Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis Penyakit


1. Defenisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolic asedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar resikonya (Sylvia A. Price, 2006).
Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “The Silent Diseases “ karna tidak
terdapat tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat dari luar. Perkembangan hipertensi
berjalan secara perlahann tetapi secara potensial sangat berbahaya (Dalimartha, 2008)
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup
(sistole). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung
mengendor kembali (diastole). Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah
sistolik selalu lebih tinggi daripada tekanan darah diastolik. Tekanan darah manusia
senantiasa berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau tekanan
diastolik > 90 mmHg. World Health Organization mengidentifikasi tekanan darah di
atas tingkkat normal (TD sistolik > 115 mmHg) sebagai penyebab 62% penyakit
serebrovaskular dan 49% penyakit jantung iskemik di seluruh dunia.

2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a. Hipetensi primer adalah tekanan darah sistemik yang naik secara persisten. Faktor
yang mempengaruhinya adalah genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis
sistem renin, obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
b. Hipertensi sekunder, adalah kenaikan tekanan darah yang terjadi akibat proses
dasar yang dapat diidentifikasi. Penyakit ginjal adalah penyebab tersering tekanan
darah tinggi pada dewasa maupun anak-anak. Gangguan persendian darah
menstimulasi sistem renin-angiotensin-aldosteron, menyebabkan vasokontriksi
dan retensi natrium dan air. Perubahan fungsi ginjal memengaruhi eliminasi air
dan elektrolit yang menyebabkan hipertensi. Penyebab umum lain hipertensi
seperti :
- Koarktasi aorta (penyempitan aorta) biasanya tepat di distal arteri subklavia.
Penurunan aliran darah ginjal dan perifer menstimulasi sistem renin-
angiotensin-aldosteron dan respon vasokonstriksi lokal menaikkan tekanan
darah.
- Gangguan endokrin seperti sindrom cushing dan aldosteronisme primer dapat
menyebabkan hipertensi.
- Gangguan neurologis, peningkatan tekanan intrakarnial menyebabkan
kenaikan tekanan darah saat tubuh berupaya untuk mempertahankan aliran
darah serebral.

Klasifikasi tekanan darah menurut WHO

Kategori Sistol (mmHg) Diastole (mmHg)


Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi 140-159 90-99
ringan)
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110

3. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala hipertensi yang sering terjadi meliputi nyeri kepala dan kelelahan.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi, yaitu:
a. Mengeluh sakit kepala dan pusing
b. Lemas dan kelelahan
c. Sesak napas (dyspnea)
d. Gelisah
e. Mual dan muntah
f. Mimisan (epitaksis)
g. Kesadaran menurun
h. Penglihatan kabur

4. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnosis


a. Pemerikasaan laboratorium
- Hb/Ht : mengidentifikasi faktor resiko anemia
- Kretinin : fungsi ginjal
- Glukosa : hiperglikemi
- Urinalisa : darah, protein, glukosa. Disfungsi ginjal
b. CT Scan : mengkaji adanya tumor serebral
c. EKG : salah satu tanda penyakit jantung hipertensi
d. Foto dada : pembesaran jantung
5. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
a. Penatalaksanaan medis
- Mencegah tejadinya morbiditas dan mortalitas dengan mempertahakan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg
- Efektifitas setiap program ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi,
biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi
b. Penatalaksanaan keperawatan
1) Terapi tanpa obat : Modifikasi gaya hidup, mencakup mengendalikan berat
badan, pembatasan konsumsi merokok dan alkohol, peningkatan aktivitas
fisik, perubahan diet, dan penurunan stress
- Diet, untuk menurunkan natrium, mempertahankan asupan kalium dan
kalsium yang cukup, dan mengurangi asupan lemak total dan jenuh.
- Aktivitas fisik, latihan fisik teratur (seperti berjalan, bersepeda, berlari, atau
berenang) menurunkan tekanan darah dan berperan pada penurunan berat
badan, penurunan stress, dan perasaan terhadap kesejahteraan keseluruhan.
- Pemakaian alkohol dan tembakau, nikotin dalam produk tembakau mamecu
saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembulih daran
dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
- Penurunan stres, stres menstimulasi sistem saraf simpatis, meningkatkan
vasokonstriksi, resistensi vascular sistemik, curah jantung, dan tekanan darah.
Latihan fisik sedang dan teratur adalah penanganan pilihan untuk menurunkan
stress pada pasien hipertensi.
2) Terapi dengan obat :
3) Hipertensi
6. Komplikasi
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensepfalopati
7. WOC

Faktor predisposisi: usia, jenis


kelamin., merokok, stress, kurang Aliran darahh makin cepat
olahraga, genetic, alcohol, obesitas, keseluruh tubuh sedangkan
konsentrasi garam Beban kerja jantung
nutrisi dalam sel sudah
ccvv
mencukupi kebutuhan
Kerusakan vaskuler HIPERTENSI Tekanan sistemik darah
pembuluh darah

Perubahan struktur Perubahan situasi Krisis situasional Metode koping tidak efektif

Penyumbatan Informasi yang minim Defisiensi Ketidakefektifan


pembuluh darah Pengetahuan Ansietas koping
Resistensi pembuluh
Vasokontriksi darah otak Nyeri kepala

Resiko ketidakefektifan
Gangguan sirkulasi Otak Suplai O2 ke otak perfusi jaringan otak

Ginjal Retina Pembuluh darah

Vasokontriksi
Spasme arteriol Sistemik Koroner
pembuluh darah ginjal

Blood flow darah Risiko cedera Vasokontriksi Iskemia miokard

Respon RAA Penurunan curah


Afterload Nyeri
jantung

Merangsang aldosterone Kelebihan volume Fatigue


cairan

Retensi Na Edema Intoleransi aktivitas


B. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Pola makan / minum
f. Pola eliminasi
g. Pola tidur / istirahat
h. Pola aktivitas
i. Pemeriksaan fisik
j. Pemeriksaan penunjang

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan


a. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d gangguan transport O2
b. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d perubahan tekanan darah
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
d. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan

3. Rumusan Intervensi Keperawatan


No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasionalisasi
Hasil
1 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Untuk mengetahui
tindakan keperawatan 3 2. Monitor level keadaan umum klien
x 24 jam kebingungan 2. Mengobservasi
ketidakefektifan perfusi 3. Monitor ukuran pupil, kesadaran
jaringan serebral teratasi ketajaman, 3. Mengobservasi
dengan Kriteria Hasil: kesimetrisan respon mata
- Tekanan sistole dan 4. Monitor adanya 4. Untuk memperlancar
diastole dalam rentang diplopia, pandangan oksigen ke otak dan
normal kabur, nyeri kepala keseluruh tubuh
- Komunikasi jelas 5. Tinggikan kepala 0-
- Pupil seimbang 45 tergantung kondisi
- Tidak mengalami pasien
nyeri kepala
2 Setelah dilakukan askep 1. Lakukan pengkajian 1. Untuk menentukan
selama 3 x 24 jam nyeri nyeri secara terapi yang cocok dan
teratasi dengan kriteria komperehensif keefektifan dari terapi
hasil : termasuk lokasi, 2. Meminimalkan nyeri
- Mampu mengontrol karakteristik, durasi, 3. Meminimalkan /
nyeri frekuensi, kualitas , meningkatkan
- Melaporkan bahwa dan faktor relaksasui
nyeri berkurang predisposisi 4. Untuk mengtahui
dengan menggunakan 2. Berikan tindakan keadaan umum
manajemen nyeri nonfarmakologis
- Mampu mengenali menggunakan
nyeri manajemen nyeri
- Menyatakan rasa 3. Tingkatkan istirahat
nyaman setelah nyeri 4. Monitoring tekanan
berkurang darah
- Tanda vital dalam
rentang normal
3 Setelah dilakukan askep 1. Makanan 1. Agar kebutuhan
selama 3 x 24 jam mengandung tinggi nutrisi pasien
nutrisi terpenuhi dengan serat untuk terpenuhi
kriteria hasil : mencegah konstipasi 2. Untuk mengetahui
1. Adanya peningkatan 2. Berikan makanan status nutrisi pasien
berat badan sesuai yang sudah sehingga dapat
tujuan dikonsultasikan menentukan
2. Berat badan ideal dengan gizi intervensi
sesuai dengan tinggi 3. Monitor adanya 3. Berat badan normal
badan penurunan berat dapat memantau
3. Tidak ada tanda- badan peningkatan/penurun
tanda malnutrisi 4. Monitor tugor kulit an berat badan
4. Menunjukkan 5. Monitor mual dan 4. Kekurangan cairan
peningkatan fungsi muntah dapat diidentifikasi
pengecapan dari 6. Monitor intake dengan penurunan
menelan nutrisi turgor kulit
5. Tidak terjadi 5. Mual dan muntah
penurunan berat mempengaruhi
badan yang berarti pemenuhan nutrisi
6. Untuk mengetahui
faktor penyebab
ketidakseimbangan
nutrisi
4 Setelah dilakukan askep 1. Observasi adanya 1. Melatih kekuatan
selama 3 x 24 jam pembatasan klien dan irama jantung
pasien bertoleransi dalam melakukkan selama aktivitas
terhadap aktivitas aktivitas 2. Memudahkan
dengan kriteria hasil : 2. Monitor pasien akan klien untukk
1. Berpartisipasi dalam adanya kelelahan mengenali
aktivitas fisik tanpa fisik dan emosi secara kelelahan dan
disertai peningfkatan berlebihan waktu untuk
tekanan darah, nadi 3. Monitor pola tidur istirahat
dan RR dan lamanya tidur 3. Kurang tidur dan
2. Mampu melakukan 4. Bantu untuk kesulitan selama
aktivitas sehari hari mendapatkan alat tidur dapat
(ADL) secara mandiri bantuan aktivitas mempengaruhi
keseimbangan seperti kursi roda tingkat aktivitas
aktivitas dan istirahat pasien
4. Alat bantu
meningkatkan
mobilitas pasien
dengan
membantunya
mengatasi
keterbatasan

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

1. Pengkajian Kesehatan pada Pasien


a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama
- Klien mengatakan mengatakan kepala sakit sampai ke pinggang, tengkuk
berat
- Keluarga mengatakan klien mual dan muntah 2x/hari dan kurang nafsu makan
Keluhan di data
- Sakit kepala semakin meningkat 3 hari yang lalu sakit kepala sudah dirasakan
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
- Tengkuk terasa berat 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
- Mata kabur sejak 1 tahun yang lalu, mata kabur secara perlahan-lahan
- Nyeri pinggang sejak 1 minggu yang lalu
- BAK normal
- Lemah anggota gerak tidak ada
- Nyeri tidak ada, sesak tidak ada
b. Riwayat penyakit sekarang
1) Provocative
- Apa penyebabnya : perjalan penyakit hiperten
- Hal-hal yang memperbaiki keadaan : tidur dan istirahat dan minum obat
2) Quantity
- Bagaimana dirasakan : tengkuk terasa berat
- Bagaimana dilihat : klien terlihat lemah
3) Region
- Dimana lokasinya : kepala menyebar ke pinggang
- Apakah menyebar : ya, durasin 1-2 jam
4) Severity
- Mengganggu aktivitas : ya, aktivitas terganggu
5) Time
- Kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya : sejak 4 hari yang
lalu dan terjadinya ketika klien sedang beraktifitas dirumah
c. Riwayat kesehatan yang lalu
1) Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
2) Pernah dirawat : tidak pernah
3) Pernah dioperasi
- Tempat : tidak ada
- Jenis tindakan operasi : tidak ada
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga

Genogram :

2. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut dan hygiene kepala
1) Warna rambut : hitam – putih
2) Bau : tidak
3) Keadaan rambut : rontok
4) Kulit kepala : ketombe
b. Mata
1) Kelengkapan : ya
2) Simetris : ya
3) Palbebra : normal
4) Sklera : ikterik
5) Konjungtiva : anemis
6) Pupil : normal
c. Mulut
1) Rongga :berbau
2) Gigi geligi : karang gigi
3) Lidah : normal
4) Tonsil : normal
d. Leher
1) Kelenjar getah bening, sub-mandibular dan sekitar telinga : normal
2) Kelenjar tyroid : normal
e. Dada/thorak
1) Jenis pernafasan : dada
2) Keluhan : tidak
3) Suara nafas : vesicular
f. Cardiovascular
1) Heart rate : 92 x/menit
2) BJ I : normal (lub)
3) BJ II : normal (dub)
4) Murmur : tidak
g. Pencernaan/abdomen
1) Pembesaran : tidak
2) Teraba massa : tidak
3) Keluhan : mual
h. Genito urinary
1) Lengkap : ya
2) Terpasang kateter : tidak
3) Keluhan : tidak ada
4) Kebersihan : bersih
i. Otot sendi dan tulang : tidak ada kelainan
j. Sistem persyarafan dan kesadaran : compos mentis
k. Aktivitas sehari-hari : ditolong dengan bantuan minimum
1) Eliminasi :
Miksi 3-4 kali/hari
Ada kesukaran : tidak ada
Defekasi : tidak ada
2) Kebersihan perorangan
Mandi : 1x/hari
Menggosok gigi : 1x/hari
Cuci rambut : 1 x/minggu
3) Makan minum
Makan : 3 x/hari
Pagi jam : 07.30 wib
Siang jam : 11.00 wib
Malam jam : 19.00 wib
Minum : 7-8 gelas/hari
Makanan dan minuman yang disukai : suka semua jenis makanan, minum
air putih
4) Tidur
Berapa jam/hari : 8-9 jam/hari

Dengan bantal : ya

Bila ya, berapa bantal : 2 bantal

Dengan selimut : ya, dengan selimut

Dengan penerangan : tidak

Bila sukar tidur, apa dilakukan : duduk dan tiduran

l. Catatan khusus
- Apa pasien mengerti tentang penyakit : ya
- Bila dulu pernah dirawat jenis perawatan yang didapatkan : tidak pernah
dirawat
- Hubungan dengan keluarga : harmonis
- Siapa yang paling dekat dengan klien : anak perempuan
- Bantuan apa yang diharapkan klien membantunya dalam beribadah :
mengambil wudhu dan memasang mukenah
- Bagaimana hubungan suami istri sebelum dan sesudah penyakit : tidak ada
masalah
- Apakah ada pertanyaan yang diajukan : ya
- Bila ya, apa pertanyaannya : kenapa ibu saya sakit kepalanya
tidak hilang atau berkurang ?
3. Pemerikasaan Penunjang
Hb : 13,2 (74-106)
Glukosa : 105 (3,5-5,5)
Natrium : 133,7 (135-147)
Kalium : 3,70 (3,5-5,5)
Khlorida : 102,1 (100-106)
- EKG : abnormal EKG (iskemia)
- USG : batu ginjal kanan
- Rontgen : pembesaran jantung, pulmo tak tampak
- Data labor
Kimia klinik I pada tanggal : 25/2/2018
- HB : 13,2 (74-106)
- Ureum : 20 (15-43)
- Kreatinin : 1,12 (0.60-1.20)

Kimia klinik IIpada tanggal :

4. Analisis Data
No Diagnosa Keperawatan Etiologi Nama mahasiswa
Paraf
1 Gangguan rasa nyaman Aktivitas, stress
nyeri b.d perubahan
tekanan darah Rangsangan simpatis
DS : -klien mengatakan meningkat
tengkuk sakit sampai
kepinggang Hipertensi
DO :
-klien tampak meringis Vasokontriksi pada
-Skala nyeri : 5 pembuluh darah ke otak
TD: 150/100
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral

Merangsang pengeluaran
zat histamine

Peningkatan tekanan
intrakarnial

Nyeri kepala
2 Ketidakseimbangan nutrisi Usia, stress
kurang dari kebutuhan
tubuh Perubahan struktur dan
DS : fungsional sistem pada
-keluarga mengatakan klien pembuluh darah
mual dan muntah
-klien mengatakan tidak Gaya regang pembuluh
nafsu makan darah menurun
DO :
-makan klien tidak habis Aorta dan arteri berkurang
-Nadi : 70x/menit kemampuannya dalam
-konjungtiva anemis mengakomodasi volume
darah dipompa oleh jantung

Penurunan curah jantung


Peningkatan tekanan perifer

Hipertensi

Neurosensory

Mual dan muntah


Anoreksia
3 Intoleransi aktivitas b.d Usia Stress
ketidakseimbangan suplai
oksigen dengan kebutuhan
Ds : HT
-Klien mengatakan badan
lemas
Do : Penyumbatan pembuluh
- Klien tampak lemah darah
- Klien tampak Bedrest
- ADL klien dibantu oleh
keluarga Vasokontrisi
- Tidur klien 8-9 jam/hari

Gangguan sirkulasi otak

Afterload

Fatigue

Intolerensi aktivitas

5. Perumusan Diagnosa
1) Gangguan rasa nyaman nyeri b.d perubahan tekanan darah
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan
6. Penentuan Kriteria Hasil
1. Diagnose 1 :Setelah dilakukan askep selama 3 x 24 jam nyeri teratasi dengan kriteria
hasil :
- Mampu mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2. Diagnose 2 : Setelah dilakukan askep selama 3 x 24 jam nutrisi terpenuhi dengan kriteria
hasil :
- Adanya peningkatan berat badan sesuai tujuan
- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
3. Diagnose 3: Setelah dilakukan askep selama 3 x 24 jam pasien bertoleransi
terhadap aktivitas dengan kriteria hasil :
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningfkatan tekanan darah,
nadi dan RR
- Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADL) secara mandiri keseimbangan
aktivitas dan istirahat
- Tanda vital dalam rentang normal

7. Perumusan Intervensi Keperawatan


No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasionalisasi
Hasil
1 Setelah dilakukan askep 1. Lakukan pengkajian 1. Untuk menentukan
selama 3 x 24 jam nyeri nyeri secara terapi yang cocok dan
teratasi dengan kriteria komperehensif keefektifan dari terapi
hasil : termasuk lokasi, 2. Meminimalkan nyeri
- Mampu mengontrol karakteristik, durasi, 3. Meminimalkan /
nyeri frekuensi, kualitas , meningkatkan
- Melaporkan bahwa dan faktor relaksasui
nyeri berkurang predisposisi 4. Untuk mengtahui
dengan menggunakan 2. Berikan tindakan keadaan umum
manajemen nyeri nonfarmakologis
- Mampu mengenali menggunakan
nyeri manajemen nyeri
- Menyatakan rasa 3. Tingkatkan istirahat
nyaman setelah nyeri 4. Monitoring tekanan
berkurang darah
- Tanda vital dalam
rentang normal
2 Setelah dilakukan askep 1. Makanan 1. Agar kebutuhan nutrisi
selama 3 x 24 jam mengandung tinggi pasien terpenuhi
nutrisi terpenuhi dengan serat untuk mencegah 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil : konstipasi status nutrisi pasien
- Adanya peningkatan 2. Berikan makanan sehingga dapat
berat badan sesuai yang sudah menentukan intervensi
tujuan dikonsultasikan 3. Berat badan normal
- Berat badan ideal dengan gizi dapat memantau
sesuai dengan tinggi 3. Monitor adanya peningkatan/penurunan
badan penurunan berat berat badan
- Tidak ada tanda-tanda badan 4. Kekurangan cairan
malnutrisi 4. Monitor tugor kulit dapat diidentifikasi
- Menunjukkan 5. Monitor mual dan dengan penurunan
peningkatan fungsi muntah turgor kulit
pengecapan dari 6. Monitor intake nutrisi 5. Mual dan muntah
menelan mempengaruhi
- Tidak terjadi pemenuhan nutrisi
penurunan berat 6. Untuk mengetahui
badan yang berarti faktor penyebab
ketidakseimbangan
nutrisi
3 Setelah dilakukan askep 1. Observasi adanya 1. Melatih kekuatan dan
selama 3 x 24 jam pembatasan klien irama jantung selama
pasien bertoleransi dalam melakukkan aktivitas
terhadap aktivitas aktivitas 2. Memudahkan klien
dengan kriteria hasil : 2. Monitor pasien akan untukk mengenali
- Berpartisipasi dalam adanya kelelahan kelelahan dan waktu
aktivitas fisik tanpa fisik dan emosi secara untuk istirahat
disertai peningfkatan berlebihan 3. Kurang tidur dan
tekanan darah, nadi 3. Monitor pola tidur kesulitan selama tidur
dan RR dan lamanya tidur dapat mempengaruhi
- Mampu melakukan 4. Bantu untuk tingkat aktivitas pasien
aktivitas sehari hari mendapatkan alat 4. Alat bantu
(ADL) secara mandiri bantuan aktivitas meningkatkan
keseimbangan seperti kursi roda mobilitas pasien
aktivitas dan istirahat dengan membantunya
mengatasi keterbatasan

8. Dokumentasi Implementasi
9. Evaluasi Asuhan Keperawatan

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai