Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI ROGOJEMBANGAN RAYA NO 67 KEDUNG MUNDU


SEMARANG

Disusun Oleh :
1. Shodi wiryo
2. Yuli Aprillia MS
3. Artaningrum
4. Hatrin M. Putri
5. Norma Mulyani
6. Meilan Danar P
7. Umi Mukhoiyaroh
8. Wahyu Elok F
9. Della Novianti

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
2015
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI
DI ROGOJEMBANGAN RAYA NO 67 KEDUNG MUNDU
SEMARANG

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Nama : Mbah K
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Agama : Islam
d. Usia : 75 tahun
e. Status perkawinan : menikah (suami meninggal)
f. Pendidikan terakhir : -
g. Pekerjaan : Pedagang sembako
h. Alamat : Jln. Rogo Jembangan no 67 kedung mundu smg

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Klien mengatakan kurang lebih 2 tahun yang lalu rasa sakit-sakitanlah
sudah sering diderita oleh klien, sakit yang dialami klien diantaranya :
badan pegal-pegal, lemah, lesu, pusing. Namun sakit yang dideritanya
klien anggap sebagai sakit biasa, sakitnya orang tua. Tentang keadaan
yang terjadi padanya klien hanya berserah diri kepada Allah dengan taat
beribadah.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat dikaji klien mengatakan kaki terasa kesemutan, kedua kaki bengkak
dan kaku, kepala klien terasa pusing, pada tengkuk klien merasakan
pegal-pegal / nyeri.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan yang diderita oleh
keluarganya.

3. Kebiasaan sehari-hari
a. Biologis
1. Pola makan
Pola makan klien teratur, klien makan 3x sehari dengan kriteria hasil
habis 1 porsi makan. Klien mengatakan tidak mengetahui kebutuhan
untuk dirinya yang klien tahu habis 1 porsi makan. Menu yang
dikonsumsi : nasi, sayur, lauk (menu tergantung dari panti).
2. Pola minum
Klien mengatakan minum dalam sehari kurang lebih habis 3 cangkir
ukuran sedang (1 cangkir sekitar 350 cc).
3. Pola tidur
Klien mengatakan tidur 6 jam dalam sehari yaitu dari jam 21.00 –
03.00 WIB. Klien mengatakan tidak terbiasa tidur siang dan ia sudah
terbiasa dengan pola tidur seperti itu.
4. Pola eliminasi
Klien mengatakan memiliki kesulitan dalam buang air besar, klien
BAB 3 kali sehari. Dalam hal berkemih klien mengakan BAK 10
x/hari.
5. Pola aktivitas dan istirahat
Klien mengatakan sehari-harinya melakukan aktivitas secara mandiri
seperti : mandi, mencuci, membersihkan lingkungan sekitar tempat
tidurnya serta beribadah. Klien selalu sholat berjamaah 5 waktu di
Masjid. Namun bila kondisinya kurang enak / sakit, klien
menghabiskan waktunya dengan istirahat di tempat tidur.
6. Rekresi
Klien mengatakan tidak pernah nonton TV. Hal yang menghiburnya
adalah : pergi ke masjid, duduk-duduk di teras rumah, ngobrol sama
tetangga sekitar.

b. Psikologis
- Keadaan emosi
Klien mengatakan jika sedang marah, ia hanya diam saja atau
kadang-kadang jika suasana hatinya sedang tidak enak klien lebih
mudah tersinggung dan jika ditanya oleh cucunya. Jawabannya
kurang enak / kasar dengan disertai suara dengan nada tinggi.

c. Hubungan sosial

1. Hubungan dengan keluarga


Klien pernah menikah dan dari pernikahannya dikarunia 6 anak.
Suami klien meninggal kurang lebih 10 tahun yang lalu. Sejak saat itu
klien hidup sendiri kemudian dirawat oleh anaknya.
Spiritual / kultur
1. Pelaksanaan ibadah
Klien sangat rajin ke masjid untuk sholat 5 waktu atau mengikuti
pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh pihak RT sekitar.
Klien mengatakan sudah tua harus banyak berbuat amal ibadah untuk
bekalnya nanti.
2. Keyakinan terhadap kesehatan
Klien menganggap bahwa sehat adalah sangat berharga. Dengan sehat
maka klien bisa melakukan kegiatan sehari-harinya dengan baik. Jika
klien merasa sakit, klien langsung datang ke klinik untuk minta obat
mengenai penyakit yang dideritanya.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat kesadaran : composmentis
b. TTV: TD : 180/100 mmHg
N : 72 x/mnt
RR : 23 x/mnt
c. Pengukuran
BB : 60 kg
TB : 154 cm
d. Pemeriksaan dan kebersihan perorangan
1. Periksa pandang
Klien terlihat rapi dan bersih, gigi bersih, kuku kaki dan tangan
pendek dan bersih, tempat tidur klien rapi dan bersih. Klien mandi
teratur 2 x/hari, setiap pakaian kotor klien tempatkan pada ember dan
dicuci barengan waktu mandi, klien tidak suka menumpuk pakaian
kotor dengan alasan nanti malah kecapekan jika cuciannya banyak.
Setiap sehabis makan klien langsung mencuci peralatan makan.
2. Hasil dari pemeriksaan yang didapat
e. Pemeriksaan Fisk
1. Kepala
a. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan
cukup jelas, katarak tidak ditemukan, alis simetris.
b. Rambut
Rambut memutih / beruban, rambut bersih, tidak ada kuku /
ketombe, Rambut sedikit rontok, kulit kepala lembab.
c. Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baik.
d. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada rinorea, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung.
e. Mulut
Gigi depan tidak utuh (gigi ada tapi pendek), beberapa gigi
garaham atas dan bawah ompong, bibir agak kering kurang dapat
mengunyah makan yang keras.

2. Dada
a. Paru
Simetris, tidak ada nyeri tekan, bunyi nafas normal “vesikuler”,
tidak ada bunyi wheezing. Pola nafas teratur tidak bermasalah,
klien mengatakan tidak ada keluhan pada pernafasannya,
iramanya teratur.
b. Sistem vaskularisasi / jantung
Irama teratur, tekanan darah tinggi 180/100 mmHg, tidak ada
pembesaran vena jugularis, S1-S2 tidak ada kelainan S3-S4 tidak
terdengar.
3. Abdomen
Bersih, tidak terdapat nyeri tekan, bising usus normal, elastisitas kulit
kurang.
4. Genetalia
Kulit area paha hingga pelvis bersih, tidak terhadap tanda-tanda
kemurahan, tidak ada kelainan bentuk, periksa dalam tidak dilakukan.
5. Ekstremitas
- Atas : turgor baik, kulit bersih, tidak terdapat tanda-tanda
sianosis, tidak ada edema, tidak ada keluhan nyeri, tidak ada
masalah pergerakan
- Bawah : kulit bersih, turgor kulit jelek, terdapat edema / bengkak
pada kaki, kaki kaku sehingga susah dalam melakukan
pergerakan
B. Analisa Data
Senin, 05 oktober 2015

No Data Maladaptif Etiologi Problem


1. DS: Klien mbah K mengatakan pusing, Gangguan sirkulasi Perubahan perfusi
kuku leher, nyeri pada tengkuk, jaringan serebral
skala nyeri 5.
DO: TD: 180/100 mmHg, N : 23 x/mnt,
RR : 72 x/mnt
2. DS: Klien mbah K mengatakan pusing, Penurunan suplay Resiko injury
kakinya kesemutan, bengkak, kaku O2 ke otak (pingsan)
keras, klienjuga mengatakan kalau
kakinya susah untuk dibuat berjalan
dalam melakukan aktivitasnya.
DO: Kaki tampak bengkak dan di kasih
bedak param oleh klien, saat
dipalpasi kaki kaku keras.
3. DS: Klien mengatakan pusing, kaku Peningkatan Nyeri kepala
leher, nyeri pada tengkuk tekanan pembuluh
P: nyeri meningkat apabila darah otak.
melakukan aktivitas dan
berkurang bila istirahat.
Q: nyeri menetap
R: nyeri di area tengkuk
S: skala nyeri 5
T: nyeri berlangsung saat banyak
aktivitas.
DO: TD: 180/100 mmHg
Klien tampak memijat keningnya
serta memijat area leher dan
tengkuk.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan sirkulasi
DS: Klien mbah K mengatakan pusing, kuku leher, nyeri pada tengkuk,
skala nyeri 5.
DO: TD: 180/100 mmHg, N : 23 x/mnt, RR : 72 x/mnt

2. Nyeri kepala berhubungan dengan tekanan pembuluh darah otak


DS: Klien mengatakan pusing, kaku leher, nyeri pada tengkuk
P: nyeri meningkat apabila melakukan aktivitas dan berkurang bila
istirahat.
Q: nyeri menetap
R: nyeri di area tengkuk
S: skala nyeri 5
T: nyeri berlangsung saat banyak aktivitas.
DO: TD: 180/100 mmHg
Klien tampak memijat keningnya serta memijat area leher dan tengkuk.

3. Risiko injury (pingsan) berhubungan dengan penurunan suplay O2 ke otak


DS: Klien mbah K mengatakan pusing, kakinya kesemutan, bengkak, kaku
keras, klien juga mengatakan kalau kakinya susah untuk dibuat berjalan
dalam melakukan aktivitasnya.
DO: Kaki tampak bengkak dan di kasih bedak param oleh klien, saat
dipalpasi kaki kaku keras.
D. Rencana Keperawatan

No Dx.Keperawatan Tinjauan Umum TUK Intervensi


1. Perubahan perfusi Tidak terjadi SH dilakukan tindakan - Monitor TTV dan
jaringan serebral gangguan perfusi keperawatan selama 3 pengisian
berhubungan dengan jaringan serebral. hari diharapkan : kapilaryrevile
gangguan sirkulasi - TTV dalam batas - Auskultasi bunyi
normal nafas
- Skala nyeri - Lakukan tindakan
berkurang yang nyaman seperti:
pijatan punggung dan
leher, meninggikan
kepala tempat tidur
- Anjurkan teknik
relaksasi, aktivitas
Pengalihan
2. Nyeri kepala Nyeri kepala SH dilakukan tindakan - Pertahankan tirah
berhubungan dengan dapat berkurang keperawatan ± 3 hari baring selama fase
tekanan pembuluh sampai dengan diharapkan : akut
darah otak hilang. - Nyeri kepala, leher - Kolaborasi pemberian
dan tengkuk diit lunak
berkurang hilang - Meminimalkan
- Skala nyeri < 3 aktivitas yang dapat
- Expresi wajah meningkatkan sakit
rileks kepala
- Memonitor TTV
- Kolaborasi pemberian
analgetik
- Anjurkan teknik
relaksasi untuk
mengatasi nyeri
- Kaji ulang skala nyeri
No Dx.Keperawatan Tinjauan Umum TUK Intervensi
3. Risiko injury Tidak ada injury. SH dilakukan tindakan - Orientasi individu
(pingsan) keperawatan selama 3 terhadap sekeliling
berhubungan dengan x 24 jam diharapkan : - Awasi individu secara
penurunan suplay O2 - Tidak terjadi injury ketat
ke otak - Klien dalam - Gunakan lampu
keadaan aman malam
- Anjurkan individu
untuk meminta
bantuan selama
serangan
- Mintalah teman
sekamar, jika mampu
untuk mengingatkan
petugas tentang
adanya masalah
- Ciptakan suasana
lingkungan yang
tenang, nyaman dan
tidak berbahaya ex:
lantai tidak licin
- Pertahankan tempat
tidur pada ketinggian
paling rendah.
E. Implementasi

No.
No No Jam Dx.Keperawatan TUK ttd
Dx
1. 08.20 1,2,3 Membina hubungan saling DS: klien menjawab salam,
Senin percaya: mengucapkan salam, menyetujui kontrak.
05 okt memperkenalkan diri, DO: klien kooperatif dalam
2015
menjelaskan maksud dan menerima saran perawat.
tujuan mendengarkan klien.
08.05 3 Menciptakan lingkungan yang DS: klien mengatakan lebih tenang
nyaman ex: menyapu dan jika berjalan di lantai yang
mengepel bersih dan tidak lincin
DO: lantai bersih, tempat tidur rapi.
08.30 1,2,3 Mengkaji klien dan memontor DS: Klien mengatakan kaki terasa
TTV bengkak dan kaku, nyeri pada
tengkuk dan letter
DO: Klien tampak memijat-mijat
kakinya dan area tengkuknya
TD: 150/100 mmHg
N: 72 x/mnt, RR: 23 x/mnt
08.50 1 Memijat punggung (tengkuk) DS: setelah mengatakan setelah
dan leher klien punggung (tengkuk) dan leher
klien dipihat nyeri menjadi
berkurang.
DO: Klien tampak menirukan
memijat area punggung dan
leher.
09.00 2 Menganjurkan klien untuk DS: klien mengatakan akan
istirahat mencobanya
DO: klien istirahat di tempat tidur.
09.10 1 Menganjurkan klien dengan DS: klien mengatakan akan
tidur menggunakan 2 bantal mencobanya
dengan tujuan supaya posisi DO: klien tidur dengan satu bantal
kepala agak tinggi sehingga tapi di ganjal dengan
pusing akan terkurangi. menggunakan selimutnya
supaya menjadi lebih tinggi.
No.
No No Jam Dx.Keperawatan TUK ttd
Dx
10.00 1 Melakukan aktivitas DS: -
pengelihatan dengan cara DO: klien bercerita tentang
mengajak cerita klien tentang keluarganya
kehidupan sehari-harinya dan
masa lalunya.
Selasa 09.00 2 Menganjurkan bed rest selama DS: Klien mengatakan pusingnya
06 Okt pusing berkurang bila dipakai tiduran.
2015 DO: Klien tiduran di tempat tidur
09.15 3 Menganjurkan kepada klien DS: Klien mengatakan akan
untuk mempertahankan tempat mecobanya.
tidurnya pada ketinggian DO: Klien tidur dengan bantal di
paling rendah ganjal selimut.
09.30 2 Menganjurkan klien untuk DS: Klien mengatakan akan
miring ke kanan dan kiri melakukannya
DO: Klien tiduran dengan miring ke
kanan dan ke kiri.
11.00 3 Memapah klien menuju kamar DS: -
mandi DO: Klien mau dituntun
11.10 3 Menganjurkan klien untuk DS: Klien mengakan akan
menggunakan lampu malam melakukannya
saat tidur. DO: -
12.00 3 Menganjurkan klien untuk DS: Klien mengatakan akan
meminta bantuan kepada mencobanya
keluarga. DO: Klien kooperatif
12.15 2 Mengajarkan teknik relaksasi DS: Klien mengatakan akan
dan nafas dalam. mencobanya
DO: Klien menarik nafas dan
mengeluarkannya pelan-pelan.
F. Evaluasi

No.
Evaluasi
Dx
1 S : Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kaku pada leher
berkurang nyeri.
O : TD: 150/100 mmHg, N : 72 x/mnt, RR : 23 x/mnt
A : Masalah taratasi sebagian.
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi.
2 S : Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kaku pada leher,
nyeri pada tengkuk.
P : nyeri meningkat apabila melakukan aktivitas dan berkurang
bila istirahat.
Q : nyeri menetap
R : nyeri di area tengkuk
S : skala nyeri 3
T : nyeri berlangsung saat banyak aktivitas.
O : TD: 150/100 mmHg
A : Masalah taratasi sebagian.
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi
3 S : Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kakinya sudah
tidak kesemutan, bengkak dan kaku pada kaki masih sedikit, kaki
bisa dibuat untuk berjalan.
O : Kaki sudah tidak tampak bengkak / bengkak berkurang.
A : Masalah taratasi sebagian.
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai