Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

BANTUAN PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

Kementerian /Lembaga : Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Program : Pembangunan Desa Mandiri
Hasil : Terlaksananya bantuan pengembangan dan Pengolahan
Rumput Laut
Unit Eselon II : Direktorat Direktorat Peningkatan Pendayagunaan Sumber
Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna.
Kegiatan : Bantuan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya bantuan Pengembangan dan Pengolahan
Rumput Laut.
Satuan dan Jenis Keluaran : Paket bantuan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut.

1. Latar Belakang

Undang Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa, memberi harapan untuk mewujudkan kemandirian
pembangunan Desa. Hal ini dijabarkan juga pada Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang
peraturan pelaksanaan UU Desa. Dalam pelaksanaan UU Desa, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
telah mengeluarkan Peraturan Menteri No.6 tahun 2015 tentang tugas dan fungsi Kementerian Desa, PDT
dan Transmigrasi. Adapun salah satu tugas terkait dengan pembangunan dan Pemberdayaan Desa adalah
memajukan ekonomi desa. Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna
(TTG) sesuai dengan pasal 80 UU no.6 tahun 2014 mempunyai tugas dan fungsi untuk memajukan ekonomi
desa melalui pendayagunaan SDA dan TTG. Berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2013, jumlah rumah
tangga yang melakukan budidaya tanaman pangan sebanyak 17,7 Juta. Berkaitan dengan keadaan
kemajuan ekonomi desa dapat digambarkan bahwa pada kurun 2011-2014 pendapatan tiap pekerja di sektor
pertanian rata-rata sebesar Rp 8,5 juta per tahun atau sekitar Rp 700.000 per bulan. Sektor industri
pengolahan sebagai penyumbang PDB terbanyak, rata-rata hanya memberikan tingkat pendapatan bagi tiap
pekerjanya sekitar Rp 45 juta per tahun atau sekitar Rp 3,8 juta per bulan.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, melalui Direktorat Jenderal
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan
Teknologi Tepat Guna menginisiasi untuk melanjutkan kerjasama dengan IFAD sebagai lanjutan dari
program PNPM Mandiri Pertanian dengan nama program “Pembangunan Desa Mandiri” yang dilaksanakan
di Papua dan Papua Barat yang merupakan lokasi eks PNPM Mandiri Pertanian. Program ini merupakan

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 1


salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan dengan meningkatkan pendapatan petani
kampung melalui peningkatan produksi, akses pemasaran hasil pertanian, peningkatan kapasitas petani dan
pengarusutamaan gender

Mengacu kepada data tingkat pendapatan tersebut diatas, untuk dapat meningkatkan pendapatan petani
atau tenaga kerja disektor pertanian di desa perlu strategi mendirikan industri pengolahan yang semula
banyak terdapat di perkotaan menjadi industri pengolahan di desa. Industri pengolahan di desa harus mampu
meningkatkan nilai tambah terhadap suber daya alam setempat sehingga dapat memajukan perekonomian
desa. Dalam rangka untuk memajukan ekonomi desa, pada tahun anggaran 2017 ini Direktorat PSDA dan
TTG akan memberikan bantuan berupa unit pengolahan bahan baku Rumput Laut menjadi produk-produk
yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Unit ini dibangun dalam satu kawasan yang mempunyai
sumber daya alam berupa budidaya Rumput Laut, yang dalam hal ini kita sebut sentra pengolahan Rumput
Laut . Sentra Rumput Laut ini rencananya dirikan di kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.

2. Landasan Hukum

Kegiatan pemberian bantuan peralatan-peralatan untuk sentra Rumput Laut ini dilaksanakan berdasarkan
landasan hukum berikut :

1. Undang Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa


2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.12 tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah. dan Peraturan Presiden No. 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat atas PP No.54
tahun 2010.
4. Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan Pemerintahan Desa dan
perubahannya Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2015.
5. Peraturan Menteri Desa No. 6 tahun 2015 tentang struktur organisasi Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
6. DIPA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Tahun Anggaran
2017 Nomor : 067.03.1.350456/2017 Tanggal 09 Maret 2017.

3. Maksud dan Tujuan

Maksud Bantuan Pengembangan dan Pengolahan rumput Laut pengolahan Rumput Laut ini adalah untuk
mendukung kemandirian desa dalam memanfaatkan sumber daya alam sehingga dapat menciptakan
lapangan kerja dan meningkatkan nilai tambah komoditi Rumput Laut bagi masyarakat di kawasan budidaya
Rumput Laut.

