R DI
RUANG IRAWAN RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Disusun oleh :
SEMARANG
2019
2
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 29 tahun
Tempat,tanggal lahir : Grobogan, 04 - 04 -1990
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Duda
Agama : Islam
Alamat : Kapung tanggungharjo, grobogan
II. Alasan Masuk
pasien mengatakan satu minggu sebelum masuk rumah RSJ pasien merasa
mendengar suara atau bisikan yang menyuruh pasien untuk selalu sholat. Serimg
melamun dan berbicara sendiri. Pasien sering mondar - mandir dan berteriak-teriak
saat mendengar bisikan.
III. Faktor Predisposisi
Pasien mengatakn karena ada bisikan marah – marah sehingga pasien gelisah.
2
3
a. Genogram Keterangan
Laki – laki
Perempuan
Pasien
Garis Pernikahan
antidepresan untuk klien depresi dengan gejala psikotik (waham, paranoid, dan gejala
vegetatif), berikan antidepresan saja (imipramin 200-300 mg/hari selama 4 minggu)
namun jika tidak ada perbaikan perlu dipertimbangkan tindakan ECT. Mania
(gangguan bipolar manik) juga dapat dilakukan ECT, terutama jika litium karbonat
tidak berhasil. Pada klien depresi memerlukan waktu 6-12x terapi untuk mencapai
perbaikan, sedangkan pada mania dan katatonik membutuhkan waktu lebih lama yaitu
10-20x terapi secara rutin. Terapi ini dilakukan dengan frekuensi 2-3 hari sekali. Jika
efektif, perubahan perilaku mulai kelihatan setelah 2-6 terapi.
X. Peran Perawat
Perawat sebelum melakukan terapi ECT, harus mempersiapkan alat dan
mengantisipasi kecemasan klien dengan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
Lampiran :
- Berkas RM terkait.
- Permintaan tindakan tertulis dari DPJP.
- Inform Consent ECT.
- Hasil pemeriksaan penunjang.
Darah rutin, Elektrolit (natrium, natrium, clorida).
Kimia Klinis (GDS, SGOT, SGPT, Ureum, Creaatinin), EKG, Vital Sign.
- Puasa 6 jam.
- Lepas perhiasan soflen, gigi palsu.
b. Intra ECT
- PF dan pemeriksaan penunjang.
- Buat pasien merasa aman dan nyaman.
- Posisikan pasien tidur terlentang.
- Pasang electroda ECT pada bitemparalis dan electroda EEG pada osfrontalis.
- Pasang bite block pada mulut pasien untuk melindungi gigi agar bibir dan
lidah tidak tergigit.
- Pegang setiap persendian yang rawan terjadi dislokasi, ikuti gerak motoric.
- Dokter memastikan pasien siap di berikan ECT.
Hasil :
- Lama kejang : 2 menit
- Durasi :
- Energy :
5
6
- Dynamic impedance :
c. Post ECT
- Pasien tampak bingung.
- Pasien tampak gelisah.
- Pasien direstrain.
- Pasien dipindahkan ke ruangan.
- Pasien dibiarkan sampe sadar penuh dan tidak merasa pusing lagi.
6
iii
4