Anda di halaman 1dari 102

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Kesehatan Masyarakat Skripsi Sarjana

2017

Gambaran Pola Makan dan Kejadian


Obesitas pada Masyarakat Suku Gayo
di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2017

Mawaddah, Nurul

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1749
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
GAMBARAN POLA MAKAN DAN KEJADIAN OBESITAS PADA
MASYARAKAT SUKU GAYO DI DESA TITI PASIR
KECAMATAN SEMADAM KABUPATEN
ACEH TENGGARA TAHUN 2017

SKRIPSI

OLEH:
NURUL MAWADDAH
NIM. 131000057

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


GAMBARAN POLA MAKAN DAN KEJADIAN OBESITAS PADA
MASYARAKAT SUKU GAYO DI DESA TITI PASIR
KECAMATAN SEMADAM KABUPATEN
ACEH TENGGARA TAHUN 2017

Skripsi ini diajukan sebagai


salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH:
NURUL MAWADDAH
NIM. 131000057

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

GAMBARAN POLA MAKAN DAN KEJADIAN OBESITAS PADA


MASYARAKAT SUKU GAYO DI DESA TITI PASIR
KECAMATAN SEMADAM KABUPATEN
ACEH TENGGARA TAHUN 2017

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2017


Yang membuat pernyataan

Nurul Mawaddah
131000057

i
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Di era


globalisasi, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih. Sebagai negara berkembang, kasus gizi kurang telah lama
di Indonesia, tetapi dengan berubahnya pola konsumsi, kemajuan ekonomi,
disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi menyebabkan semakin meningkatnya
angka gizi lebih di Indonesia. Salah satu masalah gizi lebih adalah obesitas.
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Aceh tahun 2015, persentase penduduk
laki- laki dewasa yang mengalami obesitas sebanyak 17%, sedangkan persentase
penduduk wanita dewasa yang mengalami obesitas sebanyak 20%. Hasil survei
pendahuluan menunjukkan dari pengukuran IMT pada 66 orang dewasa di Desa
Titi Pasir Kecamatan Semadam terdapat 15,15% orang yang mengalami kelebihan
berat badan (overweight), 74,24% orang yang mengalami kejadian obesitas, serta
10,60% orang normal. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan makan pada penduduk
Suku Gayo di Desa Titi Pasir dengan pola makan yang tinggi mengkonsumsi
karbohidrat dan lemak serta konsumsi makanan yang tidak beranekaragam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan dan
kejadian obesitas pada Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini
adalah penduduk dewasa Suku Gayo berumur 19- 44 tahun sebanyak 863 orang
dengan sampel sebanyak 90 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan penduduk Suku Gayo
berdasarkan jenis makanan 87,8% tidak beragam, kecukupan energi pada kategori
lebih 75,6%, kecukupan karbohidrat pada kategori lebih 57,8%, kecukupan
protein pada kategori lebih 82,2%, dan kecukupan lemak pada kategori lebih
67,8%. Status obesitas pada penduduk Suku Gayo 67,8% yang mengalami
kejadian obesitas dan 32,2% yang tidak mengalami kejadian obesitas. Diharapkan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara, Puskesmas Kecamatan, serta
petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan mengenai masalah obesitas serta
pola makan sehat dan seimbang dengan tujuan menambah pengetahuan dan
kewaspadaan tentang dampak obesitas yang akan menimbulkan penyakit
degeneratif sehingga prevalensi obesitas menurun serta meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Kata Kunci : Pola Makan, Kejadian Obesitas, Suku Gayo.

iii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

Nutrition problem has been the main of health problem in Indonesia. In


the globalization era, Indonesia faces a double nutrition problem, they are the
problem of malnutrition and over nutritio. As a developing country, cases of
malnutrition have long existed in Indonesia, but with diet changing, economic
progress, and lack of nutritional knowledge has made the increasing number of
overnutrition in Indonesia. one of the more nutritional problems is obesity. Based
on the Aceh Province Health Profile 2015, the percentage of adult male
population is obese as much as 17%, while the percentage of adult female
population who are obese as much as 20%. The results of preliminary survey
showed that from 66 adults in Titi Pasir Village, Semadam Subdistrict, there were
15.15% of people who were overweight, 74.24% were obese, and 10.60% were
normal. This is related to eating habits in the Gayo ethnic population in Titi Pasir
Village with a diet high in carbohydrate and fat consumption and consumption of
foods that are not diverse.
The purpose of this study is to know the description of eating patterns
and the incidence of obesity of Gayo ethnic in Titi Pasir Village Semadam District
Southeast Aceh Year 2017. Type of research used is descriptive with cross
sectional research design. The population in this study were Gayo ethnic adult
population aged 19-44 years as many as 863 people with a sample of 90 people.
The results showed that the diet of Gayo ethnic population based on food
type 87.8% was not diverse, edequacy of energy in more category 75,6%,
adequacy of carbohydrate in more category 57,8%, adequacy of protein in more
category 82,2%, and adequacy of fat in more category 67,8%. Obesity status in
Gayo ethnic population 67,8% with obesity and 32,2% without obesity. It is hoped
that the Health Office of Southeast Aceh Regency, Sub-district Health Center, and
health workers to do counseling about obesity problem and healthy and balanced
diet with the aim of increasing knowledge and awareness about the impact of
obesity that will cause degenerative diseases so that the prevalence of obesity
decreases and improves public health status.

Key Words: Eating Patern, Obesity, Gayo Ethnic.

iv
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran Pola Makan dan Kejadian

Obesitas pada Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam

Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2017”, guna memenuhi salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Sumatera

Utara.

Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si, selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang

telah banyak memberikan saran dan arahan kepada penulis.

4. Dra. Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam pengerjaan skripsi ini.

v
Universitas Sumatera Utara
5. Ernawati Nasution, S.K.M, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam

pengerjaan skripsi ini.

6. Dr. Ir. Evawany Y. Aritonang, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis.

7. Dr. Ir. Zulhaida Lubis, M.Kes, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis.

8. Marihot Oloan Samosir, ST, selaku staf Departemen Gizi Kesehatan

Masyarakat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

berkas-berkas penelitian dengan tepat waktu.

9. Dr. Rusmalawaty M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan banyak bimbingan dan nasehat selama penulis mengikuti

pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

10. Para Dosen dan staf di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya

Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat.

11. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sukri Karim dan Ibunda Sangkut

Idawati, yang tiada henti memberikan kasih sayang, do’a, bimbingan, arahan,

motivasi, serta memberikan apapun yang bisa dan mampu diberikan demi

kebahagiaan dan kesuksesan anak- anaknya.

12. Saudara/ iku tersayang, Zufri dan Naila Fauziah yang selalu memberikan

do’a, kasih sayang, dukungan serta semangat kepada penulis selama ini.

vi
Universitas Sumatera Utara
13. Kepala desa Titi Pasir Kecamatan Semadam yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Titi Pasir Kecamatan

Semadam Kabupaten Aceh Tenggara.

14. Sahabat-sahabat yang turut membantu secara langsung dalam masa proses

penelitian dan penyusunan skripsi “Anak Sholehah” , Nur Arsi Ramadani,

Eva Elisna Tanjung, Sri Masitoh Hasibuan, dan Melati Indah Mustika.

15. Keluarga keduaku “Kost 21”, Ina Yusanti Rambe, SKM, Mira Maharani, Nike

Ritonga S.Sos, dan Fitri Zakiah.

16. Teman-teman PBL “Desa Lubuk Bayas” dan juga teman-teman LKP

“Puskesmas Rantang”.

17. Teman-teman angkatan 2013 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara, khususnya kepada teman-teman dan kakak-kakak di

Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat yang tidak bisa disebutkan satu per

satu.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kemakluman dan pengertian dari

berbagai pihak dalam membaca skripsi ini.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung

skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

kita semua.

Medan, Agustus 2017

Penulis,

Nurul Mawaddah

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP ............. 8


2.1 Obesitas .................................................................................................... 8
2.2 Faktor Risiko Obesitas ............................................................................. 9
2.2.1 Umur………………………………. .................................................... 9
2.2.2 Jenis Kelamin………………………………………….......................... 10
2.2.3 Tingkat Pendapatan………………………………. .............................. 10
2.2.4 Aktivitas Fisik…………………………………….......................……... 11
2.3 Pengukuran Obesitas dan Klasifikasinya ................................................. 12
2.4 Pola Makan............................................................................................... 14
2.4.1 Pola Makan dan Obesitas…………………………........................…… 16
2.5 Kebiasaan Makan Masyarakat Suku Gayo .............................................. 18
2.6 Kerangka Konsep ..................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 21


3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 21
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 21
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................ 21
3.3.1 Populasi ................................................................................................. 21
3.3.2 Sampel ................................................................................................... 21
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 22
3.4.1 Data Primer ........................................................................................... 22
3.4.2 Data Sekunder ....................................................................................... 23
3.5 Defenisi Operasional ................................................................................ 23
3.6 Aspek Pengukuran .................................................................................. 23
3.7 Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 26
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................ 26

viii
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 27
4.1 Gambaran Umum Masyarakat Suku Gayo .............................................. 27
4.2 Karakteristik Responden .......................................................................... 27
4.3 Pola Makan............................................................................................... 29
4.3.1 Jenis Makanan………………………………. ...................................... 29
4.3.2 Kecukupan Energi, Kecukupan Karbohidrat, Kecukupan Protein, dan
Kecukupan Lemak……………………………...................................... 29
4.3.3 Frekuensi Makan Responden…………………………. ....................... . 30
4.3.3.1 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Pokok ………. . 30
4.3.3.2 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Lauk Pauk …. 31
4.3.3.3 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Sayuran ……. 32
4.3.3.4 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Buah- Buahan . 32
4.3.3.5 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Jajanan …. ..... 33
4.3.3.6 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Minuman ……………. . 34
4.4 Status Gizi ................................................................................................ 34
4.5 Status Obesitas ......................................................................................... 34
4.5.1 Status Obesitas Berdasarkan Jenis Kelamin……...........................…… 35
4.6 Kejadian Obesitas Berdasarkan Pola Makan .......................................... 35
4.6.1 Kejadian Obesitas Berdasarkan Jenis Makanan…......... .................... ... 35
4.6.2 Kejadian Obesitas Berdasarkan Kecukupan Energi, Kecukupan
Karbohidrat, Kecukupan Protein, dan Kecukupan Lemak................… 36

BAB V PEMBAHASAN .............................................................................. 38


5.1 Kejadian Obesitas..................................................................................... 38
5.2 Kejadian Obesitas Berdasarkan Pola Makan ........................................... 39
5.2.1 Kejadian Obesitas Berdasarkan Jenis Makanan ................................... 39
5.2.2 Kejadian Obesitas Berdasarkan Kecukupan Energi, Kecukupan
Karbohidrat, Kecukupan Protein, dan Kecukupan Lemak.................... 40
5.2.3 Kejadian Obesitas Berdasarkan Frekuensi Makan ............................... 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 47


6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 47
6.2 Saran......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 49


DAFTAR LAMPIRAN

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) ..............................................13


Tabel 2.2 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan ........................................16
Tabel 3.1 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan ........................................24
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ................................28
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Penduduk Suku Gayo ............29
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kecukupan Energi, Kecukupan
Karbohidrat, Kecukupan Protein, dan Kecukupan Lemak ..............30
Tabel 4.4 Distribusi Makan Responden Berdasarkan Makanan Pokok ..........30
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan
Lauk Pauk ........................................................................................31
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan
Makanan Sayuran ............................................................................32
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan
Makanan Buah- Buahan ..................................................................33
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan
Makanan Jajanan .............................................................................33
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Minuman ................34
Tabel 4.10 Distribusi Status Gizi .......................................................................34
Tabel 4.11 Distribusi Status Obesitas ................................................................35
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Status Obesitas Berdasarkan Jenis Kelamin ..........35
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Status Obesitas Berdasarkan Jenis Makanan .........35
Tabel 4.14 Tabulasi Silang Status Obesitas Berdasarkan Kecukupan
Energi, Kecukupan Karbohidrat, Kecukupan Protein,
dan Kecukupan Lemak ....................................................................37

x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 20

xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ........................................................................54

Lampiran 2. Formulir Food Recall 24 Jam ..........................................................55

Lampiran 3. Formulir Food Frequency................................................................56

Lampiran 4.Master Data .......................................................................................58

Lampiran 5. Lembar Output .................................................................................68

Lampiran 6. Lembar Bukti Telah Selesai Melakukan Penelitian .........................84

Lampiran 7.Dokumentasi Penelitian ....................................................................85

xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurul Mawaddah

Tempat Lahir : Kuning Tiga

Tanggal Lahir : 04 April 1995

Suku Bangsa : Gayo

Agama : Islam

Nama Ayah : Sukri Karim

Suku Bangsa : Gayo

Nama Ibu : Sangkut Idawati

Suku Bangsa : Gayo

Pendidikan Formal

1. SD/Tamat Tahun : SD Negeri Simpang Semadam/2007

2. SLTP/Tamat Tahun : MTS PP Ar- Raudhatul Hasanah/2010

3. SLTA/Tamat Tahun : MAS PP Ar- Raudhatul Hasanah/2013

4. FKM USU : 2013- 2017

xiii
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak bagi setiap manusia, karena tanpa kesehatan

seseorang tidak akan mampu memperoleh hak- haknya yang lain. Seseorang yang

tidak sehat, tidak bisa menjalani hidupnya semaksimal mungkin sebagaimana

orang sehat lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

seseorang, baik faktor individu, keluarga dan masyarakat.

Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku yang

mendiami wilayah pulau Sumatera sampai Papua. Misalnya di wilayah Aceh

sendiri terdapat beberapa macam suku antara lain, Suku Aceh, Suku Gayo, Suku

Alas, Suku Aneuk Jamee, Suku Singkil, Suku Tamiang, dan sebagainya.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai ragam budaya, sosial, adat istiadat

yang beragam.Masyarakat Indonesia dalam memilih makanan terkadang juga

mempertimbangkan budaya yang ada. Faktor budaya sangat berperan terhadap

proses terjadinya kebiasaan makan dan bentuk makanan itu sendiri, sehingga tidak

jarang menimbulkan berbagai masalah gizi apabila faktor makanan itu tidak

diperhatikan oleh kita yang mengkonsumsinya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Di era

globalisasi, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang

dan masalah gizi lebih. Sebagai negara berkembang, kasus gizi kurang telah lama

di Indonesia, tetapi dengan berubahnya pola konsumsi, kemajuan ekonomi,

1
Universitas Sumatera Utara
2

disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi menyebabkan semakin meningkatnya

angka gizi lebih di Indonesia .

Salah satu masalah gizi lebih adalah obesitas. Menurut data yang

diperoleh, terjadi peningkatan jumlah penderita obesitas di berbagai negara.

Menurut WHO (2015) lebih dari 1,9 miliar orang dewasa pada tahun 2014

mengalami kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut lebih dari 600 juta orang

mengalami obesitas. Secara keseluruhan pada tahun 2014, sekitar 13% dari

populasi orang dewasa di dunia mengalami obesitas sedangkan 39% populasi

orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan .

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 persentase penduduk obesitas

tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Utara yaitu dengan persentase sebesar

24,0% dan terendah berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan persentase

sebesar 6,2% . Enam belas provinsi dengan prevalensi di atas nasional yaitu Jawa

Barat, Bali, Papua, DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi tengah, Jawa Timur, Bangka

Belitung, Sumatera Utara, Papua Barat, Kepulauan Riau, Maluku Utara,

Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Gorontalo, dan Sulawesi Utara (Kementerian

Kesehatan RI, 2013).

Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, persentase obesitas sentral pada

penduduk >15 tahun di Provinsi Aceh sebanyak 14,6 % pada tahun 2007 dan 26

% pada tahun 2013. Untuk persentase kegemukan pada umur >18 tahun sebesar

7,9 % pada tahun 2007, dan 10,9 % pada tahun 2013. Sedangkan persentase

obesitas pada umur >18 tahun sebesar 8,7 % tahun 2007, dan 13, 4 % pada tahun

2013 (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi

Universitas Sumatera Utara


3

Aceh tahun 2015, persentase penduduk laki- laki dewasa yang mengalami

obesitas sebanyak 17%, sedangkan persentase penduduk wanita dewasa yang

mengalami obesitas sebanyak 20% (Dinas Kesehatan Aceh, 2015).

Obesitas erat kaitannya dengan peningkatan resiko sejumlah penyakit

degeneratif lainnya. Daerah Aceh juga tinggi akan penyakit degeneratif seperti

stroke, jantung, dan diabetes mellitus hal ini berdasarkan data Riskesdas tahun

2007. Sedangkan data Riskesdas tahun 2013 penyakit degeneratif yang tinggi

adalah gagal ginjal, batu ginjal, dan penyakit jantung koroner.

Peningkatan jumlah penyakit degeneratif terkait dengan perubahan pola

hidup yang dijalani seseorang misalnya pola makan yang cenderung tidak sehat

dengan kurangnya makan sayuran dan makanan berserat, kurang berolahraga, dan

tingkat stress yang tinggi (Kepmenkes, 2010).

Hasil penelitian Eliska (2014) mengenai pengaruh sosial budaya dan pola

makan terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat Suku Alas Alas di wilayah

kerja Puskesmas Perawatan Kutambaru Aceh Tenggara tahun 2014, menyatakan

bahwa masyarakat Suku Alas cenderung memiliki kebiasaan hidup seperti

kebiasaan minum kopi, merokok, pola makan berlemak dan tinggi garam. Hal ini

tidak jauh berbeda dengan dengan pola makan masyarakat Suku Gayo di Desa Titi

Pasir Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh Tenggara.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Khairatunnisa (2014) mengenai

faktor risiko stroke pada pasien di RSU H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh

Tenggara bahwa masyarakat memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti

merokok dan konsumsi alkohol (tuak/nira). Selain itu, pola makan yang kurang

Universitas Sumatera Utara


4

baik, seperti makanan yang berlemak dan bersantan dapat sebagai pencetus

hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas.

Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam

Kabupaten Aceh Tenggara memiliki sumber penghidupan pada sektor pertanian,

dengan demikan pola konsumsi masyarakat lebih banyak mengkonsumsi sayuran,

akan tetapi pengolahannya cenderung berlemak. Berdasarkan survei pendahuluan

yang telah dilakukan dengan mewawancarai beberapa masyarakat Suku Gayo di

Desa Titi Pasir, didapatkan hasil bahwa masyarakat Suku Gayo tersebut tidak

mengetahui adanya dampak dari obesitas yang mereka derita, mereka

beranggapan bahwa berat badan lebih dan obesitas merupakan salah satu ciri yang

melambangkan kemakmuran. Masyarakat Suku Gayo benar- benar hanya

menjadikan kegiatan makan untuk mengatasi rasa lapar, sehingga mereka tidak

terlalu memperdulikan kandungan yang ada pada makanan yang mereka makan.

Pola makan yang masih dipengaruhi oleh kebiasaan adat dan budaya dimana

selain mengkonsumsi makanan pokok masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir

cenderung mengkonsumsi ikan air tawar seperti ikan mas dan ikan mujahir yang

dimasak juga menggunakan santan.

Masyarakat tersebut cenderung tinggi mengkonsumsi daging ayam, lembu,

kambing, kerbau dan sebagainya pada hari- hari besar dan saat upacara adat.

Setiap acara adat masyarakat Suku Gayo menyajikan gulai daging seperti, daging

lembu, kambing atau kerbau, gulai ayam, gulai ikan mas, gulai nangka, sayur

bersantan, makan makanan manis, kopi juga teh manis.

Universitas Sumatera Utara


5

Masyarakat Suku Gayo, orang dewasanya memiliki kebiasaan hidup

seperti minum kopi atau teh manis antara 2-3 kali perhari, merokok sekitar 1-2

bungkus perhari, pola makan berlemak dan manis serta mengkonsumsi makanan

yang tidak beranekaragam. Ketika musim buah- buahan masyarakat tersebut

mengkonsumsi nasi yang dicampur buah terutama durian, dikonsumsi sebagai

pengganti lauk pauk biasanya nasi yang dikonsumsi sebanyak 3 porsi (300 gram)

atau 2-3 kali penambahan nasi. Jika tidak selera makan, masyarakat tersebut

sering membuat berbagai macam cicah(cabe dan tomat yang diulek dicampur

dengan terasi dapat dicampur dengan kelapa dan ikan teri) lalu dimakan dengan

nasi tanpa tambahan lauk pauk lainnya (4-5 kali dalam seminggu). Hal tersebut

menyebabkan konsumsi karbohidrat yang berlebih. Mereka juga mengatakan apa

yang mereka makan sehari- hari adalah berdasarkan kesukaan dan kebiasaan

bukan karena makanan seimbang yang harus dikonsumsi.

Kebiasaan makan pada masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir dengan

pola makan yang tinggi mengkonsumsi karbohidratdan lemak serta konsumsi

makanan yang tidak beranekaragam, pola makan seperti ini dapat menyebabkan

obesitas. Hasil survei pendahuluan menunjukkan dari pengukuran IMT pada 66

orang dewasa di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam terdapat 15,15 % orang

yang mengalami kelebihan berat badan (overweight), 74,24 % orang mengalami

obesitas, serta 10,60 % orang normal. Menurut jenis kelamin, wanita lebih

banyak mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas dibandingkan

dengan pria. 6,06 % pria mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan

Universitas Sumatera Utara


6

15,15 % mengalami obesitas, sedangkan wanita 9,09 % mengalami kelebihan

berat badan dan 59,09 % mengalami obesitas.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan prevalensi obesitas pada

msyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh

Tenggara cukup tinggi. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti tertarik melakukan

penelitian tentang “ Gambaran Pola Makan dan Kejadian Obesitas pada

Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh

Tenggara Tahun 2017”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah bagaimana gambaran pola makan dan kejadian obesitas pada masyarakat

Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh Tenggara

Tahun 2017.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran pola makan (jenis makanan, jumlah makanan, dan

frekuensi makanan) dan kejadian obesitas pada masyarakat Suku Gayo di Desa

Titi Pasir Kecamatan Semadan Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2017.

Universitas Sumatera Utara


7

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi atau masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh

Tenggara dan Puskesmas Kecamatan Semadam dalam rangka masukan,

penyusunan program penyuluhan dan penanggulangan pencegahan

terjadinya obesitas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Sebagai informasi atau masukan bagi petugas kesehatan mengenai

masalah obesitas sehingga prevalensi obesitas menurun.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obesitas

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh

sehingga membuat berat badan berada di atas normal. Obesitas terjadi ketika

tubuh menerima lebih banyak kalori dari pada membakarnya. Kalori tersebut

kemudian menumpuk dan menjadi lemak.Obesitas adalah suatu kondisi kronik

yang sangat erat hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah penyakit

degeneratif.

Obesitas sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan

lemak yang serius dalam jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan.

Obesitas dapat diartikan sebagai kelebihan berat badan sebagai akibat dari

penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat

mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Obesitas

terjadi karena banyak faktor. Faktor utama adalah ketidakseimbangan asupan

energi dengan keluaran energi (Adriani dan Wirjatmadi, 2014).

Penelitian yang dilakukan Rahmatan, dkk (2015)pada guru MAN 3 Banda

Aceh dengan responden sebanyak 42 orang berumur 30-55 tahun, sehat serta

mengalami obesitas ditemukan bahwa guru yang memiliki berat badan tergolong

obesitas paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan. Selain itu, hasil

penelitiaan Khairatunnisa pada tahun 2014 di RSU H. Sahudin Kutacane

Kabupaten Aceh Tenggara terdapat 40,0 % proporsi pasien yang obesitas,

sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 20,0 %.

8
Universitas Sumatera Utara
9

2.2 Faktor Risiko Obesitas

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami

obesitas. Beberapa faktor tersebut yaitu, umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan,

pola makan, dan aktivitas fisik.

2.2.1 Umur

Obesitas cenderung meningkat seiring dengan peningkatan usia, dan

mencapai puncaknya pada usia dewasa. Semakin bertambah usia seseorang, maka

kemampuan tubuh untuk memetabolisme makanan akan melambat. Hal ini

disebabkan terjadinya perubahan pada tubuh yaitu pergerakan massa otot dalam

tubuh berkurang yang menyebabkan perlambatan dalam pembakaran kalori.

Tingginya penderita obesitas pada usia diatas 25 tahun, disebabkan seiring

bertambahnya usia, timbul beberapa perubahaan pada tubuh, metabolisme tubuh

menurun dan bertambahnya lemak dalam tubuh. Hal ini diperburuk lagi dengan

menurunya aktivitas fisik sehari- hari ( Anonimous, 2004 dalam Silitonga, 2008).

Hasil penelitian yang dilakukan Christina pada tahun 2008 di perusahaan

Migas X di Kalimantan Timur bahwa proporsi obesitas lebih tinggi pada

responden berumur >40 tahun yaitu sebanyak 53,0% dibandingkan dengan

responden yang berumur ≤40 tahun yaitu sebanyak 37,2%. Dari hasil tersebut

diketahui bahwa responden dengan umur berisiko (>40 tahun) memiliki

kemungkinan 2 kali lebih tinggi untuk obesitas dibanding umur yang tidak

berisiko (≤40 tahun) (Christina, 2008).

Universitas Sumatera Utara


10

2.2.2 Jenis Kelamin

Wanita cenderung mudah mengalami obesitas dibandingkan pria. Hal

tersebut disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik pada wanita terutama pada

masa menopause, juga wanita lebih banyak memiliki lemak pada tubuh

dibandingkan dengan pria.

Jenis kelamin memiliki peran dalam timbulnya obesitas, meskipun

obesitas dapat terjadi pada kedua jenis kelamin tetapi obesitas lebih umum

dijumpai pada wanita karena cenderung mengalami peningkatan penyimpanan

lemak (WHO, 2011). Obesitas tiga kali lebih banyak dijumpai pada wanita,

keadaan ini disebabkan metabolisme pada wanita lebih rendah apalagi pada pasca

menopause (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Hasil penelitian Diana, Rian, dkk (2013) menunjukkan bahwa hasil

analisis prevalensi kegemukan (termasuk obesitas) pada perempuan dewasa usia

19- 55 tahun sebesar 29.4%. Nilai tersebut sedikit lebih tinggi dari prevalensi

nasional kegemukan (termasuk obesitas) pada perempuan dewasa usia >18 tahun

yaitu sebesar 26.9% (Balitbangkes 2010). Sebagian besar subjek telah menikah,

berpendidikan SMP ke bawah, memiliki pendapatan rumah tangga menengah ke

atas, dan tinggal di perkotaan. Sebagian besar subjek juga bergaya hidup

sedentary atau memiliki aktivitas fisik ringan.

2.2.3 Tingkat Pendapatan

Kecenderungan obesitas biasanya terjadi pada kelurga yang mempunyai

penghasilan tinggi. Semakin tinggi pendapatan keluarga, maka semakin

memudahkan dalam membeli dan mengkonsumsi makanan yang enak serta

Universitas Sumatera Utara


11

mengandung energi tinggi. Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar

peluang untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang baik.

Peningkatan pendapatan juga dapat mempengaruhi pemilihan jenis dan

dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Peningkatan kemakmuran di masyarakat

yang diikuti oleh peningkatan pendidikan dapat mengubah gaya hidup dan pola

makan tradisional ke pola makan makanan praktis dan siap saji yang dapat

menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang. Pola makan praktis dan siap saji

terutama di kota-kota besar di Indonesia, dan jika dikonsumsi secara tidak rasional

akan kelebihan masukan kalori yang dapat menimbulkan obesitas(Hidayati, dkk

2006 dalam Parengkuan, Rendy dkk, 2013). Menurut penelitian Parengkuan,

Rendy dkk pada tahun 2013 bahwa pendapatan merupakan faktor penyebab

terjadinya obesitas, dilihat pada kasus yang mengalami obesitas berada pada

kategori pendapatan keluarga yang tinggi, terdapat 38(55,9%) subjek yang

mengalami obesitas dari 68 keluarga dengan pendapatan tinggi.

2.2.4 Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang kurang pada sesorang dapat memicu terjadinya

obesitas. Karena ketika seseorang mengkonsumsi makanan berkalori tinggi,

namun tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai, maka sisa energi dari

hasil pembakaran kalori tersebut akan disimpan di tubuh dalam bentuk lemak.

Budiyanto (2002) menyebutkan beberapa penyebab obesitas adalah

ketidakseimbangan asupan dari pola makan dengan aktivitas fisik sehari-hari.

Apabila asupan makanan lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan dari

aktivitas fisik sehari-hari maka hal ini dapat menjadi salah satu pemicu

Universitas Sumatera Utara


12

obesitas.Penelitian yang dilakukan Dewi dan Triastahun 2011 pada Pegawai

Negeri Sipil (PNS) di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bahwa

pekerjaan PNS merupakan salah satu pekerjaan yang yang beresiko untuk

obesitas. Hal ini dikarenakan PNS di kantor Dinkes Jatim merupakan pekerja

perkantoran di mana aktivitas fisik yang dilakukan pada saat bekerja termasuk

ringan (Arisman., 2002)

2.3 Pengukuran Obesitas dan Klasifikasinya

Cara untuk menentukan seseorang mengalami obesitas perlu dilakukan

penilaian status gizi. Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh

keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi. Penilaian status gizi

salah satunya dengan menggunakan antropometri. Antropometri adalah penilaian

yang dilakukan dengan menggunakan ukuran tubuh manusia seperti berat badan,

tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar lengan bawah, dan lain- lain. Secara

umum antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan antara asupan

energi dan protein.

Indikator status gizi bagi orang dewasa ditentukan berdasar Indeks Massa

Tubuh (IMT). IMT merupakan alat sederhana untuk melakukan pemantauan gizi

orang dewasa diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan

kelebihan berat badan. Salah satu yang menunjukkan bahwa telah terjadi

keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang

normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badan. Pemantauan berat

badan normal dilakukan untuk mencegah penyimpangan dari berat badan normal,

dan bila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan pencegahan dan

Universitas Sumatera Utara


13

penanganannya. Selain itu, mempertahankan berat badan normal juga

dapatmemungkinkan seseorang terhindar dari penyakit tidak menular

(Kementerian Kesehatan RI, 2014). Menghitung IMT, dapat dihitung dengan

rumus berikut:

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan WHO yang

membedakan batas ambang normal untuk laki-laki dan perempuan. Di Indonesia,

batas ambang normal tidak dibedakan menurut jenis kelamin. Untuk kepentingan

Indonesia, batas ambang dimodifikasi berdasarkan kepentingan klinis dan hasil

penelitian di beberapa Negara berkembang (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan


PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014
Klasifikasi IMT
Sangat kurus >17,0
Kurus 17,0 - <18,5
Normal 18,5 -25,0
Gemuk (overweight) >25,0 – 27,0
Obesitas ≥27,0
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, 2014

Keadaan seseoang sangat kurus dengan kekurangan berat badan tingkat

berat atau Kekurangan Energi Kronis (KEK) berat bila IMT < 17,0. Keadaan

seseorang disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK

ringan bila IMT 17,0 – < 18,5. Keadaan seseorang termasuk kategori normal bila

IMT 18,5 – 25,0. Keadaan seseorang disebut gemuk (Overweight) dengan

kelebihan berat badan tingkat ringan bila IMT >25,0 – 27,0. Keadaan seseorang

Universitas Sumatera Utara


14

disebut Obesitas dengan kelebihan berat badan tingkat berat bila IMT ≥ 27,0

(Kementerian Kesehatan RI, 2014).

2.4 Pola Makan

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia, makanan

yang dikonsumsi berbagai jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Pada

masyarakat dikenal pola makan dan kebiasaan makan dimana seseorang atau

sekelompok orang tinggal. Pola makan merupakan gambaran apa yang dimakan

seseorang maupun masyarakat tertentu baik dari jenis, jumlah dan frekuensi

makanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah faktor

ekonomi dan harga serta faktor sosio budaya dan religi.

Secara umum pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh

seseorang atau sekelompok orang dalam memilih dan menggunakan bahan

makanan yang dikonsumsi setiap hari meliputi jenis makanan, dan frekuensi

makan yang berdasarkan pada faktor-faktor sosial budaya dimana mereka hidup.

Wirjatmadi dan Adriani (2012), mengatakan pola makan sehat adalah suatu cara

atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu,

seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu

kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan seseorang

yang berhubungan dengan kebiasaan makan sehari-hari. Mencapai tujuan diet atau

pola makan sehat tersebut tidak terlepas dari masukan gizi yang merupakan proses

organisme, menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses digesti,

absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang

Universitas Sumatera Utara


15

tidakdigunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi

normal organ- organ, serta menghasilkan energi.

Kebiasaan makan sangat dipengaruhi gaya hidup. Faktor-faktor yang

merupakan input bagi terbentuknya gaya hidup keluarga adalah penghasilan,

pendidikan, lingkungan hidup kota atau desa, susunan keluarga, pekerjaan, suku

bangsa, kepercayaan dan agama, pendapat tentang kesehatan, pendidikan gizi,

produksi pangan dan distribusi serta sosial politik (Almatsier, 2002).

Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi yang ditentukan

oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya

semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan hidangan dan

perbandingan yang satu terhadap yang lain. Kuantitas menunjukkan kwantum

masing-masing zat gizi terhadap kebutuhan tubuh. Konsumsi yang menghasilkan

kesehatan gizi yang sebaik-baiknya dan dalam jumlah melebihi kebutuhan tubuh,

dinamakan konsumsi berlebih yang dapat mengakibatkan keadaan gizi lebih

(Sediaoetama, 2006 dalam P Roselly, 2008).

Kandungan energi di dalam makanan bergantung pada kandungan

karbohidrat, protein, dan lemak. Terdapat juga kandungan organik lain (seperti

asam organik) hanya menyumbang sedikit energi dibandingkan dengan yang lain.

Air tidak mengandung energi melainkan hanya sebagai pelarut, oleh karena itu

kandungan air di dalam makanan akan mempengaruhi kadar dan kepadatan

kandungan energi dalam makanan (Arisman, 2007).

Kriteria angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi penduduk

Indonesia dalam Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 yaitu :

Universitas Sumatera Utara


16

Tabel 2.2 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Berdasarkan Umur dan
Jenis Kelamin
Angka Kecukupan Gizi
Kelompok Energi Karbohidrat Protein Lemak (g)
Umur (tahun) (kkal) (g) (g)
Pria
19- 29 2725 275 62 91
30- 49 2625 394 65 73
50- 64 2325 349 65 65
≥ 65 1900 309 62 53
Wanita
19- 29 2250 375 56 75
30- 49 2150 394 57 60
50- 64 1900 349 57 53
≥ 65 1550 309 56 43
Sumber: Kementerian Kesehatan RI tahun 2013

2.4.1 Pola Makan dan Obesitas

Pola makan yang tidak seimbang, seperti mengkonsumsi makanan yang

berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menyebabkan obesitas.

Ketika seseorang makan secara berlebihan, zat gizi yang dikonsumsi akan diubah

menjadi timbunan lemak dalam tubuh. Namun, bila seseorang mengkonsumsi

makanan sesuai dengan kebutuhan maka proporsi tubuhnya akan normal.

Perilaku makan menjadi penyebab timbulnya permasalahan obesitas. Pola

makan yang menjadi pencetus obesitas adalah makan berlebihan yaitu

mengkonsumsi makanan dalam porsi besar, makanan tinggi energi, tinggi lemak,

tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat. Sementara perilaku makan yang

salah ialah tindakan mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang berlebihan

tanpa diimbangi dengan pengeluaran energi yang seimbang (Sudargo et al., 2014

dalam Lubis 2016).

Universitas Sumatera Utara


17

Prinsip 13 Panduan Umum Gizi Seimbang (PUGS) membebaskan

seseorang untuk mengkonsusmsi makanan apapun dalam jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan tubuh. Poin-poin yang terdapat di dalam PUGS, antara lain

makanlah beranekaragam makanan, makanlah makanan untuk memenuhi

kebutuhan energi, makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari

kebutuhan energi, serta batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat

dari kecukupan energi (Sudargo et al., 2014 dalam Lubis 2016). Menurut

Marpaung dalam Meiningtias (2003) menyatakan bahwa ada hubungan antara

pola makan karbohidrat dengan kegemukan, pola makan lemak dengan

kegemukan, dan ada hubungan aktivitas fisik dengan kegemukan. Hal ini

disebabkan karena ketidakseimbangan antara konsumsi dan pengeluaran energi,

serta aktivitas fisik yang kurang sehingga terjadi penumpukan lemakdan akhirnya

mengakibatkan kegemukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Marpaung pada tahun 2015 pada

mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, untuk

tingkat kecukupan lemak pada pada kategori lebih sebanyak 52 mahasiswa

(48,1%), kategori kurang terdapat sebanyak 47 mahasiswa (43,5%), dan kategori

baik sebanyak 9 mahasiswa (8,3%).Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan

bahwa mahasiswa dengan jenis makanan lengkap sebanyak 62,9% memiliki status

gizi normal dan 37,1% memiliki status gizi lebih. Sedangkan mahasiswa dengan

jenis makanan tidak lengkap sebanyak 10,6% normal dan 89,4% memiliki status

gizi lebih.

Universitas Sumatera Utara


18

2.5 Kebiasaan Makan Masyarakat Suku Gayo

Makanan merupakan suatu benda yang dimakan, serta kebanyakan

masyarakat beranggapan bahwa makanan harus bersifat mengenyangkan.

Misalnya, kebanyakan masyarakat mengatakan bahwa mereka belum makan jika

belum makan nasi, walaupun sebelumnya mereka sudah memakan mie atau ubi

rebus. Begitu juga dengan masyarakat Suku Gayo hanya menjadikan kegiatan

makan untuk mengatasi rasa lapar serta kurang memperdulikan kandungan gizi

yang ada pada makanan yang mereka makan.

Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam

Kabupaten Aceh Tenggara memiliki sumber penghidupan pada sektor pertanian,

dengan demikan pola konsumsi masyarakat lebih banyak mengkonsumsi sayuran,

akan tetapi pengolahannya cenderung berlemak. Selain itu umumnya

masyarakatnya kurang memperhatikan makan yang bergizi, hal ini disebabkan

karena pengetahuan masyarakat akan gizi serta masyarakat tersebut lebih

mengutamakan selera dan kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan. Hasil

penelitian oleh Agustina (2002) pada keluarga masyarakat Suku Gayo bahwa

masyarakat tersebut mempunyai kebiasaan memasak makanan yang istimewa

pada hari megang. Hari megang adalah satu hari menjelang bulan Ramadhan, Hari

Raya Idul Fitri, dan Idul Adha. Pada hari itu masyarakat Suku Gayo akan

menyembelih ayam, membeli daging untuk membuat masakan- masakan yang

lezat untuk esok harinya. Ibu- ibu dan gadis- gadis juga biasanya sibuk membuat

makanan yang bernama lepat, yang terbuat dari tepung ketan diisi inti ( terdiri

dari kelapa parut yang dimasak dengan gula merah) dan dibungkus daun pisang,

Universitas Sumatera Utara


19

seperti kue timpan orang Aceh, tetapi dalam ukuran yang lebih besar. Pada hari

tersebut setiap keluarga juga merasa wajib untuk mengirimkan makanan bagi

orang yang dituakan dan dihormati, seperti ibu, ibu mertua dan sanak famili yang

dituakan.

Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir pada hari menyambut bulan

suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha biasa membuat makanan

seperti lemang, cimpa, dua kali, lepat, bahrum, pulut bekuah dan sebagainya.

Selain hari menyambut bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Masyarkat Suku Gayo juga membuat masakan- masakan pada acara- acara adat,

seperti perkawinan, kematian, khitanan dan turun mandi. Upacara adat tradisional

adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan, tumbuh dan berkembang

pada masyarakat. Adapun makanan tradisional yang sering disajikan dalam

upacara tersebut adalah gulai daging seperti daging kerbau, daging kambing,

daging lembu, gulai ayam, gulai nangka, gulai ikan mas, sayur santan putih, kopi

juga teh manis. Rata- rata makanan tersebut mengandung tinggi karbohidrat dan

lemak yang kemungkinan akan memicu terjadinya dan obesitas.

Kegiatan memasak dan menyajikan makanan pada masyarakat Suku Gayo

dikerjakan oleh ibu dan dibantu oleh anak gadis. Setelah selesai dimasak,

makanan ditempatkan di beberapa piring atau mangkuk sesuai dengan jumlah

anggota keluarga. Nasi dan lauk untuk ayah disendirikan dengan milik anggota

keluarga lain. Hal ini berkaitan dengan status sosial ayah yang dianggap lebih

tinggi dibanding anggota keluarga lain sebagai kepala keluarga dan pencari

nafkah. Tidak lupa, di setiap waktu makan pasti tersedia tempat cuci tangan,

Universitas Sumatera Utara


20

karena kebiasaan masyarakat Suku Gayo makan menggunakan tangan. Sendok

hanya digunakan untuk mengambil nasi dan sayur.

Penelitian Agustina tahun 2002 bahwa masyarakat Suku Gayo mempunyai

kebiasaan makan yang paling umum dan masih berlaku dalam masyarakat adalah

mengutamakan laki- laki dewasa dan orang tua berdasarkan senioritas dan

pendistribusian makanan. Menyajikan yang terbaik merupakan penghormatan,

bila tidak memberikan yang terbaik, dianggap tidak sopan dan hormat. Kebiasaan

makan mengutamakan orang tua dan kepala keluarga ini berlaku di dalam

keluarga maupun masyarakat. Pada acara- acara seperti perkawinan, khitanan,

atau acara apapun yang ada makanannya, masyarakat Suku Gayo selalu berusaha

memberikan yang terbaik bagi kaum laki- laki dan orang tua.

2.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Pola Makan Suku Gayo


1. Jenis Makanan
2. Jumlah Makanan
- Kecukupan Energi
- Kecukupan Kejadian Obesitas
Karbohidrat
- Kecukupan Protein
- Kecukupan Lemak
3. Frekuensi Makan
Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian

cross sectionaldengan tujuan untuk mengetahui gambaran pola makan dan

kejadian obesitas pada Suku Gayo di Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam

Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2017.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Titi Pasir Jalan Medan- Kutacane Kecamatan

Semadam Kabupaten Aceh Tenggara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai Oktober 2016 - Agustus 2017

3.3 Populasi dan Sampel .

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk dewasa Suku Gayo

berumur 19-44 tahundi Desa Titi Pasir Kecamatan Semadam Kabupaten Aceh

Tenggara. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat jumlah masyarakat dewasa

sebanyak 863 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi. Penentuan

jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan

Taro Yamane dan Slovin (Siswanto, dkk 2013):

21
Universitas Sumatera Utara
22

Dimana:

N= Jumlah populasi

n = Jumlah sampel

d= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Besar sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 90 orang dewasa dari

Suku Gayo berusia 19-44 tahun baik pria maupun wanita.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari wawancara langsung pada responden yang

terdiri atas pola makan (jenis makanan, jumlah makanan, dan frekuensi makan).

Jenis dan jumlah makanan diperoleh dengan menggunakan food recall 24 jam,

frekuensi makan diperoleh dengan menggunakan food frequency. Kejadian

obesitas dapat diperoleh dengan melihat status gizi (berat badan menurut tinggi

badan). Pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak dengan kapasitas

100 kg, sedangkan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise.

Universitas Sumatera Utara


23

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder didapat dari kantor Kepala Desa Titi Pasir Kecamatan

Semadam Kabupaten Aceh Tenggara meliputi data nama dan jumlah penduduk.

3.5 Definisi Operasional

1. Pola makan adalah suatu keadaan yang menggambarkan jenis makanan,

jumlah makanan dan frekuensi makan yang dikonsumsi oleh responden.

2. Jenis makanan adalah berbagai macam makanan yang dikonsumsi oleh

responden dalam sehari yang diukur berdasarkan keanekaragamannya.

3. Jumlah makanan adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi oleh

responden dalam sehari dikonversi ke dalam zat gizi (energi, karbohidrat,

protein dan lemak), yang dibandingkan dengan AKG (Angka Kecukupan

Gizi).

4. Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis bahan makanan

dikonsumsi oleh responden, perhari, perminggu dan perbulan.

5. Obesitas adalah keadaan dimana berat badan tubuh melebihi dari bobot

ideal (normal) yang dilihat berdasarkan IMT ≥27,0.

3.6 Aspek Pengukuran

1. Pola Makan

a. Jenis Makanan

Jenis makanan diukur dengan menggunakan food recall 24 jam.

- Beragam : Apabila dalam konsumsi makanan terdiri dari

Universitas Sumatera Utara


24

makanan pokok, lauk pauk (hewani atau nabati),

sayuran dan buah- buahan yang dikonsumsi dalam

sehari.

- Tidak Beragam: Apabila dalam konsumsi makanan tidak tidak ada

salah satu dari makanan pokok, lauk pauk ( hewani

atau nabati), sayuran dan buah- buahan yang

dikonsumsi dalam sehari.

b. Jumlah makanan

Jumlah makanan yang dikonsumsi dikonversikan menjadi zat gizi

(kecukupan energi, kecukupan karbohidrat, kecukupan protein dan kecukupan

lemak) kemudian dihitung zat gizi yang dikonsumsi, hasilnya dibandingkan

dengan AKG menggunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.1 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Berdasarkan Umur dan
Jenis Kelamin

Angka Kecukupan Gizi


Kelompok Energi Karbohidrat Protein Lemak (g)
Umur (kkal) (g) (g)
Pria
19- 29 2725 275 62 91
30- 49 2625 394 65 73
Wanita
19- 29 2250 375 56 75
30- 49 2150 394 57 60
Sumber: Kementerian Kesehatan RI tahun 2013

Universitas Sumatera Utara


25

Setelah jumlah makanan yang dikonsumsi di dapat dalam bentuk persen,

hasil persen tersebut dapat dikategorikan atas (WNPG 2004, dalam Marpaung,

2015).

Kurang : Konsumsi dikategorikan kurang apabila jumlah zat gizi

yang dikonsumsi perhari < 80% dari AKG.

Baik : Konsumsi dikategorikan baik apabila jumlah zat gizi yang

dikonsumsi perhari 80% - 110% dari AKG.

Lebih : Konsumsi dikategorikan lebih apabila jumlah zat gizi

yang dikonsumsi perhari > 110% dari AKG.

Data kecukupan karbohidrat, kecukupan protein, dan kecukupan lemak

diperoleh melalui food recall 24 jamdan dikonversikan dari URT ke dalam ukuran

berat (gram).

c. Frekuensi makan

Frekuensi makan diukur dengan menggunakan food frequency dengan

kategori:

- Tidak pernah

- Jarang : 1- 2 bulan

- Sering : 3- 5 kali seminggu

- Selalu : 1- 3 kali sehari

2. Status Obesitas

Status obesitas diperoleh dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh

(IMT). Pengukuran ini menggunakan rumus:

Universitas Sumatera Utara


26

Kemudian hasil pengukuran dikategorikan berdasarkan klasifikasi IMT

menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 yaitu:

- Obesitas bila IMT ≥ 27,0

- Tidak obesitas < 27,0

3.7 Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan/ meneliti data yang telah diperoleh

untuk dilakukan pembetulan data yang keliru/ salah dan melengkapi data yang

kurang.

2. Coding

Pada tahap ini dilakukan pemberian kode pada setiap jawaban quesioner

yang telah diisi.

3. Tabulating

Untuk mempermudah pengolahan data serta pengambilan kesimpulan,

data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis dengan

menggunakan software statistik ( SPSS).

3.8 Teknik Analisis Data

Data yang telah diolah, kemudian dianalisis untuk menggambarkan

(mendiskripsikan) masing- masing variabel dengan menggunakan tabel frekuensi.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Suku Gayo

Suku Gayo merupakan salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Aceh

Tenggara. Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir memiliki penghidupan pada

sektor pertanian yaitu padi dan jagung. Selain itu mereka juga berkebun coklat

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari.

Masyarakat Suku Gayo di Desa Titi Pasir menanam sendiri sayur- sayuran

dan rempah- rempah seperti daun ubi, kangkung, kacang panjang, bayam, terong,

jahe, lengkuas, kunyit, serai, cabai rawit dan sebagainya. Mereka menanam di

sawah, kebun, ataupun lahan pekarangan rumah. Adapaun sayur- sayuran dan

rempah- rempah lainnya yang di beli di pasar seperti, kol, wortel, kentang, tomat,

cabai merah, dan sebagainya.

Jenis ikan yang banyak terdapat di Desa Titi Pasir ialah jenis ikan air

tawar seperti ikan mas dan mujahir. Adapun jenis ikan laut yang terdapat di pasar

seperti, ikan asin, ikan teri, ikan dencis, ikan tongkol, ikan kembung, udang, dan

sebagainya.

4.2 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden yang diamati adalah umur,

jenis kelamin,pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan perbulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat kita ketahui pada Tabel 4.1 dilihat bahwa dari

90 orang responden ditemukan usia terbanyak berusia 30- 49 tahun yaitu

sebanyak 59 orang (65,6%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak

27
Universitas Sumatera Utara
28

69 orang (76,7%), pendidikan terakhir terbanyak SLTA dengan jumlah 41 orang

(45,6%), pekerjaan terbanyak petani dengan jumlah 47 orang (52,2%), dan

penghasilan perbulan terbanyak pada tingkat penghasilan perbulan yang tinggi

sebanyak 45 orang (50,0%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia,


Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir, Pekerjaan dan Penghasilan
Perbulan.

No Karakteristik Responden Frekuensi %


1. Umur (tahun)
a. 19- 29 31 34,4
b. 30- 49 59 65,6
Jumlah 90 100,0
2 Jenis Kelamin
a. Laki- Laki 21 23,3
b. Perempuan 69 76,7
Jumlah 90 100,0
3 Pendidikan Terakhir
a. Tidak Tamat SD 3 3,3
b. SD 10 11,1
c. SLTP 22 24,4
d. SLTA 41 45,6
e. Akademik/ Sarjana 14 15,6
Jumlah 90 100,0
4 Pekerjaan
a. Petani 47 52,2
b. PNS 10 11,1
c. TNI/ POLRI 4 4,4
d. Wiraswasta 29 32,2
Jumlah 90 100,0
5 Penghasilan Perbulan (rp)
a. <Rp.1.550.000 14 15,6
b.Rp.1.550.000- 31
34,4
Rp.2.000.000
c. >Rp.2.000.000 45 50,0
Jumlah 90 100,0

Universitas Sumatera Utara


29

4.3 Pola Makan

Pola makan responden pada penelitian ini berdasarkan jenis makanan,

jumlah makanan , dan frekuensi makan.

4.3.1 Jenis Makanan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mengkonsumsi jenis makanan yang tidak beragam yaitu sebanyak 79 orang

(87,8%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Responden


No Jenis Makanan Frekuensi %
1. Beragam 11 12,2
2. Tidak beragam 79 87,8
Jumlah 90 100,0

4.3.2 Kecukupan Energi, Kecukupan Karbohidrat, Kecukupan Protein dan


Kecukupan Lemak

Untuk kecukupan energi pada kategori lebih sebanyak 68 orang (75,6%),

pada kategori baik sebanyak 22 orang (24,4%). Kecukupan karbohidrat pada

kategori lebih sebanyak 52 orang (57,8%), dan pada kategori baik sebanyak 38

orang (42,2%). Kecukupan protein pada kategori lebih sebanyak 74 orang

(82,2%), dan pada kategori baik sebanyak 16 orang (17,8%). Sedangkan

kecukupan lemak pada kategori lebih sebanyak 61 orang (67,8%), dan pada

kategori baik sebanyak 29 orang (32,2%).

Universitas Sumatera Utara


30

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kecukupan Energi, Kecukupan Karbohidrat,


Kecukupan Protein, dan Kecukupan Lemak
No Klasifikasi Frekuensi %
1. Kecukupan Energi
a. Lebih 68 75,6
b. Baik 22 24,4
Jumlah 90 100,0
2. Kecukupan Karbohidrat
a. Lebih 52 57,8
b. Baik 38 42,2
Jumlah 90 100,0
3. Kecukupan Protein
a. Lebih 74 82,2
b. Baik 16 17,8
Jumlah 90 100,0
4. Kecukupan Lemak
a. Lebih 61 67,8
b. Baik 29 32,2
Jumlah 90 100,0

4.3.3 Frekuensi Makan Responden


Frekuensi makan responden dilihat berdasarkan makanan pokok, lauk

hewani, lauk nabati, sayuran, buah- buahan, jajanan, dan minuman.

4.3.3.1 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Pokok

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 90 orang responden, nasi

merupakan jenis makanan yang selalu dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat (1-

3 kali sehari) sebanyak 100%.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan


Pokok
Frekuensi Makan
Makanan Tidak Selalu (1-3 Sering (3-5 Jarang (1- Total
Pokok Pernah kali sehari) kali 2 kali
seminggu) sebulan)
n % n % n % n % n %
Nasi 0 0 90 100,0 0 0 0 0 90 100,0
Ubi 70 77,8 0 0 0 0 20 22,2 90 100,0
Mie 14 15,6 5 5,6 42 46,7 29 32,2 90 100,0
Roti 42 46,7 0 0 7 7,8 41 45,6 90 100,0

Universitas Sumatera Utara


31

4.3.3.2 Frekuensi Makan Responden BerdasarkanMakanan Lauk Pauk

Untuk makanan lauk pauk, yang dikonsumsi tidak terlalu beragam, karena

yang sering dikonsumsi oleh responden hanya pada jenis ikan saja, untuk ayam

dan daging tidak terlalu sering disebabkan ayam dan daging biasanya dikonsumsi

pada hari- hari besar dan upacara adat.

Ikan yang selalu (1-3 kali sehari) dikonsumsi adalah ikan mas sebanyak

20,0%, ikan mujahir sebanyak 14,4%, Ikan yang sering (3-5 kali seminggu)

dikonsumsi adalah ikan asin sebanyak 66,7%, ikan mas sebanyak 65,6%, ikan

mujahir dan telur sebanyak 57,8%. Jenis ikan yang selalu dan sering dikonsumsi

karena ketersedian banyak dan mudah diperoleh di pasar. Untuk lauk pauk dari

sumber nabati tahu merupakan jenis yang sering dikonsumsi sebanyak 68,9%.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan


Lauk Pauk

Frekuensi Makan
Makanan Tidak Selalu (1-3 Sering (3-5 Jarang (1- Total
Lauk Pauk Pernah kali kali 2 kali
sehari) seminggu) sebulan)
n % n % n % n % n %
Ikan mas 1 1,1 18 20,0 59 65,6 12 13,3 90 100,0
Ikan mujahir 3 3,3 13 14,4 52 57,8 22 24,4 90 100,0
Ikan dencis 9 10,0 11 14,4 40 42,2 30 33,3 90 100,0
Ikan tongkol 18 20,0 8 10,0 30 32,2 34 37,8 90 100,0
Ikan
21 23,3 9 10,0 24 26,7 36 40,0 90 100,0
kembung
Ikan asin 6 6,7 5 5,6 60 66,7 19 21,1 90 100,0
Ikan teri 3 3,3 6 6,7 42 46,7 39 43,3 90 100,0
Telur 1 1,1 1 1,1 52 57,8 36 40,0 90 100,0
Ayam 3 3,3 0 0 34 37,8 53 58,9 90 100,0
Daging 12 13,3 0 0 8 8,9 70 77,8 90 100,0
Lele 10 11,1 0 0 30 33,3 50 55,6 90 100,0
Udang 18 20,0 0 0 9 10,0 63 70,0 90 100,0
Cumi- cumi 81 90,0 0 0 0 0 9 10,0 90 100,0
Tahu 0 0 12 13,3 62 68,9 16 17,8 90 100,0
Tempe 0 0 7 7,8 57 63,3 26 28,9 90 100,0

Universitas Sumatera Utara


32

4.3.3.3 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Sayuran

Jenis sayuran yang selalu dikonsumsi (1-3 kali) dan sering (3-5 kali

seminggu) dikonsumsi adalah daun ubi, kangkung, dan kacang panjang. Daun ubi

sebanyak 23,3 % dan 54,4%, kangkung sebanyak 11,1% dan 47,8%, dan kacang

panjang sebanyak 6,7% dan 46,7%. Jenis sayuran yang selalu dan sering

dikonsumsi karena mudah diperoleh dan banyak ditanam oleh responden. Daun

ubi dan kancang panjang biasanya lebih sering digulai, untuk olahan kangkung

lebih sering ditumis.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan


Sayuran
Frekuensi Makan
Makanan Tidak Selalu (1-3 Sering (3-5 Jarang (1- Total
Sayuran Pernah kali kali 2 kali
sehari) seminggu) sebulan)
n % n % n % n % n %
Daun ubi 2 2,2 21 23,3 49 54,4 18 20,0 90 100,0
Kangkung 1 1,1 10 11,1 43 47,8 36 40,0 90 100,0
Bayam 1 1,1 0 0 40 44,4 49 54,4 90 100,0
Kacang
1 1,1 6 6,7 42 46,7 41 45,6 90 100,0
Panjang
Labu 6 6,7 0 0 27 30,0 57 63,3 90 100,0
Sawi 11 12,2 4 4,4 21 23,3 54 60,0 90 100,0
Kol 14 15,6 0 0 14 15,6 62 68,9 90 100,0
Wortel 6 6,7 0 0 18 20,0 6 6,7 90 100,0
Pakis 8 8,9 0 0 15 16,7 67 74,4 90 100,0
Selada air 17 18,9 0 0 5 5,6 68 75,6 90 100,0
Nangka 5 5,6 0 0 16 17,8 69 76,7 90 100,0
Pepaya Muda 18 20,0 0 0 2 2,2 70 77,8 90 100,0

4.3.3.4 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Buah- Buahan

Untuk buah- buahan sebagian besar responden jarang (1-2 kali sebulan)

mengkonsumsi buah- buahan. Buah yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi

adalah pisang sebanyak 22,2% dan pepaya sebanyak 18,9%.

Universitas Sumatera Utara


33

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan


Buah- Buahan
Frekuensi Makan
Makanan Tidak Selalu (1-3 Sering (3-5 Jarang (1- Total
Buah- Pernah kali kali 2 kali
Buahan sehari) seminggu) sebulan)
n % n % n % n % n %
Pepaya 12 13,3 4 4,4 17 18,9 57 63,3 90 100,0
Pisang 9 10,0 5 5,6 20 22,2 56 62,2 90 100,0
Jeruk 20 22,2 0 0 9 10,0 61 67,8 90 100,0
Rambutan 33 36,7 0 0 1 1,1 56 62,2 90 100,0
Durian 44 48,9 0 0 0 0 46 51,1 90 100,0
Langsat 35 38,9 0 0 3 3,3 52 57,8 90 100,0
Mangga 18 20,0 0 0 14 15,6 58 64,4 90 100,0
Duku 38 42,2 0 0 1 1,1 51 56,7 90 100,0
Jambu 46 51,1 0 0 8 8,9 36 40,0 90 100,0

4.3.3.5 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan Jajanan


Jajanan yang selalu (1-3 kali sehari) dikonsumsi adalah gorengan

sebanyak 24,4%. Jajanan yang sering (3-5 kali seminggu) dikonsumsi adalah mie

goreng sebanyak 67,8%, kue sebanyak 62,2%, dan mie sop sebanyak 57,8%.

Gorengan yang sering dikonsumsi adalah bakwan, pisang goreng, tahu isi, ubi

goreng, dan tempe goreng. Sedangkan jenis kue yang sering dikonsumsi adalah

kue gelang, kue lapis, kacang hijau, ongol- ongol, onde- onde dan sebagainya.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Makanan


Jajanan
Frekuensi Makan
Makanan Tidak Selalu (1-3 Sering (3-5 Jarang (1- Total
Jajanan Pernah kali kali 2 kali
sehari) seminggu) sebulan)
n % n % n % n % n %
Gorengan 1 1,1 22 24,4 44 48,9 23 25,6 90 100,0
Mie Instan 12 13,3 0 0 31 34,4 47 52,2 90 100,0
Mie goreng 6 6,7 0 0 61 67,8 23 25,6 90 100,0
Nasi goreng 13 14,4 0 0 28 31,1 49 54,4 90 100,0
Mie sop 6 6,7 0 0 52 57,8 32 35,6 90 100,0
Sate 26 28,9 0 0 20 22,2 44 48,9 90 100,0
Bakso 19 21,1 0 0 19 21,1 52 57,8 90 100,0
Kue 0 0 0 0 56 62,2 34 37,8 90 100,0

Universitas Sumatera Utara


34

4.3.3.6 Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Minuman

Jenis minuman yang selalu (1-3 kali sehari) dikonsumsi adalah teh manis

sebanyak 17,8% dan kopi sebanyak 16,7%. Minuman yang jarang dikonsumsi

adalah jus buah (24,4%).

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Makan Responden Berdasarkan Minuman


Frekuensi Makan
Tidak Selalu (1-3 Sering (3-5 Jarang (1- Total
Minuman Pernah kali kali 2 kali
sehari) seminggu) sebulan)
n % n % n % n % n %
Teh manis 7 7,8 16 17,8 32 35,6 35 38,9 90 100,0
Kopi 19 21,1 15 16,7 16 17,8 40 44,4 90 100,0
Susu 28 31,1 0 0 13 14,4 49 54,4 90 100,0
Jus Buah 66 73,3 0 0 2 2,2 22 24,4 90 100,0

4.4 Status Gizi

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa

berdasarkan status gizi dari 90 responden, berada pada kategori obesitas sebanyak

61 orang (67,8%), gemuk (overweight) sebanyak 19 orang (21,1%), dan normal

sebanyak 10 orang (11,1%).

Tabel 4.10 Distribusi Status Gizi


No Klasifikasi Frekuensi %
1 Normal 10 11,1
2 Gemuk (Overweight) 19 21,1
3 Obesitas 61 67,8
Jumlah 90 100,0

4.5 Status Obesitas

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan status obesitas

dari 90 responden, berada pada kategori obesitas sebanyak 61 orang (67,8%), dan

pada kategori tidak obesitas sebanyak 29 orang (32,2%).

Universitas Sumatera Utara


35

Tabel 4.11 Distribusi Status Obesitas


No Klasifikasi Frekuensi %
1 Obesitas 61 67,8
2 Tidak Obesitas 29 32,2
Jumlah 90 100,0

4.5.1 Status Obesitas Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin

dari 90 responden sebagian besar yang mengalami kejadian obesitas adalah

perempuan sebanyak 48 orang (69,6%), dan laki- laki sebanyak 13 orang

(61,9%).

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Status Obesitas Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Status Obesitas
Obesitas Tidak Obesitas Total %
1 Laki- laki 13 61,9 8 38,1 21 100
2 Perempuan 48 69,6 21 30,4 69 100

4.6 Kejadian Obesitas Berdasarkan Pola Makan

4.6.1 Kejadian Obesitas Berdasarkan Jenis Makanan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dari 90

responden dengan kategori jenis makanan tidak beragam sebanyak 54 orang

(68,4%) yang mengalami kejadian obesitas dan 25 orang (31,6%) yang tidak

mengalami kejadian obesitas. Sedangkan dari kategori jenis makanan yang

beragam yang mengalami kejadian obesitas sebanyak 7 orang (63,65), dan tidak

mengalami kejadian obesitas sebanyak 4 orang (36,4%).

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Status Obesitas Berdasarkan Jenis Makanan


No Jenis Makanan Status Obesitas
Obesitas Tidak Obesitas Total %
1 Beragam 7 63,6 4 36,4 11 100
2 Tidak Beragam 54 68,4 25 31,6 79 100

Universitas Sumatera Utara


36

4.6.2 Kejadian Obesitas Berdasarkan Kecukupan Energi, Kecukupan


Karbohidrat, Kecukupan Protein, dan Kecukupan Lemak

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa dari 90 orang

responden dengan kecukupan energi pada kategori lebih sebanyak 57 orang

(83,8%) yang mengalami kejadian obesitas dan 11 orang (16,2%) yang tidak

mengalami kejadian obesitas, sedangkan kecukupan energi pada kategori baik

sebanyak 12 orang (41,4%) yang mengalami kejadian obesitas dan 18 orang

(81,8%) yang tidak mengalami kejadian obesitas.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa dari 90 orang responden dengan

jumlah kecukupan karbohidrat pada kategori lebih terdapat 42 orang yang

mengalami kejadian obesitas (80,8%) dan 10 orang (19,2%) yang tidak

mengalami kejadian obesitas, sedangkan kecukupan karbohidrat pada kategori

baik sebanyak 19 orang (50,0%) yang mengalami kejadian obesitas dan 19 orang

(50,0%) yang tidak mengalami kejadian obesitas.

Penelitian yang telah dilakukan diketahui dari 90 orang responden dengan

jumlah kecukupan protein pada kategori lebih terdapat 55 orang (74,3%) yang

mengalami kejadian obesitas dan 19 orang (25,7%) yang tidak mengalami

kejadian obesitas, sedangkan kecukupan protein pada kategori baik sebanyak 6

orang (37,5%) yang mengalami kejadian obesitas dan 10 orang (6,25%) yang

tidak obesitas.

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 90 orang

responden dengan kecukupan lemak pada kategori lebih sebanyak 49 orang

(80,3%) yang mengalami kejadian obesitas dan 12 orang (19,7%) yang tidak

mengalami kejadian obesitas, sedangkan kecukupan lemak pada kategori baik

Universitas Sumatera Utara


37

sebanyak 12 orang (41,45) yang mengalami kejadian obesitas dan 17 orang

(58,6%) yang tidak mengalami kejadian obesitas.

