabel 1.1 Perubahan Uterus

2
Waktu TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari nawah pusat 750 gr
1 mg ½ pst symps 500 gr
2 mg Tidak teraba 350 gr
6 mg Bertambah kecil 50 gr
8 mg Normal 30 gr

B. Loches
Yaitu cairan/ secret berasal dari kavum uteri dan vagina selama masa post partum .
Berikut ini, beberapa jenis lokia :
a) Lokia Rubra berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketubuh,
desidua, verniks kaseosa, lanugo, mekonium berlangsung 2 hari post partum.
b) Lokia Sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan 6 menit berlangsung 3-7
hari post partum.
c) Lokia Serosa berwarna kuning karena mengandung serum, jaringan desidua, leukosit
dan eritrosit berlangsung 7-14 hari post partum.
d) Lokia Alba berwarna putih terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua berlangsung 14
hari – 2 minggu berikutnya.

C. Endometrium
Perubahan terjadi dengan timbulnya thrombosis, degenerasi dan nekrosis di tempat
implantasi plasenta. Bekas implantasi plasenta karena kotraksi sehingga menonjol ke
kavum uteri, 1 hari endometrium tebal 2,5 mm, endometrium akan rata setelah hari ke 3.
D. Serviks
Setelah persalinan seviks menganga, setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari, setelah 4
minggu rongga bagian luar kembali normal.
E. Vagina dan Parineum
Vagina secara berangsur-angsur luasnya berkurang tetapi jarang sekali kembali
seperti ukuran nullipara, hymen tampak sebagai tonjolan jaringan kecil dan berubah
menjadi karunkula mitiformis. Minggu ke 3 rugae vagina kembali. Perineum yang
terdapat laserasi atau jahitan serta udem akan berangsur-angsur pulih sembuh 6-7 hari
tanpa infeksi. Oleh karena itu vulva hygiene perlu dilakukan.
F. Mamae/Payudara
Semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara alami. Ada 2
mekanisme : produksi susu, ssekresi susu atau let donw.

3
Selama kehamilan jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya
mempersiapkan makanan bagi bayi. Pada hari ketiga setelah melahirkanefek prolaktin
pada payudara mulai dirasakan, sel acini yang menghasilkan ASI mulai berfungsi. Ketika
bayi menghidap punting, oksitisin merangsang ensit let donw (mengalirkan) sehingga
menyebabkan ejeksi ASI.
G. Sistem Pencernaan
Setalah persalinan 2 jam ibu merasa lapar, kecuali ada komplikasi persalinan, tidak
ada alasan menunda pemberian makan. Konstipasi terjadi karena psikis takut BAB
karena ada luka jahit perineum.
H. Sistem Perkemihan
Pelvis ginjal teregang dan dilatasi selama kehamilan, kembali normal akhir minggu ke
4 setelah melahirkan. Kurang dari 40% wanita post partum mengalami proteinuri non
patologis, kecuali pada kasus preeklamsi.

I. Sistem Muskuloskeletal
Ligamen , fasia, diagfragma pelvis merangsang saat kehamilan, berangsur-angsur
mengecil seperti semula.
J. Sistem Endokrin
Hormon-hormon yang berperan :
a) Oksitosin berperan dalam kontraksi uterus mencegah perdarahan, membantu uterus
kembali normal. Isapan bayi dapat merangsag produksi ASI dan seksresi oksitosin.
b) Prolaktin, dikeluarkan oleh kelenjar dimana pituitrin merangsang pengeluaran
prolaktin untuk produksi untuk produksi ASI, jika ibunpost partum tidak menyusui
dalam 14-21 hari timbul menstruasi
c) Estrogen dan progesteron, setelah melahirkan estrogen menurun, progesteron
meningkat.

K. Perubhan Tanda-tanda Vital


1) Suhu tubuh saat post partum dapat naik kurang lebih 0,50C, setelah 2 jam post
partum normal.
2) Nadi dan pernafasan, nadi dapat bradikardi kalau takikardi waspada mungkin
ada perdarahan, pernafasan akan sedikit meningkat setelah persalinan lalu kembali
normal.
3) Tekanan darah kadang naik lalu kembali normal setelah beberapa hari asalkan
tidak ada penyakit yang menyertai. BB turun rata-rata 4,5 kg.

L. Setelah partus/melahirkan, adanya striae pada dinding abdomen tidak dapat


dihilangkan sempurna dan berubah jadi putih (striae albicans).

M. Evaluasi tonus otot abdomen untuk menentukan diastasis (derajat pemisahan otot
rektus abdomen). Setiap wanita mempunyai 3 setengah otot abdominalis, oblique,
transverse. Rectus abdominalis merupakan otot paling luar yang bergerak dari atas ke

4
bawah. Otot ini terbagi 2 yang dinamakan rekti yang lebarnya ± 0,5 cm dan
dihubungkan oleh jaringan fibrous (linea alba).

Pada saat hamil oto dan persendian menjadi relaks untuk persiapan melahirkan (linea alba
menjadi sangat mudah mulur). Ketika otot rectus abdomen makin terpisah dan linea alba
makin mulur ke samping dan menjadi sangat tipis, pemisahan otot ini disebut diastasis.
C. Tahapan masa post partum

1. Immedia postpartum (setelah plasenta lahir 24 jam)

Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam, adapun masalah yang sering terjadi
pendarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu perlu melakukan pemeriksaan kontraksi
uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah dan suhu.

2. Early postpartum (24 jam – 1 mg)


Harus di pastikan involusi uteri normal, tidak ada perdarahaan, lokia tidak berbau
busuk, tidak demam, ibu cukup mendapat makanan dan cairan serta dapat menyusui baik.

3. Late post partum (1mg-6mg)

Tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling/pendidikan


kesehatan Keluarga Berencana (KB).

D. Klasifikasi Masa Ibu Post Partum

Menurut Hadijono (2008) Masa ibu post partum dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah diperbolehkan berdiri
dan berjalan.

2. Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara menyeluruh dengan
lama ± 6-8 minggu

3. Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.

E. Hal-Hal Yang Perlu di Perhatikan Ibu Pada Masa Post Partum


a. Personal hygiene
Kebersihan diri sangat penting dilakukan pada masa post partum, kondisi ibu pasca
melahirkan sangatlah rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting
dilakukan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi. Dan kebersihan wajib
dilakukan pada area tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan yang sangat penting untuk
tetap dijaga (Saleha, 2009).

5
b. Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan
kembali keadaan fisiknya setelah melahirkan. Keluarga disarankan untuk memberikan
kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk merawat bayi
salah satunya pada perawatan tali pusat nanti.

c. Senam nifas
Dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari kesepuluh, terdiri
dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.
Senam nifas membantu untuk memperbaiki sirkulasi darah, dan memperbaiki sikap tubuh dan
punggung setelah melahirkan, memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih rileks
dan segar pasca melahirkan (Suherni, 2009).

2.2 Kebutuhan Ibu Post Partum

1. Nutrisi dan cairan


Masalah nutrisi dan cairan perlu mendapatkan perhatian karena dengan nutrisi yang
baik maka akan mempercepat penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi susunan air
susu bagi bayi. Kebutuhan nutrisi dan cairan misalnya konsumsi tambahan kalori tiap
hari, diet berimbang, minum sedikitnya 2 liter tiap hari’ Fe/ tablet tambah darah sampai
40 hari pasca persalinan, dan konsumsi vit. A 200.000 unit.
2. Ambulasi
Ambulasi diri (early ambulation) adalah kebijaksanaan agar secepatnya tenaga
kesehtan membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidur membimbing secepat
mungkin untuk berjalan. Ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur
dalam 24 – 28 jam post partum. Hal ini dilakukan bertahap. Ambulasi dini tidak
dibenarkan pada ibu post partum dengan penyulit misalnya anemia, penyakit jantung,
penyakit paru-paru, demam dan sebagainya.
Keuntungan dari ambulasi dini :
a. Ibu merasa lebih sehat
b. Fungsi usus dan kandung kemih lebih baik
c. Memungkinkan kita mengajarkan ibu untuk merawat bayinya
d. Tidak ada pengaruh buruk terhadap proses pasca persalinan, tidak mempengaruhi
penyembuhan luka, tidak menyebabkan pendarahan, tidak memperbesar kemungkinan
prolapsus atau retrotexto uteri.

3. Eliminasi
Setelah 6 jam post partum diharapkan ibu dapat berkemih, jika kandung kemih penuh
atau lebih dari 8 jam belum berkemih di sarankan melakukan kateterisasi . hal-hal yang
menyebabkan kesulitan berkemih (retensio urine) pada post partum :
a. Otot-otot perut masih lemah
b. Edema dan uretra
c. Dinding kandung kemih kurang sensitif

6
d. Ibu post partum di harapkan bisa defekasi atau buang air besar setelah hari kedua post
partum, jika hari ketiga belum defekasi bisa diberikan obat pencahar oral atau rektal .

