Anda di halaman 1dari 3

Konsep Karya dan Deskripsi

“GLORY”
The Dragons Contry Series
By. CahyaC18

Pelukis : CahyoC18
Judul : GLORY (Seri Pertama dari Negeri Para Naga)
Tema : Bercerita tentang Negeri Para Naga (China) berkaitan dengan keadaan
alam, kekayaan, kebudayaan, serta ciri-ciri dan symbol-symbol yang
melekat padanya. (keterangan lengkap pada halaman berikutnya).
Media : Cat Minyak di atas kanvas dengan aplikasi serbuk batu.
Waktu Pengerjaan : Dikerjakan dari tanggal 20 Desember 2007 s/d 23 Juni 2008.
Ukuran : 95 cm. X 130 cm.
Harga : -
Sertifikat : Karya bersertifikat dari pelukisnya.
Contack Person : +6287851331337
Email: cahyoc18@gmail.com
Konsep Karya
UMUM
Sebuah karya seni sesederhana apapun, pastilah memiliki konsep tertentu yang dengan
konsep tersebut, seorang siniman berusaha mewujudkan ide-ide dan gagasan yang dia miliki.
Demikian pula saya dalam berkarya selalu mendasarinya dengan konsep tertentu, sehingga
menghasilkan suatu karya seni yang merupakan aktualisasi ide dan gagasan saya. Bagi saya
konsep menjadi sangat penting karena sangat menentukan originalitas (keaslian) karya seni,
terutama keaslian ide/gagasan dan keaslian visualisasi dari suatu karya. Selain itu, karya seni
haruslah memberikan nilai dalam bentuk sekecil apapun, sekurang-kurangnya menyampaikan
sesuatu yang memberikan makna secara langsung maupun tidak langsung dan memberikan
rangsangan tertentu kepada penikmatnya, sehingga dapat mengangkat penikmatnya kepada suatu
pemahaman tertentu sesuai yang diharapkan, yaitu kepada suatu nilai yang berakar kepada
idealisme yang diyakini sang seniman.
Sesuai dengan keyakinan saya tersebut di atas, dalam berkarya saya berusaha
memberikan makna pada karya-karya saya. Proses pemaknaan tersebut saya lakukan dengan
cara mentransformasikan ide/gagasan kepada bentuk yang umum menjadi bentuk yang khusus
sehingga mewakili suatu makna tertentu. Dalam semua proses itu saya selalu mencari bentuk
visualisasi yang seakurat mungkin sehingga pesan-pesan yang ingin saya sampaikan dapat
diterima oleh penikmat dengan tepat.
Disamping konsep yang jelas, seorang perupa haruslah memiliki teknik yang kuat dan
mapan, karena hanya dengan cara itu ia dapat mencurahkan ide-idenya dengan leluasa tanpa
terhambat kemampuan teknik yang terbatas. Saya kurang setuju dengan pernyataan bahwa
konsep lebih penting daripada teknik. Bagi saya kedua-duanya sangat penting, teknik yang mapan
dan konsep yang jelas akan menjembatani seorang seniman untuk menghasilkan karya-karya yang
bermutu baik secara teknik maupun konsep.

KHUSUS ”GLORY”
Bercerita tentang Negeri Para Naga yaitu Negeri China

Karya tersebut lahir atas dasar suatu kekaguman terhadap negeri dengan segala kekayaannya
yang melimpah, baik kekayaan alam, kekayaan budaya dan kekayaan sejarah yang mengilhami
banyak bangsa di dunia untuk mengembangkan peradapannya.

Negeri Para Naga disamping memiliki wilayah yang sangat luas juga kekayaan alam yang sangat
luar biasa yang dengan kekayaan tersebut berkembang menjadi kekuatan yang sangat
berpengaruh di dunia.
Negeri Para Naga memiliki kebudayaan yang beraneka ragam, baik berupa aktifitas manusiannya,
artifak (benda-benda) maupun ide-ide yang tercermin pada karya sastra dan filsafat kehidupan
yang tinggi.
Negeri Para Naga memiliki sejarah yang sangat panjang dan berliku yang tidak akan pernah habis
untuk dipelajari dari generasi ke generasi dan menjadi sumber inspirasi bagi bangsa lain.
Lukisan ini tidak berarti saya setuju dengan ideologi negara China sekarang ini, saya justru
ingin menggambarkan kondisi jauh sebelum komunisme menguasai China.

Deskripsi Karya
Visualisai dalam gambar sebagi berikut:
1. Latar belakang matahari terbit, menyerupai kuncup daun yang tumbuh melambangkan harapan
yang cerah pada masa depan.
2. Bentuk-bentuk gunung yang menyerupai lengkung atap rumah/bangunan ciri khas arsitektur
China, melambangkan perlindungan yang kokoh.
3. Gunung Giok pada sisi kiri, melambangkan kekayaan alam yang besar.
4. Bendera Naga, melambangkan kejayaan.
5. Tiang Bendera Naga berasal dari bambu kuning, melambangkan tekat yang ulet dan tidak
mudah dipatahkan.
6. Bantuk-bentuk imaginer lainnya yang sedapat mungkin saya buat untuk mewakili pesan-pesan
yang ingin kami sampaikan.
Kediri, 30 Mei 2011

CahyoC18
Data Pribadi Pelukis
CAHYAC18

1971 : Lahir tanggal 7 Nopember 1971 di Kediri dengan nama lengkap Cahyo
Widodo, melukis sejak kecil, mengenal cat minyak di atas kanvas sejak
usia 11 tahun (Kelas 4 SD) dan terus berproses hingga sekarang;
1988 - 1999 : Pendamping pengampu pada Sasana Olah Kesenian Kediri;
1990 - 1995 : Departemen Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (S-1);
1993 - 1996 : Departemen Seni Rupa Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta STSI
(sekarang ISI Surakarta)
1993 - 1995 : Banyak mendapat arahan dan bimbingan dari I Gusti Nengah Nurata,
2013 - sekarang : Mendirikan Cahaya Art School Kediri (kursus lukis berkurikulum)
.
Kediri, 30 Mei 2014

CahyoC18

Anda mungkin juga menyukai