Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

DIAGNOSIS YANG KURANG TEPAT PADA PASIEN G1P0A0


GRAVIDA 36-37 MINGGU DENGAN PREEKLAMSI BERAT

Pembimbing :

dr. H. Awie Darwizar, Sp. OG., D.MAS

Disusun Oleh :

Jermansyah DD Khairari

2015730065

STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG CIANJUR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSIAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TAHUN 2020
Assalammu’alaikum wr wb,
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan penulisan laporan kasus mengenai diagnosis yang kurang tepat
pada pasien g1p0a0 gravida 36-37 minggu dengan preeklamsi berat.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan pernghargaan dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
arahan demi terselesaikannya laporan kasus ini khususnya kepada dr. H. Awie
Darwizar, Sp. OG., D.MAS, selaku pembibing utama.
Penulis sangat menyadari dalam proses penulisan laporan kasus ini masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian,
penulis telah mengupayakan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima segala bentuk
masukan, saran dan usulan guna menyempurnakan laporan kasus ini.
Kami berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Wassalammu’alaikum wr wb.

Cianjur, Januari 2020

Jermansyah DD Khairari

2
BAB I
STATUS OBSTETRI
1.1. Identitas Pasien
No CM : 85.98.22
Nama : Ny. P
Umur : 16 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Kulinak RT/RW 01/04 Sukatani Haurwangi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
Tanggal Masuk RS : 29-12-2019 (15.32)
Tanggal Pemeriksaan : 29-12-2019 (18.30)
Cara Masuk RS : IGD

Nama Suami : Tn. Y


Usia Suami : 17 Tahun
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Kulinak RT/RW 01/04 Sukatani Haurwangi
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP

1.2. Anamnesis
 Keluhan Utama
Pasien mengaku hamil 37 minggu datang ke IGD Kebidanan RSUD Sayang
Cianjur karena keluhan mulas sejak tadi pagi.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Keluar cairan dari jalan lahir (-), sakit kepala (-), nyeri ulu hati (-),
pandangan kabur atau tidak jelas (-), gerakan janin (+)
 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi sebelum kehamilan : disangkal
Riwayat Penyakit jantung : disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal

3
Riwayat Penyakit ginjal : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit jantung : disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal
Riwayat Penyakit ginjal : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
 Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku tidak sedang menjalani pengobatan jangka panjang. Pasien
hanya minum obat penambah darah dan vitamin
 Riwayat Alergi
Tidak ada alergi makanan maupun obat-obatan
 Riwayat Psikososial
Pasien seorang IRT dan tidak mengonsumsi alcohol, kopi dan tidak
merokok
 Riwayat Pernikahan
Sekarang merupakan pernikahan pertama, pasien menikah pada usia 16
tahun. Menikah pada tahun 2019.
 Riwayat Menstruasi
Menarke : 12 tahun
HPHT : 2 April 2019
Siklus : Teratur
Durasi : 7 hari
 Riwayat Kontrasepsi
Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

1.3. Status Generalis


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Keasadaran : Compos mentis
TTV
- Tekanan Darah : 150/90 mmHg

4
- Suhu : 36,5 oC
- Frekuensi Nadi : 80 kali/menit
- Frekuensi Napas : 20 kali/menit
Status Gizi
- BB : 54 kg
- TB : 145 cm
- IMT : 25,7 (obesitas I)

- Kepala : Normocephal
- Mata: : Conjungtiva Anemis -/-, Sclera Ikterik -/-, VOD 6/6,
VOS 6/6
- Hidung : deformitas (-), epistaksis (-)
- Mulut : muksoa bibir lembab
- Leher : pembesaran KGB (-)
- Telinga : normotia
- Gigi : lengkap
- Thorax : normochest, gerak simetris
- Paru : vesikular +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
- Jantung : bunyi Jantung I & II murni, regular
- Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising usus (+)
- Ekstremitas : atas akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
atas akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
1.4. Status Obstetri dan Ginekologi
 Pemeriksaan luar
- Tinggu Fundus Uteri : 28 cm
- Denyut Jantung Janin : 130x/menit
- HIS : 2 x 10’ 25”
- Leopold I : teraba lunak agak lebar(bokong)
- Leopold II : teraba punggung di sebelah sisi kanan dan bagian-
bagian kecil di sebelah sisi kiri
- Leopold III : teraba keras dan bulat (kepala)
- Leopold IV : Divergen

5
 Pemeriksaan Dalam
- Vagina dan vulva : tidak ada kelainan
- Portio : Tebal, pembukaan 1-2 cm

1.5. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium
29/12/2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi
Lengkap
Haemoglobin 12,3 9.5-15.0 g/dl
Hematokrit 36.0 28- 40 %
Eritrosit 4.46 2.71- 4.43 10^6/µl
Leukosit 10.9 5.9-16.9 10^3/µl
Trombosit 225 146- 429 10^3/µl
MCV 80.7 81-99 fL
MCH 27.6 29-32 pg
MCHC 34.2 33-37 %
RDW-SD 17.8 10-15 %
PDW 3.7 2.2-3.2 g/dl
MPV 9.3 8.2-10.4 fL
Differential
Limfosit % 17.7 26-36 %
Monosit % 4.1 4-8 %
Neutrofil % 74.0 40-70 %
Eosinofil % 2.2 1-3 %
Basofil % 0.80 0-0.2 %
Absolut
Limfosit 1.93 1.00-3.6 10^3/µl
Monosit 0.45 0.1-1.4 10^3/µl
Neutrofil 8.05 3.9-13.1 10^3/µl
Eosinofil 0.2 0-0.6 10^3/µl
Basofil 0.09 0-0.1 10^3/µl
URINE
Protein Urin + Negatif mg/dl

6
29/12/2019

Glukosa Darah

GDS 98 74-106 mg%

Fungsi Hati

AST (SGOT) 31 4-32 U/L

ALT (SGPT) 18 2-25 U/L

Fungsi Ginjal

Ureum 10.1 10-50 mg%

Kreatinin 0.5 0.5-1.0 mg%

Elektrolit

Natrium (Na) 139.7 135-148 mEq/L

Kalium (K) 3.20 3.50-5.30 mEq/L

Calcium ion 0.99 1.15-1.29 mmol/L

Hepatitis Marker

HBsAg Non reactive Non reactive index

1.6. Resume
G1P0A0 Pasien mengaku hamil 37 minggu datang ke IGD Kebidanan
RSUD Sayang Cianjur karena keluhan mulas sejak tadi pagi. Keluar cairan dari
jalan lahir (-), sakit kepala (-), nyeri ulu hati (-), pandangan kabur atau tidak
jelas (-), gerakan janin (+).
Tanda vital didapatkan tekanan darah meningkat menjadi 150/90
mmHg, N 80x/menit, R 20x/menit, S 36.5, TFU 28 cm, DJJ 130x/menit, HIS
2x10’25’’. Status gizi didapatkan Berat badan 54 kg, tinggi badan 145 cm. L1:
Terasa bagian bulat dan kenyal (bokong) L2: Terasa bagian keras memanjang

7
di sebelah kanan (puka) L3: Terasa bagian bulat dan keras (kepala) L4:
Konvergen.
Pemeriksaan Dalam v/v Tidak ada Kelainan, porsio tebal pembukaan
1-2 cm

1.7. Diagnosis saat masuk IGD


G1P0A0 Gravida 36-37 minggu Kala 1 fase Laten dengan Preeklamsia Berat

DASAR DIAGNOSIS

G1P0A0 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien, pasien


mengaku saat ini merupakan kehamilan yang pertama.

Gravida HPHT pasien yaitu tanggal 2 April 2019.


36-37
Rumus taksiran usia kehamilan= Hari pemeriksaan-HPHT x
minggu
4 1/3 dan didapatkan hasil usia kehamilan yaitu 37 minggu 6 hari
(Aterm)
Persalinan cukup bulan (persalinan aterm) adalah persalinan
yang berlangsung antara umur kehamilan 37-42 minggu dari hari
pertama haid terakhir.

Usia kehamilan 36-37 minggu

Kala I Fase Kala I dimulai sejak awal kontraksi yang menyebbabkan


Laten penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap, yang
berlangsung hingga serviks membuka <4 cm. Pasien datang
dengan pembukaan 1-2 cm dengan his 2x10’25’’

Aterm Persalinan cukup bulan adalah persalinan yang berlangsung antara


umur kehamilan 37-42 minggu dari hari pertama haid terakhir
dengan berat bayi 2500-4000 gram. Saat melahirkan, usia
kehamilan pasien 37 minggu dengan berat janin 2700 gram,
sehingga pasien dapat dikategorikan sebagai persalinan
aterm/cukup bulan.

8
Preeklamsi Preeklamsi ditandai dengan adanya hipertensi dan proteinuria
Berat yang sebelumnya normotensive dan terjadi pada kehamilan lebih
dari 20 minggu atau pada periode pascapersalinan dini.

- Hipertensi dengan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan


diastolik ≥90
- Proteinuria bila kadar protein ≥300 mg dalam urine 24 jam
atau 30 mg/dL (+1 dipstick) dalam urine sewaktu atau rasio
protein/kreatinin ≥0.3

Preeklamsi dikatakan berat apabila diagnosis preeklamsia tanpa


gejala ringan dipenuhi dan jika didapatkan salah satu kondisi
klinis di bawah ini:

- Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau


110 mmHg diastolic pada dua kali pemeriksaan berjarak 15
menit menggunakan lengan yang sama

- Proteinuria ≥2 gram dalam 24 jam atau ≥2+ dipstick urine


sewaktu

- Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter

- Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau


didapatkan peningkatan kadarkreatinin serum pada kondisi
dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya

- Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali


normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio
kanan atas abdomen

- Edema Paru

- Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan


visus

9
- Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan
sirkulasi uteroplasenta: Oligohidramnion, Fetal Growth
Restriction (FGR) atau didapatkan absent orreversed end
diastolic velocity (ARDV)

Pada pasien ditemukan:

- Tekanan darah yaitu 150/90 mmHg

- Proteinuria +1 dalam urine sewaktu

- Kreatinin serum 0.5

- Trombosit 225.000/µL

- SGOT 31 UL dan SGPT 18 UL

- Sakit kepala, pandangan tidak jelas, nyeri ulu hati disangkal


oleh pasien

Pada pasien hanya ditemukan adanya hipertensi dan proteinuria tanpa gejala
dan tanda preeklamsi berat, oleh karena itu preeklamsi pada pasien belum
bisa dikatakan sebagai preeklamsi dengan pemberat

Diagnosis yang lebih tepat: G1P0A0 Gravida 37 minggu Kala 1 fase Laten dengan
Preeklamsia Tanpa Pemberatan

1.8. Tindakan IGD


 Diberikan MgSO4 loading dose infus selama 15 menit dilanjutkan dengan
maintenance infus
 Dopamet 2 tablet
 Nifedipine 1 tablet

1.9. Waktu perasalinan


 Tanggal : 29-12-19

10
 Waktu : 20.30
 Jenis Persalinan : Normal
 BB : 2700 gram
 PB : 48 cm
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Keterangan : Pasien lahir di VK dengan Bayi hidup

1.10. Follow up
Tanggal S O A P

30-12-19 Sedikit nyeri TD: 130/80 P1A0 Partus - Observasi TTV


abdomen bagian N: 90x/mnt Prematurus lahir
spontan dengan
bawah R: 20x/mnt
preeklamsi dengan
S: 37.0 oC gejala berat

31-12-19 Nyeri abdomen TD: 120/80 P1A0 Partus - Observasi TTV


bawah sudah N: 88x/mnt Prematurus lahir
spontan dengan
menghilang R: 20x/mnt
preeklamsi dengan
S: 36.6 oC gejala berat

1.11. Analisa Kasus

1. Apakah diagnosis pada pasien sudah tepat?


Diagnosis pada pasien yaitu G1P0A0 Gravida 36-37 minggu Kala 1 fase
Laten dengan Preeklamsia Berat.
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien, pasien mengaku saat ini
merupakan kehamilan yang pertama.
 HPHT pada pasien yaitu tanggal 2 April 2019. Jika dihitung dari rumus taksiran
usia kehamilan, yaitu hari pemeriksaan – HPHT x 4 1/3 didapatkan hasil usia
kehamilan saat ini yaitu 37 minggu 6 hari

11
 Pada saat pasien datang ke IGD Kebidanan sudah dalam keadaan pembukaan 1-
2 cm dengan his 2 x 10’ 25”. Kala I dimulai dari his persalinan yang pertama
sampai pembukaan cervix menjadi lengkap.
 Pada pasien di diagnosis preeklampsia berat. Preeklamsi ditandai dengan adanya
hipertensi dan proteinuria yang sebelumnya normotensive dan terjadi pada
kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada periode pascapersalinan dini.
Dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik
≥90. Proteinuria bila kadar protein ≥300 mg dalam urine 24 jam atau 30 mg/dL
(+1 dipstick) dalam urine sewaktu atau rasio protein/kreatinin ≥0.3.
Preeklamsi dikatakan berat apabila ditemukan:
- Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg
diastolic pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan
yang sama

- Proteinuria ≥2 gram dalam 24 jam atau ≥2+ dipstick urine sewaktu

- Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter

- Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan


kadarkreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya

- Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan


atau adanyanyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen

- Edema Paru

- Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus

- Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi


uteroplasenta: Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau
didapatkan absent orreversed end diastolic velocity (ARDV)

Pada pasien ditemukan:

- Tekanan darah yaitu 150/90 mmHg

- Proteinuria +1 dalam urine sewaktu

12
- Kreatinin serum 0.5

- Trombosit 225.000/µL

- SGOT 31 UL dan SGPT 18 UL

- Sakit kepala, pandangan tidak jelas, nyeri ulu hati disangkal oleh pasien

Jika dilihat dari kriteria preeklamsi berat, pada pasien ini belum bisa dikatakan
sebagai preeklamsi berat.

 Persalinan cukup bulan adalah persalinan yang berlangsung antara umur


kehamilan 37-42 minggu dari hari pertama haid terakhir dengan berat bayi 2500-
4000 gram. Saat melahirkan, usia kehamilan pasien 37 minggu dengan berat
janin 2700 gram, sehingga pasien dapat dikategorikan sebagai persalinan
aterm/cukup bulan.

13
2. Apakah tindakan yang dilakukan pada pasien sudah sesuai?
Panduan Praktik Klinis Preeklampsia

Usia kehamilan < 37 minggu

Evaluasi yang dilakukan adalah:

- Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
- Evaluasi tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara poliklinis
- Evaluasi jumlah trombosit dan fungsi liver setiap minggu
- Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (dianjurkan 2 kali
dalam seminggu)
- Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi menggunakan
Doppler velocimetry terhadap arteri umbilikal direkomendasikan

14
Pemberian antihipertensi terutama bila tekanan darah mencapai sistolik ≥160
mmHg diastolic ≥110 mmHg. Diberikan:

 Nifedipine : 10 mg per oral dan dapat diulangi 30 menit


(maksimal 120 mg/24 jam) sampai terjadi penurunan MABP
20%, selanjutnya diberikan dosis rumatan 3x10 mg
 Nikardipine diberikan bila tekanan darah ≥180/110 mmHg
(hipertensi emergensi) dengan dosis 1 ampul 10 mg dalam larutan
50 cc/jam atau 2 ampul 10 mg dalam larutan 100 cc tetes per

15
menit mikro drip. Ringer laktat dan bikarbonat natrikus tidak
dapat digunakan sebagai pelarut.
Pada pasien saat masuk IGD dilakukan:
- Diberikan MgSO4 loading dose infus selama 15 menit dan dilanjutkan
dengan mantainance dose.
Pemberian MgSO4 ini bertujuan untuk proteksi otak janin
 Pemberian loading dose: 4 gram MgSO4 dilarutkan ke dalam 100
ringer laktat, diberikan selama 15-20 menit
 Pemberian maintenance dose: 10 gram dilarutkan dalam 500 cc RL.
- Dopamet 2x1 tablet
- Nifedipine 1x1 tablet

Tekanan darah tinggi dan proteinuria


Pada kehamilan normal, vili korialis dari trofoblas akan menginvasi arteri
spiralis dan menggantikan lapisan endotel dan muskularnya, sehingga terjadi
proses remodelling berupa pelebaran diameter arteri spiralis.

Pada hipertensi dalam kehamilan, tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada
lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya, sehingga lapisan otot
arteri spiralis tidak mengalami distensi dan vasodilatasi. Akibatnya, arteri
spiralis mengalami vasokonstriksi dan aliran darah uteroplasenta menurun dan
terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. Penurunan aliran darah ke plasenta
akan menyebabkan hipertensi, sindrom preeklamsia, kelahiran preterm atau
kurang bulan, pertumbuhan janin terhambat dan solusio plasenta.

Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan


(radikal bebas) salah satu antioksidan yang dihasilkan adalah radikal hidroksil.

Radikal hidroksil akan merusak membrane sel yang banyak mengandung


asam lemak tidak jenuh diubah menjadi peroksida lemak. Peroksida lemak selain
akan merusak membrane sel, juga akan merusak nucleus, protein sel endotel.
Peroksida lemak meningkat dan akan beredar ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah sehingga dapat merusak membrane sel endotel. Akibat sel
endotel terpapar peroksida lemak, maka terjadi kerusakan sel endotel dimulai

16
dari membrane sel endotel dan fungsi endotel menjadi terganggu. Disfungsi
endotel akan mempengaruhi fungsi dari sel endotel yang salah satunya adalah
untuk memproduksi prostaglandin/protasiklin. Ketika endotel rusak akan terjadi
gangguan metabolisme prostaglandin, dimana fungsi prostaglandin adalah
sebagai vasodilator kuat. Selain itu disfungsi endotel juga akan menyebabkan
agregasi trombosit yang memproduksi tromboxan (TXA2). Dalam keadaan
normal, kadar prostaglandin/protasiklin lebih tinggi tetapi pada keadaan
preeclampsia kadar tromboxan lebih tinggi sehingga terjadi kenaikan tekanan
darah akibat vasokonstriksi.

Proteinuria terjadi akibat kerusakan sel glomerulus yang mengakibatkan


meningkatnya permeabilitas membrane basalis sehingga terjadinya kebocoran
yang mengakibatkan proteinuria.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham, F. Gary. et al. 2018. Williams Obstetrics 25th Edition.


New York: McGraw Hi
2. PNPK Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2018
3. Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi. RSUD Dr. Hasan
Sadikin, ̆Bandung. 2018

18
19

Anda mungkin juga menyukai