Anda di halaman 1dari 3

Agenda KAMMI komisariat al-quds, Al-aqsha, Dan KAMDA Ogan

Ahad, 20 Oktober 2019

KAMMI Reaksi Cepat

{ Peduli kebakaran di tangga buntung }

Dari Tribunnews di ketahui bahwa Bencana kebakaran yang terjadi di Jalan


Pangeran Sido Ing Kenayan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, pada
Selasa (15/10), menyebabkan 84 kepala keluarga (KK) kehilangan rumah mereka.
Dari data yang diperoleh bahwa ada sekitar 60 rumah yang mengalami kebakaran
dan semua nya habis, hangus dan raib dilumpuhkan oleh si jago merah.

Jadi, seperti itulah perasaan para kader KAMMI ketika mendengar berita
kebakaran di gandus beberapa waktu lalu. Tentu nya ada perasaan simpati yang
luar biasa dari para kader KAMMI UNSRI, dan syukur nya itu tidak hanya perasaan
simpati biasa tetapi ada tindakan dan empati yang dilakukan oleh para kader
KAMMI UNSRI. Mendengar berita bencana kebakaran di tangga buntung yang
memilukan tersebut, KAMMI komisariat al -quds, Al-aqsha dan KAMDA Ogan
khusus nya dari humas dan sosmas sepakat untu k membantu meringankan beban
dari saudara kita sesama muslim di lokasi kebakaran.

Kegiatan yang para kader KAMMI UNSRI lakukan tersebut diawali dengan aksi
Galang dana peduli tangga buntung dan pembukaan donasi berupa baju layak
pakai untuk korban kebakaran, Alhamdulillah aksi tersebut walaupun hanya
berlangsung selama dua hari disekitar lokasi UNSRI dan daerah timbangan,
ternyata dapat memenuhi target. Aksi Galang dana di hari pertama kami mulai
dengan keliling seluruh fakultas yang ada di UNSRI walaup un kami terkendala
massa dan waktu, dikarenakan banyak kader yang masih mengikuti perkuliahan
namun itu tak menyurutkan semangat kami untuk mengumpulkan dana bagi
korban kebakaran di tangga buntung. Galang dana di hari pertama berlangsung
dengan sukses walaupun hanya di pagi hari dan hanya sempat menjangkau
beberapa fakultas saja, tapi Alhamdulillah nya dana yang terkumpul benar -benar
diluar dugaan, (MasyaAllah banget ya Ikhwah). Sebenarnya kami berencana untuk
melanjutkan aksi galang dana pada hari pertama saat sore nanti tapi Wallahu
ternyata memang benar manusia hanya mampu berencana karena selebihnya
Allah yang menentukan. Berlanjut ke aksi galang dana pada hari ke dua di daerah
timbangan yang merupakan jalanan di Indralaya paling ramai pengendara. Pada
hari ke dua galang dana tersebut kami juga merasakan bahwa Allah sedang
menunjukkan kuasa-Nya saat itu, coba bayangkan Ikhwah kami memulai aksi
galang dana di timbangan sekitar pukul lima sore dan berhenti sebelum Maghrib
namun dana yang terkumpul diluar ekspektasi kami yang telah dilemahkan oleh
massa dan waktu. Setelah aksi galang dana tersebut berlanjut ke pengumpulan
donasi baju layak pakai, awal nya kami benar -benar tidak menyangka bahwa
ternyata kami menerima banyak sekali donasi baju layak pakai dari para
mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Setelah aksi Galang dana tersebut memenuhi capaian yang ditargetkan, kader
KAMMI dengan semangat nya sepakat bahwa sebaiknya dana yang terkumpul
tersebut dialokasikan untuk kebutuhan para korban. Seperti sembako , sabun,
detergen, alat tulis dan kebutuhan lainnya. Jadi dana yang terkumpul tersebut
dibelikan kebutuhan sehari-hari untuk para korban kebakaran di tangga buntung.

Kegiatan para kader KAMMI UNSRI tersebut berlanjut ke kunjungan dan serah
terima bantuan kepada korban kebakaran di tangga buntung melalui pihak ACT
(aksi cepat tanggap) yang sebagai koordinator di tempat yang telah lebih dahulu
mendirikan posko di lokasi. Adapun bantuan yang kami berikan antara lain
kebutuhan sehari-hari yang telah dibeli dari dana yang terkumpul pada aksi
galang dana serta donasi baju layak pakai dari mahasiswa dan masyarakat sekitar
Indralaya. Kami juga mengunjungi lokasi kebakaran di tangga buntung, melihat
lokasi kebakaran tersebut yang benar-benar tak bersisa lagi sehingga hanya
terlihat hamparan tanah yang telah berubah menjadi kehitaman.

Kunjungan yang kami lakukan di daerah tangga buntung tersebut, walaupun


singkat namun telah meninggalkan bekas yang sangat mendalam. Di sana kami
melihat bahwa walaupun rumah para warga hangus terbakar, mereka tidak
menyerah untuk berusaha dan tetap saling membantu sama lain. Bahkan kami
yang notabene nya orang luar tetap mereka bantu ketika kami kesulitan mencari
air untuk berwudhu. Dan kami merasa sangat bahagia dapat membantu
meringankan beban korban kebakaran di tangga buntung. Walaupun bantuan
yang kami berikan tersebut tidak ada artinya, namun kami tetap mendapatkan
respon yang positif dari korban dan pihak ACT selaku koordinator pendiri posko
di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai