Anda di halaman 1dari 2

BIARKAN KRISTUS YANG dibangkitkan Allah bagi mereka" (37).

BERKERJA Stefanus ingin menunjukkan bahwa sama


seperti Musa, Yesus pun diutus Allah.
Kisah orang beriman di Perjanjian
Musa dan Yesus juga mengalami
Lama merupakan gaung yang mendahului
penolakan dan perlakuan yang tidak baik
kabar Injil dan bayang-bayang yang
dari bangsa Yahudi.
mendahului sosok yang dinantikan, yaitu
Kristus. Itulah gambaran yang ingin Stefanus juga mengingatkan
disampaikan Stefanus di hadapan bahwa penolakan orang Yahudi terhadap
Sanhedrin ketika menyoroti kehidupan Musa mengakibatkan penyembahan
Musa. berhala. Ini melanggar Taurat. Tentu saja
Allah murka. Dengan pembandingan
Stefanus menegaskan bahwa
tersebut, Stefanus seolah ingin
bukan dia yang menghujat Musa
mengatakan bahwa penolakan terhadap
sebagaimana fitnahan mereka, merekalah
Yesus pun akan berdampak bagi orang
yang justru menghujat Musa dan Allah.
Yahudi. Lihat saja pengagungan yang
Stefanus menjelaskan bahwa Allah
berlebihan terhadap Bait Allah serta
menggenapi rancangan-Nya untuk
kesalehan yang sesat, yaitu lebih
membebaskan umat-Nya melalui Musa
memelihara tradisi buatan manusia
(35-36), yang melakukan hal itu dengan
daripada menaati firman Allah. Ironis,
tanda dan mukjizat. Bukan hanya di
umat pilihan Allah menolak Allah dan
Mesir, juga di Laut Merah, dan di padang
utusan-Nya. Menyebut diri Kristen belum
gurun. Selain sebagai pemimpin dan
berarti bahwa kita sudah membiarkan
penyelamat, Musa menjadi mediator
Kristus menguasai kita sepenuhnya. Coba
antara umat dan malaikat saat ia di
selidiki, adakah bagian yang belum kita
Gunung Sinai (38). Namun orang Yahudi
serahkan kepada Kristus untuk Dia
menolak Musa. Mereka tidak peduli
kuasai? Janganlah kita taat hanya pada
bahwa Musa diutus Tuhan.
hal-hal yang ingin kita taati saja. Marilah
Stefanus lalu membuat garis kita meminta Roh Kudus menolong kita
penghubung antara Musa dan Kristus untuk taat sepenuhnya.
dengan mengutip nubuat Musa mengenai
"nabi seperti Musa yang akan

Anda mungkin juga menyukai