Anda di halaman 1dari 5

Optimalisasi Pemakaian Pupuk Organik dalam Peningkatan Hasil

Produksi Pertanian

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya
menggantungkan diri pada sektor pertanian. Seiring dengan meningkatnya hasil
pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Maka kebutuhan
akan tersedia pupuk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sangatlah
mutlak diperlukan. Pupuk memegang peranan penting dalam peningkatan
kualitas produksi hasil pertanian.
Pemupukan menjadi salah satu faktor penting dalam usaha untuk
meningkatkan produksi, namun selama ini upaya petani dalam meningkatkan
hasil produksi sangat mengandalkan kepada penggunaan pupuk buatan/kimia
(anorganik), bahkan dalam jumlah yang cenderung terus meningkat dan tidak
memperhatikan kondisi lahan yang mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan unsur hara tanah. Pemberian pupuk anorganik secara
intensif serta mengabaikan penggunaan bahan organik untuk mengejar hasil
yang tinggi menyebabkan kandungan bahan organik tanah menurun, keadaan
ini akan menurunkan produktivitas lahan. Ketidakseimbangan unsur hara tanah
yang terus berlanjut akan berakibat pada pelandaian produktivitas padi
(leveling off). Bila terjadi gejala leveling off produksi hasil produksi dalam dua
dasawarsa terakhir maka mengindikasikan efisiensi penggunaan pupuk semakin
menurun.
Usaha yang perlu dilakukan untuk kembali meningkatkan tingkat
kesuburan tanah adalah dengan melaksanaan pemupukan kimia secara
berimbang dan sesuai dengan kebutuhan lahan, namun hal itu tidak dengan
serta merta akan mengembalikan tingkat kesuburan lahan, sehingga perlu
masukkan bahan organik berupa pupuk hijau atau kompos. Secara umum
pemberian bahan organik ke dalam tanah akan mempertahankan dan
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan menambahkan bahan
organik ke dalam tanah, khususnya pada tanah dengan kandungan bahan
organik rendah pemberian pupuk menjadi lebih efektif dan efisien.
Pupuk organik mampu menggemburkan lapisan permukaan tanah (top
soil), meningkatkan jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air,
sehingga kesuburan tanah meningkat. Bahan organik merupakan penyangga
biologis yang mempunyai fungsi dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah sehingga dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah berimbang
bagi tanaman. Tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi akan
meningkatkan perkembangan mikroba tanah dan menyumbangkan unsur hara
seperti N dan P sehingga tersedia bagi tanaman.
Penggunaan bahan organik merupakan suatu tindakan perbaikan
lingkungan tumbuh tanaman yang antara lain dapat meningkatkan efisiensi
pupuk. Unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium merupakan faktor pembatas
untuk produktivitas hasil produksi, respon tanaman terhadap nitrogen, fosfor
dan kalium dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penggunaan
bahan organik. Peningkatan kesuburan tanah melalui pemberian bahan organik
sangat penting dalam mempertahankan hasil produksi yang tinggi.
Penggunaan kompos merupakan pilihan dalam mendukung
peningkatan produktivitas tanaman pangan. Aplikasi kompos dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pada lahan rawa. Kompos
merupakan salah satu pupuk organik yang digunakan pada pertanian untuk
mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan kompos dapat
memperbaiki sifat fisik tanah dan mikrobiologi tanah. Kompos memiliki
kandungan unsur hara seperti nitrogen dan fosfat dalam bentuk senyawa
kompleks argon, protein, dan humat yang sulit diserap tanaman.

2. Tujuan
Untuk Meningkatkan dalam rangka optimalisasi pemakaian pupuk
organik untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
B. Permasalahan
Bagamana cara optimalisasi pemakaian pupuk organik untuk meningkatkan
hasil produksi pertanian ?

C. Analisis Permasalahan dan Alternatif Kebijakan


Untuk melihat pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap
pertumbuhan tanaman dilakukan pengamatan terhadap tinggi tanaman.
Berdasarkan penelitian Endjang Sujitno (2014) menunjukkan adanya perbedaan
antara perlakuan yang menggunakan pupuk organik dan yang tidak menggunakan
pupuk organik. pertumbuhan tinggi tanaman berlangsung dengan baik apabila ada
penambahan pupuk organik dibandingkan dengan yang tanpa pupuk organik.
Peningkatan hasil ini diduga bahwa pupuk organik mampu memperbaiki unsur
hara pada tanah yang bisa dimanfaatkan bagi tanaman, sehingga tanaman dapat
tumbuh secara optimal.
Pemupukan bertujuan menambah hara tanah dan meningkatkan produksi
tanaman. Namun pemberian pupuk organik selain menambah unsur hara ke
dalam tanah juga dapat meningkatkankemampuan tanah mengikat air, dapat
menambah jumlah mikroorganisme tanah yang mampu memperbaiki sifat fisik
tanah. Sehingga penggunaan pupuk organik dapat dikatakan budidaya tanaman
secara sehat. Permasalahan budidaya bawang merah oleh petani yaitu
pengaplikasian pupuk anorganik yang berlebih untuk meningkatkan produksi.
Selain harga yang mahal pupuk anorganik dapat merusak sifat fisik tanah, dan
merupakan budidaya secara tidak sehat.
Penggunaan pupuk kimia anorganik yang terus menerus tanpa diimbangi
penggunaan pupuk organik telah mendegradasi lahan pertanian. Penggunaan
pupuk kimia dengan dosis dan konsentrasi yang tinggi dalam kurun waktu yang
panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi
ketimpangan 2 atau kekurangan hara lain, dan semakin merosotnya kandungan
bahan organik tanah. Salah satu dampak negatifnya adalah penurunan produksi
tanaman pertanian termasuk produksi bawang merah.
Solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk
anorganik yaitu dengan memberikan pupuk organik. Pupuk organik mempunyai
manfaat untuk meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan
jumlah air yang tersedia bagi tanaman serta sebagai sumber energi bagi jasad
mikro dan tanpa adanya pupuk organik semua kegiatan biokimia akan terhenti.
Pemberian pupuk organik memiliki kelebihan diantaranya memperbaiki
sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta menekan efek residu sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, pupuk organik
mempunyai peranan penting dalam mempertahankankesuburan fisik, kimia, dan
biologi tanah. Tanah yang kaya bahan organik bersifat lebih terbuka sehingga
aerasi tanah lebih baik dan tidak mudah mengalami pemadatan dibandingkan
dengan tanah yang mengandung bahan organik rendah.
Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan
pertanian yang digunakan secara terus-menerus akan menurun produktivitasnya
dan akan mengalami degradasi lahan. Sebagaimana kita tahu, bahwa kandungan
unsur hara dalam tanah memiliki keterbatasan sehingga perlu terus diperbaharui
dengan memberikan stimulan yang dapat merangsang terbentuknya unsur hara
baru.
Salah satu stimulant yang paling efektif untuk mengembalikan kesuburan
dan kandungan hara tanah, adalah dengan pemberian pupuk organik.
Penggunaan pupuk kimia memang akan bisa menyediakan unsur hara secara
cepat, namun karena sifat kimiawinya, penggunaan pupuk kimia dalam jangka
panjang akan berdampak pada matinya mikro organisme dalam tanah yang sangat
bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah.
Jadi langkah bijak yang harus dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah
adalah dengan mengunnakan pupuk organik, karena pupuk organik sangat
bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara
berkelanjutan. Berbeda dengan pupuk kimia, penggunaan pupuk organik dalam
jangka panjang justru dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat
mencegah degradasi lahan.
Selain ramah lingkungan dan mampu menjaga kesuburan tanah,
penggunaan pupuk organik akan menghasilkan produk pertanian organik yang
saat ini sangat dicari dan dibutuhkan konsumen. Faktor keamanan pangan
terutama dari kandungan unsur kimia berbahaya, membuat konsumen saat lebih
memilih produk-produk pangan organik dan untuk menghasilkan produk pertanian
organik, penggunaan pupuk organik sudah merupakan sebuah keniscayaan yang
tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Sebagian penduduk Kabupaten Pidie bergelut di bidang pertanian dengan
bercocok tanam sebagai mata pencaharian mereka. Oleh karena itu pengetahuan
akan pertanian perlu dimiliki oleh setiap petani ataupun kelompok tani di
Kabupaten Pidie. Ilmu tersebut diperlukan agar hasil pertanian yang dihasilkan
berkualitas. Maka perlu dilakukan sosialisasi untuk optimalisasi pemakaian pupuk
organik dalam rangka peningkatan hasil produksi pertanian masyarakat kabupaten
Pidie.

D. Kesimpulan
Penggunaan bahan organik dalam usaha pertanian merupakan salah satu
alternatif yang mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan yang lebih
penting lagi ramah bagi lingkungan serta produk yang dihasilkan dijamin aman
untuk dikonsumsi.

E. Daftar Pustaka
1. Endjang Sujitno et all (2014). PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA
TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Jawa Barat.
2. Susanto, R. 2002. Penerapan PertanianOrganik. Kanisius. Yogyakarta.
3. Wididana, G.N. 1994. Application of Effective Mikroorganism (EM) and Bokashi
on Natural Farming. Bulletin Kyusei Nature Farming. 03 (2): 47-54.

Anda mungkin juga menyukai