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Status Obesitas Berdasarkan Kecukupan Energi,


Kecukupan Karbohidrat, Kecukupan Protein dan Kecukupan
Lemak
No Klasifikasi Status Obesitas
Obesitas Tidak Obesitas Total %
1 Kecukupan Energi n % n %
Lebih 57 83,8 11 16,2 68 100
Baik 4 18,2 18 81,8 22 100
2 Kecukupan
Karbohidrat
Lebih 42 80,8 10 19,2 52 100
Baik 19 50,0 19 50,0 38 100
3 Kecukupan Protein
Lebih 55 74,3 19 25,7 74 100
Baik 6 37,5 10 62,5 16 100
4 Kecukupan Lemak
Lebih 49 80,3 12 19,7 61 100
Baik 12 41,4 17 58,6 29 100

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Kejadian Obesitas

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh

sehingga membuat berat badan di atas normal. Menurut Adriani dan Wirjatmadi

(2014) obesitas sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan

lemak yang serius dalam jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa berdasarkan status

obesitas pada responden dari masyarakat Suku Gayo berada pada kategori yang

mengalami kejadian obesitas sebesar 67,8% dan yang tidak mengalami kejadian

obesitas sebesar 32,2%. Dari hasil penelitian tersebut, bahwa masyarakat Suku

Gayo banyak yang mengalami kejadian obesitas hal ini dikhawatirkan akan

meningkatkan resiko penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit jantung

koroner, hipertensi, diabetes mellitus, dan sebagainya.

Berdasarkan jenis kelamin diketahui perempuan lebih banyak mengalami

kejadian obesitas sebesar 69,6% dan laki- laki yang mengalami kejadian obesitas

sebesar 61,9%. Hal ini sesuai dengan penelitian Diana, Rian, dkk (2013)

menunjukkan bahwa hasil analisis prevalensi kegemukan (termasuk obesitas)

pada perempuan dewasa usia 19- 55 tahun sebesar 29,4%. Nilai tersebut sedikit

lebih tinggi dari prevalensi kegemukan (termasuk obesitas) pada perempuan

dewasa usia >18 tahun yaitu sebesar 26,9% (Balitbangkes, 2010)

38
Universitas Sumatera Utara
39

5.2 Kejadian Obesitas Berdasarkan Pola Makan

Pola makan dalam penelitian ini digambarkan melalui jenis makanan,

jumlah makanan (berdasarkan kecukupan energi, kecukupan karbohidrat,

kecukupan protein, kecukupan lemak), dan frekuensi makan.

5.2.1 Kejadian Obesitas Berdasarkan Jenis Makanan

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa responden dengan

jenis makanan beragam sebesar 63,6 % yang mengalami kejadian obesitas dan

36,4% yang tidak mengalami kejadian obesitas. Sedangkan dengan jenis makanan

yang tidak beragam sebesar 68,4% yang mengalami kejadian obesitas dan sebesar

31,6% yang tidak mengalami kejadian obesitas. Hal ini dikarenakan sebagian

besar responden pada masyarakat Suku Gayo hanya mengkonsumsi makanan

pokok, lauk pauk, dan sayur namun jarang mengkonsumsi buah setiap hari. Selain

itu mereka mengkonsumsi makanan sehari- hari berdasarkan kebiasaan dan

kesukaan bukan karena makanan seimbang yang harus dikonsumsi hal ini yang

menyebabkan mereka sering mengkonsumsi makanan yang tidak beranekaragam.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis pada

guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa bahwa dari 35 orang guru dengan kategori

jenis makanan tidak beragam sebanyak 25 guru ( 71,4%) yang obesitas. Hal ini

menunjukkan bahwa guru yang mengkonsumsi jenis makanan yang tidak beragam

lebih banyak mengalami obesitas.

Konsumsi makanan dengan jenis makanan yang tidak beragam

menyebabkan kecenderungan terjadinya kelebihan konsumsi pada salah satu

sumber zat gizi terutama karbohidrat yang bersumber dari makanan pokok. Pola

Universitas Sumatera Utara


40

makan yang berlebihan dalam konsumsi karbohidrat, protein dan lemak dapat

menyebabkan terjadinya obesitas. Begitu pula bila mengkonsumsi lemak yang

berlebihan tanpa diimbangi konsumsi sayur dan buah yang sesuai dengan

kebutuhan konsumsi per orang per hari (Silitonga, 2008)

5.2.2 Kejadian Obesitas Berdasarkan Kecukupan Energi, Kecukupan


Karbohidrat, Kecukupan Protein, dan Kecukupan Lemak

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa responden dengan

jumlah kecukupan energi pada kategori lebih sebesar 83,8% yang mengalami

kejadian obesitas dan 16,2% yang tidak mengalami kejadian obesitas. Sedangkan

jumlah kecukupan energi pada kategori baik sebesar 18,2% yang mengalami

kejadian obesitas dan sebesar 81,8% yang tidak mengalami kejadian obesitas.

Energi merupakan hasil dari metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

(Pujiati, 2010). Seseorang membutuhkan asupan energi dari makanan untuk

menutupi pengeluaran energi yang dilakukannya dalam sehari- hari. Sumber

makanan yang mengandung tinggi energi ialah makanan yang mengandung

lemak, seperti minyak, kacang- kacangan, dan biji- bijian. Selain itu, bahan

makanan sumber karbohidrat, seperti padi- padian, umbi- umbian dan gula murni

juga merupakan bahan makanan sumber energi (Almatsier, 2010).

Berdasarkan penelitian sebesar 83,8% yang mengalami kejadian obesitas

pada kategori kecukupan energi lebih. Pada penelitian ini, kecukupan energi

diperoleh dari makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein, dan

lemak. Rahmawati (2015) menyatakan dalam penelitiannya bahwa semakin tinggi

asupan energi, maka semakin tinggi asupan karbohidrat, protein, dan lemak.

Universitas Sumatera Utara


41

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silitonga pada

orang dewasa yang mengalami obesitas dari keluarga miskin di Desa Marindal II

Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang menyatakan bahwa konsumsi

energi responden yang mengalami obesitas tingkat I dan II termasuk pada kategori

tinggi yakni sebanyak 41,51%. Silitonga juga menyatakan tingginya konsumsi

energi juga terkait dengan kebiasaan responden yang suka minum teh manis dan

kopi.

Hal ini sesuai dengan budaya dan kebiasaan minum teh atau kopi pada

masyarakat Suku Gayo sebelum melakukan aktivitas sehari- hari dan di waktu

senggang. Minuman tersebut mengandung gula dan berdasarkan Daftar

Komposisi Bahan Makanan menyatakan bahwa di dalam gula mengandung kalori

(364 kal). Dengan demikian, kebiasaan seperti ini dapat meningkatkan jumlah

energi di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas (Lubis, 2016).

Selain itu kebiasaan masyarakat Suku Gayo yang sering mengkonsumsi

makanan selingan seperti mie lontong di pagi hari dan mie aceh di malam hari,

dimana jenis makanan selingan tersebut mengandung banyak minyak dan kalori

yang tinggi. Dengan demikian, kebiasaan seperti ini dapat meningkatkan jumlah

energi di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas pada masyarakat

Suku Gayo.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa responden dengan jumlah

kecukupan karbohidrat pada kategori lebih sebesar 80,8% yang mengalami

kejadian obesitas dan 19,2% yang tidak mengalami kejadian obesitas. Sedangkan

Universitas Sumatera Utara


42

dengan jumlah kecukupan karbohidrat pada kategori baik sebesar 50,0% yang

mengalami kejadian obesitas juga 50,0% yang tidak mengalami kejadian obesitas.

Sumber karbohidrat utama yang sering dikonsumsi oleh responden adalah

nasi, dimana nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat terbesar. Karbohidrat

memiliki fungsi utama, yaitu sebagai penyedia energi bagi tubuh. Jika

mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebih maka akan menyebabkan

asupan energi meningkat dan mengakibatkan obesitas. Nasi yang dikonsumsi

masyarakat Suku Gayo biasanya sebanyak 3 porsi (300 gram) atau 2-3 kali

penambahan nasi. Selain itu mereka juga sering mengkonsumsi dari jenis

makanan jajanan seperti mie goreng dan mie sop dimana mie merupakan salah

satu sumber karbohidrat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahmawati pada mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta bahwa asupan karbohidrat dapat menyebabkan terjadinya

obesiatas sentral.

Penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa responden dengan

jumlah kecukupan protein pada kategori lebih sebesar 74,3% yang mengalami

kejadian obesitas dan 25,7% yang tidak mengalami kejadian obesitas, sedangkan

kecukupan protein pada kategori baik 37,5% yang mengalami kejadian obesitas

dan 6,25% yang tidak mengalami kejadian obesitas. Sumber protein yang selalu

dikonsumsi oleh responden adalah ikan air tawar yaitu ikan mas dan ikan mujahir

dan jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh responden pada penelitian ini adalah

Universitas Sumatera Utara


43

ikan asin, ikan mas, ikan mujahir, dan telur ayam, sedangkan sumber protein

nabati yang sering dikonsumsi responden adalah tahu dan tempe.

Hal ini sejalan dengan penelitian Kharismawati yang menyatakan bahwa

asupan protein yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Asupan

protein secara langsung memiliki hubungan dengan obesitas. Karena bila

seseorang mengkonsumsi banyak protein dalam makanannya dari yang dapat

digunakan jaringannya,sebagian besar dari jumlah yang berlebihan ini disimpan

sebagai lemak.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati

bahwa rata- rata asupan protein mahasiswa yang mengalami obesitas sentral lebih

tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak obesitas sentral.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa jumlah kecukupan

lemak pada kategori lebih sebesar 80,3% yang mengalami kejadian obesitas dan

19,7% yang tidak mengalami kejadian obesitas, sedangkan kecukupan lemak pada

kategori baik sebesar 41,45 % yang mengalami kejadian obesitas dan 50,0% yang

tidak mengalami kejadian obesitas.

Menurut Sugiyanti, Hardiansyah, dan Afriansyah (2009) responden yang

sering mengkonsumsi makanan yang berlemak berpeluang mengalami obesitas

1,216 kali lebih besar dari pada subjek yang jarang mengkonsumsi makanan yang

berlemak. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marpaung

bahwa asupan lemak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian

obesitas.

Universitas Sumatera Utara


44

Hal ini disebabkan karena kebiasaan masyarakat Suku Gayo yang

mengkonsumsi makanan jenis lauk pauk yang digoreng, disambal, dan digulai.

Untuk jenis sayuran lebih sering ditumis dan digulai, adapun dari jenis jajanan

seperti mie goreng, bakwan, pisang goreng, tahu isi, ubi goreng, dan tempe

goreng. Dimana jenis olahan makanan tersebut mengandung banyak minyak dan

minyak merupakan mengandung lemak yang tinggi. Oleh karena itu akumulasi

lemak di dalam tubuh menjadi semakin bertambah sehingga dapat menyebabkan

terjadinya obesitas.

Kecenderungan obesitas biasanya terjadi pada kelurga yang mempunyai

penghasilan tinggi. Semakin tinggi pendapatan keluarga, maka semakin

memudahkan dalam membeli dan mengkonsumsi makanan yang enak serta

mengandung energi tinggi. Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar

peluang untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang baik.

Peningkatan pendapatan juga dapat mempengaruhi pemilihan jenis dan

dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Peningkatan tingkat pendapatan akan

mempengaruhi kebiasaan makan pada sebagian masyarakat cenderung untuk

makan berlebihan.

5.2.3 Kejadian Obesitas Berdasarkan Frekuensi Makan

Untuk frekuensi makan yang diteliti berdasarkan pengelompokan makanan

untuk makanan pokok sumber karbohidrat, nasi merupakn jenis makanan yang

selalu dikonsumsi 100%. Jenis makanan lauk pauk yang selalu dikonsumsi oleh

responden adalah ikan air tawar yaitu ikan mas dan ikan mujahir sebesar 20,0%

dan 14,4% hai ini dikarenakan daerah Aceh Tenggara bukan daerah pesisir

Universitas Sumatera Utara


45

penghasil ikan laut. Adapun ikan laut yang sering dikonsumsi merupakan ikan

yang diasinkan atau dibekukan. Jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh responden

pada penelitian ini adalah ikan asin sebesar 66,7%, ikan mas 65,6%, ikan mujahir

dan telur 57,8%. Adapun lauk pauk dari sumber nabati tahu merupakan jenis yang

sering dikonsumsi sebesar 68,9%, selanjutnya tempe sebanyak 63,3%. Pada

kelompok makanan sayuran, daun ubi merupakan jenis makanan yang sering

dikonsumsi oleh responden sebesar 54,4%, kangkung 47,8%, dan terbanyak

ketiga adalah kacang panjang 46,7%. Hal ini dikarenakan jenis sayuran tersebut

mudah didapat dan banyak ditanam oleh penduduk Suku Gayo. Buah yang sering

dikonsumsi adalah pisang 22,2% dan pepaya 18,9%. Untuk buah- buahan

sebagian besar jarang mengkonsumsi buah- buahan walaupun mudah diperoleh

dan harganya murah. Untuk kelompok jajanan yang selalu dikonsumsi adalah

gorengan 24,4%, sementara jajanan yang sering dikonsumsi adalah adalah mie

goreng 67,8%, kue 62,2%, dan mie sop 57,8%. Jenis kue yang sering dikonsumsi

adalah kue gelang, kue lapis, kacang hijau, ongol- ongol, onde- onde dan

sebagainya. Selanjutnya untuk kelompok minuman yang selalu dikonsumsi adalah

teh manis 17,8% dan kopi 16,7% hal ini berdasarkan budaya dan kebiasaan

minum teh dan kopi pada masyarakat Suku Gayo sebelum melakukan aktivitas

sehari- hari dan di waktu senggang.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silitonga pada

orang dewasa yang mengalami obesitas dari keluarga miskin di Desa Marindal II

Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008 diketahui bahwa nasi

merupakan jenis makanan yang selalu dikonsumsi 100%, ikan yang umumnya

Universitas Sumatera Utara


46

dikonsumsi ≤3 kali sehari adalah ikan asin sebanyak 56,60%, dan telur sebanyak

41,51%. Tempe dan tahu dikonsumsi ≤3 kali sehari sebanyak 94,34%, dan

81,13%. Sayuran yang dikonsumsi dengan frekuensi ≤3 kali seminggu adalah

daun ubi sebanyak 71,70%, dan kangkung sebanyak 86,79%. Buah yang

dikonsumsi ≤3 kali seminggu adalah pepaya sebanyak 64,15% dan yang

dikonsumsi ≥3 kali seminggu adalah pisang sebanyak 56,60%. Sedangkan untuk

jenis makanan jajanan yang dikonsumsi dengan frekuensi ≤3 kali seminggu

adalah makanan gorengan sebanyak 71,70%, mie goreng sebanyak 100%, dan

bakso 81,13%.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola makan masyarakat Suku Gayo berdasarkan jenis makanan belum

beranekaragam yaitu sebesar 87,8% dikarenakan sebagian besar hanya

mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk, dan sayur namun jarang

mengkonsumsi buah setiap hari.

2. Tingkat kecukupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak berada pada

kategori lebih yaitu masing- masing sebesar 75,6%, 57,8%, 82,2%, dan

67,8%.

3. Pola makan masyarakat Suku Gayo berdasarkan frekuensi makan, untuk

makanan pokok keseluruhan mengkonsumsi nasi, untuk jenis lauk pauk

yang sering dikonsumsi yaitu ikan asin 66,7%, ikan mas 65,6%, ikan

mujahir dan telur 57,8%, tahu 68,9%. Jenis sayuran yaitu daun ubi 54,4%,

kangkung 47,8%, dan kacang panjang 46,7%, untuk buah- buahan yaitu

pisang 22,2% dan pepaya 18,9%, untuk jajanan adalah mie goreng 67,8%,

kue 62,2%, dan mie sop 57,8%. Sedangkan minuman yang selalu

dikonsumsi adalah teh manis 17,8% dan kopi 16,7%.

4. Kejadian obesitas pada masyarakat Suku Gayo sebesar 67,8%.

47
Universitas Sumatera Utara
48

6.2 Saran
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara dan Puskesmas Kecamatan

Semadam diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan gizi mengenai

pola makan sehat dan seimbang di setiap desa-desa dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama penduduk yang

mengalami obesitas .

2. Petugas kesehatan diharapkan untuk melakukan penyuluhan mengenai

masalahobesitas dengan tujuan menambah pengetahuan dan kewaspadaan

tentang dampak obesitas yang akan menimbulkan penyakit degeneratif.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M., Wirjatmadi, B, 2012.Pengantar Gizi masyarakat.Cetakan ke-1,


Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Adriani, M dan Wijatmadi, B., 2014. Pengantar Gizi Masyarakat.


KencanaPrenada Media Group. Jakarta.

Arisman. 2002. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta

Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta.

Agustina, 2002. Pola Asuh Berdasarkan Gender, Tumbuh Kembang Anak


Balita, dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya pada Keluarga
Masyarakat Suku Gayo. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.

Budiyanto, M.A.K., 2002. Dasar – Dasar Ilmu Gizi. Malang. Universitas


Muhammadiyah Malang Press.

Christina, D. 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian


Obesitas pada Pekerja Onshore Pria Perusahaan Migas X di
Kalimantan Timur Tahun 2008. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.

Diana, Rian, dkk. 2013. Faktor Risiko Kegemukan pada Wanita Dewasa.
Jurnal Gizi dan Pangan. Diakses melalui http://journal.ipb.ac.id › Home ›
Vol 8, No 1 (2013) › Diana pada 9 April 2017.

Dinas Kesehatan Aceh. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2015.
Aceh. Bidang Program dan Pelaporan Seksi Data dan Informasi. Diakses
melalui http:// dinkes.acehprov.go.id/uploads/fultext_prof2016.pdf pada 30
Maret 2017.

Dewi, Nirmala dan Trias, 2012. Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, Sikap,
dan Pengetahuan tentang Obesitas dengan Status Gizi Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Diakses melalui
http:// journal.unair.ac.id/filerPDF/mgi512ac5572ffull.pdf pada 10 April
2017.

Eliska, 2014. Pengaruh Sosial Budaya dan Pola Makan terhadap Kejadian
Hipertensi pada Masyarakat Suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas
Perawatan Kutambaru Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2014. Tesis
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

49
Universitas Sumatera Utara
50

Fridawanti, A.P. 2016. Hubungan antara Asupan Energi, Karbohidrat,


Protein, dan Lemak terhadap Obesitas Sentral pada Orang Dewasa di
Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta. Skripsi.
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Handayani, Irma. 2013. Gambaran Pola Makan Suku Melayu dan Suku Jawa
di Desa Selemak Kecamatan Hamparan Perak kabupaten Deli
Serdang Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
RI. Diakses melalui
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf pada 2 Maret 2017.

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


264 Tahun 2010 tentang Pedoman Penanggulangan Masalah
Kesehatan Intelegensia Akibat Gangguan Degeneratif. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses melalui
https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/.../kepmenkes/KMK%20No.
%20264%20ttg%2... Pada 26 Maret 2017.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Status Gizi Dewasa. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. Diakses melalui
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf pada 26 Maret 2017.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75


Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi
Bangsa Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Diakses melalui
http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/PMK%2075-
2013.pdf pada 6 April 2017.

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta. Kementrian


Kesehatan RI. Diakses melalui
http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf pada
6 April 2017.

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
Jakarta. Kementrian Kesehatan RI. Diakses melalui
http://www.lshk.or.id/uu/PMK%20No.%2041%20ttg%20Pedoman%20Gi
zi%20Seimbang.pdf pada 6 April 2017.

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional

Universitas Sumatera Utara


51

Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019. Jakarta. Kementrian


Kesehatan RI. Diakses melalui
http://kesga.kemkes.go.id/.../PMK%20No.%2025%20ttg%20RAN%20Kes.%20Lanj
ut%20U. Pada 17 Mei 2017.

Khairatunnisa, 2014. Analisis Faktor Risiko Stroke pada Pasien di RSU H.


Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2014. Tesis
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Khomsan, A, 2004.Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Lembaga Adat Kebudayaan Aceh (LAKA), 2003. Musyawarah Adat Alas dan
Gayoke-1.Kutacane.

Lubis, R. U. 2016. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan


Obesitas pada Guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2016. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.

Marpaung, C.A. 2015. Hubungan Pengetahuan, Pola Makan, dan Aktivitas


Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2015.
Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Misnadiarly., 2007. Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit.


Jakarta: Pustaka Obor Populer.

Notoatmodjo, S., 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta:


Penerbit Rineka Cipta.

Parengkuan, Rendy dkk. 2013. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan


Kejadian Obesitas di Kota Manado. Diakses melalui http://
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/download/2227/1784 pada 9
April 2017.

P, Roselly N.A.A. 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas


Berdasarkan Persen Lemak Tubuh pada Pria (40 – 55 Tahun) di
Kantor Direktorat Jendral Zeni TNI-AD Tahun 2008. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Rahmatan, Hafnati dkk. 2015. Hubungan Obesitas dengan Penyakit Hipertensi


pada Guru MAN 3 Banda Aceh. Prosiding Seminar Nasional Prodi
PKK. Diakses melalui
http://www.rp2u.unsyiah.ac.id/index.php/welcome/prosesDownload/3183/
5 pada 9 April 2017.

Universitas Sumatera Utara


52

Rahmawaty, Dwi. 2015. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas


Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. Skripsi. Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar, 2007. Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Diakses melalui
https://www.k4health.org/sites/default/.../laporanNasional%20Riskesdas%
202007.pdf pada 2 Maret 2017.

Silitonga, N. 2008. Pola Makan dan aktifitas fisik pada orang dewasa yang
mengalami Obesitas dari keluarga Miskin di Desa Marindal ll Kec.
Patumbak Kab. Deli Serdang. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

Sulistyoningsih Hariyani, 2010. Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan


Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta.

Siswanto, Susila dan Suyanto, 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan


Kedokteran. Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Tantawi, Isma dan Buniyamin S. 2011. Pilar- Pilar Kebudayaan Gayo Lues.
USU Press. Medan.

Winarno, Herimanto., 2013. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

WHO. 2015. Obesity and Overweight. Diakses melalui


http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/ pada 26 Maret 2017

Universitas Sumatera Utara


53

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN POLA MAKAN DAN KEJADIAN OBESITAS PADA


MASYARAKAT SUKU GAYO DI DESA TITI PASIR
KECAMATAN SEMADAM KABUPATEN
ACEH TENGGARA TAHUN 2017

I. Identitas Responden

1. No. Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
5. Pendidikan : 1. Tidak tamat SD
2. Tamat SD
3. SLTP
4. SLTA
5. Akademik/ Sarjana
6. Pekerjaan : 1. Petani
2. PNS
3. TNI/Polri
4. Wiraswasta
5. Lainnya (sebutkan……………….)
7. Penghasilan Perbulan : a. < Rp.1.550.000
b. Rp. 1.550.000 – Rp. 2.000.000
c. > Rp. 2.000.000
8. Status Perkawinan : a. Kawin
b. Tidak Kawin
9. Berat Badan :
10. Tinggi Badan :

Universitas Sumatera Utara


54

Formulir Food Recall 24 Jam

Waktu Makan Nama Makanan Bahan Makan


Jenis Banyaknya
URT G
Pagi/Jam

Si Siang/Jam

Malam/Jam

Universitas Sumatera Utara


55

Formulir Food Frequency

No Jenis Bahan Frekuensi Konsumsi Perkiraan Ket


Makanan Tidak 1-3 3-5 1-2 Jumlah
Pernah x/hari x/minggu x/bulan Konsumsi
Makanan
(URT)
1. Makanan Pokok:
a. Nasi
b. Ubi
c. Mie
d. Roti
2. Lauk Hewani:
a. Ikan Mas
b. Ikan Mujahir
c. Ikan dencis
d. Ikan tongkol
e. Ikan Kembung
f. Ikan asin
g. Ikan teri
h. Telur
i. Ayam
j. Daging
k. Lele
l. Udang
m. Cumi- cumi
3. Lauk Nabati
a. Tahu
b. Tempe
4. Sayuran:
a. Daun ubi
b. Kangkung
c. Bayam
d.Kacang Panjang
e. Labu
f. Sawi
g. Kol
h. Wortel
i. Pakis
j. Selada Air
k. Nangka
l. Pepaya Muda
m. Daun Katuk
5. Buah- Buahan:
a. Pepaya

Universitas Sumatera Utara


56

b. Pisang
c. Jeruk
d. Rambutan
e. Durian
f. Langsat
g. Mangga
h. Duku
i. Jambu
6. Jajanan:
a. Gorengan
b. Mie instan
c. Mie goreng
d. Nasi goreng
e. Mie Sop
f.Sate(ayam,daging)
g. Bakso
h. Kue
7. Minuman:
a. Teh manis
b. Kopi
c. Susu
d.Jusbuah
(Sebutkan….)

Universitas Sumatera Utara


MASTER DATA

No. S. S.
Res Umur JK PD PR PP BB TB IMT IMT/Umur Gizi Obesitas JM AE AE % KE AK AK % KK AP AP % KP AL AL % KL
1 2 2 2 1 3 81 147 37,5 3 3 1 2 3042 141 1 480 122 1 85 149,29 1 83,6 139,3 1
2 1 2 5 3 2 70 151 30,7 3 3 1 1 3027 124 1 455 121 1 87 155,89 1 90,8 121,1 1
3 2 2 2 1 2 65 149 29,3 3 3 1 2 2373 110 1 326 83 2 84 146,66 1 81,1 135,2 1
4 2 2 1 1 1 84 159 33,2 3 3 1 2 2563 119 1 357 91 2 83 145,08 1 89,9 149,8 1
5 2 2 5 3 3 75 160 29,3 3 3 1 2 2743 128 1 435 111 1 77 134,56 1 86,6 144,3 1
6 2 1 2 1 1 87 165 34 3 3 1 2 3096 118 1 407 103 2 98 151,23 1 120 164,2 1
7 2 2 4 1 2 80 161 30,9 3 3 1 2 2584 120 1 440 112 1 80 140,17 1 78,7 131,2 1
8 2 2 3 1 2 80 158 32 3 3 1 2 2484 116 1 435 110 1 71 123,68 1 65,5 109,2 2
9 2 2 4 1 1 75 150 33,3 3 3 1 2 2814 125 1 437 116 1 66 118,03 1 86,4 115,2 1
10 2 2 4 1 2 75 148 34,2 3 3 1 2 2847 132 1 438 117 1 81 142,8 1 83,7 139,5 1
11 2 2 2 1 3 70 147 32,4 3 3 1 2 2589 120 1 410 104 2 69 120,17 1 71,4 95,2 2
12 1 2 3 1 2 50 140 25,5 2 2 2 2 2646 118 1 415 111 1 62 111,07 1 78,2 104,3 2
13 1 2 4 1 1 75 150 33,3 3 3 1 2 2782 124 1 425 108 2 106 189,64 1 70,3 93,73 2
14 2 1 4 4 3 85 168 30,1 3 3 1 2 2776 123 1 470 119 1 63 97,53 2 71,1 94,8 2
15 1 2 2 1 2 64 149 28,8 3 3 1 2 2862 127 1 432 115 1 65 115,35 1 97,1 129,5 1
16 2 2 4 1 2 83 153 35,5 3 3 1 2 3280 153 1 513 130 1 72 126,49 1 101 168,7 1
17 2 2 3 1 3 92 155 38,3 3 3 1 2 3105 144 1 453 115 1 109 191,92 1 90,4 150,7 1
18 2 2 4 1 2 80 154 33,7 3 3 1 2 2756 128 1 428 109 2 66 115,26 1 85,2 142 1
19 2 2 1 1 2 79 166 28,7 3 3 1 2 2597 121 1 444 113 1 68 119,28 2 59,5 99,16 2
20 2 2 3 4 3 89 160 34,8 3 3 1 2 3769 175 1 554 141 1 112 197,01 1 56,9 94,83 2
21 2 1 1 4 1 85 160 33,2 3 3 1 2 3423 159 1 442 112 1 70 123,5 1 68,3 113,8 1

Universitas Sumatera Utara


22 2 2 4 1 3 79 164 29,4 3 3 1 2 2382 111 1 441 112 1 53 93,33 2 78,5 130,8 1
23 2 2 3 1 2 80 162 30,5 3 3 1 2 1936 86 2 354 94 2 72 129,1 1 67 89,33 2
24 1 2 5 3 3 50 150 22,2 1 1 2 1 2010 89,3 2 374 100 2 64 114,82 1 64,2 85,6 2
25 2 2 3 1 2 61 160 23,8 1 1 2 2 1964 87,3 2 397 101 2 78 137,54 1 65,3 108,3 2
26 1 2 4 1 3 60 150 26,6 2 2 2 2 2708 120 1 430 115 1 81 144,1 1 71,2 94,93 2
27 2 2 2 1 1 55 150 24,4 1 1 2 2 2105 97,9 2 315 80 2 65 114,73 1 61,5 102,5 2
28 1 2 4 4 3 60 140 30,6 3 3 1 2 3011 134 1 441 118 1 69 122,67 1 106 141,5 1
29 2 2 4 4 2 70 154 27,7 3 3 1 2 2317 108 2 358 95 2 70 122,63 1 66,9 111,5 1
30 2 2 2 1 3 70 162 26,7 2 2 2 2 2719 126 1 346 88 2 68 118,42 1 116 193 1
31 2 2 3 1 3 63 155 26,2 2 2 2 2 2570 120 1 411 104 2 68 118,77 1 69,6 116 1
32 2 1 3 4 3 70 160 27,3 3 3 1 2 2806 125 1 449 114 1 71 109,23 2 81 111 1
33 2 1 4 4 2 67 157 27,2 3 3 1 2 2897 110 1 459 117 1 72 128,21 1 86,6 118,6 1
34 2 2 3 1 2 70 150 31,1 3 3 1 2 3255 151 1 408 104 2 92 162,1 1 141 234,5 1
35 2 2 5 2 3 60 152 26 2 2 2 2 2816 131 1 444 113 1 82 144,38 1 73,4 122,3 1
36 2 2 5 3 3 68 145 32,3 3 3 1 2 3004 140 1 437 111 1 83 145,43 1 100 167 1
37 1 2 4 4 2 80 149 36 3 3 1 2 3239 151 1 476 121 1 76 133,33 1 110 182,8 1
38 1 2 3 4 3 70 147 32,4 3 3 1 2 2526 118 1 378 96 2 66 116,14 1 81,1 135,2 1
39 2 2 4 4 1 80 150 35,3 3 3 1 2 3383 157 1 439 111 1 69 120,52 1 76,5 127,5 1
40 1 2 4 1 3 69 148 31,5 3 3 1 2 3208 143 1 413 110 1 69 122,85 1 87,5 116,7 1
41 2 2 2 1 3 65 162 24,8 1 1 2 2 2112 98,2 2 326 83 2 52 90,35 2 65,2 108,7 2
42 2 1 4 4 3 65 154 27,5 3 3 1 2 3038 116 1 465 118 1 77 118,61 1 97,1 133 1
43 2 2 3 1 2 64 152 27,7 3 3 1 2 2511 117 1 381 97 2 83 140 1 78,5 130,8 1
44 1 2 4 4 3 58 156 23,8 1 1 2 2 2067 91,9 2 342 91 2 77 136,87 1 73,6 98,13 2
45 2 2 3 1 3 60 148 27,4 3 3 1 2 2416 112 1 408 104 2 94 164,38 1 94,6 157,7 1
46 2 1 4 4 3 60 160 23,4 1 1 2 1 2276 86,7 2 321 81 2 73 11,69 1 62,4 83,2 2

Universitas Sumatera Utara


47 2 1 5 2 3 65 154 27,4 3 3 1 2 2980 114 1 397 101 2 104 159,38 1 82 112,3 1
48 2 2 4 4 2 74 155 30,8 3 3 1 2 3204 149 1 347 88 2 122 214,03 1 115 191,5 1
49 2 2 3 4 3 84 155 34,5 3 3 1 2 2629 122 1 379 96 2 71 123,85 1 89,1 148,5 1
50 2 2 4 4 1 95 154 40,1 3 3 1 2 3298 153 1 460 117 1 101 177,89 1 114 190 1
51 2 2 3 1 3 65 149 29,3 3 3 1 2 2433 113 1 369 94 2 73 128,77 1 68,8 114,7 1
52 2 2 5 2 3 64 157 26 2 2 2 1 2255 105 2 334 85 2 63 111,22 1 72,2 120,3 1
53 1 2 4 4 1 72 150 32 3 3 1 2 3071 137 1 454 121 1 98 174,64 1 91,3 121,7 1
54 1 2 4 4 3 60 153 25,6 2 2 2 2 2579 115 1 386 103 2 65 115,71 1 83,9 111,9 1
55 2 2 3 1 3 70 150 31,1 3 3 1 2 2959 138 1 453 115 1 90 157,54 1 85,3 142,2 1
56 2 1 5 2 3 79 163 29,7 3 3 1 2 2966 113 1 510 129 1 65 100,61 2 71,1 97,3 2
57 1 2 4 4 3 76 169 26,6 2 2 2 2 2529 112 1 393 105 2 70 124,82 1 72,6 96,8 2
58 1 2 3 1 1 75 150 33,3 3 3 1 2 2971 132 1 424 113 1 79 141,78 1 104 138,4 1
59 2 1 4 4 3 80 160 31,3 3 3 1 2 3065 117 1 471 119 1 75 114,92 1 99 135,6 1
60 1 1 4 4 1 70 161 27 3 3 1 2 2950 108 2 446 162 1 94 151,45 1 88,1 96,81 2
61 1 2 4 4 3 62 153 26,5 2 2 2 2 2868 127 1 485 129 1 62 110 1 72,1 96,13 2
62 1 2 3 1 2 85 154 35,8 3 3 1 2 3386 150 1 482 129 1 96 171,96 1 116 154,9 1
63 2 1 3 4 3 66 159 26,1 2 2 2 2 2663 101 2 394 100 2 73 130,89 1 88,1 120,7 1
64 1 2 5 2 3 69 150 30,7 3 3 1 2 3361 149 1 378 101 2 103 183,57 1 168 224,3 1
65 1 2 4 1 2 61 150 27,1 3 3 1 2 2743 122 1 381 102 2 93 165,53 1 90,9 121,2 1
66 1 2 3 1 3 65 150 28,9 3 3 1 1 2784 124 1 420 112 1 84 149,28 1 82,5 110 1
67 2 2 2 1 2 95 155 35,4 3 3 1 2 3215 150 1 466 118 1 81 141,4 1 112 186,5 1
68 2 2 4 4 3 80 160 31,3 3 3 1 2 2817 131 1 438 111 1 73 127,36 1 83,2 138,7 1
69 2 2 5 2 3 70 156 28,8 3 3 1 1 2722 127 1 439 111 1 74 132,67 1 70,2 117 1
70 1 2 4 1 2 81 160 31,6 3 3 1 2 2537 113 1 399 106 2 70 125,35 1 69,4 92,53 2
71 1 2 4 1 1 47 158 18,8 1 1 2 2 1990 88,4 2 302 81 2 59 105,37 2 62,1 82,8 2

Universitas Sumatera Utara


72 1 2 1 4 3 64 164 23,8 1 1 2 2 2279 101 2 347 93 2 54 95,53 2 72,5 96,66 2
73 2 2 2 1 3 60 169 21 1 1 2 2 2105 97,9 2 345 88 2 52 91,57 2 53,2 86,66 2
74 2 2 4 1 3 75 169 26,3 2 2 2 2 2423 113 1 329 83 2 62 108,59 2 95,4 159 1
75 1 2 4 4 2 80 160 31,3 3 3 1 2 2755 122 1 419 112 1 62 110,17 1 87,6 116,8 1
76 2 2 4 1 2 80 158 33,3 3 3 1 1 2979 139 1 466 118 1 76 133,68 1 86,3 143,8 1
77 2 2 3 1 3 65 160 25,4 2 2 2 2 2495 116 1 377 96 2 69 120,7 1 76,9 128,2 1
78 2 2 4 1 1 85 153 36,3 3 3 1 2 3541 165 1 543 138 1 114 200,52 1 54,7 91,16 2
79 1 2 4 4 3 44 145 20,9 1 1 2 2 2041 90,7 2 301 80 2 45 80,53 2 60,2 80,26 2
80 1 2 4 4 2 62 155 26,5 2 2 2 2 3265 152 1 465 118 1 105 183,33 1 107 177,7 1
81 1 2 3 1 2 85 154 35,8 3 3 1 2 3728 173 1 522 132 1 91 159,64 1 53,8 89,66 2
82 2 1 5 2 3 70 165 25,7 2 2 2 2 2883 110 2 494 125 1 66 101,69 2 83,2 114 1
83 2 1 4 1 3 80 165 29,4 3 3 1 2 3101 118 1 504 128 1 65 100 2 91 124,7 1
84 2 1 3 1 1 80 164 31,6 3 3 1 2 3142 120 1 503 128 1 78 119,84 1 93,5 128,1 1
85 2 1 5 2 3 75 169 26,3 2 2 2 2 2735 104 2 473 120 1 63 96,3 2 86,4 118,4 1
86 2 1 4 4 2 72 163 26,5 2 2 2 2 2739 104 2 392 100 2 65 99,23 2 101 138,9 1
87 2 1 5 2 2 75 170 26,3 2 2 2 2 2374 90,4 2 440 112 1 67 103,53 2 72,3 99,04 2
88 1 1 5 2 2 75 164 27,9 3 3 1 2 2980 109 2 347 126 1 101 155,53 1 95,1 130,3 1
89 1 1 1 1 2 67 162 25,5 2 2 2 2 2583 94,8 2 317 115 1 117 188,54 1 95,6 105,1 2
90 1 1 4 1 2 65 160 25,4 2 2 2 2 2504 91,9 2 408 149 1 94 151,12 1 105 115,3 2

Universitas Sumatera Utara


I. I. I. I. D. K. S.
Res Nasi Ubi Mie Roti Mas Mujahir Dencis Tongkol Kembung Asin Teri Telur Ayam Daging Lele Udang Cumi2 Tahu Tempe Ubi Kangkung Bayam Panjang Labu Sawi Kol Wortel Pakis Air Nangka P.Muda
1 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 1 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 1 3 4 2 2 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4
3 2 1 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4
4 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4
5 2 1 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 4 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 1 4
6 2 4 1 4 3 2 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4
7 2 4 3 1 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3
8 2 1 3 1 3 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 1 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4
9 2 4 3 1 2 3 4 2 2 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 4 3 4 3 4
10 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
11 2 4 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
12 2 1 3 1 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 3 2 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 1
13 2 1 3 3 2 2 3 1 1 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1
14 2 1 3 4 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4
15 2 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 1
16 2 1 3 3 3 2 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 4
17 2 4 1 1 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
18 2 1 1 1 2 2 1 1 4 3 3 4 4 4 1 4 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4
19 2 1 4 1 3 3 4 1 1 3 3 4 4 1 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
20 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4
21 2 1 2 1 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
22 2 1 4 4 2 4 1 1 1 4 4 3 3 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4
23 2 1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 4 1 4 1 4 3 4 4 1
24 2 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 1 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1
25 2 1 3 1 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
26 2 1 4 1 3 3 3 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4
27 2 1 4 4 3 4 4 1 1 3 4 4 4 1 4 1 1 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4
28 2 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4
29 2 1 4 1 4 3 2 3 1 3 4 3 3 4 3 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
30 2 1 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 1 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
31 2 1 4 1 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
32 2 1 2 4 2 3 2 3 2 3 2 4 3 1 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4

Universitas Sumatera Utara


33 2 1 3 1 2 2 4 1 1 3 2 4 4 4 4 4 1 3 3 2 4 1 4 4 3 4 4 4 1 4 1
34 2 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 1 2 3 2 4 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4
35 2 1 3 4 3 3 1 4 1 3 3 4 4 1 3 4 1 3 3 3 4 4 3 3 4 1 4 3 4 4 1
36 2 4 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 4 4
37 2 1 4 4 3 4 1 4 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4
38 2 4 3 1 3 3 3 1 1 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 1 1 4
39 2 1 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 1 1 4
40 2 1 4 1 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 1 1 3 3 3 1 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4
41 2 1 1 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 3 1 1 4 1 1 4 4
42 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 1 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 2 1 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 1 4 4 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
44 2 1 4 1 3 3 2 1 1 4 1 1 1 1 3 4 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
45 2 4 2 4 3 4 2 3 2 1 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
46 2 1 3 4 2 3 2 1 1 3 4 3 4 4 1 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
47 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4
48 2 1 4 1 4 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4
49 2 4 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 4 4 1 4 1 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
50 2 1 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 1 1 3 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 4 3 1
51 2 1 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4
52 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 1 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
53 2 1 3 4 3 2 4 1 1 3 3 3 4 4 3 4 1 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
54 2 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 1 1 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
55 2 1 3 1 3 3 4 4 1 3 3 4 4 1 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 1 1 1 1 4 4 4
56 2 1 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 1 1 4 3 3 4 3 4 1 3 4 4 1 4 4 4
57 2 1 4 4 3 1 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1
58 2 4 1 1 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1
59 2 1 1 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
60 2 1 3 1 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
61 2 1 4 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
62 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4
63 2 1 3 1 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4
64 2 1 1 1 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4
65 2 4 4 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 1

Universitas Sumatera Utara


66 2 1 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 1 3 4 3 3 4 4 3 4 1 4 4 1 3 4
67 2 1 3 1 1 1 1 1 4 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
68 2 1 3 1 3 3 4 1 1 4 3 4 4 4 4 3 1 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4
69 2 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 1 3 2 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4 4 4
70 2 1 1 4 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 4 1 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 1 4 4 4 1
71 2 1 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1
72 2 1 3 1 3 3 3 3 4 1 1 4 3 1 4 4 1 3 3 4 3 4 2 4 4 1 4 4 1 3 4
73 2 1 4 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 1 2 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4
74 2 4 3 1 3 2 3 1 1 4 3 3 4 4 4 1 1 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1
75 2 1 1 4 3 3 4 1 4 3 3 4 1 4 3 4 1 2 3 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4
76 2 1 1 1 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
77 2 1 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1
78 2 1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 2 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4
79 2 1 1 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4
80 2 1 4 1 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4
81 2 1 4 4 3 3 1 4 1 3 3 3 4 4 3 4 1 3 2 3 3 3 3 4 4 1 4 4 4 1 4
82 2 1 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4
83 2 1 3 4 3 3 3 1 1 4 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 1 4 4 1 4 3 4
84 2 1 4 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4
85 2 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 1 4 4 4 1 4 1
86 2 1 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 2 1 4 1 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4
88 2 1 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 1 4 4 1 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
89 2 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 1 3 3 4 2 4 4 1 4 1 4 3 1 4 1
90 2 1 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 1 1 4 4 4 1 4 4

Universitas Sumatera Utara


M. N.
Re Pepay Pisan Jeru Rambuta Duria Langsa Mangg Duk Jamb Gorenga M. Goren Goren M. Sat Baks Ku T. Kop Sus Ju
s a g k n n t a u u n Instan g g Sop e o e Manis i u s
1 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
2 3 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1
3 3 3 4 1 1 4 4 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 1
5 4 3 4 4 1 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4 4
6 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 1
7 3 3 3 4 1 4 4 1 1 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4
8 3 4 3 3 1 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1
9 3 3 3 4 4 3 4 1 1 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 1
10 3 3 4 4 1 1 1 1 1 3 4 3 4 4 1 1 4 3 3 4 1
11 4 4 4 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1
12 4 2 4 4 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 3 3 2 4 3 1
13 4 4 3 4 1 4 3 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3
14 3 3 4 1 1 3 3 4 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
16 4 4 4 4 1 4 4 1 1 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 1
17 4 4 4 4 1 4 4 1 1 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 1
18 4 2 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 4 4
19 4 4 4 1 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4
21 4 4 4 1 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4
22 4 4 4 4 4 1 1 1 1 2 3 3 3 4 1 3 3 3 4 1 1
23 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1
24 2 4 4 4 4 4 3 1 1 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1
25 4 4 3 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1
26 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 3 1 4 1 4 3 4 1 4 1
27 1 1 4 1 1 1 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1
28 4 4 1 4 4 1 1 1 4 3 1 4 4 3 4 4 4 2 4 1 1
29 4 1 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 1
30 4 4 4 1 4 1 1 4 3 4 1 4 4 3 4 1 4 3 1 4 1
31 3 4 1 1 4 1 4 1 1 3 4 1 1 4 4 4 3 4 4 1 1

Universitas Sumatera Utara


32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 1
33 3 3 3 1 4 4 3 4 1 2 3 3 3 4 1 4 4 3 2 3 1
34 4 4 4 4 1 1 1 4 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 4
35 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 4 4 1 4 1
36 4 4 4 4 4 1 4 4 1 3 4 1 4 3 4 1 3 4 4 4 1
37 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 4
38 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 1 4 1 1 3 4 4 4 1
39 1 4 4 4 4 4 1 4 1 4 3 3 1 4 4 4 3 4 1 4 1
40 4 3 1 4 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 3 4 4 4 1
41 4 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 1 1 3 2 1 4 4
42 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 1 3 3 3 2 4 1
43 4 4 4 4 4 1 3 1 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 1
44 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 4 3 1 4 4 1 4 1 4
45 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 3 1
46 4 4 4 4 4 1 4 4 1 3 4 3 3 3 4 1 3 4 4 1 1
47 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 3 4 3 1 4 3 4 2 4 1
48 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 1 4
49 3 4 4 4 1 1 4 1 4 3 3 3 1 1 4 4 3 4 1 4 1
50 4 3 1 4 4 1 4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 3 4 4 1 1
51 1 4 1 1 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 1
52 4 2 4 4 4 1 3 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1
53 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 4
54 4 4 4 1 4 1 4 1 1 2 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 1
55 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 1 1
56 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1 1 3 4 1 4 1
57 1 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 1
58 4 3 1 1 1 1 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 1 4
59 1 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 1
60 4 4 4 4 1 4 1 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4
61 3 4 4 1 1 4 4 1 1 3 3 3 4 4 1 4 3 3 1 1 1
62 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 4 1 3 1 1 3 4 4 1 1
63 4 1 1 1 4 4 4 1 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 3 4 1
64 3 3 1 4 1 4 4 1 1 3 1 4 4 3 4 1 4 4 1 4 1

Universitas Sumatera Utara


65 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 1
66 2 3 1 1 1 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 1 4
67 4 3 4 1 4 1 4 1 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1
68 4 4 4 4 4 4 1 1 4 2 3 3 4 3 4 1 3 1 4 4 1
69 3 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
70 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 1 1
71 1 4 4 4 1 4 1 4 1 3 3 4 4 3 4 1 4 1 3 4 1
72 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 1 4
73 1 1 4 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 3 4 4 4 1 4 1 1
74 1 4 3 1 1 1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 1 1
75 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 3 1 4 1 4 3 3 1 4 1
76 2 1 3 1 4 1 4 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 4 3
77 4 4 4 1 4 1 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 2 4 1
78 4 4 1 4 1 1 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 1
79 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 4 1 4 1 1 3 4 1 1 1
80 3 4 1 4 1 1 1 4 4 4 4 1 1 3 4 1 4 1 3 4 4
81 1 1 4 4 1 1 4 1 1 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1 1
82 4 4 1 4 1 4 1 1 1 4 4 3 4 4 1 4 3 3 2 4 1
83 4 4 4 1 4 1 4 1 1 3 3 3 4 3 1 4 3 4 2 3 1
84 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 1 4
85 4 4 1 1 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 1
86 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 4 3 1 4 4 3 3 3 1
87 4 4 1 1 4 1 4 4 1 3 4 3 4 1 1 1 3 3 2 4 4
88 4 4 4 4 1 1 4 4 4 2 4 3 4 1 1 1 3 2 3 3 1
89 1 3 4 1 1 1 3 1 1 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 1 1
90 4 4 4 1 1 4 4 1 4 3 4 3 4 3 1 1 3 2 3 4 1

Universitas Sumatera Utara


Frequency Tabel

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19-29 tahun 31 34,4 34,4 34,4
30-49 tahun 59 65,6 65,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki- laki 21 23,3 23,3 23,3
Perempuan 69 76,7 76,7 100,0
Total 90 100,0 100,0

Pendidikan Terakhir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Tamat SD 3 3,3 3,3 3,3
Tamat SD 10 11,1 11,1 14,4
Tamat SMP 22 24,4 24,4 38,9
Tamat SMA 41 45,6 45,6 84,4
D3/S1 14 15,6 15,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Petani 47 52,2 52,2 52,2
PNS 10 11,1 11,1 63,3
TNI/ POLRI 4 4,4 4,4 67,8
Wiraswasta 29 32,2 32,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Penghasilan Perbulan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <Rp.1.550.000 14 15,6 15,6 15,6
Rp.1.550.000- 2.000.000 31 34,4 34,4 50,0
>Rp.2.000.000 45 50,0 50,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Jenis Makanan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Beragam 11 12,2 12,2 12,2
Tidak Beragam 79 87,8 87,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Kecukupan Energi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lebih (>110%) 68 75,6 75,6 75,6
Baik (80% - 110%) 22 24,4 24,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Kecukupan Karbohidrat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lebih (>110%) 52 57,8 57,8 57,8
Baik (80% - 110%) 38 42,2 42,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Kecukupan Protein

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lebih (>110%) 74 82,2 82,2 82,2
Baik (80% - 110%) 16 17,8 17,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Kecukupan Lemak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lebih (>110%) 61 67,8 67,8 67,8
Baik (80% - 110%) 29 32,2 32,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Nasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Selalu (1-3X/ hari) 90 100,0 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Ubi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 70 77,8 77,8 77,8
Jarang (1-2X/ bulan) 20 22,2 22,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Mie

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 14 15,6 15,6 15,6
Selalu (1-3X/ hari) 5 5,6 5,6 21,1
Sering (3-5X/ minggu) 42 46,7 46,7 67,8
Jarang (1-2X/ bulan) 29 32,2 32,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Roti

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 42 46,7 46,7 46,7
Sering (3-5X/ minggu) 7 7,8 7,8 54,4
Jarang (1-2X/ bulan) 41 45,6 45,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Freluensi Makan Ikan Mas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,1 1,1 1,1
Selalu (1-3X/ hari) 18 20,0 20,0 21,1
Sering (3-5X/ minggu) 59 65,6 65,6 86,7
Jarang (1-2x/ bulan) 12 13,3 13,3 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Ikan Mujahir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 3 3,3 3,3 3,3
Selalu (1-3X/ hari) 13 14,4 14,4 17,8
Sering (3-5X/ minggu) 52 57,8 57,8 75,6
Jarang (1-2X/ bulan) 22 24,4 24,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Ikan Dencis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 9 10,0 10,0 10,0
Selalu (1-3X/ hari) 11 12,2 12,2 22,2
Sering (3-5X/ minggu) 40 44,4 44,4 66,7
Jarang (1-2X/ bulan) 30 33,3 33,3 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Ikan Tongkol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 18 20,0 20,0 20,0
Selalu (1-3X/ hari) 8 8,9 8,9 28,9
Sering (3-5X/ minggu) 30 33,3 33,3 62,2
Jarang (1-2X/ bulan) 34 37,8 37,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan ikan Kembung

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 21 23,3 23,3 23,3
Selalu (1-3X/ hari) 9 10,0 10,0 33,3
Sering (3-5X/ minggu) 24 26,7 26,7 60,0
Jarang (1-2X bulan) 36 40,0 40,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Ikan Asin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 6 6,7 6,7 6,7
Selalu (1-3X/ hari) 5 5,6 5,6 12,2
Sering (3-5X/ minggu) 60 66,7 66,7 78,9
Jarang (1-2X/ bulan) 19 21,1 21,1 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Ikan Teri

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 3 3,3 3,3 3,3
Selalu (1-3X/ hari) 6 6,7 6,7 10,0
Sering (3-5X/ minggu) 42 46,7 46,7 56,7
Jarang (1-2X/ bulan) 39 43,3 43,3 100,0
Total 90 100,0 100,0
Frekuensi Makan Telur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,1 1,1 1,1
Selalu (1-3X/ hari) 1 1,1 1,1 2,2
Sering (3-5X/ minggu) 52 57,8 57,8 60,0
Jarang (1-2X/ bulan) 36 40,0 40,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Ayam

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 3 3,3 3,3 3,3
Sering (3-5X/ minggu) 34 37,8 37,8 41,1
Jarang (1-2X/ bulan) 53 58,9 58,9 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Daging

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 12 13,3 13,3 13,3
Sering (3-5X/ minggu) 8 8,9 8,9 22,2
Jarang (1-2X/ bulan) 70 77,8 77,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Lele

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 10 11,1 11,1 11,1
Sering (3-5X/ minggu) 30 33,3 33,3 44,4
Jarang (1-2X/ bulan) 50 55,6 55,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan udang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 18 20,0 20,0 20,0
Sering (1-3X/ minggu) 9 10,0 10,0 30,0
Jarang (1-2X/ bulan) 63 70,0 70,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Cumi- cumi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 81 90,0 90,0 90,0
Jarang (1-2X/ bulan) 9 10,0 10,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Tahu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Selalu (1-3X/ hari) 12 13,3 13,3 13,3
Sering (3-5X/ minggu) 62 68,9 68,9 82,2
Jarang (1-2X/ bulan) 16 17,8 17,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Tempe

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Selalu (1-3X/ hari) 7 7,8 7,8 7,8
Sering (3-5X/ minggu) 57 63,3 63,3 71,1
Jarang (1-2X/ bulan) 26 28,9 28,9 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Daun Ubi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 2 2,2 2,2 2,2
Selalu (1-3X/ hari) 21 23,3 23,3 25,6
Sering (3-5X/ minggu) 49 54,4 54,4 80,0
Jarang (1-2X/ bulan) 18 20,0 20,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Kangkung

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,1 1,1 1,1
Selalu (1-3X/ hari) 10 11,1 11,1 12,2
Sering (3-5X/ minggu) 43 47,8 47,8 60,0
Jarang (1-2X/ bulan) 36 40,0 40,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Bayam

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,1 1,1 1,1
Sering (3-5X/ minggu) 40 44,4 44,4 45,6
Jarang (1-2X/ bulan) 49 54,4 54,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Kacang Panjang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,1 1,1 1,1
Selalu (1-3X/ hari) 6 6,7 6,7 7,8
Sering (3-5X/ minggu) 42 46,7 46,7 54,4
Jarang (1-2X/ bulan) 41 45,6 45,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Labu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 6 6,7 6,7 6,7
Sering (3-5X/ minggu) 27 30,0 30,0 36,7
Jarang (1-2X/ bulan 57 63,3 63,3 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Sawi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 11 12,2 12,2 12,2
Selalu (1-3X/ hari) 4 4,4 4,4 16,7
Sering (3-5X/ minggu) 21 23,3 23,3 40,0
Jarang (1-2X/ bulan) 54 60,0 60,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan kol

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 14 15,6 15,6 15,6
Sering (3-5X/ minggu) 14 15,6 15,6 31,1
Jarang (1-2X/ bulan) 62 68,9 68,9 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Wortel

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 6 6,7 6,7 6,7
Sering (3-5X/ minggu) 18 20,0 20,0 26,7
Jarang (1-2X/ bulan) 66 73,3 73,3 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Pakis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 8 8,9 8,9 8,9
Sering (3-5X/ minggu) 15 16,7 16,7 25,6
Jarang (1-2X/ bulan) 67 74,4 74,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Nangka

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 5 5,6 5,6 5,6
Sering (3-5X/ minggu) 16 17,8 17,8 23,3
Jarang (1-2X/ bulan) 69 76,7 76,7 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Pepaya Muda

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 18 20,0 20,0 20,0
Sering (3-5X/ minggu) 2 2,2 2,2 22,2
Jarang (1-2X/ bulan) 70 77,8 77,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Pepaya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 12 13,3 13,3 13,3
Selalu (1-3X/ hari) 4 4,4 4,4 17,8
Sering (3-5X/ minggu) 17 18,9 18,9 36,7
Jarang (1-2X/ bulan) 57 63,3 63,3 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Pisang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 9 10,0 10,0 10,0
Selalu (1-3X/ hari) 5 5,6 5,6 15,6
Sering (3-5X/ minggu) 20 22,2 22,2 37,8
Jarang (1-2X/ bulan) 56 62,2 62,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Jeruk

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 20 22,2 22,2 22,2
Sering (3-5X/ minggu) 9 10,0 10,0 32,2
Jarang (1-2X/ bulan) 61 67,8 67,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Rambutan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 33 36,7 36,7 36,7
Sering (3-5X/ minggu) 1 1,1 1,1 37,8
Jarang (1-2X/ bulan) 56 62,2 62,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Durian

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 44 48,9 48,9 48,9
Jarang (1-2X/ bulan) 46 51,1 51,1 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Langsat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 35 38,9 38,9 38,9
Sering (3-5X/ minggu) 3 3,3 3,3 42,2
Jarang (1-2X/ bulan) 52 57,8 57,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Mangga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 18 20,0 20,0 20,0
Sering (3-5X/ minggu) 14 15,6 15,6 35,6
Jarang (1-2X/ bulan) 58 64,4 64,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Duku

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 38 42,2 42,2 42,2
Sering (3-5X/ minggu) 1 1,1 1,1 43,3
Jarang (1-2X/ bulan) 51 56,7 56,7 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Jambu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 46 51,1 51,1 51,1
Sering (3-5X/ minggu) 8 8,9 8,9 60,0
Jarang (1-2X/ bulan) 36 40,0 40,0 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Gorengan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,1 1,1 1,1
Selalu (1-3X/ hari) 22 24,4 24,4 25,6
Sering (3-5X/ minggu) 44 48,9 48,9 74,4
Jarang (1-2X/ bulan) 23 25,6 25,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Mie Instan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 12 13,3 13,3 13,3
Sering (3-5X/ minggu) 31 34,4 34,4 47,8
Jarang (1-2X/ bulan) 47 52,2 52,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Mie Goreng

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 6 6,7 6,7 6,7
Sering (3-5X/ minggu) 61 67,8 67,8 74,4
Jarang (1-2X/ bulan) 23 25,6 25,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Nasi Goreng

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 13 14,4 14,4 14,4
Sering (3-5X/ minggu) 28 31,1 31,1 45,6
Jarang (1-2X/ bulan) 49 54,4 54,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Mie Sop

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 6 6,7 6,7 6,7
Sering (3-5X/ minggu) 52 57,8 57,8 64,4
Jarang (1-2X/ bulan) 32 35,6 35,6 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Sate

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 26 28,9 28,9 28,9
Sering (3-5x/ minggu) 20 22,2 22,2 51,1
Jarang (1-2X/ bulan) 44 48,9 48,9 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Makan Bakso

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 19 21,1 21,1 21,1
Sering (3-5X/ minggu) 19 21,1 21,1 42,2
Jarang (1-2X/ bulan) 52 57,8 57,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Makan Kue

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sering (3-5X/ minggu) 56 62,2 62,2 62,2
Jarang (1-2X/ bulan) 34 37,8 37,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Minum Teh Manis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 7 7,8 7,8 7,8
Selalu (1-3X/ hari) 16 17,8 17,8 25,6
Sering (3-5X/ minggu) 32 35,6 35,6 61,1
Jarang (1-2X/ bulan) 35 38,9 38,9 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Minum kopi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 19 21,1 21,1 21,1
Selalu (1-3X/ hari) 15 16,7 16,7 37,8
Sering (3-5X/ minggu) 16 17,8 17,8 55,6
Jarang (1-2X/ bulan) 40 44,4 44,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Frekuensi Minum Susu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 28 31,1 31,1 31,1
Sering (3-5X/ minggu) 13 14,4 14,4 45,6
Jarang (1-2X/ bulan) 49 54,4 54,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Universitas Sumatera Utara


Frekuensi Minum Jus

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 66 73,3 73,3 73,3
Sering (3-5X/ minggu) 2 2,2 2,2 75,6
Jarang (1-2X/ bulan) 22 24,4 24,4 100,0
Total 90 100,0 100,0

Status Gizi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 10 11,1 11,1 11,1
Gemuk (Overweight) 19 21,1 21,1 32,2
Obesitas 61 67,8 67,8 100,0
Total 90 100,0 100,0

Status Obesitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas 61 67,8 67,8 67,8
Tidak Obesitas 29 32,2 32,2 100,0
Total 90 100,0 100,0

Jenis Kelamin * Status Obesitas Crosstabulation

Status Obesitas Total


Tidak
Obesitas Obesitas Obesitas
Jenis Kelamin Laki- laki Count 13 8 21
Expected Count 14,2 6,8 21,0
% within Jenis Kelamin 61,9% 38,1% 100,0%
% within Status Obesitas 21,3% 27,6% 23,3%
% of Total 14,4% 8,9% 23,3%
Perempuan Count 48 21 69
Expected Count 46,8 22,2 69,0
% within Jenis Kelamin 69,6% 30,4% 100,0%
% within Status Obesitas 78,7% 72,4% 76,7%
% of Total 53,3% 23,3% 76,7%
Total Count 61 29 90
Expected Count 61,0 29,0 90,0
% within Jenis Kelamin 67,8% 32,2% 100,0%
% within Status Obesitas 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,8% 32,2% 100,0%

Universitas Sumatera Utara


Jenis Makanan * Status Obesitas Crosstabulation

Status Obesitas Total


Tidak
Obesitas Obesitas Obesitas
Jenis Makanan Beragam Count 7 4 11
Expected Count 7,5 3,5 11,0
% within Jenis Makanan 63,6% 36,4% 100,0%
% within Status Obesitas 11,5% 13,8% 12,2%
% of Total 7,8% 4,4% 12,2%
Tidak Beragam Count 54 25 79
Expected Count 53,5 25,5 79,0
% within Jenis Makanan 68,4% 31,6% 100,0%
% within Status Obesitas 88,5% 86,2% 87,8%
% of Total 60,0% 27,8% 87,8%
Total Count 61 29 90
Expected Count 61,0 29,0 90,0
% within Jenis Makanan 67,8% 32,2% 100,0%
% within Status Obesitas 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,8% 32,2% 100,0%

Kecukupan Energi * Status Obesitas Crosstabulation

Status Obesitas Total


Tidak
Obesitas Obesitas Obesitas
Kecukupan Lebih (>110%) Count 57 11 68
Energi Expected Count 46,1 21,9 68,0
% within Kecukupan
Energi 83,8% 16,2% 100,0%
% within Status Obesitas 93,4% 37,9% 75,6%
% of Total 63,3% 12,2% 75,6%
Baik (80% - 110%) Count 4 18 22
Expected Count 14,9 7,1 22,0
% within Kecukupan
Energi 18,2% 81,8% 100,0%
% within Status Obesitas 6,6% 62,1% 24,4%
% of Total 4,4% 20,0% 24,4%
Total Count 61 29 90
Expected Count 61,0 29,0 90,0
% within Kecukupan
Energi 67,8% 32,2% 100,0%
% within Status Obesitas 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,8% 32,2% 100,0%

Universitas Sumatera Utara


Kecukupan Karbohidrat * Status Obesitas Crosstabulation

Status Obesitas Total


Tidak
Obesitas Obesitas Obesitas
Kecukupan Lebih (>110%) Count 42 10 52
Karbohidrat Expected Count 35,2 16,8 52,0
% within Kecukupan
Karbohidrat 80,8% 19,2% 100,0%
% within Status Obesitas 68,9% 34,5% 57,8%
% of Total 46,7% 11,1% 57,8%
Baik (80% - 110%) Count 19 19 38
Expected Count 25,8 12,2 38,0
% within Kecukupan
Karbohidrat 50,0% 50,0% 100,0%
% within Status Obesitas 31,1% 65,5% 42,2%
% of Total 21,1% 21,1% 42,2%
Total Count 61 29 90
Expected Count 61,0 29,0 90,0
% within Kecukupan
Karbohidrat 67,8% 32,2% 100,0%
% within Status Obesitas 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,8% 32,2% 100,0%

Kecukupan Protein * Status Obesitas Crosstabulation

Status Obesitas Total


Tidak
Obesitas Obesitas Obesitas
Kecukupan Lebih (>110%) Count 55 19 74
Protein Expected Count 50,2 23,8 74,0
% within Kecukupan
Protein 74,3% 25,7% 100,0%
% within Status Obesitas 90,2% 65,5% 82,2%
% of Total 61,1% 21,1% 82,2%
Baik (80% - 110%) Count 6 10 16
Expected Count 10,8 5,2 16,0
% within Kecukupan
Protein 37,5% 62,5% 100,0%
% within Status Obesitas 9,8% 34,5% 17,8%
% of Total 6,7% 11,1% 17,8%
Total Count 61 29 90
Expected Count 61,0 29,0 90,0
% within Kecukupan
Protein 67,8% 32,2% 100,0%
% within Status Obesitas 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,8% 32,2% 100,0%

Universitas Sumatera Utara


Kecukupan Lemak * Status Obesitas Crosstabulation

Status Obesitas Total


Tidak
Obesitas Obesitas Obesitas
Kecukupan Lebih (>110%) Count 49 12 61
Lemak Expected Count 41,3 19,7 61,0
% within Kecukupan
Lemak 80,3% 19,7% 100,0%
% within Status Obesitas 80,3% 41,4% 67,8%
% of Total 54,4% 13,3% 67,8%
Baik (80% - 110%) Count 12 17 29
Expected Count 19,7 9,3 29,0
% within Kecukupan
Lemak 41,4% 58,6% 100,0%
% within Status Obesitas 19,7% 58,6% 32,2%
% of Total 13,3% 18,9% 32,2%
Total Count 61 29 90
Expected Count 61,0 29,0 90,0
% within Kecukupan
Lemak 67,8% 32,2% 100,0%
% within Status Obesitas 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,8% 32,2% 100,0%

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Dokumentasi Penelitian

Penimbangan Berat Badan Responden

Universitas Sumatera Utara


Pengukuran Tinggi Badan Responden

Universitas Sumatera Utara


Wawancara Pola Makan, Penjelasan dan Pengisian Food Frekuensi

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai