Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan nasional yang didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 20


Tahun 2003 adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia.
Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 19 yahun 2005 tentang Standar Nasional sebagaimana telah dua kali
berubah, terakhir kali Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Penjaminan Mutu Pendidikan ini bertujuan untuk memenuhi atau melampaui
Standar Nasional Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Internal pada satuan pendidikan dijalankan oleh seluruh
komponen dalam satuan pendidikan. SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan
pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai Standar
Nasional Pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan
pendidikan dengan optimal, perlu dilakukan kegiatan supervisi mutu pendidikan
berkelanjutan oleh supervisor ke setiap satuan pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan
supervisi mutu pendidikan mencakup empat aspek, yaitu pemahaman standar dan
keterlaksanaan SPMI, keterlaksanaan PMP pada manajemen sekolah, keterlaksanaan PMP
pada proses pembelajaran dan dampak PMP bagi peningkatan kompetensi siswa/lulusan,
dalam integrasi penerapan Kurikulum 2013 (K13), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

B. Tujuan Supervisi Mutu

Tujuan supervisi mutu ini adalah :

1. Mengetahui pemahaman warga sekolah berkaitan dengan standar dan


keterlaksanaan SPMI
2. Mengetauhi capaian keterlaksanaan PMP pada manajemen sekolah
3. Mengetahui capaian tentang keterlaksanaan PMP pada proses pembelajaran di
satuan pendidikan
4. Mengetahui dampak PMP bagi peningkatan kompetensi lulusan/siswa
5. Hasil analisis data dapat dipergunakan sebagai acuan mutu pendidikan dan
rekomendasi.

C. Metode Pengumpulan Data


Metode yang di gunakan adalah wawancara,observasi,dan studi dokumen.
Sumber data:
SD : 123 Sekolah
SMP : 51 Sekolah
Prosedur Supervisi Mutu:
Petugas Supervisi melakukan pertemuan awal dengan warga sekolah
wawancara,observasi dan studi dokumen secara langsung sesuai dengan instrument
supervisi mutu

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan secara deskriptif
BAB II HASIL ANALISIS SUPERVISI MUTU

A. Hasil Analisis Supervisi Mutu Sekolah Dasar (SD)


1. Pemahaman Standar Dan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(Spmi)
a. Kurikulum 2013, Literasi, Penguatan Pendidikan Karakter, Dan Standar Nasional
Pendidikan.
1. Hasil Pengamatan

Analisis Hasil
K13,Literasi,PPK dan SNP
Total

86

34

Terlaksana Cukup Terlaksana dengan Terlaksanan


Baik Baik Kurang Baik

Gambar 2.1 Grafik Analisis Hasil K13 ,Literasi, PPK, dan SNP

Pada gambar 2.1 di atas, dari 123 Sekolah Dasar yang menjadi sampel yang
ada terdapat 34 sekolah yang memiliki tingkat pemahaman terhadap kurikulum
2013, literasi, PPK dan SNP pada katagori memahami dengan baik, 86 sekolah pada
katagori cukup baik, dan 4 sekolah masih pada katagori kurang baik.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik yang dilakukan sekolah


1. Sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013
2. Warga sekolah sudah memahami konsep literasi.
3. Warga sekolah sudah memahami konsep PPK
4. Warga sekolah sudah memahami Standar Nasional Pendidikan

Hal yang kurang baik yang ada di sekolah


1. 3 % warga sekolah kurang memahami konsep Kurikulum 2013
2. Belum semua warga sekolah menerapkan kegiatan literasi.
3. Sebagian warga sekolah belum memahami konsep dan pelaksanaan PPK
4. Banyak warga sekolah belum memahami dan melakukan upaya pencapaian
Standar Nasional Pendidikan

Kurikulum 2013 sudah dilaksanan pada semua jenjang dan semua tingkatan
kelas. Namun terhadap pemahamannya masih ada guru yang masih kurang
memahami konsep kurikulun 2013 tersebut terutama pada pelaksanaan dan
penilaian proses pembelajaran. Hasil penilaian belum sepenuhnya dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Konsep literasi pada umumnya sudah dipahami oleh warga sekolah, namun
masih ada sekolah yang belum menjabarkan kegiatan literasi dalam bentuk program
yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Sekolah juga masih ada yang belum
menyiapkan sarana pendukung terkait literasi baik berupa pojok baca, sumber
bacaan dan ruang baca selain perpustakaan.
Pemahaman warga sekolah terhadap konsep PPK sudah baik namun dalam
pelaksanaannya juga masih diperlukan keseriusan terutama dalam pembiasaan
praktek baik bagi semua warga sekolah.
Banyak warga sekolah belum memahami dan melakukan upaya pencapaian
Standar Nasional Pendidikan

b. Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMS)


1. Hasil Pengamatan

Analisis Hasil
TPMPS dan GLS
Total

64

35
23

1 1

Belum Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Terlaksana Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
-

Gambar 2.2 Grafik Analisis Hasil TPMPS dan GLS

Pada gambar 2.2 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki tingkat pemahaman dan penerapan sistem
penjaminan mutu internal, Tim Penjaminan Mutu Sekolah. Terlaksana kurang baik
23 sekolah, terlaksana dengan cukup baik 64 sekolah, dan terlaksana dengan baik
35 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah sudah membentuk TPMS
2. Sekolah memiliki SK TPMS
3. Warga sekolah mendukung pembentukan TPMS
4. Sebagian anggota TPMS sudah memahami peran masing-masing dan sudah
mengumpulkan dokumen dan melengkapi sarana dan prasarana.
5. Kegiatan TPMS sudah mulai dilaksanakan
6. Warga sekolah mendukung keterlaksanaan SPMI

Hal yang belum baik:


1. Masih ada anggota TPMS yang belum mengetahui tugasnya dengan rinci.
2. Belum semua anggota tim memahami tugasnya dan masih ada dokumen yang
belum terkumpul.
3. Pembentukannya tidak melalui rapat warga sekolah
4. Anggota TPMS kurang dilibatkan unsur terkait sebagai stakeholder
5. Banyak kegiatan dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan
6. Tidak semua TPMS memahami tentang perannya sebagai anggota TPMS
7. Anggota TPMS kurang memahami tugasnya sebagai TPMS

c. Keterlaksanaan Spmi
1. Hasil Pengamatan

Analisis Hasil
Keterlaksanaan SPMI
Total

79

32

11

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik

Gambar 2.3 Grafik Analisis Hasil Keterlaksanaan SPMI

Pada gambar 2.3 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki pemahaman standar dan penerapan Sistem
Penjaminan Mutu Internal terlaksana kurang baik 11 sekolah, terlaksana dengan
cukup baik 79 sekolah, dan terlaksana dengan baik 32 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah mengisi instrumen EDS
2. Sekolah sudah mengupayakan pemenuhan mutu

3. SPMI sudah berjalan dengan baik.


4. Pemetaan mutu internal sudah terlaksana melalui pengisian kuesioner
berdasarkan bukti fisik yang ada di sekolah. Kemudian tim sudah
melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh anggota untuk mengkaji
hasilnya
5. Pelaksanaan SPMI sangat bagus dilaksanakan di sekolah. Sehingga warga
sekolah dapat bekerja sesuai tupoksi masing-masing dan dapat melengkapi
dokumen yang dibutuhkan.

