Anda di halaman 1dari 4

Berikut ini kasus penggajian PT Nissin :

Sejumlah karyawan PT Nissin bagian produksi melakaukan protes terhadap pihak direksi karena
terdapat ketidaksesuain gaji yang mnereka dapatkan. Selama 1 bulan para karyawan telah
melakukan kerja lembur untuk memenuhi target produksi perusahaan. Akan tetapi setelah
penerimaan gaji mereka tidak menerima premi lembur yang telah mereka kerjakan. Karyawan
pun melihat kesalahan angka nominal gaji yang ada di slip gaji. Dalam slip gaji hanya tercantum
upah tanpa adanya premi lembur. Dan akhirnya para karyawan melakukan protes ke pihak
direksi. Pihak direksi yang mengetahui hal tersebut langsung menerima karyawan dan
permasalahan diselesaikan secara baik-baik. Pihak direksi berjanji membayar premi lembur
bulan depan di gabung dengan upah mereka yang akan diterima lagi.

Berdasarkan kasus diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan terletak pada HRD yang
salah dalam menerbitkan slip gaji, padahal pada awalnya HRD menerima laporan kinerja
pegawai yang berisi produktifitas pegawai. Dan departemen disbursement cash juga langsung
mengeluarkan uang berdasarkan slip gaji yang dikirimkan HRD, dan langsung mengirimkan
kepada pegawai. Namun pegawai tidak terima karena ketidak sesuaian dengan jam kerja yang
telah dilakukannya, jadi pegawai mengadu pada manajemen dan mencocokan dengan laporan
kinerja pegawai dan ternyata menemukan ketidakcocokan. Setelah manajemen mengadu ke
HRD disertai laporan kinerja dan slip gaji, setelah HRD menemukan ketidak cocokan maka
HRD menerbitkan slip gaji yang baru dan mengirimkan ke disbursement cash, setelah itu
disbursement cash membayarkan kekurangan uang kepada pegawai dibulan depan bersama
dengan gaji pokok yang seharusnya diterima dibulan depan.
Mengirimkan
Mengirimkan slip Disbursement
Manajer laporan kinerja HRD gaji
pegawai cash

Mengirimkan Mengirimka
laporan kinerja n slip gaji
pegawai dan slip baru
gaji Bayar gaji

Mengadu pegawai
Berikut ini merupakan kasus dalam produksi PT Nissin :

Pegawai departemen mixing PT Nissin melakukan pencampuran bahan baku pembuatan kue,
pegawai melakukan sebuah kesalahan memcampurkan bahan yang salah, dengan tanpa
pertimbangan ke pihak atasan nya, Pegawai ini membuang adoanan yang salah. Hal tersebut juga
sudah diketahui oleh kepala bidang mixing. Kelapa bidang menghimbau agar pegawai berhati-
hati dalam proses pemcampuran bahan. Jika kesalahan tersebut terjadi berulang-ulang akan
merugikan pihak perusahaan.

Berdasarkan kasus diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang melakukan kesalahan adalah
pegawai dari departemen mixing yang melakukan kesalahan dalam pencampuran adonan
sehingga adonan yang salah tadi di buang. Namun dalam perusahaan ini departemen mixing
wajib membuat laporan hasil mixing, dan para pegawai membuat laporan rugi salah adonan
sebagai rugi kesalahan mesin. Sehingga departemen quality control ketika membuat laporan
gabungan akan mencatatnya demikian yang pada akhirnya akan berimbas pada laporan keuangan
yang dibuat oleh departemen akuntansi.
Kapasitas
Tata cara Menyerahkan
laporan hasil Cutting
cutting

Menyerahkan
Mixing laporan hasil Quality Control
(adonan salah sehingga mixing (Rugi) Menyerahkan
dibuang) laporan hasil oven
Oven

Membuat laporan
gabungan (rugi)

Akuntansi

Membuat laporan
keuangan

RUGI

Anda mungkin juga menyukai