4. Kebersihan diri
Pada masa post partum seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu
kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap
terjaga. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh terutama perineum.
b. Mengajarkan ibu cara membersihkan alat kelamin dengan sabun dan air dari depan ke
belakang .
c. Sarankan ibu ganti pembalut setidaknya dua kali sehari .
d. Membersihkan tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan alat
kelamin.
e. Jika ibu mempunyai luka episiotonomi atau laserasi/luka jahit pada alat kelamin ,
menyarankan untuk tidak menyentuh daerah tersebut.

5. Istirahat dan tidur


Menganjurkan ibu istirahat cukup dan dapat melakukan kegiatan rumah tangga secara
bertahap. Kurang istirahat dapat mengurangi produksi ASI, memperlambat proses
involusi dan depresi pasca persalinan. Selama masa post partum, alat-alat interna dan
eksternal berangsur-angsur kembali ke keadaan sebelum hamil (involusi).
NUTRISI DAN CAIRAN
Tidak ada kontraindikasi dalam pemberian nutrisi setelah persalinan. Ibu harus
mendapat nutrisi yang lengkap dengan tambahan kalori sejak sebelum hamil (200-5000kal)
yang akan mempercepat pemulihan kesehatan dan kekuatan, meningkatkan kualitas ASI,
serta mencegah terjadinya infeksi.
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah
konstipasi, dan untuk memulai proses pemberian ASI eksklusif. Asupan kalori per hari
ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan per hari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu
1000 ml). Suplemen zat kelahiran.
Gizi ibu menyusui di butuhkan untuk produksi ASI dan pemulihan kesehatan ibu.
Kebutuhan gizi yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah ASI mutunya.
2. Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas.
3. Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis, atau kimia
untuk menjaga kelancaran pencernaan.
4. Batasi makanan yang berbau keras.
5. Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI misalnya sayuran
hijau.
Jenis makanan Usia bayi 0-6 bulan Usia bayi >6 bulan

7
Nasi 5 piring 4 piring
Ikan 3 potong 2 potong
Tempe 5 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkok 3 mangkok
Buah 2 potong 2 potong
Gula 5 sendok 5 sendok
Susu 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas

BAB 111 LANDASAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST PARTUM

8
Landasan asuhan keperawatan pada ibu post partum menurut Bobak (2005) meliputi :
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian Data Dasar Klien
Data dasar klien meliputi wawancara, observasi pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang
b. Identitas
Klien : meliputi nama, usia,status perkawinan, pekerjaan,pendidikan, agama, suku,
bahasa, sumber biaya, tanggal dan jammasuk rumah sakit, dan tanggal pengkajian.
Suami : meliputi nama suami,pekerjaan,usia,pendidikan, suku, agama
c. Riwayat keperawatan
1. Riwayat Kesehatan
Data yang perlu dikaji yakni : keluhan utama saat masuk rumah sakit, faktor-
faktor yang mungkin mempengaruhi, adapun pemeriksaan yang perlu dikaji yakni
tekanan darah, eliminasi, mual atau muntah, penambahan atau penurunan berat
badan,edema, pusing, sakit kepala, diplopia, nyeri epigastrik.
2. Riwayat kehamilan
Informasi yang dibutuhkan adalah para dan gravida, kehamilan yang
direncanakan, masalah saat hamil atau ante natal care (ANC) dan imunisasi yang
diberikan pada saat ibu hamil.
3. Riwayat kelahiran
Data yang perlu dikaji adalah tanggal kelahiran, lamanya persalinan, posisi
Fetus, tipe melahirkan, analgesik, masalah selama kelahiran pada perinium dan
perdarahan.
4. Data Bayi
Data yang perlu dikaji adalah jenis kelamin dan berat badan bayi.
5. Pengkajian masa post partum
Data yang perlu dikaji adalah keadaan umum, tingkat aktivitas setelah melahirkan,
gmbatan lochea, keadaan perineum, abdomen, payudara, episiotomi, kebersihan
menyusui, dan respon terhadap bayi.

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan adalah
a. Rambut

Mengkaji kekuatan rambut klien karena diet yang klien lakukan akan berdampak bagi
kekuatan dan kesehatan rambut klien.

b. Muka

Mengkaji adanya edema pada muka yanh dimanifestasikan dengan kelopak mata
bengkakatu lipatan kelopak mata bawah menonjol

c. Mata

9
Mengkaji apakah konjugtiva berwarna merah muda atau tidak, jika ya maka normal
namun jika konjugtiva berwarna putih maka ibu mengalami anemia, dan jika konjungtiva
berwarna kering maka ibu mengalami dehidrasi.
d. Payudara
Mengkaji pembesaran, bentuk, ukuran, konsistensi, warna, dan mengkaji puting serta
kebersihan puting.
e. Abdomen
Mengkaji dengan cara inspeksi bentuk perut ibu apakah ada distensi perut, palpasi juga
tinggi fundus uterus, konsistensi, serta kontraksi uterus.
f. Lochea
Mengkaji karakter lochea, jumlah, warna, bekuan darah yang keluar dan jumlahnya.
g. Sistem Perkemihan
Dengan cara palpasi dan perkusi untuk menentukan distensi pada kandung kemih yang
dilakukan pada abdomen bagian bawah.
h. Perineum
Pengkajian dilakukan dengan cara menempatkan ibu sebyaman mungkin,menjaga privasi
dengan inspeksi tanda-tanda REEDA (rednes atau kemerahan, Echymosis atau perdarahan
bawah kulit, Edema atau bengkak, Discharge atau perubahan lochea, Approximation atau
pertautan jaringan)
i. Ekstremitas Atas dan Bawah
Mengkaji apakah ada edema, varises, atau ada tidaknya trombofeblitis karena perunuman
aktivitas serta reflek patela.

3. Tanda-tanda Vital
Meliputi suhu, nadi,pernafasan , dan tekanan darah selama 24 jam pertama masa post
partum.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Jumlah darah lengkap meliputi hemoglobin, mengkaji perubahan kadar dalam pra operasi
dan mengevalusi efek dari kehilangan darah pada pembedahan.
b. Urinalis meliputi urin, darah, vaginal, dan lochea, serta pemeriksaan tambahan didasarkan
pada masing-masing individu.
5. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan pada klien post partum menurut Dongeoes (2001) meliputi :
a. Gangguan rasa aman nyeri b.d dilatasi serviks (sdki kode D.0079)

10
b. Resiko tinggi infeksi b.d ketidakadekuaran ketahanan tubuh primer: perubahan sekr si
Hb (sdki kode D.0142)
c. Ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perinium selama persalinan dan kelahiran
(sdki kode D.0075)
d. Konstipasi b.d kelemahan otot abdomen (sdki kode D.0049)
6. Perencanaan Keperawatan
Gangguan rasa aman nyeri b.d dilatasi serviks (sdki kode D.0079)

A. Tujuan :
Nyeri dapat hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan
Kriteria hasil :
1. Klien tampak rileks
2. Rasa nyaman nyeri dapat berkurang atau hilang
3. Skala nyeri 1-2
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80-88
x/menit, RR : 20 x/menit, suhu : 36°C.
Rencana tindakan :
1. Tentukan adanya lokasi dan sifat nyeri, tinjau ulang persalinan dan catatan
kelahiran.
2. Inspeksi perbaikan perineum dan episiotomi, perghatikan edema, ekimosis,
nyeri tekan local, eksudat purulen atau kehilangan perlekatan jahitan.
3. Berikan kompres es pada perineum, khususnya selama 24jam pertama setelah
proses lahiran.
4. Anjurkan relaksasi dengan nafas dalam.
5. Inspeksi hemoroid pada perineum, anjurkan penggunaan kompres

11
BAB IV PENUTUP

1.5 kesimpulan

Postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali kekeadaan


tidak hamil. Dalam masa dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk memebantu
mempercepat proses penyembuhan masa nifas maka ibu nifas membutuhkan diet
yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas salah satunya adalah nutrisi dan cairan.

1.6 saran

Dari pemaparan diatas penulis memberikan saran bahwa kita sebagai makhluk hidup
wajib memahami ilmu kesehatan terutama penyebab terjadinya proses penyakit
berkembang. Kehilangan kendali dalam hal menjaga kesehatan merupakan hal yang tidak
wajar karena suatu penyakit timbul karena lalai nya kita sebagai makhluk hidup untuk
menjaga kesehatan yang diberikan sebagai anugerah-Nya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wahtuningsih, Sri, dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Post Partum. Jember

Damayanti, Ika Putri, dkk. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensip Pada Ibu
Bersalin Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Deepublish.

Indriyani, Diyan & Asmuji. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Aprilianti, Windiani. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Fisiologis Di Ruang Delima
Rsud Ciamis. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis.

Walyani, S. E. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta:


Pustakabarupress.

13

Anda mungkin juga menyukai