Anda di halaman 1dari 16

HIMAKUA PAPER COMPETITION 2018

PENINGKATAN PRODUKSI SAWI HIJAU ( Brassica rapa. L) DENGAN


METODE HIDROPONIK INOVATIF UNTUK MEWUJUDKAN
KETAHANAN PANGAN 2030

Diusulkan oleh:

Ratu Mutiara Wulandari, 0614/2017

Diana Ulfa Sari, 06141281722034/2017

Yessika Nofrica, 06141181722030/2017

Dosen Pembimbing:

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2018
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Judul Karya Tulis : PENINGKATAN PRODUKSI SAWI HIJAU


( Brassica rapa. L) DENGAN METODE
HIDROPONIK INOVATIF UNTUK
MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN 2030

2. Sub-tema : Teknologi dan Sains

3. Ketua Tim :

a. Nama Lengkap : Ratu Mutiara Wulandari,


b. NIM :

c. Jurusan : Pendidikan Biologi


d. Universitas : Universitas Sriwijaya
e.
f. Alamat :

g. email : ratuwahab@gmail.com

h. Alamat /no.telp :
4. Nama Anggota Tim:
a Diana Ulfa Sari
b Yessika Nofrica
5. Dosen Pendamping
a. Nama :

b. NIDN :

c. Alamat email :
d. Alamat/no.telp :

Indralaya, 23 Oktober 2018

Dosen Pendamping, Ketua Tim,

(Nama Lengkap dan Gelar) Ratu Mutiara Wulandari


NIP. NIM.

Wakil/ Pembantu Rektor/ Direktur Bidang Kemahasiwaan / Ketua Jurusan


(Nama Lengkap dan Gelar)

(Nama
Lengka
p) NIP.

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama Ketua : Ratu Mutiara Wulandari
Tempat, Tanggal Lahir :
Fakultas/Jurusan : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul :


Peningkatan Produksi Sawi Hijau ( Brassica Rapa. L) Dengan Metode Hidroponik
Inovatif Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan 2030 adalah benar-benar hasil karya
sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum
pernah menjuarai di kompetisi serupa. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar
maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia LKTIN 2018 berupa
diskualifikasi dari kompetisi.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

……………..,…………….2018
Ketua Tim

(materai Rp. 6000)

(Nama
Lengkap) NIM.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Karya Ilmiah ini dengan judul Peningkatan Produksi Sawi Hijau ( Brassica Rapa.
L) Dengan Metode Hidroponik Inovatif Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
2030 Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengikuti Himakua Paper
Competition 2018.
Selama menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan
serta masukan-masukan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :

• Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tiada
hentinya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya lmiah ini
• Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan saran, dukungan, dan
perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.

Akhirnya, penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT akan
membalas semua kebaikan dari semua pihak. Amin.

Indralaya, Oktober 2018

Penulis
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Abstrak

PENINGKATAN PRODUKSI SAWI HIJAU ( Brassica rapa. L) DENGAN


METODE HIDROPONIK INOVATIF UNTUK MEWUJUDKAN
KETAHANAN PANGAN 2030

Diana Ulfa Sari, Ratu Mutiara Wulandari, dan Yessika Nofrica Nama Dosen
Universitas Sriwijaya

Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mengalami masa keemasan dari
segi ekonomi. Dalam laporan yang diterbitkan oleh salah satu penyedia jasa
professional yaitu Price water house Coopers (PwC) menempatkan Indonesia pada
urutan ke 5 negara dengan pembangunan ekonomi terbaik. Hasil ini didasarkan atas
kualitas daya beli. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, pemerintah
telah menyusun visi sesuai dengan visi pembangunan berkelanjutan dunia 2030.
Salah satu visi yang mendapat perhatian khusus yaitu mengenai pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, dalam bentuk ketahanan pangan. Pemerintah begitu
fokus pada hal tersebut karena kondisi pembangunan ekonomi akan sangat
mempengaruhi bagaimana kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusianya.
Mengingat bahwa sumber daya manusia adalah pengelola alam, lingkungan dan
berbagai aspek dalam kehidupan bangsa dan negara. Dampak yang dapat dirasakan
masyarakat oleh buruknya ketahanan pangan adalah kelaparan. Hamzah (2012: 49)
mendefinisikan bahwa bentuk kelaparan tak hanya kurangnya pangan namun juga
nutrisi dan gizi yang tidak sesuai standar pemenuhan kebutuhan. Secara umum
kelaparan dapat diatasi bersama dengan usaha mewujudkan ketahanan pangan yaitu
dengan cara meningkatkan produksi tanaman bergizi, terutama jenis tanaman lokal
di Indonesia. Salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di Indonesia yaitu
sawi hijau (Brassica rapa. L) yang juga digemari berbagai kalangan masyarakat.
Adapun metode tanam yang efektif yaitu dengan cara hidroponik guna
mengoptimalisasikan akuakultur, disamping karena faktor lahan yang semakin
kritis. Oleh karena itu, penulis menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul
“Peningkatan Produksi Sawi Hijau (Brassica rapa. L) dengan metode hidroponik
inovatif untuk mewujudkan ketahanan pangan 2030”. Sawi hijau (Brassica rapa.
L) ditanam dalam media hidroponik, yaitu wadah sterofoam yang dibuat berlubang
dengan botol yang dijadikan tempat tumbuh bibit sawi. Pupuk digantikan dengan
limbah pakan mencit dan media tanam berupa limbah sekam mencit. Pakan dan
sekam didapat dari limbah sisa perawatan ternak hewan penelitian yang diternakan
di kebun botany Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yaitu mencit (seperti tikus
berwarna putih). Dengan adanya inovasi tersebut didapat keuntungan yaitu
memangkas biaya produksi, mengatasi penggunaan lahan yang semakin kritis, dan
menghasilkan tanaman bebas pestisida. Setelah dilakukan pengamatan, ternyata
cara hidroponik inovatif dapat digunakan sebagai metode penanaman sawi hijau
dengan efisiensi dari segi ekonomi dan lingkungan.