Hal yang belum baik:


1. Sekolah belum menganalisis nilai yang diperoleh dari rapor EDS
2. Perencanaan yang dibuat sekolah tidak berdasrkan hasil EDS
3. Hanya sebagian kecil hasil EDS yang terserap dalam RKJM
4. Tidak melakukan monitoring dengan baik dalam pemenuhan mutu
5. Masih banyak warga sekolah yang belum memahami SMPI
6. Penerapan SPMI belum maksimal
7. Pemetaan mutu internal belum optimal,
8. perencanaan belum berdasarkan rapor mutu,
9. pemenuhan mutu kurang optimal,
10. monitoring dan evaluasi terhadap RKJM belum dilaksanakan dengan baik
11. Pemahaman warga sekolah terhadap SPMI masih rendah
12. SPMI masih berupaya untuk melengkapi semua dokumen namun masih
memerlukandana.
13. Pengkajian belum secara keseluruhan dan kendala lain adalah berupa dana
dan sarana dan prasarana.
14. Masih belum memiliki program kerja yang spesifik.
15. Belum nampak keberhasilan yang dicapai dari penerapan SPMI

2. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Manajemen Sekolah


a. Manajemen DATA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH/ MBS

1. Hasil Pengamatan
---
Analisis Hasil
Manajemen Data dan Lingkungan Sekolah/MBS
Total

77

39

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik

Gambar 2.4 Grafik Analisis Hasil Manajemen Data Dan Lingkungan Sekolah/MBS

Pada gambar 2.4 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil supervisi penjaminan mutu
pelaksanaan manajemen sekolah, manajemen data dan lingkungan sekolah/
MBS masih ada yang terlaksana kurang baik 5 sekolah, yang terlaksana
dengan cukup baik 77 sekolah, dan terlaksana dengan baik 39 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah memiliki rapor mutu dan EDS
2. Sekolah memiliki RKJM, RKT dan RKAS
3. Sekolah memiliki program kerja dan uraian tugas perpustakaan
4. Siswa dilibatkan dalam menjaga lingkungan sekolah
5. Hubungan warga sekolah dengan masyarakat terjalin dengan baik
6. Mengadakan rapat komite dengan melibatkan wali murid dan tokoh
masyarakat
7. Sekolah memiliki kebijakan dalam menangani siswa kurang mampu
8.
9. Sekolah sudah memiliki program kerja tahunan berserta uraian tugas untuk
perpustakaan, laboratorium, dan pelayanan khusus. Kemudian peserta
didik juga sudah dilibatkan untuk menjaga lingkungan sekolah.
10. Sekolah menjalin kerjasama dengan orang tua melalui surat dan telpon.
Kemudian, sekolah memberikan beasiswa kepada peserta didik yang
membutuhkan. Serta, memusyawarahkan masalah bersama-sama.
11. Adanya ruangan tertentu untuk dapat diakses oleh masyarakat.
12. Fasilitas lapangan olahraga dari kampung dan sudah adanya MoU.
13. Kegiatan ekstrakurikuler sudah berdampak baik terhadap karakter peserta
didik.
14. Pembiasaan nilai karakter sudah rutin dilakukan dan kerjasama dengan
pihak luar sudah dilaksanakan.
15. Pemberian hadiah kepada warga sekolah yang berprestasi.
Hal yang belum baik:
1. Hasil PMP dan EDS tidak digunakan untuk menyusun RKS, RKT dan RKAS
2. Masih ada peserta didik yang belum menyadari pentingnya menjaga
lingkungan.
3. Belum semua sekolah memiliki website sekolah
4. Belum secara terbuka untuk khalayak umum dan belum adanya sumber
bacaan yang lengkap.
5. Pemanfaatan fasilitas belum maksimal.
6. Belum semua peserta didik terlibat aktif.
7. Belum semua kegiatan di sekolah dijalankan dengan baik.
8. Masih ada peserta didik yang belum termotivasi.

b. Ketersediaan Sumberdaya Manusia

1. Hasil Pengamatan

---
Analisis Hasil
Ketersediaan SDM
Total

73

41

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
--

Gambar 2.5 Grafik Analisis Hasil Ketersediaan SDM

Pada gambar 2.5 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil supervisi penjaminan mutu
Ketersediaan Sumber daya Manusia adalah ada yang terlaksana kurang baik
sebanyak 4 sekolah, terlaksana dengan cukup baik 73 sekolah, dan terlaksana
dengan baik 41 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Pada umumnya PTK sudah sesuai dengan kualifikasi.
2. PTK sudah sesuai dengan jumlah rombel
3. 70% guru sudah mengikuti kegiatan K.13, literasi dan PPK dan ada yang
menjadi tutor
4. Sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar.
5. Kepala sekolah sudah membuat jadwal dan program supervisi setiap awal
semester, mensosialisasikannya kepada para guru. Setelah itu, kepala
sekolah menindaklanjuti kegiatan tersebut.
6. Kepala sekolah dan guru selalu ikut serta dalam kegiatan gotong royong
bersama peserta didik

Hal yang belum baik:


1. Guru BK belum mencukupi sesuai kebutuhan sekolah, dan program yang
dilaksanakan belum berjalan sesuai harapan.
2. Kerjasama belum berjalan sesuai harapan.
3. Masih ada 20% guru yang belum mengikuti pelatihan.
4. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum ditindaklanjuti secara
serius.
5. Masih ada program sekolah yang belum terlaksana secara maksimal.
6. Sekolah belum maksimal dalam menjalin kerja sama dengan wali siswa
melalui buku penghubung/sosial media
7. Belum dimanfaatkan sekolah sebagai sumber belajar bagi masyarakat
sekitar
8. Belum semua bidang adanya pelibatan dan pemberdayaan (lembaga
keagamaan, seni budaya, Bahasa, sastra, sain, TIK, sosial, ekonomi, olah raga
dsb) di sekolah
9. Ketersediaan PTK tidak semua mapel sesuai dengan kualifikasi pendidikan.
10. Sekolah tidak memiliki program peningkatan kompetensi PTK
11. Sekolah tidak menjalin kerja sama dengan lembaga lain terkait pelaksanaan
penjaminan mutu.

c. Sarana Pengembangan

1. Hasil Pengamatan
---
Analisis Hasil
Sarana Pengembangan
Total

69

27
19

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
-

Gambar 2.6 Grafik Analisis Hasil Sarana Pengembangan

Pada gambar 2.6 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil supervisi penjaminan mutu Sarana
pengembangan adalah ada yang terlaksana kurang baik sebanyak 19 sekolah,
yang terlaksana dengan cukup baik sebanyak 69 sekolah, dan terlaksana dengan
baik 27 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah menyediakan ruang untuk kegiatan literasi berupa pojok baca.
2. Sekolah memiliki perpustakaan
3. Sekolah memiliki sudut baca
4. Sekolah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler
5. Sekolah mengembangkan GLS sebagai program sekolah
6. Sekolah memiliki program pengembangan norma, peraturan, dan tradisi
sekolah yang aman dan menyenangkan.
7. Pembiasaan nilai-nilai utama karakter dalam keseharian secara rutin sudah
dilaksanakan disekolah
8. Sekolah memberikan penghargaan atas upaya atau hasil kegiatan mutu
terhadap warga sekolah
Hal yang belum baik:
1. Kerjasama dengan pihak luar belum maksimal.
2. Visi Misi Sekolah belum sepenuhnya menunjukkan keunikan/keunggulan/
kekhasan sekolah dari sekolah lain
3. Masih ada yang belum memiliki perilaku yang baik.
4. Sekolah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dengan sangat terbatas
3. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran
a. Keterlaksanaan Pmp Pada Proses Pembelajaran

1. Hasil Pengamatan

---
Analisis Hasil
Keterlaksanaan PMP pada PBM
Total

59
49

15

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
--
Gambar 2.7 Grafik Analisis Hasil Keterlaksanaan PMP Pada PBM

Pada gambar 2.7 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Penjaminan Mutu
Pelaksanaan Proses Pembelajaran. Keterlaksanaan PMP Pada Proses
Pembelajaran masih ada yang terlaksana kurang baik 15 sekolah, sudah
terlaksana dengan cukup baik 59 sekolah, dan terlaksana dengan baik 49
sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Silabus sudah sesuai proses pembelajaran.
2. Penyusunan silabus sesuai permendikbud no. 21 tahun 2016 dan 37 tahun
2018
3. Silabus yang dimiliki sekolah sudah memuat minimal 9 komponen
4. Silabus sudah dikembangkan untuk semua mata pelajaran
5. Semua guru memiliki RPP
6. RPP yang dimiliki guru sudah memuat 13 komponen RPP
7. RPP guru disusun dengan menggunakan perangkat IT
8. Sekolah memfasilitasi guru dalam merevisi perangkat pembelajaran
9. Sudah adanya panduan yang tepat untuk dasar penyusunan RPP.

Hal yang belum baik:


1. Silabus dikembangkan belum mengadopsi kearifan lokal dibantu oleh
TPMS/TPS
2. Masih ada pengalokasian waktu yang kuarang tepat
3. RPP yang dimiliki guru hasil download tanpa adapatasi menurut kebutuhan
dan kemampuan
4. Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya mengintegrasikan nilai-nilai PPK,
GLS dan 4 C
5. Guru tidak memiliki bank soal HOTS untuk setiap mapel.
6. Sebagian guru tidak melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
7. Guru belum mahir dalam Penguasaan IT
8. Guru masih sulit dalam merumuskan IPK

b. Aktivitas Pembelajaran

1. Hasil Pengamatan

---
Analisis Hasil
Aktivitas Pembelajaran
Total

73

33

13

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
--
Gambar 2.8 Grafik Analisis Hasil Aktivitas Pembelajaran

Pada gambar 2.8 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Penjaminan Mutu
Pelaksanaan Aktivitas Pembelajaran sudah terlaksana dengan kurang baik 13
sekolah, sudah terlaksana dengan cukup baik 73 sekolah, dan sudah
terlaksana dengan baik 33 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:

1. Guru sudah mengupayakan agar siswa lebih aktif dalam proses


pembelajaran
2. Guru membagi kelompok secara heterogen
3. Pembelajaran tidak selalu dilaksanakan di dalam kelas.
4. Terdapat 80% guru yang mampu menggunakan multimedia. Kemudian, 70%
guru mampu melaksanakan kegiatan guru dalam membuka, melaksanakan,
dan menutup pembelajaran terkait penggunaan sumber belajar, media, dan
teknologi pembelajaran.
5. Sebanyak 70% guru mampu mengembangkan dan menggunakan instrumen
penilaian.
6. Semua guru telah menyusun KKM dan menginnformasikannya kepada
peserta didik.
7. Dalam mengaktifkan peserta didik, guru mengembangkan model
pembelajaran.
Hal yang belum baik:
1. Masih ada 20% guru yang belum mampu menggunakan media dan 30% guru
yang belum mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai
prosedur
2. Saat belajar kelompok tidak semua siswa ditiap kelompok ikut terlibat
secara aktif
3. Dalam melaksanakan pembelajaran tidak semua guru sesuai dengan RPP
dan memenuhi seluruh aspek proses pembelajaran
4. Sebanyak 30% yang belum mampu mengembangkan instrumen penilaian
dan masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun soal
HOTS
5. Masih ada guru yang belum memiliki kemampuan yang diharapkan.

4. Supervisi Dampak Penjaminan Mutu Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan


a. LITERASI

1. Hasil Pengamatan

----
Analisis Hasil
LITERASI
Total

75

30
18

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
--
Gambar 2.9 Grafik Analisis Hasil LITERASI

Pada gambar 2.9 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang
ada terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Dampak
Penjaminan Mutu Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan tentang Gerakan
Literasi Sekolah yang sudah terlaksana kurang baik 18 sekolah, sudah
terlaksana dengan cukup baik 75 sekolah, dan terlaksana dengan baik 30
sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Siswa sudah mulai tertarik dengan berbagai macam bacaan
2. Tersedianya pojok baca.
3. Membaca buku 15 menit sebelum pembelajaran dimulai
4. Ada siswa yang sudah mulai membuat karya tulis
5. Masyarakat mendukung kegiatan sekolah dengan membantu pembiayaan,
seperti pengadaan perlengkapan tarian
6. Sekolah selalu mengikuti setiap perlombaan yang diselenggarakan baik
Seni maupun Olahraga
7. Sekolah setiap tahun mengikuti kegiatan OSN, O2SN dan FLS2N
8. Sekolah mempublikasikan hasil karya siswa berupa Rumah adat dari stik,
bunga dan kolase masih didalam sekolah
9. Jumlah peserta didik yang menulis cerpen dan puisi dan dipublikasikan di
perpustakaan sekolah.
10. Penjadwalan kegiatan literasi di sekolah dan lomba literasi.

Hal yang belum baik :


1. Minat peserta didik masih rendah dalam membaca dan membeli buku
bacaan.
2. Sekolah tidak mempublikasikan hasil karya siswa diluar sekolah
3. Belum mendapatkan prestasi di bidang literasi
4. Masih banyak peserta didik yang belum termotivasi untuk terlibat dalam
kegiatan lomba literasi.
5. Belum ada prestasi yang diraih siswa terkait kegiatan literasi baik tingkat
Kabupaten maupun Provinsi
6. Sekolah belum pernah mengikuti lomba debat (bahasa)

b. Penguatan Pendidikan Karakter

1. Hasil Pengamatan
---
ANALISI HASIL
Penguatan Pendidikan Karakter
Total

93

26

2 2

Terlaksana Terlaksana Terlaksanan (blank)


Cukup Baik dengan Baik Kurang Baik
--

Gambar 2.10 Grafik Analisis Hasil Penguatan Pendidikan karakter

Pada gambar 2.10 di atas, dari 123 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Dampak Penjaminan Mutu
Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan tentang Penguatan Pendidikan Karakter,
masih ada yang terlaksana kurang baik sebanyak 2 sekolah, sudah terlaksana
dengan cukup baik 93 sekolah, dan sudah terlaksana dengan baik 26 sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


Peserta didik bersikap kritis dan merespon secara positif terhadap
pembelajaran.
1. Siswa santun dalam bertanya dan menjawab setiap pertanyaan guru dan
juga temannya
2. Tanpa perintah dari guru setiap masuk kelas selalu memberi salam
3. Berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Perumusan Visi Misi sekolah sudah terintegrasi nilai nilai PPK
5. Nilai PPK yang menjadi prioritas utama dalam penyusunan visi, misi
disekolah adalah religius.
6. Sekolah bersama masyarakat melakukan kegiatan gotong royong.
Hal yang belum baik:
1. Masih ada beberapa peserta didik yang pasif.
2. Masyarakat masih kurang respon terhadap budaya gotong royong
3. Program PPK belum terintegrasi secara menyeluruh dalam KBM.
4. Masih ada sikap warga sekolah yang kurang sesuai program PPK, mis,
datang terlambat
5. Masih ada siswa yang mengganggu temannya saat pembelajaran
6. Masih ada siswa yang malas piket
7. Sosialisasi belum dilakukan secara intensif.
B. Hasil Analisis Supervisi Mutu Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1. Pemahaman Standar Dan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (Spmi)
a. Kurikulum 2013, Literasi, Penguatan Pendidikan Karakter, Dan Standar Nasional
Pendidikan.
1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.1 Grafik Analisis Hasil K13 ,Literasi, PPK, dan SNP

Pada gambar 2.1 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat 9 sekolah yang memiliki tingkat pemahaman terhadap kurikulum 2013,
literasi, PPK dan SNP pada katagori memahami dengan baik 11 sekolah ,pada
katagori cukup baik 38 dan 4 sekolah masih pada katagori kurang baik.

2, Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik yang dilakukan sekolah


1. Sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013
2. Warga sekolah sudah memahami konsep literasi.
3. Warga sekolah sudah memahami konsep PPK
4. Warga sekolah sudah memahami Standar Nasional Pendidikan

Hal yang kurang baik yang ada di sekolah


1. 8 % warga sekolah kurang memahami konsep Kurikulum 2013
2. Belum semua warga sekolah menerapkan kegiatan literasi.
3. Sebagian warga sekolah belum memahami konsep dan pelaksanaan PPK
4. Banyak warga sekolah belum memahami dan melakukan upaya pencapaian
Standar Nasional Pendidikan

Kurikulum 2013 sudah dilaksanan pada semua jenjang dan semua tingkatan
kelas. Namun terhadap pemahamannya masih ada guru yang masih kurang
memahami konsep kurikulun 2013 tersebut terutama pada pelaksanaan dan
penilaian proses pembelajaran. Hasil penilaian belum sepenuhnya dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Konsep literasi pada umumnya sudah dipahami oleh warga sekolah, namun
masih ada sekolah yang belum menjabarkan kegiatan literasi dalam bentuk program
yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Sekolah juga masih ada yang belum
menyiapkan sarana pendukung terkait literasi baik berupa pojok baca, sumber
bacaan dan ruang baca selain perpustakaan.
Pemahaman warga sekolah terhadap konsep PPK sudah baik namun dalam
pelaksanaannya juga masih diperlukan keseriusan terutama dalam pembiasaan
praktek baik bagi semua warga sekolah.
Banyak warga sekolah belum memahami dan melakukan upaya pencapaian
Standar Nasional Pendidikan

b. Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMS)


1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.2 Grafik Analisis Hasil TPMPS dan GLS

Pada gambar 2.2 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki tingkat pemahaman dan penerapan sistem
penjaminan mutu internal, Tim Penjaminan Mutu Sekolah. Terlaksana kurang baik
11 sekolah, terlaksana dengan cukup baik 31 sekolah, dan terlaksana dengan baik 8
sekolah.

2. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah sudah membentuk TPMS
2. Sekolah memiliki SK TPMS
3. Warga sekolah mendukung pembentukan TPMS
4. Sebagian anggota TPMS sudah memahami peran masing-masing dan sudah
mengumpulkan dokumen dan melengkapi sarana dan prasarana.
5. Kegiatan TPMS sudah mulai dilaksanakan
6. Warga sekolah mendukung keterlaksanaan SPMI
Hal yang belum baik:
8. Masih ada anggota TPMS yang belum mengetahui tugasnya dengan rinci.
9. Belum semua anggota tim memahami tugasnya dan masih ada dokumen yang
belum terkumpul.
10. Pembentukannya tidak melalui rapat warga sekolah
11. Anggota TPMS kurang dilibatkan unsur terkait sebagai stakeholder
12. Banyak kegiatan dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan
13. Tidak semua TPMS memahami tentang perannya sebagai anggota TPMS
14. Anggota TPMS kurang memahami tugasnya sebagai TPMS

c. Keterlaksanaan Spmi
1. Hasil Pengamatan
2. Gambar 2.3 Grafik Analisis Hasil Keterlaksanaan SPMI

Gambar 2.3 Grafik Analisis Hasil Keterlaksanaan SPMI

Pada gambar 2.3 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki pemahaman standar dan penerapan Sistem
Penjaminan Mutu Internal terlaksana kurang baik 10 sekolah, terlaksana dengan
cukup baik 32 sekolah, dan terlaksana dengan baik 8 sekolah,belum terlaksana 1
sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah mengisi instrumen EDS
2. Sekolah sudah mengupayakan pemenuhan mutu

3. SPMI sudah berjalan dengan baik.


4. Pemetaan mutu internal sudah terlaksana melalui pengisian kuesioner
berdasarkan bukti fisik yang ada di sekolah. Kemudian tim sudah
melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh anggota untuk mengkaji
hasilnya
5. Pelaksanaan SPMI sangat bagus dilaksanakan di sekolah. Sehingga warga
sekolah dapat bekerja sesuai tupoksi masing-masing dan dapat melengkapi
dokumen yang dibutuhkan.

Hal yang belum baik:


1. Sekolah belum menganalisis nilai yang diperoleh dari rapor EDS
2. Perencanaan yang dibuat sekolah tidak berdasrkan hasil EDS
3. Hanya sebagian kecil hasil EDS yang terserap dalam RKJM
4. Tidak melakukan monitoring dengan baik dalam pemenuhan mutu
5. Masih banyak warga sekolah yang belum memahami SMPI
6. Penerapan SPMI belum maksimal
7. Pemetaan mutu internal belum optimal,
8. perencanaan belum berdasarkan rapor mutu,
9. pemenuhan mutu kurang optimal,
10. monitoring dan evaluasi terhadap RKJM belum dilaksanakan dengan baik
11. Pemahaman warga sekolah terhadap SPMI masih rendah
12. SPMI masih berupaya untuk melengkapi semua dokumen namun masih
memerlukandana.
13. Pengkajian belum secara keseluruhan dan kendala lain adalah berupa dana
dan sarana dan prasarana.
14. Masih belum memiliki program kerja yang spesifik.
15. Belum nampak keberhasilan yang dicapai dari penerapan SPMI

2. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Manajemen Sekolah


a. Manajemen DATA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH/ MBS

1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.4 Grafik Analisis Hasil Manajemen Data Dan Lingkungan Sekolah/MBS SMP

Pada gambar 2.4 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil supervisi penjaminan mutu
pelaksanaan manajemen sekolah, manajemen data dan lingkungan sekolah/
MBS masih ada yang terlaksana kurang baik 3 sekolah, yang terlaksana
dengan cukup baik 41 sekolah, dan terlaksana dengan baik 6 sekolah,belum
terlaksana 1 sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan


Hal yang sudah baik:
1. Sekolah memiliki rapor mutu dan EDS
2. Sekolah memiliki RKJM, RKT dan RKAS
3. Sekolah memiliki program kerja dan uraian tugas perpustakaan
4. Siswa dilibatkan dalam menjaga lingkungan sekolah
5. Hubungan warga sekolah dengan masyarakat terjalin dengan baik
6. Mengadakan rapat komite dengan melibatkan wali murid dan tokoh
masyarakat
7. Sekolah memiliki kebijakan dalam menangani siswa kurang mampu
8.
9. Sekolah sudah memiliki program kerja tahunan berserta uraian tugas untuk
perpustakaan, laboratorium, dan pelayanan khusus. Kemudian peserta
didik juga sudah dilibatkan untuk menjaga lingkungan sekolah.
10. Sekolah menjalin kerjasama dengan orang tua melalui surat dan telpon.
Kemudian, sekolah memberikan beasiswa kepada peserta didik yang
membutuhkan. Serta, memusyawarahkan masalah bersama-sama.
11. Adanya ruangan tertentu untuk dapat diakses oleh masyarakat.
12. Fasilitas lapangan olahraga dari kampung dan sudah adanya MoU.
13. Kegiatan ekstrakurikuler sudah berdampak baik terhadap karakter peserta
didik.
14. Pembiasaan nilai karakter sudah rutin dilakukan dan kerjasama dengan
pihak luar sudah dilaksanakan.
15. Pemberian hadiah kepada warga sekolah yang berprestasi.
Hal yang belum baik:
9. Hasil PMP dan EDS tidak digunakan untuk menyusun RKS, RKT dan RKAS
10. Masih ada peserta didik yang belum menyadari pentingnya menjaga
lingkungan.
11. Belum semua sekolah memiliki website sekolah
12. Belum secara terbuka untuk khalayak umum dan belum adanya sumber
bacaan yang lengkap.
13. Pemanfaatan fasilitas belum maksimal.
14. Belum semua peserta didik terlibat aktif.
15. Belum semua kegiatan di sekolah dijalankan dengan baik.
16. Masih ada peserta didik yang belum termotivasi.

b. Ketersediaan Sumberdaya Manusia

1. Hasil Pengamatan
Gambar 2.5 Grafik Analisis Hasil Ketersediaan SDM

Pada gambar 2.5 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil supervisi penjaminan mutu
Ketersediaan Sumber daya Manusia adalah ada yang terlaksana kurang baik
sebanyak 6 sekolah, terlaksana dengan cukup baik 40 sekolah, dan terlaksana
dengan baik 5 sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


7. Pada umumnya PTK sudah sesuai dengan kualifikasi.
8. PTK sudah sesuai dengan jumlah rombel
9. 70% guru sudah mengikuti kegiatan K.13, literasi dan PPK dan ada yang
menjadi tutor
10. Sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar.
11. Kepala sekolah sudah membuat jadwal dan program supervisi setiap awal
semester, mensosialisasikannya kepada para guru. Setelah itu, kepala
sekolah menindaklanjuti kegiatan tersebut.
12. Kepala sekolah dan guru selalu ikut serta dalam kegiatan gotong royong
bersama peserta didik

Hal yang belum baik:


12. Guru BK belum mencukupi sesuai kebutuhan sekolah, dan program yang
dilaksanakan belum berjalan sesuai harapan.
13. Kerjasama belum berjalan sesuai harapan.
14. Masih ada 20% guru yang belum mengikuti pelatihan.
15. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum ditindaklanjuti secara
serius.
16. Masih ada program sekolah yang belum terlaksana secara maksimal.
17. Sekolah belum maksimal dalam menjalin kerja sama dengan wali siswa
melalui buku penghubung/sosial media
18. Belum dimanfaatkan sekolah sebagai sumber belajar bagi masyarakat
sekitar
19. Belum semua bidang adanya pelibatan dan pemberdayaan (lembaga
keagamaan, seni budaya, Bahasa, sastra, sain, TIK, sosial, ekonomi, olah raga
dsb) di sekolah
20. Ketersediaan PTK tidak semua mapel sesuai dengan kualifikasi pendidikan.
21. Sekolah tidak memiliki program peningkatan kompetensi PTK
22. Sekolah tidak menjalin kerja sama dengan lembaga lain terkait pelaksanaan
penjaminan mutu.

c. Sarana Pengembangan

1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.6 Grafik Analisis Hasil Sarana Pengembangan

Pada gambar 2.6 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil supervisi penjaminan mutu Sarana
pengembangan adalah ada yang terlaksana kurang baik sebanyak 13 sekolah,
yang terlaksana dengan cukup baik sebanyak 26 sekolah, dan terlaksana dengan
baik 10 sekolah,belum terlaksana 2 sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Sekolah menyediakan ruang untuk kegiatan literasi berupa pojok baca.
2. Sekolah memiliki perpustakaan
3. Sekolah memiliki sudut baca
4. Sekolah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler
5. Sekolah mengembangkan GLS sebagai program sekolah
6. Sekolah memiliki program pengembangan norma, peraturan, dan tradisi
sekolah yang aman dan menyenangkan.
7. Pembiasaan nilai-nilai utama karakter dalam keseharian secara rutin sudah
dilaksanakan disekolah
8. Sekolah memberikan penghargaan atas upaya atau hasil kegiatan mutu
terhadap warga sekolah
Hal yang belum baik:
5. Kerjasama dengan pihak luar belum maksimal.
6. Visi Misi Sekolah belum sepenuhnya menunjukkan keunikan/keunggulan/
kekhasan sekolah dari sekolah lain
7. Masih ada yang belum memiliki perilaku yang baik.
8. Sekolah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dengan sangat terbatas

2. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran


a. Keterlaksanaan Pmp Pada Proses Pembelajaran

1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.7 Grafik Analisis Hasil Keterlaksanaan PMP Pada PBM

Pada gambar 2.7 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Penjaminan Mutu
Pelaksanaan Proses Pembelajaran. Keterlaksanaan PMP Pada Proses
Pembelajaran masih ada yang terlaksana kurang baik 6 sekolah, sudah
terlaksana dengan cukup baik 36 sekolah, dan terlaksana dengan baik 9
sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Silabus sudah sesuai proses pembelajaran.
2. Penyusunan silabus sesuai permendikbud no. 21 tahun 2016 dan 37 tahun
2018
3. Silabus yang dimiliki sekolah sudah memuat minimal 9 komponen
4. Silabus sudah dikembangkan untuk semua mata pelajaran
5. Semua guru memiliki RPP
6. RPP yang dimiliki guru sudah memuat 13 komponen RPP
7. RPP guru disusun dengan menggunakan perangkat IT
8. Sekolah memfasilitasi guru dalam merevisi perangkat pembelajaran
9. Sudah adanya panduan yang tepat untuk dasar penyusunan RPP.

Hal yang belum baik:

1. Silabus dikembangkan belum mengadopsi kearifan lokal dibantu oleh


TPMS/TPS
2. Masih ada pengalokasian waktu yang kuarang tepat
3. RPP yang dimiliki guru hasil download tanpa adapatasi menurut kebutuhan
dan kemampuan
4. Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya mengintegrasikan nilai-nilai PPK,
GLS dan 4 C
5. Guru tidak memiliki bank soal HOTS untuk setiap mapel.
6. Sebagian guru tidak melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
7. Guru belum mahir dalam Penguasaan IT
8. Guru masih sulit dalam merumuskan IPK

b. Aktivitas Pembelajaran

1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.8 Grafik Analisis Hasil Aktivitas Pembelajaran

Pada gambar 2.8 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Penjaminan Mutu
Pelaksanaan Aktivitas Pembelajaran sudah terlaksana dengan kurang baik 4
sekolah, sudah terlaksana dengan cukup baik 35 sekolah, dan sudah
terlaksana dengan baik 11 sekolah,belum terlaksana 1 sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Guru sudah mengupayakan agar siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran
2. Guru membagi kelompok secara heterogen
3. Pembelajaran tidak selalu dilaksanakan di dalam kelas.
4. Terdapat 80% guru yang mampu menggunakan multimedia. Kemudian, 70%
guru mampu melaksanakan kegiatan guru dalam membuka, melaksanakan,
dan menutup pembelajaran terkait penggunaan sumber belajar, media, dan
teknologi pembelajaran.
5. Sebanyak 70% guru mampu mengembangkan dan menggunakan instrumen
penilaian.
6. Semua guru telah menyusun KKM dan menginnformasikannya kepada
peserta didik.
7. Dalam mengaktifkan peserta didik, guru mengembangkan model
pembelajaran.
Hal yang belum baik:
1. Masih ada 20% guru yang belum mampu menggunakan media dan 30% guru
yang belum mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai
prosedur
2. Saat belajar kelompok tidak semua siswa ditiap kelompok ikut terlibat
secara aktif
3. Dalam melaksanakan pembelajaran tidak semua guru sesuai dengan RPP
dan memenuhi seluruh aspek proses pembelajaran
4. Sebanyak 30% yang belum mampu mengembangkan instrumen penilaian
dan masih banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun soal
HOTS
5. Masih ada guru yang belum memiliki kemampuan yang diharapkan.

4. Supervisi Dampak Penjaminan Mutu Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan


a. LITERASI

1. Hasil Pengamatan

Gambar 2.9 Grafik Analisis Hasil LITERASI


Pada gambar 2.9 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Dampak Penjaminan
Mutu Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan tentang Gerakan Literasi
Sekolah yang sudah terlaksana kurang baik 16 sekolah, sudah terlaksana
dengan cukup baik 22 sekolah, dan terlaksana dengan baik 10 sekolah,belum
terlaksana 2 sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:

1. Siswa sudah mulai tertarik dengan berbagai macam bacaan


2. Tersedianya pojok baca.
3. Membaca buku 15 menit sebelum pembelajaran dimulai
4. Ada siswa yang sudah mulai membuat karya tulis
5. Masyarakat mendukung kegiatan sekolah dengan membantu pembiayaan,
seperti pengadaan perlengkapan tarian
6. Sekolah selalu mengikuti setiap perlombaan yang diselenggarakan baik
Seni maupun Olahraga
7. Sekolah setiap tahun mengikuti kegiatan OSN, O2SN dan FLS2N
8. Sekolah mempublikasikan hasil karya siswa berupa Rumah adat dari stik,
bunga dan kolase masih didalam sekolah
9. Jumlah peserta didik yang menulis cerpen dan puisi dan dipublikasikan di
perpustakaan sekolah.
10. Penjadwalan kegiatan literasi di sekolah dan lomba literasi.
11. Prestasi yang pernah diraih dalam 2 tahun terakhir juara 2 SKJ dan juara 2
Futsal tahun 2019 tingkat Kabupaten
12. Prestasi yang pernah diraih juara 2 SKJ dan juara 2 Futsal tahun 2019.
Hal yang belum baik:
1. Minat peserta didik masih rendah dalam membaca dan membeli buku
bacaan.
2. Sekolah tidak mempublikasikan hasil karya siswa diluar sekolah
3. Belum mendapatkan prestasi di bidang literasi
4. Masih banyak peserta didik yang belum termotivasi untuk terlibat dalam
kegiatan lomba literasi.
5. Belum ada prestasi yang diraih siswa terkait kegiatan literasi baik tingkat
Kabupaten maupun Provinsi
6. Sekolah belum pernah mengikuti lomba debat (bahasa)

b. Penguatan Pendidikan Karakter

1. Hasil Pengamatan
Gambar 2.10 Grafik Analisis Hasil Penguatan Pendidikan karakter

Pada gambar 2.10 di atas, dari 51 sekolah yang menjadi sampel yang ada
terdapat sekolah yang memiliki rekap hasil Supervisi Dampak Penjaminan Mutu
Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan tentang Penguatan Pendidikan Karakter,
yang sudah terlaksana dengan cukup baik 33 sekolah, dan sudah terlaksana
dengan baik 18 sekolah.

3. Analisis Hasil Pengamatan

Hal yang sudah baik:


1. Peserta didik bersikap kritis dan merespon secara positif terhadap
pembelajaran.
2. Siswa santun dalam bertanya dan menjawab setiap pertanyaan guru dan
juga temannya
3. Tanpa perintah dari guru setiap masuk kelas selalu memberi salam
4. Berdoa sebelum pelajaran dimulai
5. Perumusan Visi Misi sekolah sudah terintegrasi nilai nilai PPK

6. Nilai PPK yang menjadi prioritas utama dalam penyusunan visi, misi
disekolah adalah religius.
7. Sekolah bersama masyarakat melakukan kegiatan gotong royong.
Hal yang belum baik:
1. Masih ada beberapa peserta didik yang pasif.
2. Masyarakat masih kurang respon terhadap budaya gotong royong
3. Program PPK belum terintegrasi secara menyeluruh dalam KBM.
4. Masih ada sikap warga sekolah yang kurang sesuai program PPK, mis,
datang terlambat
5. Masih ada siswa yang mengganggu temannya saat pembelajaran
6. Masih ada siswa yang malas piket
7. Sosialisasi belum dilakukan secara intensif.
BAB III
SOLUSI PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN
PENJAMINAN MUTU

A. Solusi Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Penjaminan Mutu Sekolah Dasar (SD)


1. Pemahaman Standar dan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
a. Kurikulum 2013, Literasi, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Standar
Nasional Pendidikan.

Solusi:
1. Perlu melakukan pendalaman materi mengenai penilaian kurikulum 2013, GLS,
PPK, dan SNP.
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai penilaian kurikulum 2013, GLS, PPK, SNP.
b. Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMS)

Solusi:
1. Pembimbingan anggota tim mengenai tupoksi masing-masing.
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk
memberikan informasi mengenai tupoksi TPMS

c. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Solusi:
1. Pembimbingan anggota tim mengenai tupoksi masing-masing dan pelibatan
anggota tim dalam penyusunan RKJM lebih intensif.
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai tupoksi SPMI

2. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Manajemen Sekolah


a. Manajemen Data dan Lingkungan Sekolah/ MBS
Solusi:
1. Perlu adanya pembimbingan dan pendampingan berkaitan dengan PMP dan
menganalisisnya.
2. Serta menyosialisasikan kepada peserta didik pentingnya menjaga lingkungan
3. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai analisis PMP

b. Ketersediaan Sumberdaya Manusia


Solusi:
1. Perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai tupoksi kepala
sekolah baik manajerial maupun akademik.
2. Sekolah selalu siap sedia dalam pengembangan kompetensi

c. SARANA PENGEMBANGAN
Solusi:
1. Pemahaman pembuatan visi dan misi. Serta peningkatan kerjasama dengan
pihak eksternal
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai pemanfaatan pojok baca, dan visi dan misi.

4. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran


a. Keterlaksanaan Pmp Pada Proses Pembelajaran
Solusi:
1. Pemahaman pengembangan silabus.
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai cara pengembangan silabus.

b. Aktivitas Pembelajaran
Solusi:
1. Peningkatan kemampuan mengelola kelas.
2. Memperhatikan tingkat kedisiplinan para peserta didik.
3. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai pengelolaan kelas.
4. Penyegaran para dewan guru dalam penguasaan dan penerapan model-model
pembelajaran yang sesuai.
5. Supervisi Dampak Penjaminan Mutu Pada Peningkatan Kompetensi Lulusan
a. Literasi
Solusi:
1. Peningkatan literasi peserta didik melalui pemberian motivasi.
2. Sekolah bersedia mendatangkan narasumber untuk memberikan motivasi untuk
meningkatkan GLS.
3. Membuat program literasi yang sifatnya bermain dan disenangi.

b. Penguatan Pendidikan Karakter


Solusi:
1. Peningkatan penguatan pendidikan karakter peserta didik yang terintegrasi
dalam KBM
2. Pendekatan yang dilakukan lebih terarah pada prinsip religius.
3. Sekolah bersedia mendatangkan narasumber untuk memberikan materi PPK.
d. Solusi Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Penjaminan Mutu Sekolah Menengah
Pertaman (SMP)
1. Pemahaman Standar dan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
a. Kurikulum 2013, Literasi, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Standar
Nasional Pendidikan.
Solusi:
1. Perlu melakukan pendalaman materi mengenai penilaian kurikulum 2013, GLS,
PPK, dan SNP.
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai penilaian kurikulum 2013, GLS, PPK, SNP.
3. Pembiasaan dilakukan pada tingkat dasar ketingkat yang lebih tinggi.

b. Tim Penjaminan Mutu Sekolah (TPMS)


Solusi:
1. Pembimbingan anggota tim mengenai tupoksi masing-masing.
2. Bermusyawarah dalam setiap program kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk
memberikan informasi mengenai tupoksi TPMS

c. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Solusi:
1. Pembimbingan anggota tim mengenai tupoksi masing-masing dan pelibatan
anggota tim dalam penyusunan RKJM lebih intensif.
2. Perlu adanya pembimbingan dan pendampingan berkaitan dengan RKJM dan
menganalisisnya.
3. Sekolah harus mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai tupoksi SPMI

2. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Manajemen Sekolah


a. Manajemen Data dan Lingkungan Sekolah/ MBS

Solusi:
1. Perlu adanya pembimbingan dan pendampingan berkaitan dengan PMP dan
menganalisisnya.
2. Serta mensosialisasikan kepada peserta didik pentingnya menjaga lingkungan,
dan manfaat serta bahaya yang timbul dari akhibat tidak terlindunginya.
3. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai analisis PMP

b. Ketersediaan Sumberdaya Manusia


Solusi:
1. Perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai tupoksi kepala
sekolah baik manajerial maupun akademik.
2. Sekolah selalu siap sedia dalam pengembangan kompetensi
3. Perlu pemenuhan SDM yang berdedikasi tinggi

c. Sarana Pengembangan
Solusi:
1. Pemahaman pembuatan visi dan misi. Serta peningkatan kerjasama dengan
pihak eksternal
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai pemanfaatan pojok baca, dan visi dan misi.
3. Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran
a. Keterlaksanaan PMP Pada Proses Pembelajaran
Solusi:
1. Pemahaman pengembangan silabus.
2. Sekolah bersedia mendatangkan pengawas sekolah pembina untuk memberikan
informasi mengenai cara pengembangan silabus.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sekolah Dasar
a. Pemahaman Standar dan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Peningkataan integritas untuk warga sekolah, sudah seharusnya mengundang
pengawas sekolah pembina untuk melaksanakan pendampingan dan
pembinaan untuk lebih memahami standar dan penerapan sistem penjaminan
mutu internal. Adapun materi yang harus difokuskan adalah pemahaman
materi penilaian kurikulum 2013, Pembuatan program, laporan, evaluasi
serta tindak lanjut dari GLS, PPK, dan SNP.

b. Hasil Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Manajemen Sekolah


Kelengkapan administrasi disekolah, perlu pemahaman yang mendasar dan
seharusnya mengundang pengawas sekolah pembina untuk untuk pembinaan
yang kontinu. Kemudian, kepala sekolah dan guru seharusnya
mensosialisasikan PMP kepada warga sekolah, dan juga disarankan untuk
dapat memfasilitasi warga sekolah dan masyarakat untuk memperoleh akses
internet yang jangkauannya lebih luas agar mendapatkan sumber belajar
yang lebih luas lagi.Sekolah juga harus memfasilitasi para guru yang
mendapat tugas tambahan untuk dapat membuat program, laporan, evaluasi
serta tindak lanjut setiap kegiatan perpustakaan, laboratorium, dan
ekstrakurikuler.Sekolah juga harus dapat merancang visi dan misi sekolah
sesuai dengan kondisi sekolah.

c. Hasil Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Pemantauan penerapan proses pembelajaran disekolah seharusnya
mengundang pengawas sekolah pembina untuk melaksanakan penyegaran,
terutama tentang penilaian. Tindak lanjutnya dengan menunjuk seorang guru
senior untuk menjadi tutor sebaya dalam kegiatan pendalaman materi
kegiatan belajar mengajar. Sekolah harus mengembangkan silabus dengan
mengadopsi kearifan lokal.Serta, sekolah juga harus memfasilitasi guru
untuk mendapatkan pengetahuan bagaimana mengintegrasikan RPP dengan
nilai-nilai PPK, GLS dalam pembelajaran.

d. Hasil Supervisi Dampak Penjaminan Mutu Pada Peningkatan Kompetensi


Lulusan.
Sekolah seharusnya mengundang narasumber yang ahli dibidang literasi dan
pendidikan karakter untuk melaksanakan sosialisasi mengenai gerakan
literasi sekolah dan penguatan pendidikan karakter. Sehingga, peserta didik
lebih termotivasi lagi dalam berliterasi dan akan berdampak meningkatnya
prestasi peserta didik baik tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional.

2. Sekolah Menengah Pertama


a. Pemahaman Standar dan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Sekolah seharusnya mengundang pengawas sekolah pembina untuk
melaksanakan pendampingan dan pembinaan untuk lebih memahami standar
dan penerapan sistem penjaminan mutu internal.Adapun materi yang harus
difokuskan adalah pemahaman materi penilaian kurikulum 2013, Pembuatan
program, laporan, evaluasi serta tindak lanjut dari GLS, PPK, dan SNP.

b. Hasil Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Manajemen Sekolah


Sekolah seharusnya mengundang pengawas sekolah pembina untuk
melaksanakan pendampingan dan pembinaan dalam melaksanakan supervisi
penjaminan mutu internal.Kemudian, kepala sekolah dan guru seharusnya
menyosialisasikan PMP kepada warga sekolah.Sekolah juga disarankan
untuk dapat memfasilitasi warga sekolah dan masyarakat untuk memperoleh
akses internet agar mendapatkan sumber belajar yang lebih luas lagi.Sekolah
juga harus memfasilitasi para guru yang mendapat tugas tambahan untuk
dapat membuat program, laporan, evaluasi serta tindak lanjut setiap kegiatan
perpustakaan, laboratorium, dan ekstrakurikuler.Sekolah juga harus dapat
merancang visi dan misi sekolah sesuai dengan kondisi sekolah.

c. Hasil Supervisi Penjaminan Mutu Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Sekolah seharusnya mengundang pengawas sekolah pembina untuk
melaksanakan pendampingan dan pembinaan untuk melaksanakan
penyegaran, terutama tentang penilaian.dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Serta, menunjuk seorang guru senior untuk menjadi tutor
sebaya dalam kegiatan pendalaman materi kegiatan belajar
mengajar.Sekolah harus mengembangkan silabus dengan mengadopsi
kearifan lokal.Serta, sekolah juga harus memfasilitasi guru untuk
mendapatkan pengetahuan bagaimana mengintegrasikan RPP dengan nilai-
nilai PPK, GLS, dan 4 C.

d. Hasil Supervisi Dampak Penjaminan Mutu Pada Peningkatan Kompetensi


Lulusan.
Sekolah seharusnya mengundang narasumber yang ahli dibidang literasi dan
pendidikan karakter untuk melaksanakan sosialisasi mengenai gerakan
literasi sekolah dan penguatan pendidikan karakter. Sehingga, peserta didik
lebuih termotivasi lagi dalam berliterasi dan akan berdampak meningkatnya
prestasi peserta didik baik tingkat kabupaten, propinsi, dan nasional.

B. REKOMENDASI TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI MUTU


1. Sekolah Dasar
a. Sekolah perlu mengadakan pelatihan dalam melakukan pendalaman materi
mengenai penilaian kurikulum 2013, GLS, PPK, dan SNP. Kemudian,
pembimbingan mengenai tupoksi masing-masing tim penjaminan mutu
sekolah dari pengawas sekolah pembina.
b. Sekolah perlu dibimbing oleh pengawas sekolah Pembina berkaitan dengan
PMP dan bagaimana cara menganalisis hasilnya. Serta. Kepala sekolah
harus dibimbing dan dibina lebih mendalam mengenai kompetensi
manajerial dan akademiknya terutama dalam membuat visi dan misi sekolah
yang berciri khas.
c. Sekolah harus memfasilitasi sebuah pelatihan untuk membantu pemahaman
para guru mengenai pengembangan silabus dan cara mengelola kelas dengan
baik. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memberdayakan guru senior yang
ada di sekolah setempat serta didampingi oleh pengawas sekolah.
d. Sekolah harus mengundang narasumber untuk meningkatkan minat baca
peserta didik serta meningkatkan penguatan pendidikan karakter melalui
sosialisasi.

Jabarkan rekomendasi yang sistematis, sistemik dan taktis terkait program


implementatif, kerjasama, koordinasi yang dapat memajukan dan meningkatkan
mutu 8 SNP melalui supervisi mutu oleh pengawas sekolah:

a. … ditujukan kepada LPMP Aceh


b. … ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Provinsi
c. … ditujukan kepada pihak lain (MPA/ MPD, Lembaga Pendidikan TInggi, dsb).

2. Sekolah Menengah Pertama


a. Sekolah perlu mengadakan pelatihan dalam melakukan pendalaman materi
mengenai penilaian kurikulum 2013, GLS, PPK, dan SNP. Kemudian,
pembimbingan mengenai tupoksi masing-masing tim penjaminan mutu
sekolah dari pengawas sekolah pembina.
b. Sekolah perlu dibimbing oleh pengawas sekolah Pembina berkaitan dengan
PMP dan bagaimana cara menganalisis hasilnya. Serta. Kepala sekolah
harus dibimbing dan dibina lebih mendalam mengenai kompetensi
manajerial dan akademiknya terutama dalam membuat visi dan misi sekolah
yang berciri khas.
c. Sekolah harus memfasilitasi sebuah pelatihan untuk membantu pemahaman
para guru mengenai pengembangan silabus dan cara mengelola kelas dengan
baik. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memberdayakan guru senior yang
ada di sekolah setempat serta didampingi oleh pengawas sekolah.
d. Sekolah harus mengundang narasumber untuk meningkatkan minat baca
peserta didik serta meningkatkan penguatan pendidikan karakter melalui
sosialisasi.

Jabarkan rekomendasi yang sistematis, sistemik dan taktis terkait program


implementatif, kerjasama, koordinasi yang dapat memajukan dan meningkatkan
mutu 8 SNP melalui supervisi mutu oleh pengawas sekolah:

a. … ditujukan kepada LPMP Aceh


b. … ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota/ Provinsi
c. … ditujukan kepada pihak lain (MPA/ MPD, Lembaga Pendidikan TInggi, dsb).

Anda mungkin juga menyukai