1. Pada Kawasan Blok Lorong Bakso salah satu jenis kegiatan yang ada di dalamnya yaitu
terdapat perkembangan kawasan pendidikan berupa Sekolah Dasar (SD) dan TK
2. Pada sisi jalan kimaja, dan sebagian yang berada di dalam blok Lorong Bakso,
perkembangan kegiatanya ditunjukan melalui pengembangan perdagangan dan jasa yaitu
berupa : Ruko, Tokoh, Rumah Makan, Loakan, Hotel, Bengkel, warung/ kios dll.
Utilitas umum meliputi anatara lain : jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan transportasi
1.3 Standar Kebutuhan, Penetapan Komponen
Penentuan pelayanan berdasarkan Pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) permukiman
perkotaan.
A. Prasarana Lingkungan
1. Jaringan Jalan
a. Jalan Kota
Standar Pelayanan Minimal :
- Panjang jalan 0,6 km/1.000 penduduk
- Ratio luas jalan 5% dari luas wilayah
- Tingkat pelayanan; kecepatan rata-rata 15 s.d 20 Km/jam
Berdasarkan kondisi lorong bakso :
- Jalan atau jalur transportasi utama masih kurang memadai luasnya
b. Jalan lingkungan
Standar Pelayanan Minimal :
- Panjang 40-60 m/Ha dengan lebar 2-5 m
Berdasarkan kondisi lorong bakso
- Jalan lingkungan atau yang bukan merupakan jalur utama transportasi, terlalu
kecil atau sempit.
2. Air Limbah
Standar Pelayanan Minimal :
- 80% dari jumlah penduduk kota/ perkotaan
- Sarana sanitasi individual dan komunal;
o Toilet RT/ jamban/ MCK
o Septik Tank
- Penanganan lumpur tinja untuk mendukung onsite system :
o Truk tinja
o PLT
Berdasarkan kondisi lorong bakso :
Penyediaan sarana sanitasi masih kurang, seperti Toilet/ MCK yang hanya ada 2
di lorong bakso, dengan jumlah penduduk yang cukup banyak dan luas tapak yang
besar.
3. Drainase dan pengendalian banjir
Standar pelayanan Minimal :
- Tidak ada genangan banjir di daerah kota/ perkotaan > 10 Ha
Dengan :
o Tinggi genangan rata-rata > 30 cm
o Lama genangan > 2 jam
Berdasarkan kondisi lorong bakso :
Drainase yang ada di lorong bakso seperti selokan, tidak berfungsi dengan baik
dikarenakan masih banyak yang tidak terurus dan terawatt dengan baik. Banyak
sampah yang dibuang di dalam selokan sehingga menyumbat saluran air.
4. Persampahan
Standar Pelayanan Minimal :
- 80% dari jumlah penduduk kota / perkotaan dilayani oleh system DK/ PDK dan
sisanya 2096 dapat ditangani secara saniter (on-site system)
Penanganan sampah di Lorong Bakso belum ditangani dengan baik, dapat dilihat
dari masih banyaknya sampah yang tidak terurus
B. Sarana Lingkungan
1. Sarana Niaga
Standar Pelayanan Minimal :
- Setiap kecamatan minimal tersedia 1 pasar untuk setiap 30.000 penduduk
Berdasarkan kondisi lorong bakso :
Lorong bakso terletak di Kecamatan Palu Timur, yang mana tidak terdapat pasar.
2. Sarana Pendidikan
Standar Pelayanan Minimal :
- Satuan wilayah sedang/ kecil minimal tersedia
o 1 unit TK untuk setiap 1000 penduduk
o 1 unit SD untuk setiap 6.000 penduduk
o 1 unit SLTP untuk setiap 25.000 penduduk
o 1 unit SLTA untuk setiap 30.000 penduduk
o Tersedia 1 unit perguruan tinggi untuk setiap 70.000 penduduk
Berdasarkan kondisi lorong bakso :
Di Lorong Bakso terdapat 1 Unit TK, dan 1 Unit SD. Sarana pendidikan sudah
mencukupi kebutuhan sesuai Standar Pelayanan Minimal yang ada.
C. Utilitas Umum
1. Air Bersih
Standar Pelayanan Minimal :
- 55-75% penduduk terlayani, dengan tingkat pelayanan :
o 60-220 lt/orang/ hari, untuk permukiman di kawasan perkotaan
o 30-50 lt/org/hari untuk lingkungan perumahan
o Memenuhi standar air bersih
Jumlah penduduk Besusu Barat : Luas Besusu Barat = Jumlah penduduk Lorong : Luas Lorong
0,021 kepadatan
262 jiwa lorong bakso
Tapak lorong bakso dibagi menjadi 3 blok, tapak A blok lorong bakso terletat di
pinggiran sungai yang terdapat jalan di sepanjang pinggiran sungai, dan pada tapak A ini
terdapat banyak rumah yang tata letaknya sangat tidak beraturan dan tersebar serta berhimpitan
satu sama lainnya.
Terdapat satu sarana pendidikan yaitu TK dibagian selatan, satu sarana rumah ibadah
yaitu masjid dibagian utara. Terdapat satu WC umum yang disediakan dibagian selatan yang
tapak berwarna kuning terang sehingga bagi warga yang tidak mempunyai wc pribadi dapat
menggunakannya. Pada tapak A juga terdapat perhotelan, ruko, toko, kios, loakan, bengkel,
pencucian mobil, ketok magic, warung makan dan tanah kosong.
Pada tapak B blok lorong bakso berebentuk segi empat tidak beraturan dan terletak di
pinggiran jalan Dr. Wahidin dan jalan kimaja. Pada tapak ini dapat dilihat lebih dominan
permukiman atau rumah dibandingkan tapak A. Dan pada tapak B juga terdapat satu sarana
pendidikan yaitu SD, terdapat tempat pemakaman umum yang terletak dibagian tengah tapak B.
Terdapat beberapa ruko di bagian timur atau di pinggiran Jalan Dr Wahidin. Memiliki tanah
kosong yang tidak begitu luas dan tidak digunakan. Terdapat beberapa usaha warung makan di
sebelah utara atau di pinggiran Jalan Kimaja. Terdapat dua tempat loakan yang merupakan
tempat mencari pekerjaan bagi warga masyarakat sekitar dengan mengumpulkan besi-besi tua
dan terdapat toko-toko di sepanjang jalan kimaja atau sebelah utara tapak B. Terdapat dua
bengkel yang berdekatan dengan TPU di lorong bakso.
Pada tapak C blok lorong bakso terletak dipinggiran sungai, sebelah selatan dibatasi oleh
Jalan Gajah Mada, dan disebelah timur dibatasi oleh Jalan Dr Wahidin. Pada tapak C blok
lorong bakso ini memiliki lebih banyak lahan kosong dari pada tapak A dan tapak B yang
sebelumnya namun sebagian lahan kosong ini akibat dari pembangunan permukiman warga
yang tidak teratur. Terdapat dua sarana rumah ibadah yaitu mesjid, terdapat banyak kos-
kosan, beberapa rumah pengajian, dan bangunan yang tidak terpakai, sedangkan pada bagian
sebelah timur atau di sepanjang Jalan Dr Wahidin terdapat ruko-ruko yang dibangun di
sepanjang Jalan Dr Wahidin dan terdapat trotoar di depannya. Namun trotoar ini hanya
sebagian jalan.dan terdapat beberapa kios serta usaha laundry.
Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan pada tapak lorong bakso pembangunan permukimannya
sangat padat sehingga terlihat kumuh, tersebar dan sangat tidak teratur, begitu juga dengan
jaringan jalannya yang memiliki banyak lorong-lorong kecil atau jalan setapak, sarana
pendidikan yang tersedia hanya dua yaitu TK dan SD yang terletak terhimpit diantara
permukiman masyarakatnya. Terdapat 2 jumlah WC umum yang disediakan.
Terdapat 3 tempat loakan sebagai usaha warga sekitar lorong bakso.terdapat 3 jumlah
sarana ibadah yaitu masjid. Dan juga terdapat 1 tempat pemakaman umum (TPU). Akibat
padatnya bangunan,sehingga usaha-usaha masyarakat tersebar diantara permukiman-
permukiman warga seperti kios, usaha warung makan, bengkel, tempat pencucian mobil,
ketok magic, lokan, dll.