Anda di halaman 1dari 3

Profesional

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen disebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. Usman (2011) menyatakan bahwasanya guru yang mempunyai
kompetensi profesional adalah guru yang mempunyai ciri-ciri seperti berikut : menguasai
landasan pendidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran,
melaksanakan program pembelajaran yang telah disusun, dan menilai hasil program pelajaran
yang dilaksanakan. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, menyenangkan, dan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga proses belajar
mengajar menjadi optimal.
Orstein dan Levine seperti dikutip oleh Rahmat Wahab (2009) menegaskan bahwa pada
dasarnya pekerjaan mengajar dapat dikategorikan ke dalam tiga tingkatan, yaitu mengajar
sebagai semi profession, emerging profession, dan full profession.
Pertama, mengajar dikatakan semi profesional, ketika profesi mengajar tersebut hanya
disiapkan melalui pelatihan dalam jangka pendek, bahkan mengajar dapat dilakukan oleh
siapapun yang mengaku pernah diajar, karena profesi mengajar tersebut cukup dilakukan
dengan meniru saja apa yang dilakukan oleh guru, tanpa adanya latihan yang memadai.
Kedua, mengajar dikatakan sebagai emerging profession ketika mengajar di satu sisi
dikatakan sebagai profesi, namun di sisi lain profesi tersebut belum disiapkan secara memadai.
Selain itu, mengajar merupakan pekerjaan yang menuntut penyesuaian secara terus-menerus
seiring dengan perubahan tuntutan masyarakat yang terus berkembang, sehingga seorang guru
harus secara terusmenerus melakukan up-dating dalam penguasaan materi keilmuannya, dan
sekaligus metodenya, sehinga kegiatan pembelajaran yang dilakukannya akan benar-benar
kontekstual.
Ketiga, mengajar dikatakan sebagai full profession, karena mengajar merupakan suatu
profesi, yang anggotanya memiliki pengetahuan tertentu dan dapat menerapkan
pengetahuannya tersebut untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah
pendidikan.
McNergney dan Joanne (Rahmat Wahab, 2009) menyatakan bahwa secara rinci
mengajar sebagai profesi menuntut sejumlah karakteristik sebagai berikut:
1. Rasa melayani masyarakat merupakan komitmen sepanjang waktu karirnya.
2. Pengetahuan dan keterampilannya berada di atas kemampuan orang lain pada umumnya.
3. Aplikasi riset dan teori di dalam praktik, berkenaan dengan problem kemanusiaan.
4. Membutuhkan waktu yang panjang untuk latihan spesialisasinya.
5. Adanya kontrol terhadap standar lisensi dan persyaratan masuk.
6. Memiliki otonomi dalam membuat keputusan berkaitan dengan bidang kerja profesinya.
Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan khusus yang dimiliki oleh
seorang tenaga pendidik untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Indikatornya
adalah menguasai landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program
pengajaran, melaksanakan program pengajaran, menilai hasil dan proses belajar mengajar yang
telah dilaksanakan. Valenčič Zuljan (2001) mendefinisikan pengembangan profesional guru
sebagai proses pembelajaran yang bermakna dan seumur hidup, di mana para guru
mengembangkannya konsepsi dan mengubah praktik mengajar mereka; itu adalah proses yang
melibatkan guru secara dimensi pribadi, profesional dan sosial dan mewakili kemajuan guru
menujupengambilan keputusan dan perilaku yang independen, bertanggung jawab dan kritis.
(hal. 131). Dalam kerangka profesional pengembangan guru berubah meningkatkan bidang
profesional, serta perubahan, peningkatan, dan melengkapi kompetensi pedagogis dan perilaku
mereka, dan berubah sebagai pribadi.

Ambrose, D. 2005. Creativity in teaching: Essential knowledge, skills, and dispositions.


Creativity across domains: Faces of the muse, 281-298
Brown, H. Douglas. 2007. Teaching by Principles an Interactive Approach to Language
Pedagogy (3th ed.). New York: Pearson Education
Darmadi. 2018. Guru Abad 21 “Perilaku dan Pesona Pribadi”. Lampung: Guepedia.
Egan, T. M. 2005. “Factors Influencing Individual Creativity in the Workplace: An
Examinationof Quantitative Empirical Research”,Advances in Developing Human
Resources,7(2), pp.160-181
Gaurav Sachar. 2015. Teacher’s Positive Influence On Learner’s Character Formation. Inter.
J. Edu. Res. Technol. 6[2] 2015; 49-52.DOI: 10.15515/ijert.0976-4089.6.2.49-52
Greenstein, L. 2012. Assessing 21st Century Skills:a guide to evaluating mastery and
authentic learning. London: Sage Publications Ltd
Hampson, M., Patton, A. and Shanks, L. 2011. Ten Ideas for 21st Century Education.
London, Innovation Unit. Jabar, C. S. 2016. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
UNY Press.
Jeffrey, B (ed.) 2006 Creative learning practices: European experiences. London: Tufnell
Press
Kalyani dan Rajasekaran. 2018. Innovative teaching and learning. Journal of Applied and
Advanced Research, 2018: 3(Suppl. 1) S23 S25.
https://dx.doi.org/10.21839/jaar.2018.v3S1.162. ISSN 2519-9412 / © 2018
Phoenix Research Publishers
Marinković, Snežana., Bjekić, Dragana and Zlatić, Lidija. 2012. Teachers' Competence as the
Indicator of the Quality and Condition of Education.
McKenzie, Walter. (2005). Multiple Intelligences and Instructional Technology. Washington.
International Society for Technology in Education.
Morais, M. F., & Azevedo, I. 2011. What is a creative teacher and what is a creative pupil?
Perceptions of teachers. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 12, 330-339.
Mulyana. 2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Grasindo Partnership for 21st Century
(2003) ‘Our mission is to realize the power and promise of 21st century learning
for every student in early learning, in school, and beyond school across the country
and around the globe’
Rinkevich, J. L. 2011. Creative teaching: Why it matters and where to begin. The Clearing
House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas, 84(5), 219-223
Siswoyo, D. 2013. Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press
Valenčič Zuljan, M. (2001). Modeli in načela učiteljevega profesionalnega razvoja [Models
and principles of the teacher’s professional de-velopment]. Sodobna pedagogika,
52(2), 122–141
Zubaidah, Siti. 2016. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui
Pembelajaran. https://www.researchgate.net/publication/318013627

Anda mungkin juga menyukai