Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL

1. Judulartikel: Problem Psikospiritual Lansia Dan Solusinya Dengan Bimbingan


Penyuluhan Islam (Studi Kasus Balai Pelayanan Sosial Cepiring Kendal).
2. Kata Kunci : Elderly, psych spiritual, guidance, counseling
3. Penulis: Mei Fitriani

4. Telaah Step 1 (FokusPenelitian)


Problems Kelemahan biologis terlihat mempengaruhi keberadaan manusia
usia lanjut. Penurunan pada fisik bisaanya ditandai dengan bahu
membungkuk dan tampak mengecil, perut membesar dan tampak
membuncit, pinggul tampak menggendor dan tampak lebih besar,
garis pinggang melebar, payudara pada wanita akan mengendor,
hidung menjulur lemas, bentuk mulut akan berubah karena hilangnya
gigi, mata kelihatan pudar, dagu berlipat dua atau tiga, kulit berkerut
dan kering, rambut menipis dan menjadi putih. Sedangkan secara
psikologis, ciri-ciri penurunannya adalah kesepian, duka cita
(Breavement), depresi, gangguan cemas, parafrenia, dan sindroma
diogenes. Banyaknya penurunan-penurunan ini kemudian masyarakat
menganggap lansia itu lemah dan membebankan. Akhirnya tidak
sedikit diantara mereka membawa bapak atau ibunya yang lanjut usia
ke panti.
Berbagai upaya kegiatan dilakukan oleh balai dalam rangka
memberikan aktifitas kepada para lansia agar tetap bersemangat dan
termotivasi dalam menjalani kehidupan. Termasuk bimbingan
keagamaan yang dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis pukul 14.00
WIB, dan Kamis malam pukul 18.00 WIB. Materi setiap selasa dan
kamis yaitu bimbingan agama oleh instruktur dari Departemen
Agama, dan instruktur dari tokoh masyarakat, Meskipun pelaksanaan
bimbingan agama telah dilaksanakan secara rutin, menurut
pandangan penulis masalah tersebut belum dapat diselesaikan.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh lebih banyak
mengandalkan metode ceramah dan menyampaikan materi secara
monoton. Kemudian belum adanya evaluasi yang dilakukan dari
pekerja sosial dan penyuluh agama merupakan kelemahan dari tugas
pemberian bimbingan keagamaan.
Evaluasi yang dirasa sangat penting, harusnya dilakukan meski
hanya satu bulan sekali dengan tujuan mengetahui apa saja
kekurangan yang diberikan dalam memberikan pelayanan kepada
lansia, sehingga kesejahteraan lansia di akhir hidupnya menjadi lebih
jelas. Penyuluh agama juga masih sangat minim melakukan analisis
terhadap permasalahan mengapa lansia tidak menjalalankan ibadah
secara teratur, tidak mengaji, dan pasrah seperti itu. Ini terjadi karena
tidak adanya evaluasi.
justifikasi :dalam penelitian ini tidak mencantumkan tingkat
insidensi lansia yang mengalami problem psikospiritual, yang dapat
menjadi data pendukung terhadap fakta yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian ini, baik itu secara global maupun lokal,
namun tidak ada data yang menunjukkan untuk tingkat insidensi di
lingkup area peneltian itu sendiri.
Intervention Bimbingan penyuluhan islam
Comparison Penelitian ini tidak memiliki intervensi pembanding, hanya
menjelaskan secara komprehensif terkait dengan masalah yang terjadi
Intervention
disekitar lansia dan cara menangani masalah tersebut .

Outcame Lansia yang berada di balai sangat beragam, kebanyakan dari mereka
merasa sedih dan kesepian, sedikit diantara mereka yang merasa
senang dan bahagia karena jauh dari keluarganya.
Upaya penanganan dalam mengatasi problem psikospiritual lansia
dengan perspektif bimbingan penyuluhan Islam menunjukkan bahwa
pelaksanaan bimbingan penyuluhan Islam secara umum telah
menjadi
sesuai dengan teori tujuan dan fungsi bimbingan penyuluhan Islam
yaitu menjadi pendorong (motivator) bagi lansia sehingga timbul
semangat dalam menjalani hari akhir kehidupan, menjadi penggerak
untuk mencapai tujuan yaitu ketenangan di hari akhir, serta menjadi
pengarah bagi pelaksanaan program bimbingan. meskipun belum
dikatakan maksimal menurut penulis karena kendala-kendala dilihat
dari unsur-unsur bimbingan.
Upaya penanganan yang di lihat dari dimensi fisik yaitu pelatihan
rebana, dan berolahraga. Dimensi mental dengan latihan membuat
kerajinan, dimensi social dengan latihan komunikasi (mendengarkan,
bercerita, dsb), kontak fisik (pelukan, sentuhan, dsb). Dimensi
Spiritual
adalah pusat tujuan hidup dan komitmen. Latihannya adalah berdoa,
memaafkan, mempraktekan ritual, berharap, tertawa. Istirahat:
bermeditasi.
Justifikasi: dari hasil peneitian diatas menunjukkan memang
terdapat masalah yang kompleks pada lansia yang ada di balai dan
penanganannya sesuai dengan aspek tujuan yang ingin diatasi dan
berlandaskan teori teori yang dilampirkan didalam penelitian ini
sesuai dengan pedoman dan metode penelitian studi kasus.
Telaah Step 2 Validasi

Recruitment Lansia yang berada di Balai Pelayanan Sosial Cepiring Kendal.


justifikasi: dalam penelitian ini tidak mencantumkan teknik
pengambilan sampel sesuai dengan metode penelitian yaitu stdi kasus
yang merupakan metode penelitian dalam ilmu sosial dan terkait
dengan objek yang ingin diteliti disesuaikan dengan kasus yang akan
diamati secara komprehensif dengan pemeriksaan longitudinal.
Maintenance Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang merupakan
salah satu metode penelitian dalam ilmu social. Dalam riset yang
mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai
kasus dengan menggunakan cara - cara yang sistematis dalam
melakukan pengamatan, pemgumpulan data, analisis informasi dan
pelaporan hasilnya dan sebagai hasilnya akan diperoleh pemahaman
yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi
dasar bagi riset selanjutnya dengan penyelesaian masalah yang
dijelaskan secara komprehnsif pula.
Justifikasi: Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan hasil
penelitian yang diperoleh. Namun dalam peneltian ini ada beberapa
unsur atau bagian dari metode penelitian ini yang tidak dicantumkan,
yang dimungkinkan karena terkait dengan aspek legal etik penelitian,
seperti konfidensialitas penelitiannya, identifikasi klien, gejala dan
alasan pemilihan kasus, prosedur dan metode penyelidikan tidak
dijelaskan secara komprehensif sebagaiman mestinya penelitian studi
kasus dibuktikan dengan tidak dicantumkannya alur penatalaksanaan
atau SOP intervensi bimbingan spiritual.
Measurement Penelitian ini menggunakan metode studi kasus
Justifikasi: dalam penelitian ini tidak dijelaskan secara komprehensif
mengenai prosedur penyelidikan kasus dan treatment atau penyelesaian
terkait dengan kasus yang diamati.

Telaah 3 (Aplikabilitas)

 Apakah dapat diterapkan? Bagaimana bentuk penerapannya?


Intervensi dalam penelitian ini dapat diterapakan sebagai salah satu acuan dalam
membantu mengurangi masalah psikospiritual lansia baik secara individu yang dirawat
di rumah sakit maupun secara social yang berada di balai pelayanan social dengan
memperhatikan peningkatan kualitas hidup pasien sebagai tujuan utama dalam
mengatasi masalah spiritual klien dengan intervensi bimbingan penyuluhan islam.
Selain itu penerapan intervensi ini dibutuhakan kolaborasi dengan tim multdisipliner
lainnya meskipun peran perawat dalam intervensi ini tidak seutuhnya yang berperan
langsung dalam pemberian bimbingan spiritual tetapi dapat menuangkan perannya
dalam memperhatikan setiap dimensi spiritual klien dan memfasiliasi kegiatan
bimbingan tersebut selama proses berlangsung yang tentunya dibutuhkan perawat
dengan tingkat pengetahuan, sikap (attitude) dan praktik (skill) yang baik pula dalam
penerapan intervensi ini.

Anda mungkin juga menyukai