Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Pinggang ialah bagian belakang badan yang mengemban bagian tubuh dari
thoraks ke atas dan perut. Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang
L-1 sampai seluruh tulang sakrum dan otot-otot sekitarnya. Daerah pinggang
mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting
tersebut antara lain, membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi
beberapa organ penting1.
Tiap ruas tulang belakang berikut dengan diskus intervertebralis sepanjang
kolumna vertebralis merupakan satuan anatomik dan fsiologik. Bagian depan yang
terdiri dari korpus vertebrae dan diskus intervertebralis berfungsi sebagai
pengemban yang kuat, tetapi cukup fleksibel serta bisa tahan terhadap tekanan-
tekanan menurut porosnya, dan yang menahan tekanan tersebut adalah nukleus
pulposus2.
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu penyakit, dimana bantalan
lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau Nukleus Pulposus)
mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-
urat saraf yang melalui tulang belakang kita. Saraf terjepit lainnya di sebabkan oleh
keluarnya nukleus pulposus dari diskus melalui robekan annulus fibrosus keluar
menekan medullas spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan saraf spinalis
sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat3.
Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak “Low
Back Pain” akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di
masyarakat, dan biasanya dikenal sebagai ‘loro boyok’. Biasanya mereka
mengobatinya dengan pijat urat dan obat-obatan gosok, karena anggapan yang salah
bahwa penyakit ini hanya sakit otot biasa atau karena capek bekerja. Penderita
penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah
terutama pada saat aktifitas membungkuk (sholat, mencangkul). Penderita
mayoritas melakukan suatu aktifitas mengangkat beban yang berat dan sering
membungkuk. 1,2

1
2

Hernia Nucleus Pulposus mempunyai banyak sinonim antara lain : hernia


disk intervertebralis, rupture diskus, slipped disk, dan sebagainya. HNP merupakan
salah satu penyebab dari nyeri punggung bawah (NPB) yang penting. Prevalensinya
berkisar antara 1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai
diskus intervetebralis L5-S1, L4-L5. Biasanya NPB oleh karena HNP lumbalis akan
membaik dalam waktu kira-kira 6 minggu. Tindakan pembedahan jarang
diperlukan kecuali pada keadaan tertentu2.
Insidens tertinggi dijumpai pada usia 45-60 tahun. Pada penderita dewasa
tua, nyeri punggung bawah mengganggu aktivitas sehari-hari pada 40% penderita,
dan menyebabkan gangguan tidur pada 20% penderita. Sebagian besar (75%)
penderita akan mencari pertolongan medis, dan 25% di antaranya perlu dirawat inap
untuk evaluasi lebih lanjut. Nyeri punggung bawah (NPB) pada hakekatnya
merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik. Penyebab
NPB antara lain kelainan muskuloskeletal, system saraf, vaskuler, viseral, dan
psikogenik. Salah satu penyebab yang memerlukan tindak lanjut (baik diagnostik
maupun terapi spesifik) adalah hernia nukleus pulposus (HNP)4.

Anda mungkin juga menyukai