Kata kunci : Sawi Hijau, HIdroponik, Limbah pakan dan sekam


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut data kementerian pertanian 2016 yang menyatakan bahwa
Konsumsi sayuran masyarakat Indonesia mengalami fluktuasi, tercatat pada 2013
sebesar 114,527 kg/kapita/tahun; 2014 sebanyak 118,156 kg/kapita/tahun; dan pada
2015 konsumsi sayuran meningkat menjadi 129,160 kg/kapita/tahun (Susenas,
2016). Sawi hijau atau caisim (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis sayuran
yang digemari oleh masyarakat Indonesia, tercatat pada data konsumen pada tahun
2014 bahwa sawi hijau menempati posisi ke tiga setelah kangkung dan bayam.
Kebutuhan sawi hijau di pasar yang paling utama adalah untuk konsumsi rumah
tangga dan pengadaan bagi restauran-restauran yang menyajikan makanan
berbahan dasar sayur.
Setiap 100 g bahan pada sawi hijau, kandungan gizinya adalah : kalori 22.00
kl, protein 2.30 g, lemak 0.30 g, karbohidrat 4.00 g, serat 1.20 g, kalsium (Ca)
220.50 mg, fosfor (P) 38.40 mg, zat besi (FE) 2.90 mg, vitamin A 969.00 mg,
vitamin B1 0.09 mg, vitamin B2 0.10 mg, vitamin B3 0.70 mg, vitamin C 102.00
mg, (Suwandi , 2014).
Permintaan masyarakat terhadap sawi hijau semakin meningkat. Hal tersebut
ditandai dengan adanya peningkatan konsumsi per kapita, luasan panen dan
produksi. Konsumsi sawi hijau mengalami kenaikan dari 1.304 kg/kapita/tahun
pada 2013 menjadi 1.408 kg/kapita/tahun pada 2014 (Susenas, 2016). Produksi
sawi hijau di Indonesia meningkat antara 3-7%/tahun dalam kurun waktu lima
tahun dari 2010-2015 dan kemungkinan akan terus mengalami peningkatan setiap
tahun.

Badan Ketahanan Pangan Aceh melakukan penelitian terhadap sayuran yang


ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik, Jenis sayuran yang ditanam
adalah kangkung, selada, potcay, dan sawi hijau. Pada penelitian tersebut di dapat
bahwa kualitas tanaman terbaik pada media tanam hidroponik dapat dilihat dari
tanaman sawi hijau.
Menurut data dari Sektor pertanian di Indonesia mengenai areal lahan tanam
yang digunakan adalah hasilnya bahwa luas lahan Pertanian Indonesia adalah
sekitar 41.5 juta Ha dengan pembagian : Hortikultura 567 ribu Ha, Tanaman Pangan
19 juta Ha, dan Tanaman Perkebunan 22 Juta Ha. Pusdatin menyatakan bahwa luas
lahan pertanian adalah 39 Juta Ha. Dan lahan ini akan terus berkurang karena
dampak dari pembangunan gedung bertingkat.

Dengan begitu dapat diperkirakan bahwa dengan adanya metode peningkatan


hasil pangan sayuran sawi hijau dengan ditanam menggunakan media hidroponik
inovatif ini dapat memberikan inovasi baru dalam standar pangan di Indonesia dan
dapat membantu mengatasi permasalahan areal lahan yang semakin kritis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu media tanam hidroponik inovatif ?
2. Bagaimana pemanfaatan media tanam hidroponik Inovatif ?
3. Mengapa peningkatan sawi hijau menggunakan media tanam hidroponik
inovatif ?
4. Apakah kelebihan media tanam hidroponik Inovatif ?
5. Apakah kekurangan media tanam hidronik Inovatif ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui media tanam hidroponik inovatif.
2. Mengetahui pemanfaatan media tanam hidroponik Inovatif.
3. Mengrtahui peningkatan sawi hijau menggunakan media tanam hidroponik
inovatif.
4. Mengetahui kelebihan media tanam hidroponik Inovatif.
5. Mengetahui kekurangan media tanam hidronik Inovatif.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.2 Pemecahan Masalah
BAB III

METODE PENULISAN ATAU METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penulisan


3.2 Metode Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
Daftar Pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai