Pendahuluan
Manusia adalah mahkluk pekerja (homo faber). Makna ini sebenarnya mau menegaskan
bahwa manusia yang memiliki kapasitas intelektual mampu melakukan suatu tindakan atau
disebut sebagai bekerja dalam hidupnya. Tindakan (actus) bekerja manusia dapat dinamakan
sebagai pekerjaan. Di mana pekerjaan yang dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidupnya
sebagai seorang manusia. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa manusia sebagai homo faber
berbeda dari binatang yang bergerak seturut insting naluriahnya.
Menurut Hegel (seorang filsuf Jerman), kerja merupakan realisasi diri manusia. Artinya,
bahwa melalui kerja manusia mampu mengetahui dan menemukan siapa dirinya yang
sebenarnya. Melalui kerja pula manusia mengenal dirinya sendiri. Misalnya, seorang pelukis
mengetahui dirinya pelukis ketika ia telah menghasilkan suatu hasil karya atau lukisan. Begitu
pun seorang tukang kayu dikenal sebab telah menghasilkan suatu karya atau membangun rumah,
dan lain-lain. Salah satu bentuk dari kerja adalah wirausaha.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wirausaha adalah orang yang pandai
dan berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Sedangkan,
kewirausahaan (menurut Salim Siagian) adalah semangat, perilaku dan kemampuan memberikan
respon positif kepada peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan
yang lebih baik kepada pelanggan atau masyarakat, serta menciptakan dan menyediakan produk
yang lebih bermanfaat dengan menerapkan cara kerja yang lebih efesien dan efektif, melalui
keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi dan kemampuan manajemen. Selayang
pandang mencermati pemahaman di atas, dapat dikatakan bahwa wirausaha atau pun
kewirausahaan menuntut suatu proses cara kerja baru yang mampu menghasilkan keuntungan
bagi diri sendiri dan orang lain.
Suatu proses atau cara kerja baru dalam dunia kerja atau kewirausahaan sangatlah
penting. Inilah yang disebut sebagai inovasi. Reka baru atau inovasi (innovation) dapat
diartikan sebagai proses dan atau hasil pengembangan pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan,
keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan atau sistem yang baru, yang
memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Pertanyaannya, sudahkah inovasi berperan penting dalam dunia kewirausahaan? Apakah
mahasiswa telah memahami makna inovasi dalam dunia kewirausahaan dan mampu
mengaplikasikannya setelah menamatkan diri dari perguruan tinggi?
Berdasarkan uraian di atas, dalam tulisan ini, saya ingin menyadarkan sekaligus
mengajak agar para mahasiswa seyogianya belajar tidak hanya mendapatkan nilai yang bagus,
tetapi juga mampu membentuk pribadi yang berkualitas sehingga kelak dapat bersaing di tengah
masyarakat. Maka dari itu, tulisan ini bernaung di bawah judul, “Mahasiswa: Penggerak
Inovasi Dalam Kewirausahaan”.
Posisi Inovasi dalam Kewirausahaan
Dalam definisi di atas tentang kewirusahaan telah ditegaskan bahwa perlunya suatu
gerakan baru dalam memproduksi, menghasilkan dan mendistribusikan barang. Hal ini bisa
dinamakan sebagai proses kreatif produsen dalam menghasilkan baru agar laku di kalangan
konsumen. Tujuannya jelas ialah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar bagi diri
sendiri maupun orang banyak. Dengan tujuan tersebut, maka perlulah suatu gerakan baru atau
reka baru (inovasi) dalam sistem kerja yang ada. Reka baru ini merupakan eksploitasi yang
berhasil dari suatu gagasan baru (the successful exploitation of a new idea), atau dengan kata lain
merupakan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologis dan pengalaman untuk
menciptakan produk, proses dan jasa baru.
Inovasi yang ada mengandaikan adanya suatu proses kreatif. Dengan maksud ini, seorang
pengusaha berusaha memaksimalkan sumber daya yang ada. Misalnya, sumber daya manusia
melalui pikirannya, modal, dan hubungan kerja sama dengan pihak lain. Di sini, proses kreatif
sangatlah penting dalam menemukan cara-cara baru untuk menghasilkan suatu produk yang
mana memenuhi harapan konsumen atau masyarakat banyak. Jadi, inovasi dan kreativitas saling
bekerja sama untuk memajukan usaha dalam dunia kewirausahaan.
Dalam dunia pendidikan di Perguruan Tinggi perlu dan pentingnya suatu mata kuliah
tentang kewirausahaan. Maksud dari pembelajaran mata kuliah ini adalah sebagai bekal bagi
mahasiswa ketika terjun ke tengah-tengah masyarakat setelah memperoleh gelar sarjana. Hal ini
perlu dilakukan agar mahasiswa semakin mengenal dunia kewirausahaan, mempersiapkan diri
sebagai pribadi-pribadi ‘pencipta’ dan bukan ‘pencari’ lapangan kerja dan memotivasi
mahasiswa untuk semakin mengembangkan kualitasnya.
Ada lima esensi pokok kewirausahaan yaitu: (1) kemauan kuat untuk berkarya secara
mandiri, mempunyai ide-ide cemerlang, dan optimis dalam berusaha, mengembangkan gagasan
baru, unik, diminati banyak orang, terutama dalam bidang ekonomi; (2) kemampuan untuk
mengambil resiko dan mengambil keputusan; (3) kemauan berpikir dan bertindak secara kreatif
dan inovatif; (4) kemauan bekerja secara teliti, tekun dan produktif; (5) berkarya dengan
semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat. Kelima esensi ini saya berpikir telah ada
dalam diri mahasiswa sebagai potensi yang nantinya akan diwujudkan.
Dengan demikian, sudah seharusnya mahasiswa menjadi penggerak inovasi dalam dunia
kewirausahaan. Mahasiswa yang memperoleh bekal kewirausahaan dalam dunia perguruan
tinggi diharapkan mampu menjadi pribadi ‘pencipta’ lapangan kerja dan bukan menjadi
pengangguran berijazah yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga masyarakat yang
membutuhkan. Di sinilah poin penting bagi mahasiswa. Berbekal ilmu dan proses
pengembangan kualitas diri, mahasiswa dapat memajukan dunia kewirausahaan dengan ide-
idenya yang inovasi dan kreatif.