Anda di halaman 1dari 10

1.

1 Jenis kegiatan yang ada di Blok Lorong Bakso

1. Pada Kawasan Blok Lorong Bakso salah satu jenis kegiatan yang ada di dalamnya yaitu
terdapat perkembangan kawasan pendidikan berupa Sekolah Dasar (SD) dan TK
2. Pada sisi jalan kimaja, dan sebagian yang berada di dalam blok Lorong Bakso,
perkembangan kegiatanya ditunjukan melalui pengembangan perdagangan dan jasa yaitu
berupa : Ruko, Tokoh, Rumah Makan, Loakan, Hotel, Bengkel, warung/ kios dll.

1.2 Komponen Blok


Infrastruktur teknis atau fisik yang mendukung jaringan struktur di lorong bakso terdapat
jalan lingkungan, drainase, air bersih, pelistrikan, dan tanggul. secara fungsional , infrastrukur
selain fasilitas tersebut, adapula pendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat. Selain itu
ada juga infrastruktur sosial atau kebutuhan dasar termasuk sekolah, masjid. Adapun kategori
infrastruktur pada tapak lorong bakso sebagai berikut :
1. Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan, tanggul dan trotoar)
2. Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air dan sungai)

Sarana dan prasarana di lorong bakso


1. Sarana dasar yang yang terdapat di lorong bakso yaitu jaringan jalan untuk mobilitas
manusia dan angkutan barang, jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat
pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan, jaringan saluaran air hujan untuk
drainase dan pencegahan banjir setempat
2. Fasilitas penunjang di lorong bakso dimaksudkan untuk aspek ekonomi berupa bangunan
periagaan/perbelanjaan contohnya : toko-toko, rumah makan, loakan, ketok magic,
bengkel serta kios kios kecil/usaha kecil). Adapun fasilitas penunjang yang meliputi
aspek sosial-budaya antara lain pendidikan (sd), peribadatan serta pemakaman

Utilitas umum meliputi anatara lain : jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan transportasi
1.3 Standar Kebutuhan, Penetapan Komponen
Penentuan pelayanan berdasarkan Pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) permukiman
perkotaan.
A. Prasarana Lingkungan
1. Jaringan Jalan
a. Jalan Kota
 Standar Pelayanan Minimal :
- Panjang jalan 0,6 km/1.000 penduduk
- Ratio luas jalan 5% dari luas wilayah
- Tingkat pelayanan; kecepatan rata-rata 15 s.d 20 Km/jam
 Berdasarkan kondisi lorong bakso :
- Jalan atau jalur transportasi utama masih kurang memadai luasnya

b. Jalan lingkungan
 Standar Pelayanan Minimal :
- Panjang 40-60 m/Ha dengan lebar 2-5 m
 Berdasarkan kondisi lorong bakso
- Jalan lingkungan atau yang bukan merupakan jalur utama transportasi, terlalu
kecil atau sempit.

2. Air Limbah
 Standar Pelayanan Minimal :
- 80% dari jumlah penduduk kota/ perkotaan
- Sarana sanitasi individual dan komunal;
o Toilet RT/ jamban/ MCK
o Septik Tank
- Penanganan lumpur tinja untuk mendukung onsite system :
o Truk tinja
o PLT
 Berdasarkan kondisi lorong bakso :
Penyediaan sarana sanitasi masih kurang, seperti Toilet/ MCK yang hanya ada 2
di lorong bakso, dengan jumlah penduduk yang cukup banyak dan luas tapak yang
besar.
3. Drainase dan pengendalian banjir
 Standar pelayanan Minimal :
- Tidak ada genangan banjir di daerah kota/ perkotaan > 10 Ha
Dengan :
o Tinggi genangan rata-rata > 30 cm
o Lama genangan > 2 jam
 Berdasarkan kondisi lorong bakso :

Drainase yang ada di lorong bakso seperti selokan, tidak berfungsi dengan baik
dikarenakan masih banyak yang tidak terurus dan terawatt dengan baik. Banyak
sampah yang dibuang di dalam selokan sehingga menyumbat saluran air.
4. Persampahan
 Standar Pelayanan Minimal :
- 80% dari jumlah penduduk kota / perkotaan dilayani oleh system DK/ PDK dan
sisanya 2096 dapat ditangani secara saniter (on-site system)

Prioritas penanganan system persampahan :


o 100 % untuk kawasan pusat kota/ CBD dan pasar
o 100 % jiwa/ kawasan pemukiman dengan kepadatan > 100 jiwa/ha rata-rata
80% untuk kawasan pemukiman perkotaan
o 100% untuk penanganan limbah industry
o 100% untuk penanganan limbah B3/ medicalwaste
 Berdasarkan kondisi lorong bakso :

Penanganan sampah di Lorong Bakso belum ditangani dengan baik, dapat dilihat
dari masih banyaknya sampah yang tidak terurus

B. Sarana Lingkungan
1. Sarana Niaga
 Standar Pelayanan Minimal :
- Setiap kecamatan minimal tersedia 1 pasar untuk setiap 30.000 penduduk
 Berdasarkan kondisi lorong bakso :

Lorong bakso terletak di Kecamatan Palu Timur, yang mana tidak terdapat pasar.
2. Sarana Pendidikan
 Standar Pelayanan Minimal :
- Satuan wilayah sedang/ kecil minimal tersedia
o 1 unit TK untuk setiap 1000 penduduk
o 1 unit SD untuk setiap 6.000 penduduk
o 1 unit SLTP untuk setiap 25.000 penduduk
o 1 unit SLTA untuk setiap 30.000 penduduk
o Tersedia 1 unit perguruan tinggi untuk setiap 70.000 penduduk
 Berdasarkan kondisi lorong bakso :
Di Lorong Bakso terdapat 1 Unit TK, dan 1 Unit SD. Sarana pendidikan sudah
mencukupi kebutuhan sesuai Standar Pelayanan Minimal yang ada.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan


 Standar Pelayanan Minimal :
Satuan wilayah Kabupaten/ Kota, minimal tersedia ;
o 1 unit balai pengobatan/ 3.000 jiwa
o 1 unit BKIA, RS Bersalin/ 10.000- 30.000 jiwa 1 unit
o 1 unit Puskesmas/ 120.000 jiwa
o 1 unit Rumah Sakit/ 240.000 jiwa
o Usia rata-rata penduduk 65-75 tahun

 Berdasarkan kondisi Lorong Bakso :


Untuk Blok Lorong Bakso, memerlukan 1 unit Balai Pengobatan, tetapi tidak terdapat
adanya Sarana Pelayanan Kesehatan tersebut.

4. Sarana Pelayanan Umum


 Standar Pelayanan Minimal :
Satuan wilayah Kabupaten/ Kota, minimal tersedia :
o 1 unit Kantor Polisi/ 30.000 jiwa
o 1 unit Lembaga permsayarakatan/ 1.000.000- 2.000.000 jiwa
o 1 unit Kantor Pos/ 120.000 jiwa
o 1 unit kantor telepon/ telegrap/ 1.000.000-2.000.000 jiwa
o 1 unit terminal angkutan/ 500.000-2.000.000

 Berdasarkan kondisi Lorong Bakso :


Blok Lorong Bakso tidak terdapat 5 Sarana Pelayanan Umum seperti yang tertulis di
atas.
5. Sarana Ruang Terbuka Hijau (Taman dan Pemakaman Umum)
 Standar Pelayanan Minimal :
Satuan wilayah Kabupaten/ Kota, minimal tersedia :
o Taman lingkungan untuk setiap 250 jiwa
o Taman Kecamatan untuk setiap 120.000 jiwa
o Taman Kota untuk setiap 480.000 jiwa
o Pemakaman setiap 120.000 jiwa

 Berdasarkan kondisi Lorong Bakso :


Jika dilihat dari Standar Pelayanan yang ada, seharusnya Lorong Bakso memiliki
beberapa Taman Lingkungan, tetapi tidak terdapat sama sekali. Adapun untuk
Pemakaman umum, disediakan dalam blok tersebut.

6. Sarana Sosial Budaya


 Standar pelayanan Minimal :
Satuan Wilayah Kabupaten/ Kota minimal tersedia :
o 1 unit tempat ibadah/ 2500 jiwa
o 1 unit perpustakaan/ 1.000.000 – 2.000.000 jiwa

 Berdasarkan kondisi Lorong Basko :


Blok Lorong Bakso memiliki 1 unit Masjid

C. Utilitas Umum
1. Air Bersih
 Standar Pelayanan Minimal :
- 55-75% penduduk terlayani, dengan tingkat pelayanan :
o 60-220 lt/orang/ hari, untuk permukiman di kawasan perkotaan
o 30-50 lt/org/hari untuk lingkungan perumahan
o Memenuhi standar air bersih

 Berdasarkan kondisi Lorong Bakso :


Air bersih untuk masyarakat di Blok Lorong Bakso terpenuhi
2. Pemadam Kebakaran
 Standar Pelayanan Minimal :
Satuan wilayah Kabupaten/ Kota, minimal tersedia
o Hidran kota pada setiap jarak 200 m di tepi jalan atau berupa tendon air (kolam,
air mancur, sungai, reservoir, dsb)
o Akses bagi pemadam kebakaran untuk lingkungan pemukiman
o 1 pos kebakaran/ 90.000 jiwa
o 2 mobil kapasitas 4.000 lt/ pos jaga
o 1 orang satlakar/ 1.000 penduduk

 Berdasarkan Kondisi Lorong Bakso :


Lokasi Lorong Bakso terletak di dekat sungai sehingga memudahkan pemadaman jika
terjadi kebakaran, hanya saja untuk akses pemadam kebakaran cukup sulit
dikarenakan jalan di Lorong Bakso yang sempit.

1.2 Jumlah Penduduk Blok Lorong Bakso

Luas Blok Lorong Bakso 12.477 m2


Luas Besusu Barat 0,87 km2 (870.000 m2)
Jumlah penduduk Besusu Barat 18.280 jiwa

Jumlah penduduk Besusu Barat : Luas Besusu Barat = Jumlah penduduk Lorong : Luas Lorong
0,021 kepadatan
262 jiwa lorong bakso

1.3 Jenis Penggunaan Bangunan


Jenis penggunaan bangunaan di lorong bakso cukup beragam karena banyaknyanya jenis
bangunan di kawasan ini. Banyak bangunan yang dijadikan sebagai tempat pencucian mobil,
hotel, kios, kos, laundry,masjid, rumah, sarang wallet, sekolah, toko, wc umum, ketok magic,
loakan, rumah toko, rumah makan, warung,dan bengkel yang merupakan aktivitas keseharian
dan perkerjaan warga di lorong bakso tersebut.
1.4 Analisis Tapak
Tapak berbentuk segitiga yang tidak beraturan, luas tapak lorong bakso seluas 12.477 m2
tapak berada dalam kawasan lorong bakso. Tapak dikelilingi tiga jalan dan terletak di pinggiran
sungai , yaitu Jalan Kimaja, Jalan Dr.Wahidin, dan Jalan Gajah Mada. Terdapat dua
kemungkinan area yang dapat dijadiakan jalur akses menuju tapak, yaitu dari bagian jalan Dr
Wahidin dan dari Jalan Kimaja.

Tapak lorong bakso dibagi menjadi 3 blok, tapak A blok lorong bakso terletat di
pinggiran sungai yang terdapat jalan di sepanjang pinggiran sungai, dan pada tapak A ini
terdapat banyak rumah yang tata letaknya sangat tidak beraturan dan tersebar serta berhimpitan
satu sama lainnya.
Terdapat satu sarana pendidikan yaitu TK dibagian selatan, satu sarana rumah ibadah
yaitu masjid dibagian utara. Terdapat satu WC umum yang disediakan dibagian selatan yang
tapak berwarna kuning terang sehingga bagi warga yang tidak mempunyai wc pribadi dapat
menggunakannya. Pada tapak A juga terdapat perhotelan, ruko, toko, kios, loakan, bengkel,
pencucian mobil, ketok magic, warung makan dan tanah kosong.
Pada tapak B blok lorong bakso berebentuk segi empat tidak beraturan dan terletak di
pinggiran jalan Dr. Wahidin dan jalan kimaja. Pada tapak ini dapat dilihat lebih dominan
permukiman atau rumah dibandingkan tapak A. Dan pada tapak B juga terdapat satu sarana
pendidikan yaitu SD, terdapat tempat pemakaman umum yang terletak dibagian tengah tapak B.
Terdapat beberapa ruko di bagian timur atau di pinggiran Jalan Dr Wahidin. Memiliki tanah
kosong yang tidak begitu luas dan tidak digunakan. Terdapat beberapa usaha warung makan di
sebelah utara atau di pinggiran Jalan Kimaja. Terdapat dua tempat loakan yang merupakan
tempat mencari pekerjaan bagi warga masyarakat sekitar dengan mengumpulkan besi-besi tua
dan terdapat toko-toko di sepanjang jalan kimaja atau sebelah utara tapak B. Terdapat dua
bengkel yang berdekatan dengan TPU di lorong bakso.
Pada tapak C blok lorong bakso terletak dipinggiran sungai, sebelah selatan dibatasi oleh
Jalan Gajah Mada, dan disebelah timur dibatasi oleh Jalan Dr Wahidin. Pada tapak C blok
lorong bakso ini memiliki lebih banyak lahan kosong dari pada tapak A dan tapak B yang
sebelumnya namun sebagian lahan kosong ini akibat dari pembangunan permukiman warga
yang tidak teratur. Terdapat dua sarana rumah ibadah yaitu mesjid, terdapat banyak kos-
kosan, beberapa rumah pengajian, dan bangunan yang tidak terpakai, sedangkan pada bagian
sebelah timur atau di sepanjang Jalan Dr Wahidin terdapat ruko-ruko yang dibangun di
sepanjang Jalan Dr Wahidin dan terdapat trotoar di depannya. Namun trotoar ini hanya
sebagian jalan.dan terdapat beberapa kios serta usaha laundry.

Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan pada tapak lorong bakso pembangunan permukimannya
sangat padat sehingga terlihat kumuh, tersebar dan sangat tidak teratur, begitu juga dengan
jaringan jalannya yang memiliki banyak lorong-lorong kecil atau jalan setapak, sarana
pendidikan yang tersedia hanya dua yaitu TK dan SD yang terletak terhimpit diantara
permukiman masyarakatnya. Terdapat 2 jumlah WC umum yang disediakan.
Terdapat 3 tempat loakan sebagai usaha warga sekitar lorong bakso.terdapat 3 jumlah
sarana ibadah yaitu masjid. Dan juga terdapat 1 tempat pemakaman umum (TPU). Akibat
padatnya bangunan,sehingga usaha-usaha masyarakat tersebar diantara permukiman-
permukiman warga seperti kios, usaha warung makan, bengkel, tempat pencucian mobil,
ketok magic, lokan, dll.

1.6 Unit Bangunan


Jumlah rumah yang ada di Peta Tapak Blok Lorong Bakso Kelurahan Besusu Barat :
1. Tapak A : 85 Unit Rumah
2. Tapak B : 114 Unit Rumah
3. Tapak C : 83 Unit Rumah

Anda mungkin juga menyukai