Tujuannya adalah menciptakan produk unggulan berbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan
teknologi tepat guna yang telah teruji dan menghasilkan produk yang tersertifikasi sehingga memenuhi

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 2


standar Nasional Indonesia. Dengan terpenuhinya standar produk dimaksud maka produk yang dihasilkan
dapat diserap oleh pasar domestik maupun ekspor.

4. Tinjauan Pustaka

Kandungan Gizi dan Manfaat Rumput Laut Bagi Kesehatan -

Rumput laut, tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan agar - agar ini merupakan hasil
laut dan termasuk jenis tumbuh-tumbuhan laut jenis Algae atau ganggang multiseluler, yang tidak memiliki
akar, batang, dan daun, dengan bentuk yang beraneka ragam, mulai dari bentuk bulat, pipih, tabung atau
bercabang-cabang. Biasanya rumput laut tumbuh di dekitar karang karang yang telah mati. Hasil ekstrasi
rumput laut dimanfaatkan tidak hanya sebagai bahan pembuatan agar agar saja, ekstrak rumput laut juga
dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau sebagai bahan tambahan untuk industri makanan, farmasi,
kosmetik, tekstil, kertas, cat dan lain-lain. Selain itu digunakan pula sebagai pupuk hijau dan komponen pakan
ternak maupun ikan. Saat ini masyarakat indonesia sudah banyak yang membudidayakan tanaman ini,
karena jika mengandalkan Rumput Laut yang tumbuh alami tidak mencukupi kebutuhan akan rumput laut.
Rumput laut yang biasa di budidayakan diIndonesia yaitu jenis Eucheuma sp. Selain itu rumput laut juga
memiliki manfaat baik bagi tubuh seperti ulasan berikut.

Kandungan Gizi Rumput Laut

 Nilai Nutrisi 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sirip ikan Hiu
 Setiap satu ons Kandungan Kollagennya sama dengan 2 keping sarang burung walet
 Mempunyai PH 7,6
 Kandungan kalsium yang terdapat dalam rumput laut 37 lebih tinggi di bandingkan dengan hati ikan
 Antioksidan 550 kali lebih kuat daripada Vitamin C
 Rumput Laut mempunyai kandungan 40 kali lipat Vitamin A dibandingkan dengan
 Beta Cartine atau 638kali lebih tinggi daripada daging sapi.
 Kandungan protein yang terdapat di dalamnya 21 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan susu
 Kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang terdapat didalamnya 2326 lebih banyak daripada ikan.
 Kandungan mineralnya lebih banyak jika dibandingkan dengan sayur daratan di antaranya Kalsium,
Kalium, Zat besi, Magnesium, Iodine, Potasium, Vitamin B6, B12, C ,A, Omega 3 dan Antioksidan.

Manfaat Rumput Laut Bagi Kesehatan

a. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Penelitian menyatakan bahwa rumput laut ini bisa menjadi stimulan dalam proses penyembuhan kanker
lewat kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh. Rumput laut bekerja dengan meningkatkan produksi
antibodi, cytokines, (protein pelawan infeksi), dan sel lain yang meningkatkan imunitas sehingga membantu
menyembuhkan infeksi dan penyakit kronis seperti kanker.

b. Mengendalikan Berat Badan

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 3


Rumput laut adalah makanan bebas lemak dan kaya akan serat pangan. Seperti kita ketahui bahwa selain
melancarkan pencernaan, serat juga dapat membuat perut kenyang lebih lama, sehingga Anda bisa terhindar
dari pola makan rakus yang bisa menambah berat badan. Cocok dikonsumsi sebagai camilan bagi Anda
yang sedang berdiet.

c. Pengganti Garam

Peneliti di Inggris menguji butiran rumput laut sebagai penambah rasa yang bisa menggantikan garam dalam
makanan ringan dan produk makanan olahan lainnya. Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan risiko
tekanan darah tinggi, serangan jantung hingga stroke.

d. Mencegah Anemia

Penelitian juga membuktikan bahwa, rumput laut jenis spiriluna juga dapat menstabilkan jumlah sel-sel darah
merah, sel-sel darah putih, dan hemoglobin. Selain itu, rumput laut berfungsi mengurangi efek samping
terhambatnya produksi sel-sel penghasil sel darah. Penelitian membuktikan bahwa rumput laut
meningkatkan hematopoiesis, yakni pembentukan sel darah merah. Itu diyakini karena tingginya kandungan
zat besi di dalamnya.

e. Mengatasi Alergi

Rumput laut juga dapat melawan reksi alergi dengan cara mencegah pelepasan histamin atau zat yang
menyebabkan gejala alergi seperti hidung tersumbat dan mata berair.

f. Mencegah Kanker

Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap bahwa wanita premenopause di Jepang
berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan
pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu makan mereka.

g. Mempercepat Penyembuhan Luka

Vitamin C dalam rumput laut mengandung antioksidan seperti vitamin A, juga menjaga kekuatan tulang, gigi,
gusi, kesehatan kulit dan juga membantu untuk penyembuhan luka, dan memperkuat pembuluh darah.

h. Mencegah Keropos Tulang

Penelitian mengklaim bahwa rumput laut mengandung kalsium 5x lebih besar dibandingkan susu. Dengan
kandungan kalsium yang begitu besar, maka rumput laut dapat mencegah keropos tulang, membantu
pertumbuhan tulang dan gigi, menjaga kesehatan kuku,rambut, dan meningkatkan metabolisme dalam tubuh

5. Dasar Pemikiran

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 4


Dalam menjalankan tugas dan fungsi ini, Direktorat PSDA dan TTG melaksanakan pengembangan dan
pemanfaatan TTG dimana teknologi yang telah dikembangkan oleh masyarakat dapat digunakan untuk
mendayagunakan SDA sehingga diperoleh nilai tambah ekonomi bagi desa maupun masyarakat desa serta
dapat meningkatkan kemandirian desa. Salah satu SDA yang sangat berpotensi di Indonesia adalah
bentangan garis pantai yang sangat ideal untuk budidaya Rumput Laut,

Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam
peningkatan produksi, meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pengembangan budidaya rumput laut secara sinergi dan simultan merupakan bagian dari visi misi
pembangunan Kabinet Kerja untuk mendorong laut sebagai sumber ekonomi bangsa di masa depan.

Indonesia saat ini merupakan produsen rumput laut terbesar di dunia untuk jenis rumput Eucheuma cottonii
dan Gracilaria. “Untuk cottonii, produksi kita mencapai 97,83 % dari produk dunia, sedangkan untuk gracilaria
mencapai 96,4%. Ini berdasarkan data statistic FAO tahun 2014. Pada tahun 2014, produksi rumput laut
Indonesia mencapai 10,23 juta ton dan tahun 2019, target produksi mencapai 19,5 juta ton.

Niat pemerintah untuk mendorong industri pengolahan rumput laut belum diimbangi kesanggupan para
pelaku usaha. Akibatnya, ekspor pun merosot.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk rumput laut dan ganggang lainnya merosot
37 persen secara year on year dalam periode Januari - Agustus 2016 menjadi US$70,7 juta dari sebelumnya
US$ 112,3 juta.

Data Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menyebutkan dari total ekspor tersebut, 97 persen di antaranya
berupa bahan baku, sedangkan total ekspor rumput laut pada tahun 2015 mencapai 212.001 ton. Dari jumlah
itu, ekspor bahan baku sebesar 206.304 ton, sementara ekspor produk olahan yang hanya 5.697 ton.
Berdasarkan perkiraan ARLI, produksi rumput laut selama 2016 hanya mencapai 11 juta ton. Sementara
Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi rumput laut pada 2017 mencapai 13,4 juta ton.
(Sumber: Katadata.com).

Sedangkan data Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, tahun 2016 terdapat 25 perusahaan
industri pengolahan rumput laut di dalam negeri dengan kapasitas produksi 33 ribu ton. Namun jumlah
produksi yang bisa dihasilkan Indonesia baru 20 ribu ton. "Tingkat utilisasinya baru sekitar 60,6 persen.

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 5


Dengan potensi SDA yang begitu besar ini bila didayagunakan akan mempunyai daya ungkit yang besar
dalam mendukung kemajuan ekonomi rakyat desa. Pengembangan pengolahan Rumput Laut yang paling
efektif melalui pemberdayaan masyarakat yaitu dengan membuat model teknologi dengan skala kecil yang
dapat dikerjakan oleh komunitas masyarakat desa. Hal ini ternyata tidak mudah, terutama pada transfer
teknologi kepada masyarakat desa yang mayoritas memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Masalah kedua
adalah dari segi pemasaran, karena pada umumnya produk yang dihasilkan oleh masyarakat desa tidak
memenuhi standar pasar.

Untuk menjawab permasalahan diatas perlu dikembangkan sentra Rumput Laut. Keberhasilan Bantuan
Pengembangan dan Pengolahan rumput Laut Rumput Laut terletak pada produktivitas hasil petani dan
pemilihan teknologi pengolahan yang tepat dan sederhana serta peralatan yang digunakan harus memenuhi
standar kualitas dan sudah terbukti menghasilkan produk yang diterima oleh pasar baik domestik maupun
Internasional. Dengan penggunaan teknologi seperti tersebut diharapkan produk yang dihasilkan memenuhi
SNI.

6. Sasaran dan Wilayah

Sasaran kegiatan pemberian bantuan teknologi dan peralatan dalam rangka Bantuan Pengembangan dan
Pengolahan rumput Laut Rumput Laut ini dilaksanakan di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.

7. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan bantuan peralatan untuk pengembangan dan pengolahan Rumput
Laut ini adalah: rumput laut kering, sirup rumput laut dan manisan rumput laut.

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 6


8. Kualifikasi Perusahaan dan Pabrikan
Perusahaan yang melaksanakan pekerjaan ini adalah Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Usaha (SIUP)
bidang alat-alat pertanian/mekanikal. Memiliki dukungan dari pabrikan/produsen mesin yang sudah
mempunyai Surat Ijin Usaha Industri (IUI) atau Tanda Daftar Industri (TDI), sertifikat SNI dan ISO 9001.
Perusahaan pelaksana juga harus memiliki dukungan dari produsen yang mempunyai lisensi untuk
melaksanakan teknologi pengepakan dan pengolahan makanan yang terdaftar pada Direktorat Paten,
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham RI dengan nomor P00201605403.

9. 9pesifikasi Kebutuhan Barang

Harga per
Paket/Unit
Jenis Alat Jumlah Gambar Alat Spesifikasi Jumlah Harga
/Pcs/Bh
(Rp)
Mesin 3 unit  Power: 370 w 7.500.000
penutup botol  Diameter Suitable:
plastic 20-40 mm
 Lebar seal: 10-35
mm
 Tinggi botol: 100-
300
 Kecepatan
pengelasan:
12.000 botol/jam
 Tipe tutup botol:
Plastik
 ukuran mesin:
56x20x92 cm
 berat mesin: 65 kg 22,500,000
Tutup 3000  Standar SNI 1000
kemasan Botol Pcs  Food Grade
Plastik  Diameter minimal
3 cm

3,000,000
Mesin Pencuci 2 unit  Fungsi mencuci 9.500.000
Rumput laut rumput laut
setelah panen
 Tipe rotary

19,000,000

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 7


Harga per
Paket/Unit
Jenis Alat Jumlah Gambar Alat Spesifikasi Jumlah Harga
/Pcs/Bh
(Rp)
 Kapasitas 200 kg
bahan
baku/proses
 Dimensi 1500 x
1000 x 1500 mm
 Material stainless
steel ( untuk
kontak produk)
 Penggerak : Motor
bensin 5,5 Hp
Mesin Peniris 2 Unit  Fungsi : untuk 8000.000
rumput laut meniriskan air
setelah pencucian
rumput laut
 Kapasitas 30 kg /
Proses
 Diameter
keranjang 700 mm
 Tinggi keranjang
600 mm
 Bahan keranjang
stainless steel
berlubang
 Material Tabung:
stainless steel
 Bahan rangka :
besi siku
 Penggerak: motor
bensin 5,5 Hp
 RPM sesuai
kebutuhan 16,000,000
Mesin Pres 1 unit  Material Rangka 45.000.000
Hidrolik Press : UNP
rumput laut Double Besi
 Material Body
Press: Plat Besi
Material
 Rangka
Penampung Oli :
Besi Siku Material
 Body Penampung
Oli : Plat Besi
Pompa 45,000,000

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 8


Harga per
Paket/Unit
Jenis Alat Jumlah Gambar Alat Spesifikasi Jumlah Harga
/Pcs/Bh
(Rp)
 Hidrolis : 1 Buah
 Kekuatan Pompa :
20-30 Ton
 Ukuran Kotak
Press : 30x30x30
cm
 Pengerak : Diesel 8
HP atau Dinamo 5
HP 1 Phase Hand
Valve
Kemasan botol 3000  Terbuat dari bahan 500
plastik plastic yang
berstandar SNI,
 Volume 600 ml
 Variasi bentuk
botol: bebas tapi
yang mengandung
estetika
1,500,000
Pelampung 1344 160.000
bola

215,040,000
Tali Politlelin 168
No. 10

84,000,000
Tali Politlelin 1120
No. 4

134,400,000

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 9


Harga per
Paket/Unit
Jenis Alat Jumlah Gambar Alat Spesifikasi Jumlah Harga
/Pcs/Bh
(Rp)
Tali Politlelin 1700
No. 2

102,000,000
Jangkar beton 1052 60.000
unit

63,120,000
Perahu 26 Bahan fiber 18.000.000
Paket P. 5m
L. 1m
Mesin motor: 9 PK
Dayung: 2 Bh
Pelampung 2 Bh 468,000,000
JUMLAH 1.173.560.000

10. Pendanaan Kegiatan


Sumber pendanaan kegiatan Bantuan Pengolahan Rumput Laut adalah DIPA Kemendes tahun anggaran
2016 Nomor: 067.03.1.350456/2016 Tanggal 01 April 2016 dengan anggaran yang diperlukan sebesar Rp.
1.173.560.000 (Enam Milyar Tujuh Ratus Sembilan Ribu Empat Ratus Empat Puluh Rupiah).

11. Sosialisasi Bantuan Alat pengembangan dan pengolahan Rumput Laut

Pelaksanaan bantuan pengadaan alat pengolahan Rumput Laut ini diawali Direktorat PSDA dan TTG
melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK)dan
Pendamping Kabupaten. Dan dilanjutkan sosialisasinya kepada masyarakat petani Rumput Laut sebagai
calon penerima bantuan alat. Selanjutnya, masyarakat petani yang mendapat sosialisasi tersebut
memberikan tanggapan (feedback) berupa proposal yang memuat latar belakang kebutuhan alat, spesifikasi
alat dan jumlah yang diperlukannya.

Proposal akan kebutuhan alat pengolahan Rumput Laut yang diajukan oleh masyarakat petani akan diterima
oleh Direktorat PSDA dan TTG dari sejak sosialisasi adalah berdurasi selama 30 hari.

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 10


12. Pelatihan

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan sentra Rumput Laut terpadu terletak pada pemilihan teknologi
pengolahan yang tepat dan peralatan yang digunakan harus memenuhi standar kualitas dan sudah terbukti
menghasilkan produk yang diterima oleh pasar baik domestik maupun Internasional. Ketercapaian tersebut
dapat diraih dengan cara mengadakan pelatihan bagi masyarakat petani untuk 1) memaksimalkan transfer
teknologi guna meningkatkan kemampuan dalam penggunaan alat secara maksimal, dan 2) meningkatkan
kapasitas dalam hal pemasaran.

Seperti yang tersebut pada di atas maka pengembangan sentra Rumput Laut terpadu dapat tercapai dan
penggunaan terknologi secara maksimal dapat memproduksi hasil yang memenuhi standar pasar lokal,
nasional maupun internasional.

13. Monitoring dan Evaluasi

Sesuai dengan berjalannya waktu, dari setiap program yang dilaksanakan perlu diketahui keberadaanya,
apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak mencapai target, atau bahkan
ada perkembangan yang sangat besar. Untuk mengetahui keberadaan tersebut di atas maka perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi.

Ruang lingkup Monitoring Evaluasi, yang perlu dilakukan adalah a) untuk mengetahui keberadaan alat yang
diberikan, b) mengetahui sumber daya manusia yang mengoperasionalkannya, c) kapasitas produksi yang
dihasilkan, d) kualitas hasil produksi, e) data pemasaran yang selama ini berjalan.

Untuk menetahui keberadaan tersebut di atas maka jadwal monitoring dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1
tahun, dan evaluasi dilakukan pada akhir pelaksanaan program / akhir tahun anggaran.

14. Pendanaan Kegiatan

Sumber pendanaan kegiatan Bantuan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut adalah DIPA
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Tahun Anggaran 2017 Nomor :
067.03.1.350456/2017 Tanggal 09 Maret 2017.DIPA dengan anggaran yang diperlukan sebesar Rp.
1,173,560,000,- (Tujuh Milyar Puluh Rupiah).

15. Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan bantuan peralatan sentra Rumput Laut adalah 2 (dua) bulan dengan
jadwal kegiatan sebagai berikut :

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 11


Bulan I Bulan II
No Kegiatan
Mg I Mg II Mg III Mg IV Mg I Mg II Mg III Mg IV

1. Persiapan
2. Sosialisasi
3. Penerimaan Proposal
4. Pengadaan Barang
5. Produksi Barang
6. Pengiriman Barang
7. Pemasangan Alat
8. Pelatihan
9. Monitoring dan Evaluasi

Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam


dan Teknologi Tepat Guna

Dr. Suprapedi, M.Eng.


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19610926 198803 1 002

KAK Bantuan Peralatan Pengembangan dan Pengolahan Rumput Laut Page 12

Anda mungkin juga menyukai