Diusulkan oleh:
Dosen Pembimbing:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
3. Ketua Tim :
g. email : ratuwahab@gmail.com
h. Alamat /no.telp :
4. Nama Anggota Tim:
a Diana Ulfa Sari
b Yessika Nofrica
5. Dosen Pendamping
a. Nama :
b. NIDN :
c. Alamat email :
d. Alamat/no.telp :
(Nama
Lengka
p) NIP.
LEMBAR PERNYATAAN
……………..,…………….2018
Ketua Tim
(Nama
Lengkap) NIM.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Karya Ilmiah ini dengan judul Peningkatan Produksi Sawi Hijau ( Brassica Rapa.
L) Dengan Metode Hidroponik Inovatif Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
2030 Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mengikuti Himakua Paper
Competition 2018.
Selama menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan
serta masukan-masukan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
• Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tiada
hentinya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya lmiah ini
• Sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan saran, dukungan, dan
perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
Akhirnya, penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT akan
membalas semua kebaikan dari semua pihak. Amin.
Penulis
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Abstrak
Diana Ulfa Sari, Ratu Mutiara Wulandari, dan Yessika Nofrica Nama Dosen
Universitas Sriwijaya
Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan mengalami masa keemasan dari
segi ekonomi. Dalam laporan yang diterbitkan oleh salah satu penyedia jasa
professional yaitu Price water house Coopers (PwC) menempatkan Indonesia pada
urutan ke 5 negara dengan pembangunan ekonomi terbaik. Hasil ini didasarkan atas
kualitas daya beli. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, pemerintah
telah menyusun visi sesuai dengan visi pembangunan berkelanjutan dunia 2030.
Salah satu visi yang mendapat perhatian khusus yaitu mengenai pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, dalam bentuk ketahanan pangan. Pemerintah begitu
fokus pada hal tersebut karena kondisi pembangunan ekonomi akan sangat
mempengaruhi bagaimana kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusianya.
Mengingat bahwa sumber daya manusia adalah pengelola alam, lingkungan dan
berbagai aspek dalam kehidupan bangsa dan negara. Dampak yang dapat dirasakan
masyarakat oleh buruknya ketahanan pangan adalah kelaparan. Hamzah (2012: 49)
mendefinisikan bahwa bentuk kelaparan tak hanya kurangnya pangan namun juga
nutrisi dan gizi yang tidak sesuai standar pemenuhan kebutuhan. Secara umum
kelaparan dapat diatasi bersama dengan usaha mewujudkan ketahanan pangan yaitu
dengan cara meningkatkan produksi tanaman bergizi, terutama jenis tanaman lokal
di Indonesia. Salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di Indonesia yaitu
sawi hijau (Brassica rapa. L) yang juga digemari berbagai kalangan masyarakat.
Adapun metode tanam yang efektif yaitu dengan cara hidroponik guna
mengoptimalisasikan akuakultur, disamping karena faktor lahan yang semakin
kritis. Oleh karena itu, penulis menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul
“Peningkatan Produksi Sawi Hijau (Brassica rapa. L) dengan metode hidroponik
inovatif untuk mewujudkan ketahanan pangan 2030”. Sawi hijau (Brassica rapa.
L) ditanam dalam media hidroponik, yaitu wadah sterofoam yang dibuat berlubang
dengan botol yang dijadikan tempat tumbuh bibit sawi. Pupuk digantikan dengan
limbah pakan mencit dan media tanam berupa limbah sekam mencit. Pakan dan
sekam didapat dari limbah sisa perawatan ternak hewan penelitian yang diternakan
di kebun botany Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yaitu mencit (seperti tikus
berwarna putih). Dengan adanya inovasi tersebut didapat keuntungan yaitu
memangkas biaya produksi, mengatasi penggunaan lahan yang semakin kritis, dan
menghasilkan tanaman bebas pestisida. Setelah dilakukan pengamatan, ternyata
cara hidroponik inovatif dapat digunakan sebagai metode penanaman sawi hijau
dengan efisiensi dari segi ekonomi dan lingkungan.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA