Disusun oleh :
LUSINTA DEWI(P27824118008)
Tujuan:
Pernyataan Standar
Hasil
1. Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan yang sehat .
2. Ibu , keluarga dan masyarakatmeningkat pengetahuan nya tentang fungsi alat-alat
reproduksi dan bahaya kehamilan pada usia muda
3. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan diketahui oleh keluarga dan masyarakat .
Prasyarat
1. Bidan bekerjasama dengan kader kasehatan dan sector terkait sesuai dengan
kebutuhan
2. Bidan didik dan terlatih dalam hal :
- Penyuluhan kesehatan
- Komunikasi dan keterampilan konseling dasar
- Siklus menstruasi , perkembangan kehamilan , metoda kontrasepsi , gizi , bahaya
kehamilan pada usia muda , kebersihan dan kesehatan diri , kesehatan / kematangan
seksual dan tanda bahaya pada kehamilan .
3. Tersedianya bahan untuk penyuluhan kesehatan
Proses
Bidan harus :
Ingat !
Penyuluhan kesehatan akan efektif bila pesannya jelas dan tidak membingungkan
- Penyuluhan dan nasehat akan efektif bila dapat diterima oleh adat / tradisi setempat
- Tidak semua kebiasaan tradisional membahayakan
- Pasangan berhak mendapat informasi tentang metoda KB yang tepat dan bias
diterima oleh tradisi setempat
- Kehamilan hendaknya direncanakan dan hal ini adalah tanggung jawab suami dan
istri
Tujuan:
Persyaratan standar
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan dengan seksama seperti
yang sesungguhnya yaitu, pencatatan semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian
pelayanan yang telah diberikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu
hamil/bersalin,nifas dan bayi baru lahir semua kunjungan rumah dan penyuluhan
kepada masyarakat. Disamping itu,bidan hendaknya mengikutsertakkan kader untuk
mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu
hamil, ibu dalam masa nifas dan bayi baru lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan
tersebut untuk menilai kinerja dan menyusun rencana kegiatan pribadi untuk
meningkatkan pelayanan.
Hasil
Prasyarat
Proses
Bidan Harus :
1. Bekerjasama dengan kader dan pamong setempat agar semua ibu hamil di wilayah
tercatat.
2. Mencatat dengan seksama semua pelayanan langsung yang diberikan selama
kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Seuruh catatan harus dilengkapi dengan
tangga, waktu, dan tanda tangan bidan yang mencatat.
3. Ibu diberi KMS ibu hamil dan buku KIA untuk dibawa puang. Mengajarkan pada
ibu untuk membawa semua dokumen tersebut pada saat kunjungan pemeriksaan
antenatal dan menyediakannya pada saat ibu mulai masuk proses bersain.
4. Lakukan ketentuan nasional/setempat tentang pencatatan dan pelaporan. Ikut serta
dalam proses pengkajian professional yang terjadi di wilayahnya, seperti misalnya
kegiatan pengkajian (Peer Review)
5. Jaga agar kartu/buku pencatatan tersebut tidak mudah rusak. Hasil pencatatan dan
pelaporan diperlukan untuk dipelajari bersama supervisor dan untuk proses audit.
6. Pastikan bahwa semua kelahiran, kematianibu dan bayi baru lahir tercatat, termasuk
surat keterangan lahir dan satu copy lembar partograf.
7. Pelajari kartu/buku pencatatan secara teratur (sedikitnya sebuan sekali). Simpan
kartu secara sistematis. Ketika melakukannya, carilah hambatan dan pelayanan,
kesamaan dalam masalah, kompikasi, atau pola yang mungkin terjadi. Perlu pula
dicatat jumlah persalinan, pelayanan antenatal, pelayanan nifas dan perawatan bayi
untuk dibandingkan dengan bulan bulan sebelumnya dan mengetahui adanya
perubahan dalam pola kerja atau jumah pelayanan, untuk menjadi perhatian bidan
koordianator.
8. Setelah mempelajari seluruh hasil pencatatan, buatlah rencana tindak lanjut pribadi.
Rencana tersebut hendaklah meliputi
a. Hal hal yang akan dibicarakan dengan bidan coordinator.
b. Masalah atau perubahan nyata jumlah ibu yang mendapat pelayanan kebidanan,
yang akan dibicarakan dengan masyarakat setempat dan/atau bidan coordinator.
c. Kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan atau kebutuhan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
d. Mencatat keberhasilan suatu tindakan, sehingga tindakan semacam itu dapat
dicoba lagi pada keadaan yang serupa.
9. Mencari langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah/kesenjangan yang
ada.
10. Melakukan tinjauan terhadap rencana tindak lanjut secara berkala, untuk melihat
apakah rencana telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan berhasil. (sebaiknya
buat catatan tentang hal ini pada buku/jurnal harian, terutama tentang hasil
pemikiran pribadi dan peninjauan).
Ingat !
1. Pencatatan dan pelaporan merupakan hal penting bagi bidan untuk mempelajari
hasil kerjanya.
2. Pencatatan dn pelaporan harus dilakuakan pada saat pelaksanaan pelayanan.
Menunda pencatatan akan meningkatkan risiko tidak tercatatatnya informasi
penting dari catatan.
3. Pencatatan dan pelaporan harus mudah dibaca, cermat dan memuat tanggal,waktu
dan paraf.
4. Pencatatan dan pelaporan penting untuk kesinambungan pelayanan dan rujukan.
5. Pencatatan dan peaporan berguna untuk menggambarkan kejadian penting/kritis,
yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah
yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.acedemia.edu/10133570/STANDAR_PELAYANAN_KEBIDANAN_ST
ANDAR_1_4
http://ling-zone.blogspot.com/2013/09/makalah-standar-pelayanan-
kebidanan.html?m=1