Preventif
M ATA KU L I A H P E R AWATA N M ES IN
J U R U SA N T E K N IK M ES I N
U N I V ERSITAS M U HA M M A DI YAH YO GYA K A RTA
LANGKAH PENETAPAN PROGRAM PM
• hasil yang langsung
Identifikasi dan pemilihan area • dukungan manajemen
• persyaratan PM
Kebutuhan PM • PM inspeksi harian dan PM periodik
Jadwalkan tugas PM secara • tugas yang didefinisikan dijadwalkan atas dasar jangka waktu
tahunan dua belas bulan
WAKTU PEMELIHARAAN PREVENTIF
Terdapat 3 cara pengukuran waktu PM yaitu:
1. Waktu PM rata-rata / mean preventive maintenance time (MPMT),
2. Waktu PM median / median preventive maintenance time (MDPMT), dan
3. Waktu PM maksimum / maximum preventive maintenance time (MXPMT).
MEAN PREVENTIVE MAINTENANCE TIME (MPMT)
o m = jumlah data
o MPMTi = rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan perawatan pencegahan ke i
o fi = frekuensi tindakan perawatan pencegahan ke i dalam tindakan per jam operasi setelah
penyesuaian untuk siklus peralatan.
Contoh:
∑24
1 1637 = 68,2 menit
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 =
24
MEDIAN PREVENTIVE MAINTENANCE TIME (MDPMT)
o Adalah waktu penghentian peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan 50% dari semua tindakan
perawatan pencegahan terjadwal pada item / peralatan dalam kondisi yang digariskan
o MDPMT yang dihitung dengan:
o Di mana:
o λ i = tingkat kegagalan konstan elemen i dari item / peralatan yang maintainability nya dievaluasi, disesuaikan
dengan faktor-faktor seperti siklus, toleransi dan interaksi kegagalan, dan kegagalan fatal yang akan menyebabkan
melemahnya kinerja peralatan sampai tingkat di mana tindakan perawatan akan dimulai, untuk
oi = 1, 2, 3, .......m
Contoh: Kalkulasi MDPMT
Log MPMTi
43.31
= 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 1.8045 = 63,8 menit
24
MAXIMUM PREVENTIVE MAINTENANCE TIME (MXPMT)
o Adalah waktu maksimum penghentian peralatan yang dibutuhkan untuk mencapai persentase tertentu
dari semua tindakan perawatan pencegahan yang dijadwalkan pada item / peralatan.
o MXPMT yang dihitung dengan:
o Di mana:
oy = nilai dari tabel distribusi normal sesuai dengan nilai persentase (biasanya 90% atau 95%) yang diberikan di
mana MXPMT didefinisikan. misalnya y = 1,283 untuk persentil ke-90 dan y = 1,645 untuk persentil ke-95
o Log MPMTm adalah rata-rata logaritma dari MPMTi dan dinyatakan dengan:
MAXIMUM PREVENTIVE MAINTENANCE TIME (MXPMT)
o Log MPMTm adalah rata-rata logaritma dari MPMTi dan dinyatakan dengan:
Contoh: Kalkulasi MXPMT pada 95%
= 1.8045
o Inspeksi sering dianggap mengganggu, tetapi kegiatan ini biasanya dapat mengurangi downtime karena
jumlah kegagalan menjadi lebih kecil
o Model ini dapat digunakan untuk mendapatkan jumlah optimum dari inspeksi per fasilitas per unit waktu
o Total downtime fasilitas didefinisikan sebagai:
o Di mana:
o TDT = total downtime per satuan waktu untuk tiap fasilitas
oC = konstanta yang terkait dengan suatu fasilitas tertentu
o Tb = downtime fasilitas per kerusakan
o Ti = downtime fasilitas per inspeksi
oy = jumlah inspeksi per fasilitas per satuan waktu
MODEL MATEMATIS PM - OPTIMASI INSPEKSI MODEL 1
o Di mana:
o y* = adalah jumlah inspeksi optimal per fasilitas per satuan waktu
o TDT = Total downtime optimal per satuan waktu untuk tiap fasilitas
Contoh soal: Fasilitas teknik diamati selama periode waktu dan diperoleh data sebagai berikut:
Tb = 0.1 bulan
Ti = 0.05 bulan
C =3
Hitunglah jumlah inspeksi optimal per fasilitas per satuan waktu.
MODEL MATEMATIS PM - OPTIMASI INSPEKSI MODEL 1
Contoh soal:
Misalkan dua mesin independen dan identik membentuk sistem pararel, waktu kerusakan tiap mesin
secara eksponensial didistribusikan dengan MTTF 200 jam. PM secara periodik dilakukan setiap 100 jam.
Hitung waktu rata-rata sistem untuk rusak dengan atau tanpa melakukan PM periodik.
Kehandalan dua unit sistem pararel adalah:
waktu rata-rata sistem untuk rusak dengan PM periodik:
Waktu rata – rata tanpa PM periodik:
o Model ini dapat digunakan untuk menentukan frekuensi inspeksi optimum untuk meminimalkan downtime tiap
satuan waktu dari perlengkapan atau fasilitas
o Dalam model ini total downtime (per satuan waktu) adalah fungsi dari frekuensi inspeksi
o Secara matematis didefinisikan sebagai berikut:
o Di mana:
o TDT (n) = total downtime dari fasilitas/perlengkapan per satuan waktu
o DTi = downtime fasilitas/perlengkapan terkait inspeksi per satuan waktu
o DTr = downtime fasilitas/perlengkapan terkait reparasi per satuan waktu
o n = frekuensi inspeksi
o λ(n) = tingkat kegagalan perlengkapan/fasilitas
o μ = tingkat reparasi perlengkapan/fasilitas
o 1/θ = rata-rata distribusi eksponensial waktu inspeksi
MODEL MATEMATIS PM - OPTIMASI INSPEKSI MODEL 2
o Contoh soal:
Diasumsikan pada contoh soal di atas terdapat nilai sebagai berikut:
1 1
= 0.02 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 ; = 0.005 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 serta f = 1 kerusakan tiap bulan
µ θ
Hitunglah frekuensi inspeksi optimal, n:
Jawab:
Masukkan nilai-nilai di atas pada persamaan, diperoleh
1×0.02
𝑛𝑛∗ = 𝑙𝑙𝑙𝑙 = 1.39 inspeksi per bulan
0.005
Berarti secara kasar satu kali inspeksi tiap bulan sudah optimal.
MODEL MATEMATIS PM - OPTIMASI INSPEKSI MODEL 3
o Model matematis ini dapat digunakan untuk menghitung frekuensi inspeksi optimum untuk memaksimalkan
profit
o Model ini dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa fasilitas/perlengkapan dalam perbaikan menyebabkan
output nol, sehingga profit berkurang
o jika inspeksi perlengkapan terlalu sering, ada bahaya pembengkakan biaya akibat faktor seperti kerugian
produksi, biaya bahan dan upah akibat kerusakan.
o Asumsi berikut berhubungan dengan model ke 3:
o Tingkat kerusakan perlengkapan adalah fungsi dari inspeksi
o Waktu untuk inspeksi didistribusikan secara eksponensial
o Kerusakan perlengkapan dan tingkat reparasi adalah konstan
MODEL MATEMATIS PM - OPTIMASI INSPEKSI MODEL 3
Nilai n akan optimal jika sisi kiri sama dengan sisi kanan pada persamaan di atas. Pada titik ini profit akan
mempunyai nilai maksimum.
Diasumsikan tingkat kerusakan dari suatu sistem manufaktur dinyatakan oleh persamaan:
Contoh soal:
Jika pada contoh soal di atas digunakan data berikut ini:
1/θ = 0.01 bulan
P = Rp. 10.000 ber bulan
Ci = Rp. 75 per bulan
Cr = Rp. 400 per bulan
f = 2 kerusakan per bulan
1/µ = 0.04 bulan
Tentukan nilai optimal n
Dengan memasukkan data di atas ke persamaan, diperoleh: